Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL

Perencanaan Pangan dan Gizi Model Julien Perisse

Dosen Pembimbing :

HASRIANY ARIFIN SKM,M.Kes

Disusun Oleh:

NUR FADILLA

Gz1905010

STIKES BHAKTI PERTIWI LUWU RAYA PALOPO

TAHUN AJARAN 2020/2021


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pangan dan gizi merupakan salah satu komponen yang sangat penting
dalam pembangunan. Komponen ini memberikan kontribusi dalam mewujudkan
sumber daya manusia yang berkualitas sehingga mampu berperan secara optimal
dalam pembangunan. Karena peranan ini sangat penting, pangan dan gizi dapat
diibaratkan sebagai kebutuhan dan modal dasar pembangunan serta menjadi
indikator untuk melihat keberhasilan pembangunan (Khomsan, 2004). Kurang gizi
akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan,
menurunkan daya tahan, meningkatkan kesakitan dan kematian (Djaeni, 2008).

Masalah gizi pada anak secara garis besar merupakan dampak dari
ketidakseimbangan antara asupan dan keluaran zat gizi, yaitu asupan yang
melebihi keluaran ataupun sebaliknya (Arisman, 2009). Kekurangan zat gizi pada
anak dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, menurunkan daya tahan tubuh
terhadap penyakit infeksi dan gangguan perkembangan kognitif (Barasi, 2007).

Anak balita merupakan salah satu golongan penduduk yang rawan


terhadap masalah gizi. Mereka mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang
pesat sehingga membutuhkan suplai makanan dan gizi dalam jumlah yang cukup
dan memadai. Apabila sampai terjadi kurang gizi pada masa balita dapat
menimbulkan gangguan pertumbuhan dan gangguan perkembangan mental
(Tarigan, 2003). Status gizi adalah ekspresi dari keseimbangan dalam bentuk
variabel tertentu (Supariasa dkk, 2006).

Status gizi pada balita dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu faktor
langsung dan faktor tidak langsung. Faktor langsung berupa asupan makanan itu
sendiri dan kondisi kesehatan anak misalnya infeksi. Sedangkan faktor tidak
langsung adalah pengetahuan ibu tentang gizi, pendapatan keluarga, pelayanan
kesehatan dan sosial budaya. Makanan dan minuman dapat memelihara kesehatan
seseorang, tetapi sebaliknya makanan dapat juga menjadi penyebab menurunnya
kesehatan seseorang dan status gizi bahkan mendatangkan penyakit. Hal ini sangat
tergantung pada perilaku seseorang terhadap makanan tersebut (Notoadmojo,
2003).
Peranan ibu bagi kesehatan anak balita terutama dalam pemberian gizi
yang cukup pada anak balita, menuntut ibu harus mengetahui dan memahami akan
kebutuhan gizi pada anak, untuk itu yang harus dimiliki oleh ibu adalah
pengetahuan tentang kebutuhan gizi balita. Pengetahuan adalah sesuatu yang hadir
dan terwujud dalam jiwa dan pikiran seseorang dikarenakan adanya reaksi,
persentuhan dan hubungan dengan lingkungan dan alam sekitarnya (Siregar,
2008).

Pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi sangat penting sekali, hal ini
disebabkan untuk menciptakan generasi mendatang yang lebih baik, peran ibu
dalam merawat bayi dan anak menjadi faktor penentu. Masalahnya, kesadaran
akan pentingnya pemberian gizi yang baik kadang belum sepenuhnya dimengerti
oleh ibu. Ada orang tua yang sudah tahu akan gizi sehat, tetapi tidak peduli. Ada
juga yang belum tahu tetapi tidak rnencari tahu. Padahal seharusnya makanan
bergizi diperlukan semenjak ibu hamil sampai masa balita. Kebutuhan gizi yang
tidak sesuai dapat menyebabkan gizi kurang dan gizi buruk bahkan dapat
menyebabkan kematian pada anak balita. Pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi
balita sangat berpengaruh terhadap status gizi balita (Qurnia, 2009).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Perencanaan?
2. Apa yang dimakasud dengan Pangan?
3. Apa yang dimaksud dengan Gizi?
4. Uraikan model perencaana menurut Julien Perisse?
5. Sebutkan Faktor Eksternal dan Faktor Internal Permintaan dan Kebutuhan
pangan?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Perencaan,Pangan dan Gizi.
2. Untuk mengetahui model perencanaan pangan dan gizi.
3. Untuk mengetahui model Julian Perisse.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Pengertian perencanaan

Perencanaan adalah suatu proses. Proses perencanaan merupakan rangkaian


urutan rasional di dalam penyusunan rencana. Proses mempunyai sifat-sifat
sebagai berikut:

 Dapat disesuaikan dengan tujuan


 Dapat disesuaikan dengan keterbatasan yang ada
 Dapat dikembangkan sesuai dengan teknik dan kebutuhan tertentu

Proses perencanaan pada awalnya merupakan proses yang konvensional,


yang disebut juga Classical Planning Process atau Geddesian Planning Process.
Proses yang konvensional merupakan proses yang terbuka yang menghasilkan
produk yang terbuka ( tanpa feedback ).Dalam perencanaan, input merupakan data
- data atau informasi, output merupakan produk perencanaan atau rencana,
sedangkan proses atau analisis merupakan keterkaitan data atau informasi untuk
menghasilkan produk rencana.

Perencanaan juga bisa diartikan sebagai suatu bentuk kegiatan yang sudah
terkoordinasi demi mencapai suatu tujuan tertentu dan juga dalam jangka waktu
tertentu. Sehingga, dalam perencanaan akan terdapat berbagai kegiatan pengujian
pada beberapa arah pencapaian, menganalisa seluruh ketidakpastian, menilai
kapasitas, menentukan tujuan pencapaian, dan juga menentukan langkah dalam
pencapaiannya.

Secara sederhana, pengertian perencanaan adalah suatu proses dalam berpikir


secara logis dan pengambilan keputusan yang rasional sebelum melakukan
berbagai tindakan yang hendak dilakukan. Hal ini akan membantu setiap pihak
dalam memproyeksikan masa depannya dan memutuskan cara terbaik dalam
menghadapi situasi yang akan terjadi di masa depan.

Elemen Perencanaan Ada beberapa yaitu:

a. Sasaran adalah hal yang ingin dicapai oleh individu, grup, atau seluruh
organisasi.
b. Rencana atau plan adalah dokumen yang digunakan sebagai skema untuk
mencapai tujuan.
2.2 .Pangan

Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk
pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan dan air, baik
yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau
minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan bahan baku
pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan,
dan/atau pembuatan makanan atau minuman.  membuat strategi, dan juga
mengembangkan rencana kerja organisasi.

2.3.Gizi

Nutrisi atau gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk


fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan.

ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan makanan dan minuman
terhadap kesehatan tubuh manusia agar tidak mengalami penyakit gangguan gizi,
di mana gangguan gizi sendiri adalah sebuah penyakit yang diakibatkan oleh
kurangnya zat-zat vitamin tertentu sehingga mengakibatkan tubuh kita mengalami
gangguan gizi.

2.4 Pentingnya perencanaan pangan

Merupakan bagian penting dari ekonomi masyarakat dan regional


Tingginya alih fungsi lahan pertanian pada non pertanianAdanya kepentingan
pangan untuk konsumsi dan bahan bakarMendukung sistem pangan yang
meningkatkan kesehatan dan gizi penduduk di wilayah tersebut termasuk
mengurangi peningkatan insiden kelaparan dan obesitasDukungan sistem pangan
yang berkelanjutan secara ekologis dan mandiriMendukung sistem pangan yang
merata dan adilMendukung sistem pangan yang melestarikan dan
mempertahankan beragam budaya makanan tradisional.

Konsep Perencanaan Pangan Wilayah Suatu proses yang sistematis yang


dilakukan pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota untuk
memenuhi kebutuhan pangan dan gizi penduduknya berdasarkan sumberdaya
lokal dalam rangka menghindari/ mengatasi masalah kelaparan dan masalah gizi
sehingga dapat tercapai kualitas hidup yang lebih baik yaitu sehat, aktif dan
produktif.
Fungsi Perencanaan Pangan Mobilisasi ,Memampukan,Menetapkan,Mengukur,
yang merupakan indicator kinerja dalam kerangka sistem pelayanan
minimal,Mengkomunikasikan.

Perencanaan pangan Suatu syarat mutlak untuk mengendalikan dan


mengifisienkan pelaksanaan pembangunan antara lain pembangunan pangan dan
gizi, yang berorientasi untuk peningkatan SDM yang berkualitas dan mendukung
komitmen pencapaian MDGs tahun 2015 dengan turunnya jumlah penduduk
rawan pangan menjadi 8,5%.

Prinsip Perencanaan Pangan didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan
dapat dipertanggung jawabkan Berorientasi pada peningkatan kualitas sumber
daya manusia, bukan semata-mata pada perencanaan komoditas pangan,
dicirikan:memenuhi kebutuhan gizi rata-rata penduduk untuk mendukung hidup
sehat dan produktif. Mengikuti kaidah gizi seimbang, Memperhatikan
kemampuan dan kelestarian sumber daya alam dan lingkungan serta faktor sosial
budaya dan daya beli masyarakat setempat.

2.5 MODEL SUPLAI, PERMINTAAN DAN KEBUTUHAN PANGAN

1. Faktor External

A. Suplai

 Tk. Produksi
 Import-eksport
 Dinamika Industry
 Kemampuan pengolahan
 Fasilitas penyimpanan
 Cara pengawetan

B. Permintaan

 Kebiasaan makan
 Status social
 Tingkat pendidikan
 Tingkat pendapatan
 Besar Keluarga
2. Faktor Internal

A.Komsumsi Pangan

B. Kebutuhan

 Mutu pangan
 Umur
 Jenis Kelamin
 Ukuran tubuh
 Aktivitas
 Keadaan kesehatan

C. Status Gizi

FUNGSI PERENCANAAN MODEL JULIEN PERISSE

 Merangsang dan mengkoordinasikan penelitian di berbagai bidang

 Memantapkan pemanfaatan sumber dan kemampuan operasional tiap


departemen

 Mengkoordinasikan berbagai program pada saat pelaksanaan

 Menentukan indikator gizi sehingga efektifitas program dapat dievaluasi


Daftar Pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Perencanaan
https://paralegal.id/pengertian/pangan/
https://id.wikipedia.org/wiki/Nutrisi
https://slideplayer.info/slide/12631915/

Anda mungkin juga menyukai