Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN

PRAKTIKUM IBM

(SEREALIA DAN KACANG-KACANGAN, TELUR, SAYUR DAN BUAH)

NUR FADILLA

GZ1905010

KELOMPOK 1

PROGRAM STUDI S1 GIZI

STIKES BHAKTI PERTIWI LUWU RAYA

PALOPO

2020/2021

i
DAFTAR ISI

BAB 1......................................................................................................................1
SEREALIA DAN KACANG-KACANGAN..........................................................1
1. TUJUAN PRAKTIKUM..............................................................................2
2. HASIL PRAKTIKUM..................................................................................2
3. TEORI..............................................................................................................3
A. PRINSIP KERJA.........................................................................................3
B. PENELITIAN SEJENIS..............................................................................3
4. KESIMPULAN.............................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................5
BAB 2......................................................................................................................6
SAYUR DAN BUAH..............................................................................................6
1. TUJUAN PRAKTIKUM..............................................................................6
2. HASIL PRAKTIKUM..................................................................................7
3. TEORI..............................................................................................................7
A. PRINSIP KERJA.......................................................................................8
B. PENELITIAN SEJENIS............................................................................8
4. KESIMPULAN.............................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................10
BAB 3....................................................................................................................11
TELUR...................................................................................................................11
1. TUJUAN PRAKTIKUM............................................................................12
2. HASIL PRAKTIKUM................................................................................12
3. TEORI............................................................................................................12
A. PRINSIP KERJA.......................................................................................12
B. PENELITIAN SEJENIS............................................................................13
4. KESIMPULAN...........................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................15

ii
LAMPIRAN...........................................................................................................20
LAMPIRAN 1....................................................................................................20

iii
BAB 1

SEREALIA DAN KACANG-KACANGAN

1. TUJUAN PRAKTIKUM

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui struktur dan sifat fisik
serealia dan kacang-kacangan serta untuk mengetahui mutu serealia dan kacang-
kacangan.

2. HASIL PRAKTIKUM

Adapun hasil dari praktikum serealia dan kacang-kacangan menggunakan


sampel yaitu kacang hijau, jagung, dan beras dengan massa 25gr. Dari hasil
pengamatan struktur dan sifat fisik untuk kacang hijau yang memiliki warna hijau
tua dan berbentuk bulat, dengan panjang sampel yaitu 0,6 cm, dan berdiameter 0,4
cm. Sedangkan dari hasil pengamatan mutu kacang hijau diperoleh persentase
kotoran yaitu0,4% dan persentase kerusakan yaitu 9,6%. Dari hasil pengamatan
struktur dan sifat fisik untuk jagung yang memiliki warna jingga dan berbentuk
pipih menyerupai huruf U, dengan panjang sampel yaitu 1 cm, lebar 0,7 cm, dan
tebal 0,4 cm. Sedangkan dari hasil pengamatan mutu jagung diperoleh persentase
kotoran yaitu 0,4% dan persentase kerusakan 8%. Dan dari hasil pengamatan
struktur dan sifat fisik untuk beras yang memiliki warna putih dan berbentuk
lonjong, dengan panjang sampel yaitu 0,7 cm. Sedangkan dari hasil pengamatan
mutu beras yang dimasak selama 20 menit diperuleh daya serap air 0,7 gr dan
rasio pengembangannya 1 cm.

3. TEORI

a. Prinsip Kerja

Pada prosedur kerja untuk mengetahui struktur dan sifat fisik dilakukan
pengamatan pada sampel dan proses pengukuran dengan menggunakan jangka
sorong untuk mengetahui panjang, lebar atau diameter dan tebal bahan atau
sampel. Dalam pengamatan mutu untuk mengetahui persentase kotoran dilakukan
penimbangan pada sampel kemudian dipisahkan kotoran atau benda asing yang
terdapat pada sampel tersebut, setelah itu hitung persentase kotorannya.Dan untuk
mengetahui persentase kerusakan dilakukan penimbangan kemudian pisahkan
bahan yang sudah rusak (patah, hancur atau cacat), setelah itu dihitung persentase
kerusakannya. Untuk mengetahui daya serap air pertama tama dilakukan proses
penimbangan pada serealia kemudian di masukkan ke dalam gelas ukur dan
panaskan serealia selama 20 menit di air yang telah dipanaskan pada suhu 80 oC
setelah dipanaskan dilakukan kembali penimbangan dan pengukuran serealia

1
kemudian hitung daya serap airnya. Selanjutnya dilakukan perhitungan untuk
mengetahui rasio pengembangannya.

Serealia merupakan anggota dari suku padi-padian yang disebut sebagai


serealia sejati. Anggota yang paling dikenal antara lain adalah padi, jagung,
gandum, dan sorgum. Selain itu, ada beberapa serealia di luar keluarga padi-
padian yang disebut serelia semu, yaitu buckwheat, seed amaranth, dan kinoa.
Walaupun menghasilkan karbohidrat, tanaman seperti sagu, ketela pohon, ubi
jalar, atau kentang tidak digolongkan sebagai serealia karena yang dipanen bukan
bulir atau bijinya.(Muhammad Afzal,.dkk,2020).

Jagung merupakan tanaman yang diminati masyarakat Indonesia karena


memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan. Menurut Suarni dan Widowati (2016)
Kandungan gizi yang ada di dalam jagung seperti karbohidrat, protein, glukosa,
asam lemak, vitamin A dan E, dan berbagai mineral esensial seperti K, Na, P, Ca,
dan Fe sangat bermanfaat bagi tubuh manusia. Selain dimanfaatkan sebagai
sayuran jagung juga dijadikan bahan dasar industri ternak dan olahan makanan.
(Cahyani Desi Dwi,2020)

Kacang-kacangan atau disebut juga polongan termasuk famili leguminosa.


Kacang-kacangan mengandung sejumlah besar serat pangan yang jika terlarut
dapat membantu menurunkan kadarkolesterol. Kacang-kacangan bersifat rendah
kalori, rendah lemak, serta rendah garam natrium.Kacang-kacangan juga
mengandung protein, karbohidrat kompleks, folat, dan besi. Berbagai jenis
kacang-kacangan telah banyak dikenal seperti kacang merah (phaseoulus
vulgaris), kacang hijau (phaseoulus radiatus), kacang tanah (arachis hypogaea)
dan lain lain. Berbagai jenis kacang-kacangan dapat dibedakan berdasarkan
varietas atau jenis namanya, warna, bentuk, dan karakter fisiknya.(Muhammad
Ezar Al Rivan,.dkk,2020).

Struktur kacang-kacangan hampir sama dengan serealia, namun dengan


ukuran yang lebih bulat dan besar. Tanaman dari suku kacang-kacangan
merupakan tumbuhan dikotil yang terpenting di dunia. Kacang-kacangan biasanya
mengandung sedikit sekali glukosa dan fruktosa sebagai penyusun
karbohidratnya, namun mengandung banyak rafinosa, stakiosa, dan verbakosa.
(Yoni Atma,2018).

Ada dukungan yang muncul bahwa serealia utuh dan kacang-kacangan


menempati fungsi penting dalam pencegahan penyakit kronis yangditunjukkan
oleh penelitian yang dilakukan oleh Trowell dan Burkitt (1975).Ini dibuktikan
oleh Toussaint-Samat (1994) bahwa sereal dankacang-kacangan dimakan oleh
manusia pemburu-pengumpul di zaman kuno dan muncul dalam sejumlah mitos

2
dan legenda. Orang yangmengonsumsi sereal dan kacang-kacangan utuh telah
menunjukkan status gizi dan manfaat kesehatan yang lebih baik (Cleaveland dkk.,
2000).Beberapa penelitian menunjukkan hubungan yang berlawanan antara
konsumsi sereal dan kacang-kacangan dengan pengurangan penyakitdegeneratif.
Karenanya penggunaan serealia dan polong-polongan dalam proporsi yang
berbeda dalam produk akan memberikan nutrisi yang baik.Itagi (2012)
berpendapat bahwa konsumsi serealia utuh meningkatkan konsentrasi pati
resisten, serat dan oligosakarida.Mereka juga mengandungantioksidan yang
meliputi mineral dan senyawa fenolik yang berperan penting dalam pencegahan
berbagai penyakit.Kacang polong kaya dan efisiensebagai sumber protein,
karbohidrat kompleks (serat makanan), mineral dan vitamin sedangkan biji-bijian
sereal menyediakan sejumlah besarprotein, karbohidrat dan mikronutrien terpilih
(Salunke).dkk., 2005).

b. Penelitian Sejenis

Bedasarkan Penelitian jurnal berjudul “Aktivitas Antioksidan, Kadar Serat


dan Karakteristik Fisik Beras Hitam Pecah Kulit Pratanak dengan Variasi Lama
Waktu Perendaman” yang dilakukan oleh Salsabila Amalia Putri Bumi, Siti
Aminah dan Muhammad Yusuf dengan hasil praktikum yang kami lakukan
diperoleh hasil yang berbeda dikarenakan pada jurnal penelitian ini menggunakan
bahan/sampel beras hitam dengan berat 2 gr, sedangkan pada penelitian yang
kami lakukan menggunakan bahan/sampel beras putih dengan berat 25 gr. Pada
jurnal penelitian ini Hasil analisa statistik menunjukkan perlakuan variasi lama
perendaman tidak berpengaruh nyata terhadap rasio pengembangan beras hitam
pecah kulit pratanak.Sedangkan, hasil praktikum yang kami lakukan untuk rasio
pengembangan pada beras putih terdapat pengembangan pada bobot beras tetapi
untuk panjang beras putih sebelum dan sesudah dilakukan pemanasan tidak
ditemukan perbedaan ukuran panjang beras.

4. KESIMPULAN

Dari hasil praktikum pengamatan struktur dan sifat fisik untuk kacang hijau
memiliki warna hijau tua dan berbentuk bulat.Dari hasil pengamatan struktur dan
sifat fisik untuk jagung memiliki warna jingga dan berbentuk pipih menyerupai
huruf U. Dan dari hasil pengamatan struktur dan sifat fisik untuk beras memiliki
warna putih dan berbentuk lonjong.

Dari hasil pengamatan mutu kacang hijau diperoleh persentase kotoran


yaitu 0,4% dan persentase kerusakan yaitu 9,6%. Sedangkan dari hasil
pengamatan mutu jagung diperoleh persentase kotoran yaitu 0,4% dan persentase
kerusakan 8%.Persentase kerusakan pada kacang hijau lebih tinggi dibandingkan

3
dengan persentase kerusakan pada jagung. Sedangkan dari hasil pengamatan mutu
beras yang dimasak selama 20 menit diperoleh daya serap air 0,7 gr dan rasio
pengembangannya 1 cm.

DAFTAR PUSTAKA

Afzal M, Fachruddin, Jayanti DS.2020. Analisis Ketersediaan Lahan untuk


Pemenuhan Kebutuhan Serealia di Kabupaten Aceh Jaya.Jurnal
Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem. Vol.8 No.1: 14-24

Atma Y. 2018. BUKU AJAR DASAR PENGETAHUAN BAHAN PANGAN.


Jakarta: Universitas Trilogi. hal. 11-37

Cahyani DD. 2020. Pengaruh jenis Kemasan Dan suhu Simpan terhadap Mutu
Fisiologi Benih Jagung(zea mays L) . Politeknik Negeri Jember.Hal. 1-4

Kumari PV, Sangeetha N. 2017. Nutritional significance of cereals and legumes


based food mix- A review. International Journal of Agricultural and Life
Sciences.Volume 3 (1).pp.115-122

Putri Bumi SA, Aminah S, Yusuf M. 2020. Aktivitas Antioksidan, Kadar Serat
dan Karakteristik Fisik Beras Hitam Pecah Kulit Pratanak dengan Variasi
Lama Waktu Perendaman. Jurnal Pangan dan Gizi.Vol.10 No.02.Hal.
(85-98)

Rivan MEA, Rachmat N, Ayustin MR. 2020. Klasifikasi Jenis Kacang-Kacangan


Berdasarkan Tekstur Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan. Jurnal
Komputer Terapan. Vol. 6 No. 1: 89 – 98

4
BAB 2

SAYUR DAN BUAH

1. TUJUAN PRAKTIKUM

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui sifat fisik buah dan
sayuran, menghitung jumlah yang dapat dimakan, dan komposisi zat gizi
pada buah dan sayuran.

2. HASIL PRAKTIKUM

Adapun hasil dari praktikum buah dan sayuran menggunakan sampel yaitu
buah seperti jeruk dengan berat yaitu 9,2 gr dan apel yaitu 182 gr, serta
sayuran seperti sawi (ukuran besar dengan berat yaitu 10 gr, ukuran
sedang yaitu 9 gr, dan ukuran kecil yaitu 7 gr) dan kangkung (ukuran
besar dengan berat yaitu 10 gr, ukuran sedang yaitu 9 gr, dan ukuran kecil
yaitu 7 gr). Dari hasil pengamatan struktur dan sifat fisik untuk kacang
hijau yang memiliki warna hijau tua dan berbentuk bulat, dengan panjang
sampel yaitu 0,6 cm, dan berdiameter 0,4 cm. Sedangkan dari hasil
pengamatan mutu kacang hijau diperoleh persentase kotoran yaitu 0,4%
dan persentase kerusakan yaitu 9,6%.

3. TEORI

a. Prinsip kerja

Pada prosedur kerja untuk mengetahu sifat fisik buah dan sayuran
dilakukan pangamatan pada sampel dan proses pengukuran menggunakan
jangka sorong untuk mengetahui panjang,lebar atau diameter dan tebal
bahan atau sample. Dalam pengamatan mutu untuk mengetahui persentase
warna,aroma dan rasa dilakukan pecicipan untuk mengetahui rasa(khusus
unutk buah).setelah itu melakukan pengamatan kadar kotoran pada buah
dan sayur,kemudian dilakukan penimbangan pada sampel untuk
mengetahui persentase kerusakan dilakukan penimbangan kemudian
pisahkan bahan yang sudah rusak (patah, hancur atau cacat), setelah itu
dihitung persentase kerusakannya.

Sayuran merupakan sebutan bagi bahan pangan asal tumbuhan


yang biasanya mengandung kadar air tinggi dan dikonsumsi dalam
keadaan segar atau setelah diolah secara minimal. Pada umumnya sayuran
adalah tanaman hortikultura yang mempunyai umur relatif pendek (kurang

5
dari satu tahun) dibandingkan umur tanaman buah-buahan. Di dunia ini
terdapat banyak sekali jenis sayuran yang memiliki warna, rasa , aroma
dan tekstur yang berbeda-beda. Namun secara umum bila ditinjau dari segi
gizinya, sayuran merupakan sumber mineral, sumber serat dan sumber
vitamin terutama vitamin A dan , vitamin C. (Fibra Nurainy, 2018)

Jenis dan ketersediaan Sayuran dan buah-buahan di Indonesia


banyak sekali macam dan jumlahnya. Buah dan sayur dibutuhkan tubuh
sebagai zat gizi mikro dan sumber berbagai vitamin, mineral, dan serat
pangan yang penting bagi pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan
tubuh. Sayuran hijau maupun sayuran berwarna dan buah juga sebagai
senyawa bioaktif sebagai antioksidan. Sayuran berwarna seperti bayam
merah, kobis ungu, terong ungu, wortel, tomat merupakan sumber
antioksidan (Kemkes RI,2017).

Buah Apel merupakan produk khas yang menjadi andalan di Kota


Batu, terdapat 4 (empat) jenis yang memiliki rasa, bentuk dan tekstur kulit
yang berbeda. Keempat buah apel tersebut adalah apel Ana, Manalagi,
Romebeauty, dan Wanglin. Keempat jenis buah tersebut tumbuh subur di
Kota Batu sehingga hasil buah apel menjadi berlimpah. Berlimpahnya
hasil panen buah Apel tentunya membuat petani gembira karena tentunya
dapat meningkatkan omset petani. Berlimpahnya hasil penen tersebut juga
diiringi oleh permintaan pasar yang banyak.(Fitriani NL,dkk,2019)

Asupan sayur dan buah dalam jumlah yang cukup mampu


menurunkan obesitas atau kelebihan berat badan karena serat mengandung
energi dan kalori yang relatif rendah, serta menimbulkan rasa kenyang
lebih lama. Sinyal rasa kenyang dikirimkan ke otak setelah 20 menit,
karena terjadi peningkatan waktu pengunyahan dan waktu pengosongan
lambung sehingga secara perlahan orang tersebut tidak akan tertarik
dengan makanan bahkan akan berhenti untuk makan serta menurunkan
asupan makanannya. Selain itu, sayur dan buah juga mengandung vitamin,
mineral dan antioksidan yang berguna sebagai sistem imun atau sistem
pertahanan tubuh dari radikal bebas.(Tri Damayanti,dkk,2018).

6
b. Penelitian sejenis

Bedasarkan Penelitian jurnal berjudul “Identifikasi Sifat Fisik dan Kimia


Buah-buahan Lokal Kalimantan ” yang dilakukan oleh Sri S. Antarlina dengan
hasil praktikum yang kami lakukan diperoleh hasil yang berbeda dikarenakan
pada jurnal penelitian kami menggunakan bahan/sampel buah jeruk dan apel
dengan berat yaitu 9,2 gr dan apel yaitu 182 gr. sedangkan pada penelitian
yang pada Sri S.Atarlina lakukan menggunakan bahan/sampel Buah berukuran
kecil (sebesar buah anggur) dengan bobot 8-15 g, tinggi 1,1-3 cm, dan
diameter 1,3-2,5 cm. Buah “berdompolan” memanjang hingga 20-35 cm,
dalam satu tangkai terdapat hingga 40 buah. Bentuk buah bervariasi, pipih
hingga bulat dengan nisbah P/L bervariasi dari 0,7-1,5. Permukaan kulit buah
licin dan warna daging buah kuning muda transparan (bening). Biji dikelilingi
oleh selaput yang menempel pada biji, dengan ketebalan 2-5 mm. Jumlah biji
1-3 per buah. Daging buah sulit diambil dan dipisahkan dengan selaput
bijinya, sehingga bagian buah yang dapat dimakan (daging dan selaput) hanya
41%.

4. Kesimpulan

Dari hasil praktikum pengamatan sturuktur dan sifat fisik untuk sayur
memiliki warna hijau dan tidak memiliki cacat dan bentuknya bagus. Sedangkan
buah memiliki bentuk tidak sempurna dan memiliki bintik pada permukaannya.

Daftar Pustaka

Nurainy F, 2018, Buku ajar,pengetahun nabati 1,jurusan teknologi hasil


pertanian,fakultas pertanian, universitas Lampung,2018

Kurniawan W,Utaminungrum F,fitriani NL .Feb 2019.Klasifikasi Jenis buah apel


local berdasarkan penciri warna,Aspectratio dan GLCM menggunakan belt
konveyor berbasis raspberry pi. Jurnal Pengembangan Teknologi
Informasi dan Ilmu Komputer.Volume 3,No 2.hlm,1167-1173

Widani LN, Maret 2019 Penyuluhan Pentingnya komsumsi Buah dan Sayur Pada
Remaja Di SOS desa taruna Jakarta,Jurnal PATRIA,Vol.1,No. 1
ISSN:2656-5255.

7
8
BAB 3

TELUR

1. TUJUAN PRAKTIKUM

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui kualitas telur


berdasarkan pengamatan fisik telur.

2. HASIL PRAKTIKUM

Adapun hasil dari praktikum telur menggunakan sampel yaitu telur ayam
ras dengan berat 62,6 gr. Dari hasil pengamatan fisik telur yang memiliki warna
coklatdan beraroma amis, dengan panjang sampel yaitu 5,7 cm, dan berdiameter
4,3 cm. Sedangkan dari hasil pengamatan fisik kondisi kerabang diperoleh berat
kerabang telur yaitu 7,4 gr, berbentuk oval dan berpermukaan halus dan bersih.
Dari hasil pengamatan kantung udara pada telur didapatkan diameter 2,1 cm.
Untuk pengamatan pada putih telur atau albumin dengan berat yaitu 38 gr, tinggi
yaitu 0,5 cm, dan diameter 7 cm. sedangkan untuk kuning telur atau yolk
diperoleh berat yaitu 15,5 gr, tinggi yaitu 0,5 cm, dan diameter 4,2 cm. sehingga
diperoleh indeks albuminnya yaitu 0,064 mm, dan indeks kuning telur yaitu 0,119
mm. Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa telur memenuhi standar dan
layak untuk dikonsumsi.

4. TEORI

a. Prinsip Kerja

Pada prosedur kerja untuk mengetahui struktur dan sifat fisik dari telur
dilakukan pengamatan dan proses pengukuran dengan menggunakan jangka
sorong, timbangan, dan cawan petri untuk mengetahui panjang, lebar atau
diameter dan tebal pada masing-masing struktur telur seperti kerabang, kantung
udara, putih telur dan kuning telur.Selanjutnya dilakukan perhitungan pada putih
telur untuk mengetahui indeks albumin dan dilakukan perhitungan pada kuning
telur untuk mengetahui indeks pada kuning telur.

Telur merupakan salah satu sumber protein hewani asal ternak.


Telur ayam buras merupakan salah satu produk peternakan yang paling banyak
dikonsumsi masyarakat serta memiliki banyak keunggulan diantaranya memiliki
kandungan gizi yang lengkap, mudah dicerna, serta harganya yang relatif murah
(Hiroko dkk., 2014). Telur merupakan sumber protein kualitas tinggi dengan
kalori rendah, serta mengandung beberapa nutrisi penting lainnya, seperti asam

9
folat, kolin, besi, selenium dan vitamin A, B, D, E, dan K (Indrawan dkk., 2012;
Manik dkk., 2013). Sebagai bahan pangan telur merupakan salah satu bahan
pangan yang mudah terkontaminasi mikroba baik secara langsung maupun tidak
langsung.Kontaminasi telur umumnya berasal dari jerami tempat bertelur, tanah,
udara dan kotoran unggas (Finata, 2015).

Telur mudah mengalami penurunan kualitas baik kerusakan secara fisik,


kimia maupun secara biologis.Kerusakan secara fisik, dan penguapan air dan gas
– gas seperti karbondioksida, amonia, nitrogen, dan hidrogen sulfida dari dalam
telur. Kualitas telur juga dapat dipengaruhi oleh lama penyimpanan, suhu,
kelembaban relatif, dan kualitas kerabang telur (Jazil dkk., 2013).

Kerusakan pada telur secara biologis disebabkan oleh mikroorganisme,


Mikroorganisme yang dapat mencemari telur diantaranya adalah Salmonella
sp,Stapylococcus aureus dan Escerechia coli. Dalam keadaan tertentu dan dalam
jumlah yang melebihi batas, mikroorganisme yang terdapat dalam telur tersebut
dapat menyebabkan keracunan bagi yang mengkonsumsinya (Chusniati dkk.,
2009).

Telur menyediakan sumber nutrisi yang seimbang dan unik untuk orang
dari segala usia. Telur secara signifikan memberikan kontribusi nutrisi yang
dibutuhkan tubuh selama pertumbuhannya cepat bahwa ini adalah makanan yang
sangat baik untuk tumbuh kembang anak-anak dan remaja.Telur terdiri dari tiga
bagian utama, putih telur, kuning telur dan kulit telur atau cangkang telur. Ini
adalah makanan yang sangat bergizi dan sehat untuk tubuh kita (Kusum M dkk,.
2018).

Masyarakat tidak perlu khawatir mengonsumsi telur, karena kandungan


kolesterol dalam satu butir kuning telur sekitar 200 mg. Kandungan sebesar
inimasih dapat ditoleransi karena tubuh manusia membutuhkan kolesterol antara
1000 - 1500 mg. Kolesterol ini diperlukan untuk memproduksi vitamin D dan
getah lambung, melindungi sel syaraf serta menghasilkan berbagai hormon. Kalau
seseorang mengonsumsi2 (dua) butir telur sehari baru memperoleh
kolesterolsebanyak 400 mg, sedangkan penderita sakit jantung
masihdiperbolehkan mengonsumsi kolesterol sampai 200-300 mg atau setara
dengan sebutir telur ayam sehari. Jadi konsumsi telur tidak menunjukkan
peningkatan kolesterol (USDA Research Service, 2004).

Peningkatan gizi melalui konsumsi protein hewani merupakan tuntutan


masyarakat untuk kesehatan. Sesuai standar nasional, konsumsi protein perkapita/
hari adalah 55 g terdiri dari 80% (44 g) protein nabati dan 20% (11 g) protein
hewani yang terbagi dari 6,5 g protein asal ikan dan 4,5 g protein asal ternak.

10
Konsumsi protein asal ternak dari standar 4,5 g/kapita/hari barudapat dicapai 4,19
g (Dirjenak, 2007).

b. Penelitian Sejenis

Berdasarkan penelitian jurnal berjudul “UJI KUALITAS TELUR AYAM


RAS DI KOTA MANOKWARI” yang dilakukan oleh Kasmiati, S. Lumatauw
dan I. Sumpe dengan menggunakan metode penelitian adalah metode deskriptif
denganmengambil kasus kualitas telur yang beredar di Kota Manokwari diperoleh
hasil penelitian bahwa telur yang beredar di Kota Manokwari memiliki warna
kerabang coklat, coklat mudadan coklat berbintik hitam. Hasil penelitian
kedalaman rongga udara dari telur yang beredar di Kota. Berdasarkan penelitian
jurnal berjudul “UJI KUALITAS TELUR AYAM RAS DI KOTA
MANOKWARI” yang dilakukan oleh Kasmiati, S. Lumatauw dan I. Sumpe
dengan menggunakan metode penelitian adalah metode deskriptif dengan
mengambil kasus kualitas telur yang beredar di Kota Manokwari dan hasil
praktikum yang kami lakukan diperoleh hasil yang sama mengenai kualitas pada
telur berdasarkan pengamatan fisik telur adalah telur yang diteliti memiliki
kualitas yang baik.

5. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum dan penelitian-penelitian sebelumnya dapat


ditarik kesimpulan bahwa kualitas telur berdasarkan pengamatan fisik telur
meliputi ukuran telur, kondisi kerabang, kondisi kantung udara, berat telur,
kondisi putih telur, kondisi kuning telur dan bau atau aroma telur sesuai dengan
standar dan layak untuk dikonsumsi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ardika, I N, Siti NW, Sukmawati NMS, Wirapartha IM. 2017. Kualitas fisik telur
ayam kampong yang diberi ransum mengandung probiotik. Majalah
Ilmiah Peternakan. Vol.20 No.2

Kasmiati, Lumatauw S, Sumpe I. 2018. Uji kualitas telur ayam ras di kota
Manokwari. Jurnal ilmu peternakan.Vol.8 No.1 Hal. 9-18

Kementerian Pertanian RI, Kementerian Kesehatan RI. 2010. Buku Telur Sumber
Makanan Bergizi. Jakarta.

Kusum M, Verma RC, Renu M, Jain HK, Deepak S. 2018. A review: Chemical
composition and utilization of egg. International Journal of Chemical
Studies. Vol.6 No.3: 3186-3189

Poleh HS, Rastina, Ferasyi TR, Erina, Ismail, Isa M. 2018. JUMLAH TOTAL
BAKTERI PADA TELUR AYAM YANG DIJUAL DI WARUNG KOPI
KAWASAN DARUSSALAM KECAMATAN SYIAH KUALA BANDA
ACEH. JIMVET E-ISSN : 2540-9492. Vol.2 No.(1):139-148

12
LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

Penelitian Kacang Hijau 1


Gambar 1.1 Menimbang 25gram Kacang Hijau

Gambar 1.2 Menimbang 100 butir Kacang Hijau

13
Gambar 1.3 Menimbang kerusakan Kacang Hijau

Gambar 1.4 Pengukuran Panjang Dan diameter Kacang Hijau

14
Penelitian Jagung 2
2.1 Menimbang 25gram Jagung

2.2 Menimbang 100 butir Jagung

15
2.3 Menimbang Kerusakan Jagung

2.4 Pengukuran Panjang dan diameter Jagung

16
Penelitian Beras 3
3.1 Menimbang 25gram Beras

3.2 Menimbang Berat rasional hasil pemasakan beras

17
3.3 Pengukuran Panjang Beras

3.4 Pengangkatan bras yang di masak dan di pindahkan ke alat timbang

18
Penelitian Telur 4
4.1 Menimbang Berat Utuh Telur

4.2 Mengukur Diameter Telur

19
4.3 Menimbang berat cangkang

4.4 Mengukur Panjang dan Diameter Albumin

20
4.5 Pemisan cangkang dan dengan kantung dalam telur

4.6 Menimbang Albumin dan Yolk

21
22
4.7 Mengukur Panjang dan Diameter Yolk

23

Anda mungkin juga menyukai