Anda di halaman 1dari 22

PENUAAN :

ASPEK GIZI DAN IMUNITAS

dr. Arinda Lironika., M.Kes.


Peningkatan jumlah manula mempengaruhi aspek kehidupan
seperti terjadinya perubahanperubahan fisik, biologis,
psikologis, dan sosial sebagai akibat proses penuaan atau
munculnya penyakit degeneratif akibat proses penuaan
tersebut.

Secara signifikan orang tua mengalami kasus mortalitas dan


morbiditas lebih besar daripada orang muda.

Kerentanan orang tua terhadap penyakit disebabkan oleh


menurunnya fungsi sistem imun tubuh.
OVERVIEW

Proses alamiah yg
Imunitas Sering dialami pada
terjadi seiring keadaan malnutrisi
bertambahnya usia Penurunan respon
imun kerentanan Mempengaruhi
Penurunan fx organ nafsu makan
Dapat dipengaruhi
oleh status gizi

Aging Infeksi
PENUAAN (AGING)
Adalah proses alami yg disertai dengan terjadinya penurunan
kondisi fisik, psikologis maupun sosial yg saling berinteraksi
satu sama lain dan cenderung berpotensi menimbulkan
masalah kesehatan

Penuaan (aging) dapat disebut juga sbg proses akumulasi


perubahan-perubahan yg merugikan di dlm sel dan jaringan
tubuh dengan bertambahnya usia sehingga meningkatkan
risiko munculnya penyakit dan kematian

Penuaan dipengaruhi banyak faktor meliputi, gaya hidup, pola


konsumsi pangan, kondisi lingkungan dan produk sisa
(buangan ) dalam tubuh
TEORI AGING
Terdapat 5 teori penuaan yaitu :
1. Teori hormonal
2. Teori telomere
3. Teori Pengontrolan secara genetik
4. Teori wear & tear
5. Teori radikal bebas

MEMPERLAMBAT PROSES PENUAAN


MENUA DENGAN SEHAT
TEORI HORMONAL
Sistem neuro-endokrin (sistem syaraf dan sistem endokrin)
merupakan inti dari proses penuaan
Jika sistem neuro-endokrin tdk berfungsi dgn baik akan
menghasilkan ketidakseimbangan hormonal dalam tubuh
gangguan fungsi tubuh
Teori ini memandang Penuaan sbg suatu seri waktu istirahat
(pauses), contoh :
Menopouse (istirahatnya sistem hormon wanita)
Hipotiroidism (istirahatnya kelenjar tiroid)
Deff. Hormon pertumbuhan (istirahatnya kelenjar hipofisis)
Hormone Replacement Therapy (HRT) menjadi solusi
dibidang medis untuk memperlambat proses penuaan
TEORI TELOMERE
Telomere a/ rangkaian as.amino yg ditemukan di ujung
kromosom sebagian besar sel-sel tubuh

Hasil penelitian : tiap kali terjadi pembelahan sel rangkaian


as.amino mjd smakin pendek setelah 50x pembelahan sel
(Hayflic limit) telomere mjd sangat pendek dan pada waktu
tsb sel kehilangan kemampuan membelah diri sel tdk dapat
membelah diri sel mati
TEORI PENGONTROLAN SECARA GENETIK

Fokus pada genetic programming di dlm DNA yg diwariskan


Menurut teori ini, setiap orang lahir dengan kode genetik yg
unik membawa kecenderungan pd jenis fungsi fisik dan
mental tertentu gen menentukan umur kita
Seiring dg perkembangan IPTEK umur ditentukan hanya
sebanyak 30% oleh gen sedangkan 70% sisanya dipengaruhi
lifestyle
TEORI WEAR & TEAR
Penggunaan secara terus menerus (over-use) atau
penyalahgunaan (abuse) akan merusak tubuh beserta sel-
selnya
Contoh :
Bahan beracun (toksin) yg terkonsumsi bersama makanan atau
minuman dpt merusak organ-organ tubuh (misalnya hati)
Konsumsi pangan berlebihan (lemak,gula,cafein) serta stress eksternal
dpt menyebabkan organ dan sel-sel mengalami keletihan (wear down)
kematian sel dan kerusakan organ
Cara pencegahan atau memperlambat proses penuaan :
Pola konsumsi pangan yg baik
Suplemen gizi
Istirahat cukup
Mengurangi stress
TEORI RADIKAL BEBAS
Teori yg sedang populer saat ini
Radikal bebas a/ suatu molekul, atom atau beberapa grup
atom yg mempunyai satu atau lebih elektron tdk berpasangan
pada orbital terluarnya sifatnya sangat labil akan
mengambil elektron dr zat atau senyawa di dekatnya
akibatnya zat atau senyawa lain tersebut kekurangan elektron
dan menjadi radikal disebut : Peristiwa OKSIDASI
Proses oksidasi menghasilkan energi dan hasil buangan (spt
ROS dan radikal bebas lain)
Antioksidan berasal dr kata anti (melawan) dan oksidan
(oksidasi)
Seiring dengan bertambahnya umur jumlah produk protein
teroksidasi , DNA teroksidasi , sterol teroksidasi dan
lipid teroksidasi
Sistem antioksidan meregulasi keseimbangan antara radikal
bebas dgn antioksidan proses aging sistem pertahanan
antioksidan kemampuan tubuh menghilangkan radikal
bebas juga menurun
Jadi, radikal bebas tersangkut dalam proses penuaan
Radikal bebas dpt merusak membran sel, inti sel danDNA dan
berakibat pada kematian sel dan destruksi sel
menghasilkan hasil-hasil sisa/buangan proses penuaan
tubuh
Kesimpulan : umur merefleksikan jumlah kerusakan yg
ditimbulkan oleh radikal bebas
ASPEK IMUNITAS
Penuaan (aging) dikaitkan dg perubahan fungsi imunitas
tubuh t.u penurunan Cell Mediated Immunity (CMI) atau
imunitas yang diperantarai sel
Fungsi sistem imunitas (immunocompetence) me seiring
bertambahnya umur kemampuan imunitas melawan
infeksi me termasuk kecepatan respons immun risiko
kesakitan lansia me seperti penyakit infeksi, kanker,
kelainan autoimun, atau penyakit kronik
Produksi imunoglobulin berkurang vaksinasi kurang efektif
Kehilangan kemampuan untuk membedakan benda asing yg
masuk ke dalam tubuh atau memang benda itu bagian dari
dalam tubuhnya sendiri (autobody immune)
PROSES THYMIC INVOLUTION
Thymus : organ tempat sel T mjd matang
Sel T penting sbg limfosit untuk membunuh bakteri dan
membantu tipe sel lain dalam sistem imun
Seiring perjalanan usia sel T / limfosit T kehilangan fungsi
dan kemampuannya melawan penyakit ec. Proses Thymic
Involution
Volume jar. timus kurang dari 5% drpd saat lahir tubuh
mengandung jumlah sel T lebih rendah dibandingkan saat usia
muda, dan juga tubuh kurang mampu mengontrol penyakit
maka dapat mengarah pada penyakit autoimun yaitu sistem
imun tidak dapat mengidentifikasi dan melawan kanker atau
sel-sel jahat. o.k kanker meningkat sejalan dengan usia
LANSIA produksi limfosit me shg sel perlawanan infeksi
yg dihasilkan kurang cepat bereaksi dan kurang efektif
Ketika antibodi dihasilkan durasi respons lebih singkat dan
lebih sedikit sel yg dihasilkan
LANSIA (khususnya > 70 th ) cenderung menghasilkan
autoantibodi yaitu antibodi yg melawan antigennya sendiri
penyakit autoimmune
Autoantibodi jg merup faktor penyebab rheumatoid arthritis
dan atherosklerosis

Jadi,
Hilangnya efektivitas sistem imun pada lansia disebabkan o/
perubahan kompartemen sel T yg terjadi sbg hasil involusi
timus untuk menghasilkan interleukin 10 (IL-10)
AKTIVITAS LEUKOSIT
Aging juga mempengaruhi aktivitas leukosit termasuk
makrofag, monosit, neutrofil, dan eosinofil

Namun hanya sedikit data yang tersedia menjelaskan efek


penuaan terhadap sel-sel tersebut
STRESS vs SISTEM IMUN
Lansia rentan thd stress dan depresi
Stress menyebabkan perubahan-perubahan fisiologis tubuh
yg melemahkan sistem imun, mempengaruhi kesehatan
dan timbulnya kelainan sistem imun
Saat terjadi stress hormon glukokortikoid dan kortisol
memicu reaksi anti-inflammatory dalam sistem imun
Studi lain yg dilakukan thd kesehatan lansia dengan stress
menunjukkan level IL-6 (suatu protein dalam kelompok
cytokine) meningkat 4 kali lipat lebih cepat rentan
terhadap penyakit jantung, arthritis, dan sebagainya
Gangguan tidur jg dapat melemahkan sistem imun karena
NKC (Natural Killer Sel) dlm darah
ASPEK GIZI
Status gizi lansia juga mempengaruhi imunitas

Malnutrisi tubuh tidak akan membentuk pertahanan


imunitas yang baik rentan thd risiko infeksi. Sebaliknya
infeksi sendiri sering menurunkan nafsu makan sehingga
membawa pada status gizi yang lebih buruk

Obesitas akan terjadi penurunan fungsi dari limfosit,


aktivitas sel NK, dan mitogenesis limfosit, sehingga dapat
menurunkan imunitas
PEMELIHARAAN IMUNITAS TUBUH

VAKSINASI

Tujuan imunisasi : memelihara sistem imunitas


melawan agen infeksi
Imunisasi/vaksin mengandung substansi antigen yg
sama dgn patogen asing sistem imun kenal patogen
asing menghasilkan sel T dan sel B
Respons antibodi tubuh dan response sel T lansia
terhadap vaksin lebih rendah daripada orang muda
mempengaruhi efek pemberian vaksin
Penyakit infeksi yg sering diderita lansia : influenza,
pneumonia
NUTRISI
berperan penting dlm peningkatan respons imun
Lansia rentan mengalami gangguan gizi buruk
(undernutrition), disebabkan faktor fisiologi dan
psikologi yg mempengaruhi keinginan makan,
kondisi fisik serta ekonomi
Gizi kurang e.c Pe kemampuan penyerapan zat
gizi/konsumsi makanan bergizi yg tidak adekuat
Pe asupan kalori memperlambat aging dan
membantu pemeliharaan sel T dan kadar IL-2
inadekuat protein dan A.A kerusakan jumlah dan
fungsi imun selluler, serta Pe respons antibodi
Defisiensi Zn produksi cytokine dan merusak
pengaturan aktivitas sel helper T
Vitamin E Pe kekebalan tubuh, dan sbg
antioksidan yg melindungi limfosit, otak, dan
jaringan lain dari kerusakan radikal bebas
IMUNONUTRISI
Peningkatan respon imunitas pada lansia dapat dilakukan
dengan mengasup makanan yg mengandung zat gizi yg dapat
meningkatkan sistem imun, atau dikenal dengan
IMUNONUTRISI

Imunonutrisi a/ pemberian nutrisi spesifik yang secara


potensial dpt memodulasi aktivitas dari sistem imunitas tubuh

Nutrisi yang dapat meningkatkan sistem imun dapat berupa :


asam amino, asam lemak rantai panjang, nukleotida, serta
antioksidan dari vitamin dan mineral
Antioksidan dari vitamin : vitamin A, vitamin C, vitamin E
Antioksidan dari mineral : selenium, dan zinc
PROTEIN: ARGININ DAN GLUTAMIN

Arginin mempengaruhi fungsi sel T, penyembuhan luka,


pertumbuhan tumor, dan s ekresi hormon prolaktin, insulin,
growth hormon
Glutamin, asam amino semi esensial berfungsi sebagai bahan
bakar dalam merangsang limfosit dan makrofag,
meningkatkan fungsi sel T dan neutrofil
LEMAK
Defisiensi asam linoleat (asam lemak omega 6) : menekan
respons antibodi
Kelebihan intake asam linoleat menghilangkan fungsi sel T
Konsumsi tinggi asam lemak omega 3 dapat menurunkan sel T
helper, produksi cytokine

Anda mungkin juga menyukai