PENYAKIT HATI
April 2021
Hati ■ Hati merupakan organ yang penting dalam
metabolisme, penyimpanan dan distribusi zat
■ Merupakan organ saluran cerna. gizi.
■ Berperan penting dalam proses ■ Pada penyakit hati baik akut maupun kronis,
pencernaan dan metabolisme zat gizi. perlu diperhatikan pemberian gizi yang
optimal.
■ Gangguan yang terjadi pada organ ini
akan berdampak terhadap status gizi ■ Pengelolaan gizi yang optimal akan
seseorang menurunkan komplikasi dan memperbaiki
morbiditas dan mortalitas pada penyakit hati
■ Hati merupakan kelenjar ■ Tempat sintesa dari komponen
terbesar dalam tubuh manusia. protein, pembekuan darah,
■ Bertekstur lunak, lentur. kolesterol, ureum & zat-zat
■ Terletak di rongga perut kanan lain yang sangat vital.
atas di bawah kerangka iga bagian ■ Mempunyai tempat
atas cavitas abdominalis tepat di
bawah diaphragma,
pembentukan dan penyaluran
asam empedu,
■ Berat 1,2 – 1,8 kg (2-3% berat
badan). ■ Pusat detoksifikasi racun dan
■ Hati mempunyai peran penting penghancuran (degradasi)
karena merupakan regulator dari hormon-hormon thyroid (misal
semua metabolisme karbohidrat, estrogen)
protein & lemak.
FUNGSI HATI
■ Hati berperan penting dalam Pada metabolisme lemak,
metabolisme karbohidrat, asam-
asam amino, protein, kolesterol ■ Hati berfungsi mengoksidasi asam
dan asam empedu. lemak untuk menyuplai energi bagi
fungsi tubuh yang lain,
Pada metabolisme Karbohidrat,
■ Membentuk sebagian besar
■ Hati berfungsi menyimpan kolesterol, fosfolipid dan lipoprotein,
glikogen dalam jumlah besar,
■ Serta membentuk lemak dari protein
■ Mengkonversi galaktosa dan dan karbohidrat.
fruktosa menjadi glukosa,
Pada metabolisme asam empedu,
■ Proses Glukoneogenesis dan
■ Hati berfungsi mentransformasi
■ Membentuk banyak senyawa kolesterol menjadi
kimia yang penting dari hasil 7hydroxycholesterol asam kolat dan
perantara metabolisme asam kenodeoksikolat.
karbohidrat.
lanjutan
Pada metabolisme heme, Pada metabolisme vitamin,
■ Heme dioksidasi menjadi ■ Hati berperan dalam pembentukan
asetil CoA dari asam pantotenat,
biliverdin, yang kemudian hidroksilasi vitamin D untuk 25-
dikurangi untuk bilirubin; OH D3,
■ Bilirubin diangkut ke hati ■ Pembentukan 5-metil Asam
di mana akan dikonversi tetrahydrofolic (THFA),
menjadi diglucuronide ■ Metilasi niacinamide, fosforilasi
bilirubin untuk dibuang pyridoxine, defosforilasi thiamin
dengan pigmen empedu serta
■ Pembentukan koenzim B12.
Jenis-Jenis Penyakit Hati
■ Hepatitis virus adalah penyakit ■ Berikut manifestasi klinis secara umum pada
hati yang disebabkan adanya penyakit hati :
Inflammasi atau peradangan 1. Penderita dapat mengalami jaundice
hati. (berwarna kuning pada kulit, kuku atau
sklera mata), urin berwarna gelap
■ Penyebab peradangan adalah seperti teh, anoreksia, fatigue, sakit
virus, bakteri, toksin, obstruksi, kepala, nausea, muntah dan
parasit, dan bahan kimia. demam/panas.
■ Jenis virusnya adalah virus A, 2. Liver membesar (hepatomegali) dan pada
B, C, D, dan E. beberapa kasus limpa penderita juga
membesar (splenomegali).
■ Manifestasi klinis penyakit hati
hampir sama untuk semua jenis 3. Pemeriksaan biokimia menunjukkan adanya
peningkatan kadar bilirubin darah, enzim
Hepatitis.
alkaline phosphatase (ALT), dan enzim
alanine transferase (AST).
4 FASE MANIFESTASI KLINIS P.HATI
1. Fase Inkubasi, fase dimana
terjadi gejala malaise, hilang 3. Fase Ikterik, pada fase ini
nafsu makan, mual dan nyeri penderita mengalami jaundice
perut kanan atas. (kulit, membran mukosa dan
2. Fase Pre Ikterik (gejala tidak mata tampak kuning).
spesifik), pada fase ini 4. Fase convaslescent
penderita dapat mengalami
gejala panas badan, athralgia
/recorvery, fase dimana
(nyeri sendi), arthritis (nyeri jaundice dan gejala-gejala di
tulang), rash (ruam), dan atas mulai hilang.
angioedema (udem pada
bibir).
Tabel jenis Hevatitis, masa inkubasi virus dan gejala
JENIS MASA INKUBASI GEJALA
Hepatitis A 14-28 hari, bahkan sampai 50 hari Flu-like illness, jaundice, mual, fatigue, nyeri
abdomen, anoreksia, diare, demam
Hepatitis B Bertahan 7 hari di luar tubuh Flu-like illness, jaundice, mual, fatigue, muntah,
demam, sering tanpa gejala
Hepatitis C Rata-rata 7–9 minggu; Bertahan Sering tanpa gejala sampai sel hati rusak - flu-like
28 minggu illness, fatigue, mual, sakit kepala, nyeri abdomen
Hepatitis D Terjadi dengan adanya inveksi Flu-like illness, jaundice, mual, fatigue, muntah,
HBV demam, sering tanpa gejala
Hepatitis E 2–9 minggu Malaise, hilang nafsu makan, nyeri abdomen, nyeri
sendi, demam
■ Sumber : Sanityoso dan Christine. 2014. Hepatitis Virus Akut : Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta :
Internal Publishing.
ASUHAN GIZI PADA PENYAKIT HEPATITIS
■ Langkah pertama Asesmen gizi untuk
mengkaji masalah gizi yang mungkin 2. Penurunan berat badan
terjadi pada penderita penyakit hepatitis. yang tidak diharapkan :
■ Penderita penyakit hepatitis dengan
dapat terjadi karena
manifestasi yang ada dapat memberikan asupan oral yang
implikasi gizi sebagai berikut : inadekuat.
1. Asupan oral inadekuat : dapat terjadi 3. Defisiensi zat gizi : dapat
karena adanya gejala-gejala mual, muntah, terjadi karena asupan oral
hilang nafsu makan, nyeri abdomen, yang inadekuat.
anoreksia, demam, dll.
4. Interaksi obat dan
makanan (treatment
HCV).
■ Untuk mendapatkan data ■ Selain data asupan, juga
asupan makanan untuk dibutuhkan data biokimia dan
menentukan konsumsi data fisik klinis untuk
makanan/cairan dan yang menunjang penetapan diagnosa
dapat diterima oleh pasien, gizi (langkah kedua dari proses
■ Dilakukan dengan metode asuhan gizi terstandar).
survei konsumsi 24-hour ■ Berikut adalah contoh
recall, diet history, atau food komponen yang dikumpulkan
diary. untuk dikaji pada langkah
asesmen gizi pada pasien
dengan hepatitis, berikut
interpretasinya.
Contoh komponen yang dikaji pada hepatitis, berikut
interpretasinya.
Berat badan Turun ≥ 5% dalam 1 bulan Penurunan berat badan yang tidak diharapkan.
atau ≥ 10% dalam 6 bulan Dampak Asupan tidak sesuai dengan kebutuhan
Penampilan fisik Kulit dan sklera mata Bilirubin meningkat- gangguan fungsi hati
berwarna kuning
■ Adalah penyakit hati menahun yang ■ Pasien sirosis dapat masuk dalam fase
ditandai dengan proses peradangan, dekompensasi bila terdapat 5 dari 7
nekrosis hati, penambahan jaringan gejala berikut :
ikat difus ■ Spider nevi,
■ Etiologi : hepatitis kronis, alkohol, ■ Asites,
penyumbatan saluran empedu
■ Splenomegali,
■ Gejala klinis: mual, muntah, tidak
■ Albumin menurun,
bugar, spider nevi, asites,
hematemesis melena, erithema ■ Hematemesis melena,
palmalis. ■ Erithema palmaris,
■ Vena kolateral
lever
Definisi :
Penyakit hati kronis, ditandai dg Etiologi :
proses peradangan, nekrosis hati, • Malnutrisi
dan penambahan jaringan ikat • Hepatitis virus
difus dengan terbentuknya • Alkohol hepatotoksis
nodul yg menganggu susunan
lobulus hati
Klasifikasi
1. Makroskopis :
•SH Makronoduler
•SH Mikronoduler
2. Gejala Klinis :
•SH Terkompensasi
•SH Dekompensasi
22
1. MAKROSKOPIS
SH Mikronoduler : SH Makronoduler :
• regenerasi nodul • Regenerasi nodul
kecil = 1 mm besar > 1 cm
• alkoholisme, • Hepatitis virus berat
• obat-obatan, or nekrosis luas
• gangguan nutrisi
Di Indonesia 30 – 40 %
penyebab sirosis hepatis
berhubungan dengan
Hepatitis virus B
23
2.GEJALA KLINIS
STADIUM LANJUT
I. STADIUM AWAL (SH Dekompensasi)
(SH Terkompensasi) • Varises esofagus
• Mual • Splenomegali
• Anoreksia • Asites, Edema
• Kembung • Ikterus
• Malaise • Spidernevi
• Urine sprt air teh • Palmaris erythema
• BB menurun
• Anemia
• Hematemesis, melena
• Encefalopati
24
Gangguan Metabolisme Zat Gizi : Pasien Sirosis Hati sering :
Protein, Karbohidrat, Lemak,
vitamin, mineral • Malnutrisi Protein dan Kalori
• Status gizi buruk, karena :
Asupan mkn krg, disfungsi
hati dlm metab. makanan
Gangguan Fungsi Hati : Penurunan BB, mual,
Anabolisme, Katabolisme anoreksia
25
GANGGUAN METABOLISME ZAT GIZI :
26
GANGGUAN METAB…..LANJUTAN
Terapi Nutrisi
Tujuan :
28
1. Asupan Protein :
Ideal : 1 – 1.5 gr/kg BBI /hr
Bila dibatasi : 0.5 – 0.75 gr/kg BBI / hari
2. Asupan Energi :
Pasien dengan edem dan
acites = 25 - 35 kkal/kg BBI/ hr atau
( 1.2 – 1.5 kali BEE Harris Benedict)
Pasien dgn stres tinggi 40 – 50 kal/kg BBI
/hari atau 1.5 kali BEE
29
3. Asupan lemak :
25 – 30 % dari total kalori tgt kondisi Pasien
Bila steatore dan icterik lemak
dibatasi 20 – 50 gr / hari
Berikan MCT/MCFA
30
Sirosis hati dengan hematemesis melena
■ Gejala Klinis :
Kebingungan, apati, perubahan kepribadian, kontraksi otot, flapping
tremor (asteriksis) dan hiperamonia pada setiap sirkulasi darah
34
Penyebab :
Hati tdk bs merubah amonia mnjdi urea stlah makan protein
Hiperamonia Intoksifikasi Sistem Syaraf Pusat
35
■ Bila ada tanda intoksikasi seperti flapping tremor, pasien sudah terancam
koma hepaticum :
Protein diturunkan (0.5 g/kgBBI/hari)
Berikan protein dgn nilai biologi tinggi
Bila encefalopati berat :
Tdk diberikan protein , stlh itu dinaikan secara perlahan 10 - 15 gram/hari
sampai mencapai
1 gr/kgBB
Pada encefalopati dianjurkan pemberian BCAA 50 % dr total protein
yang dimakan, 22 % asam amino lainnya.
36
■ BCAA mendukung perbaikan hati dgn cara :
– Promosi sintesa protein diotot
– Meningkatkan pengambilan dan menggabungkan asam amino aromatik di otot
– Menurunkan AAA tgkt intraserebral dengan bersaing sistem transpor pada blood
brain barrier
– Meningkatkan sintesa protein dihati
37
Bahan Makanan Sumber
38
Syarat Diet
40
Perbedaan Diet Hati Baru dan Lama
Diet Penuntun Diet Lama Penuntun Diet Baru
DH I Cair tanpa protein Lunak rendah protein
(0,5g/kg BB/hr) 30g/hr
DH II Lunak rendah protein Lunak cukup protein (1g/kg
(0,5g/kg BB/hr) BB/hr)