Anda di halaman 1dari 55

Sugeng Wiyono, SKM, M.

Kes
sugeng_gizi@yahoo.com

24 January 2020 sugeng_gizi@yahoo.com 1


1.Seri Kasus 1.Kasus Kontrol
2.Studi Kasus 2.Kohort 2.KUASI
1.MURNI
3.Ekologi
4.Kros Seksional

Deskriptif- tidaka ada klp pembandimng


Analitik  Mutlak ada klp pembanding

24 January 2020 sugeng_gizi@yahoo.com 2


MANFAAT DESIGN PENELITIAN

Mengetahui keeratan hubungan antara variabel


dependen dg independen variabel.

Validitas Rancangan Penelitian


Valid = Reliabel + Tepat Alat ukur

24 January 2020 sugeng_gizi@yahoo.com 3


1. Desain Penelitian (1)

Ada empat definisi Desain Penelitian :

DP ialah suatu rancangan penelitian yg disusun


sedemikian rupa, shg dpt menuntun peneliti
utk dpt memperoleh jawaban thd masalah
peneltian.
1. Desain Penelitian (2)
Desain Penelitian arti luas :
DP mencakup berbagai hal yg akan dilakukan
peneliti, mulai identifikasi masalah, rumusan
hipotesis, operasionalisasi hipotesis,
pengumpulan data s/d analisis data serta
menarik kesimpulan.
1. Desain Penelitian (3)
Desain Penelitian arti sempit :
Desain penelitian ialah jenis penelitian yg akan
digunakan utk mencapai tujuan penelitian.

 Sebagai pedoman utk mencapai


tujuan penelitian.
1. Desain Penelitian (4)
Desain penelitian = Rancangan penelitian.
Ialah suatu rencana kegiatan untuk
menyelesaikan suatu masalah penelitian.
Kegunaan Desain Penelitian.

1. Sbg sarana utk memperoleh jawaban


thd masalah penelitian.

2. Sbg alat utk mengendalikan / mengontrol


pelbagai variabel yg berpengaruh pada
suatu penelitian.
1. Klasifikasi Desain Penelitian.
Secara kasar Desain Penelitian menurut tujuannya
dibagi menjadi dua kelompok, ialah
(1). Desain Deskriptif.
(2). Desain Analitik.

Deskriptif berasal dari kata to describe yg arti-


nya mendeskripsikan, menjelaskan, menerang-
kan, menggambarkan, menguraikan, ttg suatu
fenomena tanpa menarik kesimpulan apapun
thd kelompok besarnya / populasinya.
Desain Penelitian menurut cara pendekatan
dpt pula dibagi atas :
(1). Desain Observasional.
(2). Desain Eksperimental.

Tidak ada satu klasifikasi Desain Penelitian


yg memuaskan & yg lengkap.
Antara klasifikasi satu dg lainnya saling me-
lengkapi dan ada tumpang tindih.

Des Obs dapat bersifat Deskriptif atau Analitik.


Des Eks selalu bersifat Analitik.
Klasifikasi Desain Penelitian (1)
Desain Penelitian tgt pada :

1. Tujuan Penelitian.
2. Sifat masalah penelitian.
3. Cara pendekatan.
4. Kurun waktu.
5. Desain khusus.
6. Desain Lain-lain.
1. Menurut Tujuan Penelitian =
Hasil Penelitian =
Sifat Penelitian.

1. Penelitian Desain Deskriptif.


2. Penelitian Desain Analitik.
1. Desain Deskriptif (1).

Suatu penelitian yg bertujuan mendeskripsikan


suatu keadaan atau bidang minat, secara
sistematik, akurat berdasarkan data yg ada.
( as is ).
1. Desain Deskriptif (2).

Mengumpulkan data / informasi ttg suatu


keadaan yg ada menurut apa adanya pada
saat penelitian dilakukan. ( as is )
1. Desain Deskriptif (3).

1. Menggambarkan sifat-sifat manusia masa


kini atau masa lalu , dg outcome dan atau
exposure tertentu (who,when.where).
2. Menentukan insidens & prevalens suatu
outcome atau exposure.
3. Mempelajari satu kelompok, tanpa kelompok
pembanding / kontrol.
4. Tidak menyimpulkan sebab-akibat.
5. Hanya memperlihatkan hubungan variabel.
Desain Deskriptif dl Epidemiologi
1. Desain Studi Epid Deskrpt Satu kasus.
2. Des Stu Epid Des Beberapa kasus.
3. DSED Waktu wabah.
4. DSED Longitudinal / insidens.
5. DSED Cross-sectional / prevalens / survei.
6. DSED P.S.P. / K.A.P.
( Knowledge Attitude Practice )
DESAIN PEN. TERGANTUNG PADA :

1. Tujuan Penelitian.
2. Sifat masalah penelitian.
3. Cara pendekatan penelitian.
4. Kurun waktu penelitian.
5. Desain khusus.
6. Desain Lain-lain.

1. Tujuan penelitian : (1). Deskriptif.


(2). Analitik.
(2). DESAIN ANALITIK
Desain penelitian Analitik digunakan untuk
menguji / membuktikan Hipotesis hubungan
sebab-akibat.

Desain Analitik dpt secara 1. Observational.


2. Experimental.
1. Desain Analitik Observational :
1. Studi Kohort.
2. Studi Kasus-kontrol.

2. Desain Studi Analitik Experimental :


1. Pada hewan percobaan.
2. Pada pasien rawat inap / eksp klinik.
3. Rawat jalan / eksp lapangan.
4. Pra & pasca perlakuan.
5. ‘Cross-over design’.
6. Kuasi eksperimen.
2. SIFAT MASALAH PENELITIAN
(BIDANG MASALAH PENELITIAN).

1. Pen bid eksakta.


2. Pen bid sosial.
3. Pen klinis.
4. Pen lapangan.
5. Pen laboratorium.
6. Pen dasar / basic science.
7. Pen terapan / applied research.
3. CARA PENDEKATAN

1. Observasional.
2. Eksperimental.

Observasional : # Deskriptif, tanpa kontrol group.


# Analitik, dg kontrol group.

Eksperimental : Selalu Analitik.


4. MENURUT KURUN WAKTU.

1. Pen cross-sectional = potong lintang.


2. Pen longitudinal / prospektif / Kohort.
3. Pen Retrospektif / Kasus-kontrol.
5. DESAIN KHUSUS.

1. Uji Diagnostik.
2. Analisis kesintasan / survival analysis.
3. Desain Metanalisis.
6. DESAIN LAIN-LAIN.

1. Historical study
2. Developmental study
3. Case and field study
4. Correlation study
5. Causal comparative study
6. Action research = Operational research.
7. Pure experiment study
=======o0o=======
2. TEMPAT DAN WAKTU
Dijelaskan penelitian akan dilaksanakan di
mana, dan perkiraan waktunya kapan.

Tempat dan waktu :


(1). Wilayah Campaka Putih Barat
(2). Waktu dari bulan …. s/d bulan …. th ….
=====o0o=====
OBSERVASIONAL DESKRIPTIF

1. Seri Kasus
 Melaporkan secara berseri, dengan issue khusus
setiap seri.

2. Studi Kasus
 Mendalami suatu kasus baru, dengan tidak
mementingkan jumlah sampel.

24 January 2020 sugeng_gizi@yahoo.com 26


3. Ekologi/Korelasi
Menghubungkan sebab dan akibat secara kolektif. Unit
analisisnya bersifat kelompok. Lemah dalam menjelaskan
sebab akibat.
Prevalensi Hipertensi

*
* Indonesia
* *
* Malaysia
*
*
*
* Singapura
Brunai

Produksi Garam

24 January 2020 sugeng_gizi@yahoo.com 27


24/01/2020 Studi Ekologi/SugengWiyono 28
4.Desain Kros Seksional

Efek (-) Tdk Diare 15


FR (+ )

Susu Formula
45 Efek (+) Diare 30

Sampel --------

Efek (-) Tdk Diare 25


FR (-)

ASI
Efek (+) Diare 10
35

24 January 2020 sugeng_gizi@yahoo.com 29


OUT PUT DESAIN KROS SEKSIONAL

Eksposure Efek Jumlah


+ -
+ a b a+b
- c d c+d
Jumlah a+c b+d a+b+c+d

A=Prevalen Kasus

D=Prevalen Bukan Kasus

24 January 2020 sugeng_gizi@yahoo.com 30


OUT PUT DESAIN KROS SEKSIONAL

Jenis Susu Diare Jumlah


Ya Tidak
Formula 30 (66.7%) 15 (33.3%) 45 (100.0%)
ASI 10 (28.6%) 25 (71.4%) 35 (100.0%)
Jumlah 40 (50.0%) 40 (50.0%) 80 (100.0%)

A=Prevalen Kasus

D=Prevalen Bukan Kasus

24 January 2020 sugeng_gizi@yahoo.com 31


OBSERVASIONAL ANALITIK
1. Kasus Kontrol
+ Suka Asin=25
------------------------------------- Kasus
- Tdk Suka Asin = 15 Hipertensi=40

+Suka Asin= 25
------------------------------------ Non kasus
- Tdk suka asin= 55 Tensi Normal=80

Masa Lalu Retrospektif Sekarang

Timing : Backward

24 January 2020 sugeng_gizi@yahoo.com 32


OUT PUT DESAIN KASUS KONTROL
Eksposure Kasus Jumlah
+ -
+ a b a+b
- c d c+d
Jumlah a+c b+d a+b+c+d

ODDs Klp Sakit = a/(a+c) : c/(a+c) = a/c


ODDs Klp Tdk Sakit = b/(b+d) : d/(b+d)=b/d
RASIO ODDs (OR)= a/c : b/d = ad/bc

24 January 2020 sugeng_gizi@yahoo.com 33


OR =1.0  Tdk ada asosiasi eksposure dg outcome
OR > 1.0  Eksposure sbg faktor risiko/penyebab
OR <1.0  Eksposure sbg faktor penghambat

Misal OR = 3.5 artinya .............berisiko 3.5 kali


.............dibanding
dengan..........................................

24 January 2020 sugeng_gizi@yahoo.com 34


BIAS PADA DESAIN KASUS KONTROL
1. Bias Seleksi
2. Bias Recall
3. Bias Respons
4. Bias Konfounding

24 January 2020 sugeng_gizi@yahoo.com 35


2. KOHORT
 Mengikuti  Lama  Longitudinal
Arah  ke depan (Prospektif) Timing  Forward

Sampel (45) + (30)


Terpajan ---------------------------------
- (15)
(90) + (25)
Tdk terpajan ----------------------------
-(65)
Sekarang Prospektif Akan Datang
sugeng_gizi@yahoo.com 36
OUT PUT DESAIN KOHORT
Eksposure Kasus Jumlah
+ -
+ a b a+b
- c d c+d
Jumlah a+c b+d a+b+c+d

Ie a (a  b)
RR  
Ie c (c  d)
RR =1.0
RR > 1.0
RR <1.0
24 January 2020 sugeng_gizi@yahoo.com 37
OUT PUT DESAIN KOHORT

Merokok Batuk Jumlah


Ya Tidak
Ya 30 15 45
Tidak 25 65 90
Jumlah 55 80 135

RR = Ie/Ie˜= a/(a+b) : c/(c+d) 30/45:25/90  30/45 X90/25=2.4

RR =1.0
RR > 1.0
RR <1.0

24 January 2020 sugeng_gizi@yahoo.com 38


Ada 2 macam Validitas Design Penelitian
1. Validitas Internal, ialah ikhwal kesahihan penelitian
yang menyangkut pertanyaan sejauh mana
perubahan yg diamatai dlm suatu penelitian
(terutama design eksperimen) benar2 hanya terjadi
karena perlakuan yg diberikan dan bukan karena
pengaruh faktor lain.
2. Validitas eksternal, ialah ikhwal penelitian yg
menyangkut pertanyaan sejauh mana hasil suatu
penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi
induk (asal sampel penelitian diambil).

24 January 2020 sugeng_gizi@yahoo.com 39


2.DESAIN EKSPERIMEN

Syarat Desai Eksperimen


1.Treatment /Perlakuan/Intervensi/Manipulasi
2.Comparable/Pembanding
3.Randomise/Acak

24 January 2020 sugeng_gizi@yahoo.com 40


Randomisasi
Out come (-)

Group Studi
Out come (+)
Populasi
Eksperimen

Out come (-)

Group Kontrol
Out come (+)

24 January 2020 sugeng_gizi@yahoo.com 41


OUTPUT DESAIN EKSPERIMEN

Klp. Studi Tetanus Neonatorum Jumlah


Pos Neg
TT 1 (a) 99 (b) 100 (c+b)
Placebo 10 (c) 90 (d) 100 (c+d)
Jumlah 11 (a+c) 189 (b+d) 200
(a+b+c+d)

24 January 2020 sugeng_gizi@yahoo.com 42


Validitas Eksternal menjawab apakan penelitian
yang dilakukan representatif dapt menggambarkan
kejadian yang sesungguhnya dalam masyarakat.

BENTUK RANCANGAN EKSPERIMEN


1. Rancangan Pra Eksperimental:
a.Rancangan perlakuan tunggal
b.Rancangan perlakuan ulang
c.Rancangan perlakuan statik

24 January 2020 sugeng_gizi@yahoo.com 43


2. Rancangan Eksperimen Murni:
a. Rancangan eksperimental sederhana
b. Rancangan eskperimental ulang
c. Rancangan eksperimental Solomon

3. Rancangan Eksperimen Kuasi:


a. Eksperimen Ulang Non-Random
b. Eksperimen Seri
c. Eksperimen Seri Ganda
d. Eksperimen Sampel Seri

24 January 2020 sugeng_gizi@yahoo.com 44


24/01/2020 eptm/kemaknaan 45
Asosiasi (RR/OR)
1. RR/OR = 1,00
 Tidak Ada dampak Eksposure
tdh Outcome
2. RR/OR > 1,00
 Eksposure sbg faktor Risiko
3. RR/OR < 1,00
 Eksposure sbg faktor Pencegah

24/01/2020 eptm/kemaknaan 46
Nilai Asosiasi
1. Nilai Titik/Point
2. Nilai Selang/Interval
3. Bermakna
 Nilai Selang/Interval antara batas bawah dan batas
atas tidak melintas angka 1,00

24/01/2020 eptm/kemaknaan 47
DESAIN KOHORT (1)
Efek Terpapar Jumlah
Ya Tidak
Ya A1 A0 A
Tidak N1-A1 N0-A0 N-A
Jumlah N1 N0 N

A1 N1
RR 
A0 N0
N1  A1 N0  A0
Var{LnRR}  
N1A1 N0A0
24/01/2020 eptm/kemaknaan 48
Efek Terpapar Jumlah
Ya Tidak
Ya 20 25 45
Tidak 80 175 255
Jumlah 100 200 300

20 100
RR   1,60
25 200
100  20 200  25
Var{LnRR}    0,0750
100 * 20 200 * 25
ln(1,60)1,96 0,0750  0,0668;1,01
e e  0,993;2,75
24/01/2020 eptm/kemaknaan 49
e LnRR  1,96 VarLnRR

Ln1.6  1,06 0,0750


e
e 0,47  1,96 * 0,274

0, 47 0,5367
e
Mine  0,0667  0,935
Maxe 1,0067  2,736
24/01/2020 eptm/kemaknaan 50
DESAIN KOHORT (2)

Efek Terpapar Jumlah

Ya Tidak

Ya 206 28 234

Tidak 28.612 5.710 34.322

24/01/2020 eptm/kemaknaan 51
Ie
RR 
Ie
206
RR  28.612  1.47
28
5.710

Var LnRR  
1 1
  0,0406
206 28
Interval Konfiden 95% diperoleh
Ln(1,47)1,96 0,01406
e  e 0,0107;0,778  0,989; 2,18

24/01/2020 eptm/kemaknaan 52
DESAIN KASUS KONTROL

Efek Terpapar Jumlah

Ya Tidak

Ya 53 43 96

Tidak 53 85 138

Jumlah 106 128 2434

24/01/2020 eptm/kemaknaan 53
A
OR  B
C
D
53
OR  43  1,98
53
85
1 1 1 1
Var{LnOR}      0,0728
53 43 53 85
e ln1,981,96 0,0728

e 0,68301,96*0,2698
e 0,6830 0,5288
95%CI 1,17 – 3,36
Min : e 0,1542
 1,17
Maks : e1,2118  3,36
24/01/2020 eptm/kemaknaan 54
Semoga Sukes

24 January 2020 sugeng_gizi@yahoo.com 55

Anda mungkin juga menyukai