PRODUKSI MAKANAN
PENGEMBANGAN RESEP
1.
PRODUKSI
MAKANAN
PRODUKSI MAKANAN
Produksi makanan merupakan suatu proses kegiatan yang meliputi
persiapan dan pengolahan bahan makanan menjadi makanan siap saji.
Adapun tujuan dari produksi makanan adalah:
1. Menghasilkan makanan dengan cita rasa yang enak dan menarik
2. Membunuh mikroorganisme berbahaya
3. Mempertahankan dan meningkatkan nilai gizi
4. Meningkatkan daya cerna
5. Dalam proses produksi suatu makanan terdapat beberapa tahap yaitu
tahap penerimaanbahan (baku) makanan, persedian bahan (baku)
makanan, persiapan bahan makanan, pengolahan bahan makanan,
pengemasan produk, penggudangan produk dan pendistribusian atau
pemasaran produk.
2.
STANDAR – STANDAR
PRODUKSI MAKANAN
STANDAR – STANDAR
PRODUKSI MAKANAN
Standar – Standar Produksi Makanan adalah
kumpulan standar yang ditetapkan untuk
memproduksi sebuah makanan, terdiri dari standar
kualitas bahan makanan, standar porsi, standar
resep, standar bumbu, standar mutu makanan ,
standar kualitas makanan dan SOP prosedur
makanan.
Tujuan dari adanya standar produksi adalah
dapat menghasilkan makanan yang sama siapapun
pengolahnya (Mukrie, 1996).
Manfaat Standar Produksi Makanan
2. Mengontrol biaya
yang dibutuhkan
3. Menjaga kepuasan
pelanggan.
MANFAAT
1. Alat kontrol pada
proses persiapan
Modifikasi Teknik
3 Memasak
4 Modifikasi Jumlah/Porsi
Dilakukan dengan cara mengganti bahan makanan
dan teknik memasak dari suatu resep. Misalnya
suatu resep yang tinggi lemak akan dimodifikasi
menjadi rendah lemak. Cara yang dilakukan adalah:
a. Apabila dalam resep b. Mengganti teknik
Modifikasi terdapat bahan makanan memasak, dari
Nilai Gizi yang tinggi lemak, maka
bahan tersebut diganti
menggoreng menjadi
mengukus atau
dengan yang rendah memanggang.
lemak. Misalnya ayam
yang digunakan di kupas
kulitnya terlebih dahulu,
kalau menggunakan
daging berlemak di ganti
dengan daging tanpa
lemak.
Modifikasi citarasa makanan adalah merubah cita
rasa makanan agar rasa makanan menjadi lebih
MODIFIKASI CITA
bervariasi dan penampilan makanan lebih menarik.
RASA MAKANAN
Namun, diharapkan nilai gizi tetap dapat
dipertahankan atau ditingkatkan, daya terima
makanan meningkat dan sekaligus mengurangi
sisa makanan.
Getuk Asli
Getuk
Modifikasi
MODIFIKASI TEKNIK MEMASAK
Contoh :
Di resep tertulis 2 gelas air, maka dirubah menjadi 500
gr. Apabila tertulis 5 siung bawang putih, maka bawang
putih 5 siung ditimbang untuk memperoleh ukuran
berat.
3. Cari faktor konversi dengan cara membagi jumlah porsi yang diinginkan dengan
jumlah porsi yang dihasilkan pada resep asli.
Contoh:
a. Resep Semur Ayam untuk 5 porsi, akan digandakan menjadi 50 porsi. Maka
faktor konversinya adalah = 50/5 = 10.
b. Resep gado-gado tertulis satu resep untuk 10 porsi, apabila ingin
dikembangkan menjadi 100 porsi maka faktor konversinya = 100/8 = 12.5.
4. Kalikan semua bahan makanan pada resep asli dengan faktor konversi. Setelah
semua bahan makanan disesuaikan menjadi ukuran berat, maka kalikan masing-
masing jumlah bahan makanan dengan faktor konversi.
Contoh:
a. Dalam resep tertulis jumlah daging sapi 250 gram, faktor konversinya 10, maka
jumlah daging dalam resep baru adalah 250 gram x 10 = 2.500 gram.
b. Dalam resep tertulis kacang panjang 800 gram, faktor konversinya 12, maka
jumlah kacang panjang dalam resep baru adalah 800 gr x 12 = 9.600 gram.
Cek ulang, dengan cara membandingkan hasil penjumlahan
5. semua bahan makanan pada resep baru, dengan hasil perkalian
jumlah bahan makanan pada resep asli dengan faktor konversi.
Bila tidak sama, cek ulang perkalian yang telah dilakukan.
Faktor konversi =
= = 8,3
4. 1.
Jumlahkan berat seluruh kebutuhan Pastikan resep asli yang akan
bahan makanan yang digunakan dikembangkan citarasanya sudah
dalam resep asli. sesuai dengan yang diinginkan. Bila
perlu lakukan uji coba terlebih
dahulu hingga menemukan citarasa
yang sesuai.
3.
Konversikan semua bahan makanan
dalam resep asli kedalam ukuran 2.
berat. Contoh putih telur 5 butir, Konversikan semua bahan makanan
maka putih telur 5 butir ditimbang dalam resep kedalam berat bersih.
untuk memperoleh ukuran berat. Misalnya bawang merah, berat yang
digunakan adalah berat setelah
dikupas dan siap digunakan.
5. Hitung persentase masing-masing bahan makanan terhadap total berat
bahan makanan dengan cara sebagai berikut:
Persentase = 100%
Contoh:
Berat putih telur 25 gram. Total berat seluruh bahan makanan 650 gram.
Maka persentase berat putih telur terhadap total bahan makanan adalah:
Persentase = 25/650 x 100% = 3,85%
6. Cek rasio perbandingan antar bahan makanan, harus seimbang agar
dihasilkan pengembangan resep yang baik.
7. Bagilah total berat bahan makanan dengan jumlah porsi dalam 1 resep.
8. Buat estimasi kehilangan selama proses produksi (handling loss). Kehilangan
selama proses produksi dapat disebabkan karena ada bahan makanan yang
terbuang, tercecer, atau menempel di wadah.
Berikut ini adalah contoh kasus untuk pengembangan resep dari segi jumlah dengan menggunakan
metode persentase, dimulai dengan mengidentifikasi resep asli pepes tahu dengan jumlah bahan
makanan masih dalam ukuran berat dan ukuran rumah tangga.
Selanjutnya, pada tabel berikutnya dapat dilihat langkah-langkah selanjutnya sesuai dengan
langkah-langkah yang sudah disebutkan diatas.
Langkah-langkah Modifikasi Resep Dengan Metoda Persentase
Selanjutnya adalah menghitung berat bahan makanan yang
digunakan untuk menghasilkan 1 (satu) porsi makanan, dengan
cara sebagai berikut:
1. Satu resep asli pepes tahu adalah untuk 6 porsi, dengan total
berat bahan makanan adalah 501 gram.
2. Total berat bahan makanan perporsi = 501/6 = 83,5 gram
perporsi.
3 Uji coba resep yang telah di revisi, lakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan
termasuk penyesuaian peralatan yang di butuhkan dan perubahan waktu
memasak, hingga bertemu hasil yang sesuai.
• MODUL MSPM
• MODUL SPMI
• BUKU RUBY PARKER PUCKETT, AMERICAN
SOCIETY FOR HEALTHCARE FOOD
SPECIAL FOOD
Thank you
Any question?