Disusun oleh :
Dosen Pengajar
Irma Susan,S.Gz, M.Kes
2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya
panjatkan puji syukur kehadirat-Nya, karena telah memberikan kesempatan pada penulis
untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Faktor-faktor yang Berperan dalam Komunikasi
Gizi” tepat waktu.
Makalah “Faktor-faktor yang Berperan dalam Komunikasi Gizi” ini disusun guna
memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Komunikasi Gizi di Poltekkes Riau. Selain itu,
penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
“Faktor-faktor yang Berperan dalam Komunikasi Gizi” ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................5
A. LATAR BELAKANG......................................................................................................................5
B. TUJUAN......................................................................................................................................5
C. MANFAAT..................................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................6
A. KOMUNIKASI GIZI......................................................................................................................6
BAB III..................................................................................................................................................11
PENUTUP.............................................................................................................................................11
A. KESIMPULAN............................................................................................................................11
B. SARAN......................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Komunikasi adalah suatu proses interaksi antara sesama makhluk tuhan baik dengan
menggunakan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku dan tindakan. Pengertian
komunikasi ini paling tidak melibatkan dua orang atau lebih dengan menggunakan cara-cara
berkomunikasi yang biasa dilakukan oleh seseorang seperti melalui lisan, tulisan maupun
sinyal-sinyal non verbal. Komunikasi merupakan hal mendasar bagi kehidupan setiap
manusia, baik itu manusia sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial. Begitupun
dalam kehidupan berorganisasi, tidak ada satupun organisasi yang dapat terbentuk tanpa
adanya komunikasi di antara para anggotanya.
Komunikasi yang tercipta di antara para anggota organisasi disebut dengan komunikasi
organisasi. Salah satu komunikasi yang kerap atau tidak mungkin tidak terjadi dalam
organisasi adalah komunikasi interpersonal. Manusia di dalam kehidupannya harus
berkomunikasi, artinya seseorang memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau
masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini adalah sebuah hakekat bahwa sebagian besar
pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesamanya. Di kehidupan ini
manusia sering bertemu satu dengan yang lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun
informal.
B. TUJUAN
- Untuk mengetahui bagaimana komunikasi gizi yang baik
C. MANFAAT
- Dapat menjadi referensi bagi yang ingin mempelajari tentang komunikasi yang baik
dalam komunikasi gizi
A. KOMUNIKASI GIZI
Komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communicatio yang artinya pemberitahuan,
pemberi bagian, pertukaran, ikut ambil bagian,pergaulan, persatuan, peran serta kerjasama.
Dan ada juga dari kata communis (camman) yang artinya bersifat umum, sama, bersama-
sama. Jadi komunikasi adalah suatu proses (terus menerus, tidak jelas awal dan akhirnya)
komunikasi memiliki tujuan yaitu menghasilkan commonness (kesamaan) dalam hal
persepsi, pemahaman, perilaku (berbagai dimensi). Dimensi perilaku kognitif, afektif, dan
psikomotor.
Sedangkan komunikasi gizi adalah suatu usaha yang sistematis untuk mempengaruhi
secara positif perilaku kesehatan masyarakat khususnya dalam bidang gizi, dengan
menggunakan berbagai prinsip dan metode komunikasi, baik menggunakan komunikasi
antar pribadi maupun komunikasi massa. Tujuan dari komunikasi gizi secara umum adalah
untuk mempengaruhi bahkan mengubah suatu perilaku gizi masyarakat terhadap pola yang
lebih sehat sehingga diharapkan dapat menciptakan mayarakat yang sehat dan sadar gizi.
Komunikasi gizi dapat berbentuk komunikasi intrapersonal, interpersonal, kelompok, publik,
dan media.
Sebagai seorang penyuluh gizi merupakan hal yang penting untuk dapat
menguasai komunikasi massa dan metode public speaking yang baik. Komunikasi
masa yang baik harus:
Tugas penyuluh gizi: Memberikan penyuluhan gizi yang merupakan suatu upaya
menjelaskan,menggunakan,memilih dan mengolah bahan makanan untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku perorangan atau masyarakat
dalam mengkonsumsi makanan.
Sumber/Komunikator
Sumber informasi atau source adalah pihak yang berinisiatif atau mempunyai
kebutuhan untuk berkomunikasi bisa jadi seseorang/individu, kelompok, organisasi,
perusahaan bahkan suatu negara.
Untuk menyampaikan apa yang ada di dalam hati pengirim (perasaan) atau
apa yang ada dalam kepala pengirim (pikiran) maka si sumber informasi harus
mengubah perasaan dan pikiran tersebut menjadi seperangkat symbol verbal dan
atau non verbal yang bisa dipahami oleh si penerima informasi. Hal inilah yang
disebut proses encoding.
Komunikator memiliki peranan yang sangat penting untuk menentukan
keberhasilan dalam memengaruhi komunikan (penerima pesan). Komunikator harus
memiliki ketrampilan untuk memilih sasaran dan menentukan tanggapan yang
hendak dicapai. Sebelum melakukan proses komunikasi, komunikator harus
memperhitungkan apakah komunikan mampu menangkap pesan yang
disampaikannya.
Sumber yang patut dan dapat berkomunikasi secara efektif haruslah orang
yang dapat dipercayai atau memiliki kredibilitas yang tinggi. Kredibilitas berasal dari
berbagai karakterisitik, yakni:
c. Kesamaan yang meliputi gender, pendidikan, umur, agama, latar belakang sosial,
ras, hobi dan kemampuan bahasa.
Penerima / Komunikan
Komunikan adalah penerima pesan yang sekaligus merupakan tujuan dari proses
komunikasi. Adapun syarat komunikan sebagai faktor penyebab keberhasilan
komunikasi yang patut diperhatikan ialah kerangka pengetahuan dan lingkup
pengalaman. Penerima pesan dapat digolongkan dalam tiga jenis, yakni personal,
kelompok, dan massa. Penerima biasa juga disebut dengan komunikan, audience,
sasaran, receiver, atau khalayak.
Khalayak terdiri dari satu orang, kelompok, ataupun massa. Khalayak memiliki
latar belakang yang berbeda-beda, sehingga perlu dilakukan strategi dalam
penyampaian pesan agar pesan dapat diterima oleh target sasaran. Nightingle (2003)
mencirikan jenis-jenis khalayak sebagai berikut:
Etika Komunikasi
A. Perspektif politik.
C. Perspektif dialogis.
D. Perspektif situasional.
E. Perspektif utilitarian.
F. Perspektif legal.
Persepsi dalam Komunikasi Gizi
Persepsi pada hakikatnya adalah merupakan proses penilaian. Istilah persepsi adalah
suatu proses aktivitas seseorang dalam memberikan kesan, penilaian, pendapat,
merasakan dan menginterpretasikan sesuatu berdasarkan informasi yang ditampilkan
dari sumber lain (yang dipersepsi). Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi pada
dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Faktor Internal
a. Fisiologis
b. Perhatian
c. Minat
f. Suasana hati.
2. Faktor Eksternal
A. KESIMPULAN
Komunikasi adalah keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Istilah komunikasi berasal dari kata latin Communicare atau Communis yang berarti sama
atau menjadikan milik bersama. Jika kita berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita
berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut dapat dipahami
Ilmu komunikasi gizi adalah suatu usaha yg sistematis untuk mempengaruhi secara
positif perilaku kesehatan masyarakat, dengan menggunakan berbagai prinsip dan metode
komunikasi, baik menggunakan komunikasi interpersonal, maupun komunikasi masa. Faktor
– faktor yang meyebabkan masyarakat kurang sehat salah satunya kurangnya komunikasi
dan penyuluhan terhadap masyarakat. Komunikasi gizi merupakan alat penting yang dapat
dijadikan sebagai media atau penghubung antara orang-orang yang bergerak dalam bidang
gizi dan masyarakat untuk saling bertukar informasi. Oleh karena itu komunikasi sangat
penting untuk merubah sikap atau prilaku masyarakat hidup sehat.
B. SARAN
Kita sebagai seorang ahli gizi harus bisa mengerti dan memahami tentang komunikasi
gizi ini, karena ini merupakan kunci dasar kita sebagai seorang ahli gizi yang profesional.
DAFTAR PUSTAKA
http://rizkegz1.blogspot.com/2012/09/komunikasi-gizi.html
https://ele.pkr.ac.id/claroline/backends/download.php?
url=L1BlcnQuMV8mYW1wO18yX1BlbmdhbnRhcl9Lb211bmlrYXNpX0dpemkucGRm&cidReset=true&
cidReq=GZ121
https://ele.pkr.ac.id/claroline/backends/download.php?
url=L1BQVF9QRVJULl8xMF8tRkFLVE9SMl9LT01HSVotLnBwdHg%3D&cidReset=true&cidReq=GZ121