Anda di halaman 1dari 4

I.

PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Komunikasi berasal dari kata latin yaitu communicare atau communis yang berarti sama atau
menjadikan milik bersama. Apabila kita menjalin komunikasi dengan orang lain, maka kita
berusaha agar apa yang kita sampaikan dapat dipahami oleh lawan bicara kita, dan terdapat
persamaan pendapat diantaranya. Komunikasi tentu sangat diperlukan di dalam kehidupan
sehari-hari, tidak terkecuali dalam bidang gizi. Komunikasi merupakan sarana perpindahan
informasi dari orang satu ke orang yang lain. Seorang ahli gzi diharapkan mampu menjalin
komunikasi dengan baik, sehingga mampu memberikan informasi yang tepat sasaran pada
komunitas/kelompok sasaran, dan mampu mempengaruhi perilaku seseorang kearah yang lebih
baik.

I.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana implementasi komunikasi efektif pada bidang gizi?

I.3. Tujuan
1. Mengetahui implementasi komunikasi efektif pada bidang gizi.

II. LANDASAN TEORI

Pengertian komunikasi menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah pengiriman


dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud
dapat dipahami. Arti komunikasi yang singkat adalah kontak atau hubungan. Menurut Frank
E.X. Dance komunikasi adalah proses dimana melalui proses ini seseorang (komunikator) dapat
menyampaikan stimulus dengan tujuan untuk merubah atau membentuk prilaku orang lain
(komunikan).

Efektif adalah usaha terkait dengan perencanaan, penjadwalan, dan pengeksekusian yang
tepat guna untuk mendapatkan tujuan atau target yang diharapkan dengan jangka waktu tertentu
tanpa memperhitungkan biaya yang dikeluarkan.
Jadi, komunikasi efektif adalah proses pertukaran informasi dalam jangka waktu tertentu
dimana komunikator dapat menyampaikan stimulus kepada komunikan dengan tujuan untuk
merubah perilaku komunikan, tanpa adanya salah paham atau persepsi antara komunikator
dengan komunikan.

Hukum Komunikasi “REACH”


 Respect : Sikap menghargai dan menghormati sesama manusia. Apabila hendak
menyampaikan kritik atau saran lakukanlah dengan penuh respek tanpa menyinggung
perasaan lawan bicara.
 Emphaty : Kemampuan mendengar atau mengerti orang lain sebelum didengarkan atau
dimengerti orang lain.
 Audible : Pesan yang kita berikan dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik oleh
penerima pesan
 Care : Memperhatikan lawan bicara saat menjalin komunikasi, terutama menyimak
dengan seksama apa yang disampaikan oleh lawan bicara
 Humble : Untuk membangun sikap saling menghargai dan menghormati orang lain
diperlukan sikap rendah hati.

III. PEMBAHASAN

Fungsi dan tujuan komunikasi dalam bidang gizi adalah :


1. Memberikan informasi (Public Information) kepada masyarakat mengenai hal-hal
yang berkaitan dengan gizi, karena perilaku menerima informasi merupakan perilaku
alamiah masyarakat. Informasi akurat diperlukan oleh beberapa bagian masyarakat untuk
bahan dalam pembuatan keputusan. Informasi dapat dikaji secara mendalam sehingga
melahirkan teori baru dengan demikian akan menambah perkembangan ilmu
pengetahuan. Informasi disampaikan pada masyarakat melalui berbagai tatanan
komunikasi, tetapi yang lebih banyak melalui kegiatan komunikasi massa .
2. Mendidik masyarakat (Publik Education) tentang pentingnya gizi serta hal-hal yang
berkaitan dengannya.. Kegiatan komunikasi pada masyarakat dengan memberiakan
berbagai informasi tidak lain agar masyarakat menjadi lebih baik, lebih maju, lebih
berkembang kebudayaannya. Kegiatan mendidik masyarakat dalam arti luas adalah
memberikan berbagai informasi yang dapat menambah kemajuan masyarakat dengan
tatanan komunikasi massa. Sedangkan kegiatan mendidik masyarakat dalam arti sempit
adalah memberikan berbagai informasi dan juga berbagai ilmu pengetahuan melalui
berbagai tatanan komunikasi kelompok pada pertemuan-pertemuan, kelas-kelas, dan
sebagainya. Tetapi kegiatan mendidik masyarakat yang paling efektif adalah melalui
kegiatan Komunikasi Interpersonal antara penyuluh dengan anggota masyarakat, antara
guru dengan murid, antara pimpinan dengan bawahan, dan antara orang tua dengan anak-
anaknya.

3. Mempengaruhi masyarakat (Publik Persuasion). Kegiatan memberikan berbagai


informasi pada masyarakat juga dapat dijadikan sarana untuk mempengaruhi masyarakat
tersebut ke arah perubahan sikap dan perilaku yang diharapkan. Dalam hal ini
komunikasi gizi bisa dilakukan untuk mempengaruhi bahkan mengubah suatu perilaku
gizi masyarakat terhadap pola yang lebih sehat sehingga diharapkan dapat menciptakan
mayarakat yang sehat dan lebih baik.

Implementasi komunikasi efektif pada bidang gizi antara lain :

1. Konseling gizi. Konselor diharuskan untuk lebih banyak mendengar klien dan menggali
informasi sedalam mungkin terkait dengan factor primer maupun sekunder penyebab
masalah gizi pada klien. Kemudian, konselor memberikan informasi dan membantu
dalam menemukan jalan keluar terkait dengan masalah klien. Disini peran komunikasi
sangat penting. Hukum komunikasi “REACH” harus dikuasai oleh konselor supaya
timbul kepercayaan antara klien dengan konselor, sehingga klien lebih terbuka kepada
konselor dan memudahkan konselor dalam menganalisis masalah gizi pada klien. Apabila
klien tidak percaya pada konselor, maka klien tidak akan terbuka terhadap konselor
terkait informasi. Hal tersebut dapat mengakibatkan kesalahan analisis, dan berimbas
pada kekeliruan penanganan terhadap klien.

2. Sosialisasi dan penyuluhan gizi. Ahli gizi diharapkan mampu mengkomunikasikan


informasi gizi kepada masyarakat sehingga masyarakat paham terkait masalah gizi di
sekitar mereka dan mau merubah kebiasaan tidak sehat menjadi perilaku pola hidup
sehat. Hukum komunikasi “REACH” harus dikuasai oleh ahli gizi supaya timbul
kepercayaan antara masyarakat dengan tenaga medis, khususnya ahli gizi, sehingga
mereka mau mengkomunikasikan masalah gizi di lingkungan mereka kepada ahli gizi.
Apabila tidak ada kepercayaan masyarakat kepada ahli gizi, maka ahli gizi akan sangat
kesulitan untuk merubah pola hidup mereka dari tidak sehat menjadi sehat.

IV. KESIMPULAN

Komunikasi efektif adalah proses pertukaran informasi dalam jangka waktu tertentu dimana
komunikator dapat menyampaikan stimulus kepada komunikan dengan tujuan untuk merubah
perilaku komunikan, tanpa adanya salah paham atau persepsi antara komunikator dengan
komunikan. Tujuan komunikasi efektif dalam bidang gizi adalah : memberikan informasi kepada
masyarakat, mendidik masyarakat, dan mempengaruhi masyarakat. Contoh implementasi
komunikasi dalam bidang gizi adalah pada saat konseling gizi, sosialisasi dan penyuluhan gizi.

Anda mungkin juga menyukai