Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIK

MANAJEMEN ASUHAN GIZI


KLINIK
Oleh:
Dewi Nafisyah
BAB I
pendahuluan
Latar belakang penyakit
 Persalinan merupakan fase terakhir yang terpenting dalam
proses kehamilan (cunningham, 2013). Salah satu jenis
persalinan yaitu melalui sectio caesarea caesar Sectio
caesarea atau bedah sesar adalah suatu persalinan yang
dibangun melalui suatu insisi pada dinding perut dan
dinding rahim dengan syarat dalam keadaan utuh dan
berat janin diatas 500 gram. Di Indonesia, kehamilan sesar
hanya dilakukan atas dasar bedah indikasi medis dan
kehamilan dengan komplikasi (Riskesdas, 2013).
 Bedah sesar biasanya dilakukan karena beberapa indikasi
kehamilan kehamilan (preeklamsia), dispiporsisefalo
pelvic, partus lama, rupture uteri, cairan ketuban yang
tidak normal (Padilla, et al 2008).
 Preeklampsia adalah hipertensi pada usia kehamilan
20 minggu atau setelah persalinan dengan tekanan
darah ≥ 140/90 mmHg yang di lakukan pengukuran
2 kali selang 4 jam di sertai dengan proteinuria 300
mg protein dalam urin selama 24 jam.
 Preeklampsia beresiko terhadap kematian ibu dan
janin. Preeklamsia dapat mengakibatkan kematian
ibu, kejadian prematuritas, serta dapat
mengakibatkan Intra Uterin Growth Retardation
(IUGR) dan kelahiran mati karena preeklamsia-
eklamsia akan terjadi perkapuran di plasenta yang
menyebabkan makanan dan oksigen yang masuk ke
janin berkurang.
 Tujuan
Dapat melaksanakan manajemen asuhan gizi klinik
pada pasien Pasca Operasi Sectio Caesarea dengan
preeklampsia di bangsal Fatimah ruang 3C RSUI
Mutiara Bunda
 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu
Praktik kerja lapangan MAGK dilaksanakan pada
tanggal 23 November sampai tanggal 30 Desember
2020.
Tempat
Praktik kerja lapangan MAGK dilaksanakan di
RSUI Mutiara Bunda Tanjung, Kabupaten Brebes.
 Berdasarkan latar belakang diatas dapat
dilakukan usaha untuk mencegah
meningkatnya kegawatan penyakit serta
memburuknya kondisi pasien, maka perlu
dilakukan asuhan gizi dengan mengontrol
asupan makan sesuai dengan tatalaksana
pasien post op caesar dengan preeklamsia.
BAB II 
HASIL DAN PEMBAHASAN
Nutrition Care Process (NCP)
Post Op Caesar dengan PEB (Kasus Besar)
 Gambaran kasus
Seorang pasien bernama Ny.Caswinah adalah seorang ibu yang baru melahirkan
anak ke2 secara caesar, bayinya berjenis kelamin perempuan, pasien tinggal
bersama suami, anak, dan kedua orang tua pasien, pasien anak ke2 dari 4
bersaudara, bekerja sebagai guru TK, suami pasien juga bekerja sebagai guru,
pasien ber umur 27 tahun. BB sebelum hamil 83kg, BB saat hamil 98kg, BBI 54kg,
TB 160cm, pasien masuk RSUI Mutiara Bunda pada tanggal 14 Desember 2020
pada pukul 20:07 WIB, pasien mengeluh mules mules ingin melahirkan, pusing,
pandangan kabur, sebelum hamil dan saat hamil tekanan darah pasien normal,
saat akan melahirkan tensi darah pasien meningkat menjadi 160/100 mmHg,
pasien memiliki riwayat hipertensi keluarga yaitu dari bapak pasien yang juga
memiliki riwayat hipertensi.
ASI pasien baru keluar setelah 2 hari, Saat menjalani perawatan pasien
mengeluhkan nyeri pada payudara. BB lahir bayi 3.5 ons, PB 51cm, Jenis kelamin
perempuan, Pasien tidak langsung bertemu dengan bayinya karena sedang
menjalani perawatan karena mengalami asfiksia, kondisi bayi masih menggunakan
oksigen, bayinya sementara diberikan susu formula, 10-20 cc /3 jam atau 8 kali
dalam 24 jam.
ASSESMENT
Antropometri Fisik dan Klinis
Usia :27 tahun
 Fisik
 Pasien mengalami pusing, pandangan
BB sebelum hamil :83 kg
kabur, dan mengatakan mules-mules ingin
BB saat hamil :98 kg melahirkan. sesudah melahirkan dengan
TB :160 cm operasi caesar pasien mengeluhkan nyeri
BBI =(TB-100)-10%(TB-100) pada payudara karen asi yang keluar belum
diberikan ke bayinya.
=(160-100)-10%(160-100)  Klinis
=60-6,0 =54kg  Tekanan darah tinggi
 160/100 mmHg
Nadi normal
 82 mmHg
 Suhu normal
 36°C
 Dietary hisory
Pasien suka makan gorengan, biasanya
menghabiskan 4 gorengan sekali makan, pasien
tidak suka makan buah dan sayur, makanan
kesukaan pasien sayur sop, telur, ayam goreng
tepung atau chiken, pasien suka ngemil keripik
saat malam. Sebelum hamil pasien makan 2 kali
sehari, setelah hamil menjadi 3-4 kali makan
dalam sehari. pasien bekerja sebagai guru tk.
Hasil recll 24jam selama 1 hari sebelum pasien
masuk RS, didapat asupan rata-rata energi
1297,8kkal, protein 68gr, karbohidrat 319gr,
lemak 74,8gr, na 11.900gr.
DIAGNOSIS

 NI.5.1
Peningkatan kebutuhan energi dan protein berkaitan dengan
penyembuhan luka pasca operasi caesar ditandai dengan riwayat
operasi caesar
 NI.5.4
Penurunan kebutuhan zat gizi (Natrium) berkaitan dengan
hipertensi pasca melahirkan ditandai dengan hasil pemeriksaan
tekanan darah 160/100.
 NB.1.1.
Kurang pengetahuan tentang makanan dan gizi berkaitan dengan
salah dalam memilih makanan ditandai dengan suka makan
makanan cepat saji dan tidak suka mengkonsumsi buah dan sayur.
INTERVENSI
1. Tujuan Intervensi
 Meningkatkan kebutuhan energi dan protein sesuai

kebutuhan dan kemampuan pasien unuk


mempercepat penyembuhan luka operasi.
 Menormalkan tekanan darah pasien

 Untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang

makanan dan gizi


2. Target intervensi
 Memenuhi kebuuhan 80-119%

 Tekanan darah menjadi normal diangka 110/70-

120/80 mmHg
3. Implementasi diit
 a. Syarat dan prinsip diit

 Energi tinggi, yaitu 40-45 kkal/gr BB

 Protein tinggi yaitu 2,0-2,5 g/kg BB

 Lemak cukup, yaitu 10-25% dari kebutuhan total

 Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari total energi

(protein dan lemak )


 Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan gizi

atau angka kecukupan gizi yang dianjurkan


 Makanan diberikan dalam bentuk mudh cerna

 Untuk kondisi tertentu diet dapat diberikan secara

bertahap sesuai
 kondisi/status metabolik
 b. Jenis diit :TETP Rendah Natrium
 c. Bentuk :makanan lunak
 d. Rute makanan :oral
 e. Frekuensi diberikan :diberikan dengan frekuensi 3x makan utama 3x
selingan
 h. Edukasi/konseling gizi
 Hari/tanggal :Jumat, 18 Desember 2020
 Waktu :±30 menit
 Tempat :Ruang fatimah kelas 3C
 Topik :Penatalaksanaan diit bagi pasien Pacsa Op Caesar dengan Peb
 Tujuan :-memberikn pengetahuan tentang kebutuhan energi pada ibu
menyusui
 -membantu mempercepat penyembuhan luka operasi caesar
 -membantu menurunkan tekanan darah
 Sasaran :Pasien dan keluarga pasien
 Materi :Diet TETP Rendah natrium
 Metode :Ceramah dan tanya jawab
 Media :Leaflet
 Evaluasi :-luka pasca operasi caesar cepat kering
 -tekanan darah normal setelah 2 harI
MONITORING
PEMBAHASAN
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
 KESIMPULAN
Hasil skrining gizi pasien mendapatkan skor 3 beresiko tinggi dan
membutuhkan asuhan gizi segera. Hasil pemeriksaan pemeriksaan
fisik klinis pasien disimpulkan bahwa tekanan darah pasien tinggi.
Intervensi gizi yang dilakukan pada pasien yaitu dengan memberikan
diit TETP Rendah Natrium 2.237kkal dengan bentuk makanan biasa,
cara pemberian oral, dengan frekuensi 3x makan utama 3x selingan.
Setelah dilakukan intervensi keadaan pasien membaik, tekanan darah
pasien turun dan menjadi normal, karena pasien mematuhi agar tidak
makan makanan yang tinggi garam, dan pasien juga diberikan obat
agar tekanan darah menjadi normal.
 SARAN
 Bagi pasien
 Pasien diharapkan melanjutkan diet yang dianjurkan setelah pulang
dari rumah sakit.
 Keluarga pasien
 Keluarga pasien hendaknya memberi motivasi dan dukungan agar
pasien menjalani diet yang telah diberikan agar tidak ada komplikasi
penyakit pada pasien.

Anda mungkin juga menyukai