Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Dari kegiatan praktek PKL Implementasi Program Gizi dan Studi Kasus pada Balita
Stunting di wilayah Puskesmas Mulyorejo didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
 Pelaksanaan program upaya kesehatan masyarakat di Puskesmas Mulyorejo sebagian
besar telah mencapai target puskesmas berdasarkan data kinerja Puskesmas Mulyorejo tahun
2020. Beberapa permasalahan yang diangkat menjadi permasalahan gizi selama praktek
kerja lapangan yaitu asupan gizi pada ibu hamil KEK yang tidak adequat dipengaruhi oleh
ketersediaan pangan dan tingkat pengetahuan ibu balita stunting tentang pedoman gizi
seimbang.
 Selama masa pandemi COVID-19 pelaksanaan program upaya kesehatan masyarakat
banyak mengalami kendala salah satunya kegiatan posyandu sehingga puskesmas
melakukan alternatif melalui kunjungan rumah (door to door) untuk melakukan pemantauan
status kesehatan masyarakat dan status gizi balita maupun kegiatan pemberian PMT.
 Hasil asessment gizi pada balita stunting yaitu menghasilkan masalah gizi
yang sama pada kedua responden yaitu berupa asupan tidak adequate, tidak bervariasi nya
menu makanan dan tidak diterapkannya kebersihan pada anak. Untuk responden I dan
responden II ada beberapa zat gizi makro kurang/ deficit yaitu energy, protein,
karbohidrat sedangkan tingkat asupan lemak sudah mencukupi. Hal ini disebabkan oleh
makanan yang disajikan berupa makanan siap saji dan pengolahan makanan hanya berupa
digoreng dan ditumis.
 Hasil asessment gizi pada dua responden ibu hamil KEK yaitu pada responden I berupa
asupan tidak adequate dikarenakan responden bekerja dan kurang bervariasinya menu
makanan karena faktor ekonomi. Sedangkan responden II tingkat asupan energy sudah
mencukupi kebutuhan nutrisi ibu hamil. Hal ini disebabkan oleh pengolahan makanan lebih
banyak berupa digoreng dan kurangnya konsumsi buah-buahan.
 Intervensi gizi yang diberikan pada balita stunting dan ibu hamil KEK adalah pemberian
edukasi berupa konseling via chat/video call whatsapp
 Implementasi untuk balita stunting berupa contoh siklus menu, media edukasi berupa
pop up book dan video pengembangan resep MPASI balita. Sedangkan implementasi untuk
ibu hamil KEK berupa contoh siklus menu untuk ibu hamil, media edukasi pop up book dan
video pengembangan resep PMT ibu hamil.
 Dari hasil monitoring serta evaluasi edukasi dan konseling gizi yang dilakukan pada
kedua responden ibu balita stunting dan ibu hamil KEK dengan media leaflet dapat
disimpulkan bahwa peningkatan pemahaman dan kemauan untuk melaksanakan edukasi yg
diberikan. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan hasil post test. Sedangkan dengan media
video pengembangan resep dan po up book responden sudah mulai memahami akan tetapi
masih perlu dilakukan pendampingan
 Mahasiswa sudah mampu merencanakan, mengimplementasikan, mengevaluasi dan
mendokumentasikan program kesehatan masyarakat (Public Health Project) dengan
menggunakan format Nutritional Care Process (NCP) untuk program pencegahan dan
penanggulangan balita stunting.

4.2. Saran
Berdasarkan kegiatan studi kasus yang sudah dilakukan selama praktek kerja
lapangan di wilayah Puskesmas Mulyorejo dapat diberikan saran guna membantu
penanggulangan balita stunting, yaitu:
 Dilakukan pendampingan oleh kader bagi balita stunting di wilayah posyandu masing-
masing untuk membantu menangani balita stunting terutama pada masa pandemi
COVID-19
 Melakukan penyuluhan dan demo tentang pemberian makan bergizi bagi balita dan anak
kepada kader dan ibu balita stunting.
 Dilakukan edukasi dan konseling mengenai pola makan dan pola asuh yang tepat kepada
keluarga balita yang bersangkutan yang memiliki status gizi kurang dan stunting secara
rutin baik secara online/ langsung.
 Melibatkan keluarga untuk mendukung ibu/ orang tua asuh balita stunting agar program
perbaikan gizi dapat berjalan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai