BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Garnish adalah hiasan untuk makanan berupa sesuatu berbentuk lucu dan unik yang
bertujuan untuk menunjang penampilan sekaligus menambah selera makan,selain itu
garnish juga biasanya dapat dimakan (pada umumya dapat dimakan). Garnis juga
merupakan suatu hiasan pada hidangan untuk memberi daya tarik serta keindahan dalam
penyajian sebuah masakan. Sehingga penampilan yang menarik dari garnish akan dapat
menambah selera makan konsumen. Sebenarnya, seni menghias hidangan dengan buah
dan sayuran itu merupakan suatu warisan dari leluhur kita. Misalnya, bentuk hiasan buah-
buahan untuk sesaji di Pulau Bali dan gunungan pada Sekaten di Yogyakarta.

Garnish kadang-kadang menunjukkan nama suatu tempat dari mana makanan itu berasal
atau menunjukkan nama siapa yang sedang dipestakan. Misalnya, singkatan nama
pengantin yang sedang dipestakan diukir pada patung atau mentega sebagai salah satu
hiasan yang indah.

1.2 tujuan

Dapat mengetahui:

1. Fungsi garnish dalam penyajian makanan

2. Berbagai macam bentuk garnis
3. Cara membuat garnish
4. Cara memilih garnish agar sesuai dengan penyajian jenis makan
 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian garnish

Kata garnish mempunyai sebuah pengertian yaitu menghias atau disebut juga dengan hiasan .
Menurut buku New Larousse Gastronomique dalam Nurwahyuni Idayati dan Yustina Pratiwi
2008:15 garnish adalah bahan-bahan tambahan yang dibubuhkan pada bahan makanan
pokok, dan disajikan secara terpisah dan berfungsi sebagai hiasan untuk membuat makanan
menjadi menarik. Pembuatan hiasan atau garnish ini bisa dilakukan didapur dingin garde
manger atau didapur pengolahan kue pastry. Garnish ini bisa digunakan sebagai hiasan untuk
hidangan makanan yang panas dan dingin. Menghias makanan yang dingin ini dapat
dilakukan beberapa jam sebelum makanan tersebut disajikan, sedangkan untuk hidangan
panas biasanya dilakukan secara ala minute. Ala minute ini maksudnya adalah suatu hiasan
yang diberikan beberapa menit sebelum makanan dihidangkan , dengan sederhana, cepat,
tetapi cukup menarik.

2.2 Jenis-jenis garnish

Jenis-jenis Garnish :

1. Simple Garnish, adalah garnish yang terdiri dari satu bahan atau lebih, biasanya terbuat
dari sayur-sayuran, cereal atau makanan-makanan yang sudah jadi, seperti crouton, bread,
tart, dan sebagainya.

2. Composite Garnish, adalah garnish yang terdiri dari bermacam-macam bahan sebagai
hiasan yang sesuai dengan makanan dasar. Bahan-bahan tersebut harus mempunyai
perpaduan rasa dan aroma dengan makanan pokok atau bahan satu dengan yang lainnya.

2.3 Penerapan Garnish

Salah satu food stylish andalan indonesia mengatakan bahwa makanan juga perlu
didandani layaknya rambut atau wajah untuk membangkitkan appetite dan emosi seseorang
yang melihatnya. Sebenarnya ini berhubungan dengan seni, karena kita bermain dengan
komposisi, warna, tekstur, dan kepekaan.
 Setiap makanan memiliki karakter masing – masing dan tidak bisa diperlakukan sama
untuk dapat menimbulkan kesan yang sesuai. Lalu memperlakukan makanan yang cepat
meleleh seperti keju panas, saus atau es krim juga harus dengan kecepatan khusus. Namun,
jangan sampai penataan makanan malah mengalihkan fokus orang dari makanan itu sendiri.

2.4 Syarat – syarat Pembuatan Garnish

a. Bahan yang digunakan wajib segar

b. Dapat dimakan
c. Bersih dari kotoran
d. Sesuai dengan makanan dasarnya
e. Terlihat rapi dan menarik
f. Menggunakan warna yang mencolok dan menarik
g. Besar hiasan dan hidangan yang akan dihias harus seimbang dengan besar ruangan
 BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Judul Praktikum

Garnish

3.2 Tempat praktikum

Praktikum dilaksanakan dilabolatorium bahan makanan

3.3 Hari dan tanggal

Praktikum dilaksanakan pada hari kamis, 15 Agustus 2019

3.4 Bahan dan Alat

Bahan – bahan

1. Timun
2. Semangka
3. Wortel
4. Tomat
5. Sawi putih
6. Bengkoang

Alat

1. Pisau Garnish
2. Pisau dapur
3. Talenan
4. Waskom
5. Sendok cocktail
6. Tusuk gigi
7. Piring

3.5 Prosedur

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan saat praktikum

2. Praktikan memperhatikan panduan dari dosen atau pembingbing labolatorium
3. Praktikan melaksanakan praktikum sesuai dengan pembagian tugas
4. Praktikan mendokumentasikan hasil praktikum
5. Praktikan mempresentasikan hasil praktikum didepan dosen
 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil produk makanan yang di pratikan

4.2 Hasil dari diskusi

1. Garnish bunga dari sawi putih:

1. Cuci bersih sawi

2. Ambil sawi putih, potong dan sisakan sepanjang 4 cm dari pangkalnya
3. Dimulai dari bagian luar, bentuklah kelopak bunga.
4. Potong melengkung tiap helainya hingga menyerupai bunga mawar.
5. Jika bagian tengah terlalu banyak/berhimpitan, bisa dikurangi dengan memotongnya.
6. Rapikan dan garnish ini siap digunakan untuk menghias makanan.

2. Garnish bunga dari wortel

1. Cuci wortel sampai bersih

2. Kupas wortel memakai pisau dapur
3. Iris melingkar kearah dalam bentuk empat sisi kelopak dorong dengan ibu jari
4. Iris pelan-pelan jangan sampai kelopak bunga patah
5. Lalu potong
6. Lakukan seperti cara diatas sesuai jumlah yang diinginkan
3. Garnish bunga mawar dari tomat

1. Langkah pertama yang bisa anda lakukan adalah dengan terlebih dahulu mengambil
buah tomat yang sudah dipersiapkan, letakan diatas tatakan/talenan potong bagian
atas untuk dasar dan kuliti buah tomat dengan cara melingkar. Ambil satu arah dari
bagian atas kebawah dan mulai mengulitinya secara melingkar. Saat menguliti tomat,
ada baiknya anda dianjurkan untuk melakukannya secara perlahan, selain itu jaga
ketebalan saat menguliti agar tetap sama dan kulit tidak putus ditengah-tengah.
2. Langkah selanjutnya, sisihkan terlebih dahulu buah tomat yang sudah berhasil dikuliti
ambil bagian atas tomat yang sudah dipotong. Kemudian ambil kulit tomat dan
gulung melingkar ke arah dalam. Awali dari ujung ke ujung hingga membentuk
gulungan yang agak mekar seperti bunga mawar.
3. Selanjutnya, ambil piring saji dan mulailah merangkai. Kini Garnish Bunga Mawar
dari kulit tomat sudah siap kita sajikan bersama dengan hidangan makanan yang akan
anda hidangkan untuk membuat penampilannya menjadi lebih menarik.