OLEH :
Target prevalensi stunting pada Balita untuk tahun 2020 adalah 24,1% (5.543.000
Balita), sementara laporan ePPGBM SIGIZI (per tanggal 20 Januari 2021) dari 34 provinsi
menunjukkan bahwa dari 11.499.041 balita yang diukur status gizinya berdasarkan tinggi
badan menurut umur (TB/U) terdapat 1.325.298 balita dengan TB/U <-2 SD atau dapat
dikatakan 11,6% balita mengalami stunting.
Praktek kerja lapangan di rotasi komunitas sebagai suatu wahana kegiatan mahasiswa
yang dilaksanakan di luar lingkungan kampus merupakan salah upaya melatih kemampuan
calon lulusan program studi S1-Ilmu Gizi agar dapat mengidentifikasi, merencanakan
intervensi sesuai dengan prinsip dan standar tanpa mengesampingkan sumber daya yang ada,
berupaya menerapkan intervensi sederhana serta melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
intervensi yang sudah ada serta memberikan rekomendasi dari hasil evaluasi sehingga
bermanfaat untuk mahasiswa khususnya serta pada masyarakat pada umumnya. Selain itu,
praktek kerja lapangan ini diharapkan dapat bersifat evidence based bagi mahasiswa untuk
mengetahui secara langsung mengenai problem gizi yang terjadi di komunitas (Sackett et al,
2008).
2.1 Tempat
Implementasi Program Gizi dilaksanakan di Puskesmas Mulyorejo, yang berlokasi di Jalan
Mulyorejo Utara No. 201, Kecamatan Mulyorejo, Kota Surabaya, Jawa Timur.
2.2 Waktu
Implementasi Program Gizi di Puskesmas Mulyorejo Surabaya, Timur dilaksanakan secara
daring dan tatap muka selama 1 bulan mulai tanggal 6 September 2021 sampai 6 Oktober 2021.
2.3 Sasaran
Sasaran dari Program Implementasi Program Gizi adalah seluruh data dari program gizi pada
Puskesmas Mulyoreo dengan studi kasus khusus Balita Stunting sejumlah 2 balita dan ibu hamil
KEK sejumlah 2 responden yang ada di wilayah kerja Puskesmas Mulyorejo.
Alamat : Jl. Mulyorejo Utara No. 201, Kecamatan Mulyorejo, Kota Surabaya (60115)
Email : pkmmulyorejo@gmail.com
o Misi :
Tujuan : Meningkatkan kesadaran, kamuan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Mulyorejo agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.
Tata Nilai :
Puskesmas Mulyorejo secara geografis berada di antara 07° 38.5 lintang selatan dan
112° 47‘05,2 bujur timur. Puskesmas Mulyorejo terletak di daerah yang strategis
sehingga dengan mudah dijangkau melalui jalur darat.
Kelurah
an
Manyar Kejawan
No Jenis Putih
Sabrangan Tambak
Kelamin Mulyor
ejo
1 Laki - laki 9.094 8.877 3.634
2 Perempuan 9.330 8.959 3.597
JUMLAH 18.424 17.836 7.231
a. Sarana Penunjang
Dalam profil Puskesmas Mulyorejo (2018) terdapat sarana penunjang
kegiatan di sekitar wilayah kerja sebagai berikut :
1. Sarana Pendidikan
Wilayah kerja Puskesmas Mulyorejo memiliki sarana pendidikan
mulai dari taman kanak-kanak, SD, SMP, SMA hingga akademi. Pada
kelurahan Mulyorejo berjumlah 21 sarana, Manyar Sabrangan 20 sarana
dan terendah di Kejawan Putih Tambah 10 sarana. Untuk sarana
pendidikan akademi hanya terdapat di kelurahan Mulyorejo dan Kejawan
Putih Tambak. Berikut merupakan sarana pendidikan di wilayah kerja
Puskesmas Mulyorejo pada Tabel 2
Manyar Kejawan
Sabrangan
Sarana Pendidikan Mulyorejo Putih
Tambak
Taman Kanak 12 12 3
Kanak
SD 5 3 2
SMP 2 2 2
SMA 1 3 2
Akademi 1 0 1
Jumlah 21 20 10
a. Tempat-tempat Umum
Tempat umum pada tiap kelurahan di wilayah kerja Puskesmas
Mulyorejo meliputi gedung bioskop, mall, hotel, restoran, dan tempat ibadah.
Pada kelurahan Manyar Sabrangan tidak ada gedung bioskop dan mall,
sedangkan di kelurahan Kejawan Putih Tambak tidak terdapat hotel. Berikut
merupakan sarana kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Mulyorejo pada Tabel
3
Manyar Kejawan
Sabrangan Putih Tambak
Tempat Mulyore
Umum jo
Gedung Bioskop 1 0 1
Mall 1 0 1
Hote 1 2 0
l
Restoran 10 30 10
Masjid 5 5 3
Musholla 6 8 5
Gere 4 3 3
ja
b. Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan pada wilayah kerja Puskesmas Mulyorejo berjumlah
165 sarana mulai dari puskemas kelilin, posyandu, posbindu dan dokter atau
bidan praktik swasta. Berikut merupakan sarana kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas Mulyorejo pada Tabel 4
8 Rumah Sakit 1
9 Dokter Spesialis 25
1 Dokter Umum Praktek Swasta 35
0
1 Poliklinik 1
4
TOTAL 165
c. Sumber Daya Manusia dan Tugas Pokok
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penggerak utama
dalam mencapai tujuan program pembangunan dan keberhasilan proses
pembangunan kesehatan. Berikut adalah data tenaga kesehatan di Puskesmas
Mulyorejo.
I.Puskesmas Induk
1 Dokter 6 PNS = 4
Non PNS = 2
2 Dokter Gigi 3 PNS= 1
Non PNS=2
3 SKM 2 Non PNS=2
4 Sarjana 2 PNS=2
Keperawatan
Non PNS= 3
6 Akbid (D3) 11 PNS = 1
Non PNS = 10
7 Sarjana Gizi 1 PNS = 2
Gizi (D3) 1
8 Perawat Gigi (D3) 1 Non PNS
9 Sarjana Psikologi / 1 Non PNS
Psikolog
10 Sanitarian 1 Non PNS
11 Tenaga 1 PNS
Laboratorium
12 Apoteker 1 Non PNS
13 Asisten Apoteker 1 Non PNS
14 Pengelola Sistem 1 Non PNS
IT
15 Kesehatan 1 Non PNS
tradisional
16 Rekam Medis 1 Non PNS
17 Sopir 2 PNS =1
Non PNS = 1
18 Petugas 3 Non PNS
Kebersihan
19 Pelindung 2 Non PNS
Masyarakat
20 Administrasi dan 4 PNS = 2
Tata
Non PNS = 2
Usaha
d. Struktur Organisasi
Kepala Puskesmas
dr. Riana Restuti
Penanggung Jawab
Penanggung Jawab Keuangan
Kepegawaian
Siti Jumaiyah, S.Kep., Ners. Khoirun Nisa’, S.K.M.
Penanggung Jawab Rumah Penanggung
Jawab Sistem Tangga
Informasi
Erawati Bagus Setiadi,
S. Kom.
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perorangan,
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat
dr. Devi Triarsi A. Kefarmasian dan Laboratorium
dr. Ranti Ana Ningsih
Gizi Kesehatan Gigi dan Mulut Unit Kamar Obat Poli Pre Eklampsia
Kunarsono S., S.Gz. drg. Fabia Yustiaputri Fika Nurihana Z., S.Farm., Wahdaniyah R. L,
A.Md.
Pengendalian dan Apt. Keb.
Pemberantasan Penyakit
Siti Jumaiyah, S.Kep. Ners.
Perawatan Kesehatan
Masyarakat
Siti Jumaiyah, S.Kep. Ners.
KETERANGAN :
: GARIS KOMANDO
: GARIS KOORDINASI
3) Poli Gigi
Salah satu upaya kesehatan gigi dan mulut yang dapat dilakukan
adalah dengan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut oleh
perawat gigi.
Ruang Pelayanan
Ruangan Pemeriksaan
Umum
1987 2010 1 Baik
Ruangan
Kesehatan Ibu dan
KB 1987 2010 1 Baik
7.509 penduduk dan kelompok usia 30-34 tahun 7056 penduduk. Berikut ini
merupakan data penduduk di wilayah kerja Puskesmas Mulyorejo berdasarkan
usia dan jenis kelamin.
Gambar 3. Jumlah Penduduk Menurut Usia
41.263 orang, disusul dengan tingkat SMA sebanyak 24.478 orang, tingkat SD
10.335 orang, dan yang paling sedikit adalah tingkat SMP 8.554 orang.
Responden I Responden II
Responden I Responden II
Air Mineral
2. Selingan Pagi
- -
3. Makan Siang
Mie Instan Direbus Mie Instan 1 porsi 85 gr -
(indomie)
Es Jeruk Jeruk 1 bh 60 gr
Gula Pasir 2 sdm 20 gr
Air Mineral
4. Selingan Siang
Roti Sisir Dioven Roti Sisir 1/3 bh 55 gr
(sari roti)
5. Makan Malam
Nasi Dikukus Nasi ½ ctg 50 gr -
Telur Mata Digoreng Telur Ayam 1 btr 60 gr
Sapi Minyak Kelapa 1 sdt 5 ml
Sawit
Air Mineral
6. Selingan
Malam
- -
Recall 3 (20 September 2021)
Kebutuhan anak :
Kebutuhan anak :
e. Energi : 100 kkal/kg x BBI
= 100 kkal/kg x 13,8 kg
= 1.380 kkal (± 1.366,2 kkal – 1.393,8 kkal)
f. Protein : 2 g/kg x BBI
= 2 g/kg x 13,8 kg
= 27,6 gram (± 24,84 gram – 30,36 gram)
g. Lemak : 2,5 g/kg x BBI
= 2,5 g/kg x 13,8 kg
= 34,5 gram (± 31,05 gram – 37,95 gram)
h. Karbohidrat : sisa kebutuhan x kebutuhan energi total
= 60% x 1.380 kkal : 4
= 207 gram (± 186,3 gram – 227,7 gram)
Persentase Kecukupan Asupan Makan :
a. Hari Pertama (18 September 2021)
1. Energi : 763,8 kkal (55,34%)
2. Protein : 15,8 gram (57,24%)
3. Lemak : 36,7 gram (106,37%)
4. Karbohidrat : 87,3 gram (42,17%)
b. Hari Kedua (19 September 2021)
1. Energi : 875,3 kkal (63,42%)
2. Protein : 19,5 gram (70,65%)
3. Lemak : 32,8 gram (95,07%)
4. Karbohidrat : 107,7 gram (52,02%)
c. Hari Kedua (20 September 2021)
1. Energi : 903,5 kkal (65,47%)
2. Protein : 22,4 gram (81,15%)
3. Lemak : 29,2 gram (84,63%)
4. Karbohidrat : 110,2 gram (53,23%)
Nama : Ny Junita Sari
TTL : Surabaya 23 juni 1992
Alamat : kejawan putih tambak 15/13 surabaya , rt 001, rw 003
Pekerjaan : karyawan swasta
BB 57 kg, TB 160 cm
Lila 22cm
Uk : 35 minggu
UK : 35 minggu
UK : 35 minggu
UK : 35 minggu
UK : 29 minggu
UK : 29 minggu
UK : 29 minggu
b. Bumil KEK
Evaluasi Komponen Indikator Alat bantu Analisis
Objektif yang yang data
dievaluasi dievaluasi
Menambah Pada saat Ibu sasaran Daftar hadir, Melakukan
pengetahuan konseling/ pengetahuan kuesioner, analisis
tentang bumil obrolan via meningkat pre-post test pengetahuan
KEK, gizi chat/vid call dari pre-post
seimbang. whatsap test
b. Bumil KEK
Nama Program : PAYUNG ZI JAMIL
(Upaya Dukung Gizi sejak Hamil)
Sasaran : Ibu Hamil KEK sebanyak 2 orang
Tujuan :
a) Menambah pengetahuan tentang Bumil KEK
b) Meningkatkan pemahaman tentang gizi seimbang
c) Menambah pengetahuan variasi resep dari bahan dasar makanan tambahan yang
sudah diterima sasaran dari puskesmas
Media :
a) Leaflet tentang Bumil KEK
b) Contoh siklus menu Bumil
Media Edukasi Pop Up Book tentang pedoman gizi seimbang, link:
https://bit.ly/MediaPopUpBookPedomanGiziSeimbang_PuskesmasMulyorejo
Video pengembangan resep dengan bahan dasar makanan tambahan ibu hamil untuk ibu hamil
Kurang Energi Kronis, link: https://bit.ly/VideoPengembanganResepPMT_PuskesmasMulyorejo
Pelaksanaan :
a) TOR terlampir
b) Daftar hadir terlampir
Monitoring & Evaluasi:
Setelah diberikan edukasi/konseling baik berupa leaflet menunjukkan hasil pre-post
test........% mengalami peningkatan pengetahuan. Sedangkan respon setelah edukasi
melalui video dan media pop up book memberikan respon sasaran paham tetapi masih
perlu pendampingan dalam menjelaskan kembali. Sasaran terlihat antusiasme dalam
mendengarkan dan berperan aktif serta menyampaikan terima kasihnya atas info yang
telah disampaikan dan tak lupa menyampaikan siap untuk mencoba
mengimplementasikan karena mudah dipahami. Kegiatan edukasi berjalan lancar,
sasaran mengikuti sampai akhir acara walau ada yang terkendala sinyal.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari kegiatan praktek PKL Implementasi Program Gizi dan Studi Kasus pada Balita
Stunting di wilayah Puskesmas Mulyorejo didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
32 Pelaksanaan program upaya kesehatan masyarakat di Puskesmas Mulyorejo sebagian besar
telah mencapai target puskesmas berdasarkan data kinerja Puskesmas Mulyorejo tahun 2020.
Beberapa permasalahan yang diangkat menjadi permasalahan gizi selama praktek kerja lapangan
yaitu asupan gizi pada ibu hamil KEK yang tidak adequat dipengaruhi oleh ketersediaan pangan
dan tingkat pengetahuan ibu balita stunting tentang pedoman gizi seimbang.
33 Selama masa pandemi COVID-19 pelaksanaan program upaya kesehatan masyarakat banyak
mengalami kendala salah satunya kegiatan posyandu sehingga puskesmas melakukan alternatif
melalui kunjungan rumah (door to door) untuk melakukan pemantauan status kesehatan
masyarakat dan status gizi balita maupun kegiatan pemberian PMT.
34 Hasil asessment gizi pada balita stunting yaitu menghasilkan masalah gizi
yang sama pada kedua responden yaitu berupa asupan tidak adequate, tidak bervariasi nya menu
makanan dan tidak diterapkannya kebersihan pada anak. Untuk responden I dan responden II
ada beberapa zat gizi makro kurang/ deficit yaitu energy, protein,
karbohidrat sedangkan tingkat asupan lemak sudah mencukupi. Hal ini disebabkan oleh
makanan yang disajikan berupa makanan siap saji dan pengolahan makanan hanya berupa
digoreng dan ditumis.
35 Hasil asessment gizi pada dua responden ibu hamil KEK yaitu pada responden I berupa
asupan tidak adequate dikarenakan responden bekerja dan kurang bervariasinya menu makanan
karena faktor ekonomi. Sedangkan responden II tingkat asupan energy sudah mencukupi
kebutuhan nutrisi ibu hamil. Hal ini disebabkan oleh pengolahan makanan lebih banyak berupa
digoreng dan kurangnya konsumsi buah-buahan.
36 Intervensi gizi yang diberikan pada balita stunting dan ibu hamil KEK adalah pemberian
edukasi berupa konseling via chat/video call whatsapp
37 Implementasi untuk balita stunting berupa contoh siklus menu, media edukasi berupa pop up
book dan video pengembangan resep MPASI balita. Sedangkan implementasi untuk ibu hamil
KEK berupa contoh siklus menu untuk ibu hamil, media edukasi pop up book dan video
pengembangan resep PMT ibu hamil.
38 Dari hasil monitoring serta evaluasi edukasi dan konseling gizi yang dilakukan pada kedua
responden ibu balita stunting dan ibu hamil KEK dengan media leaflet dapat disimpulkan bahwa
peningkatan pemahaman dan kemauan untuk melaksanakan edukasi yg diberikan. Hal ini
dibuktikan dengan peningkatan hasil post test. Sedangkan dengan media video pengembangan
resep dan po up book responden sudah mulai memahami akan tetapi masih perlu dilakukan
pendampingan
39 Mahasiswa sudah mampu merencanakan, mengimplementasikan, mengevaluasi dan
mendokumentasikan program kesehatan masyarakat (Public Health Project) dengan
menggunakan format Nutritional Care Process (NCP) untuk program pencegahan dan
penanggulangan balita stunting.
4.2. Saran
Berdasarkan kegiatan studi kasus yang sudah dilakukan selama praktek kerja lapangan di
wilayah Puskesmas Mulyorejo dapat diberikan saran guna membantu penanggulangan balita
stunting, yaitu:
40 Dilakukan pendampingan oleh kader bagi balita stunting di wilayah posyandu masing-masing
untuk membantu menangani balita stunting terutama pada masa pandemi COVID-19
41 Melakukan penyuluhan dan demo tentang pemberian makan bergizi bagi balita dan anak
kepada kader dan ibu balita stunting.
42 Dilakukan edukasi dan konseling mengenai pola makan dan pola asuh yang tepat kepada
keluarga balita yang bersangkutan yang memiliki status gizi kurang dan stunting secara rutin
baik secara online/ langsung.
43 Melibatkan keluarga untuk mendukung ibu/ orang tua asuh balita stunting agar program
perbaikan gizi dapat berjalan dengan baik.