OLEH :
(P07131216002)
A. LATAR BELAKANG
Penyelenggaraan makanan adalah rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan menu
sampai dengan pendistribusian makanan kepada konsumen dalam rangka pencapaian
status kesehatan yang optimal melalui pemberian makanan yang tepat dan termasuk
kegiatan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi (Depkes 2013).
Penyelenggaraan makanan dilaksanakan dengan tujuan untuk menyediakan
makanan yang kualitasnya baik, jumlah sesuai kebutuhan serta pelayanan yang layak bagi
konsumen. Keberhasilan suatu penyelenggaraan makanan antara lain dikaitkan dengan
daya terima dan kepuasan konsumen terhadap makanan yang disajikan.
Daya terima makanan dalam suatu penyelenggaraan makanan dapat dilihat dengan
indikator sisa makanan. Daya terima seseorang dapat diukur dengan cara jumlah
keseluruhan makanan yang disediakan dikurangi sisa makanan seseorang tersebut.
Sedangkan Menurut Palacio dan Theis (2009) tujuan utama penyelenggaraan makanan
adalah menyajikan makanan agar konsumen merasa puas. Kepuasan pelanggan sangat
memengaruhi keputusan untuk melakukan suatu pembelian kembali suatu produk
(Oktaviani & Suryana 2005). Menurut Tjahyadi (2006) kepuasan konsumen merupakan
titik awal tumbuhnya loyalitas pelanggan sehingga penting untuk mengetahui penilaian
terhadap kepuasan konsumen.
Penyelenggaraan makanan berhubungan erat dengan pelayanan makanan kepada
konsumen dimana biasanya pelayanan ini berkembang dengan istilah catering. Catering
adalah istilah umum untuk wirausaha yang melayani pemesanan berbagai macam masakan
meliputi makanan dan minuman baik untuk pesta maupun untuk suatu instansi.
Seiring berkembangnya zaman dan meningkatnya kebutuhan masyarakat mengenai
pelayanan makanan kini tidak hanya catering yang bergerak di bidang pelayanan makanan
melainkan juga restoran ataupun rumah makan berlomba-lomba untuk memberikan
pelayanan makanan kepada masyarakat guna meningkatkan kepuasan pelanggan.
Saat ini sudah banyak jasa penyelenggaraan makanan khususnya catering di
Indonesia kurang lebih sebanyak 1.483 catering yang sudah berkembang, di Bali sekitar 72
dan khususnya di Kota Denpasar perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan makanan
atau catering ini telah berkembang sebanyak kurang lebih 20 catering yang tercatat dalam
jasa catering di Bali. Banyaknya perusahaan pelayanan makanan yang berkembang
menyebabkan persaingan dibidang jasa pelayanan makanan menjadi semakin ketat yang
mengakibatkan perusahaan harus memberikan pelayanan lebih terhadap konsumen agar
konsumen merasa puas atas pelayanan jasa dan mengakibatkan konsumen tidak pindah ke
jasa pelayanan makanan yang lain.
Salah satu catering yang berkembang di Kota Denpasar adalah Catering Sari Yoga.
Catering Sari Yoga bertempat di Jl. Tukad Batanghari no 83, catering Sari Yoga ini
berkecimpung di dunia bisnis jasa pelayanan makanan yang minuman untuk kebutuhan
acara Pesta Pernikahan, Upacara manusia Yadnya, Pesta Ulang Tahun, rapat-rapat maupun
even-even lainnya berupa snack box, makanan box maupun dalam bentuk prasmanan
dengan harga sesuai menu atau jenis yang dibutuhkan.
Pada umumnya di suatu catering belum dilakukan penelitian tentang tingkat
kepuasan dan daya terima penyelenggaraan makanannya. Maka, peneliti mencoba
memberikan data terkait yang sejenis dengan penyelenggaraan makanan yaitu pada
penyelenggaraan makanan di Rumah Sakit. Hasil penelitian Oktaria (2014) mengatakan
bahwa pasien yang mendapatkan layanan gizi di Rumah Sakit Bhayangkara menunjukkan
ketidakpuasan, terlihat dari banyaknya sisa makanan pasien yang melebihi 25%, sedangkan
Standar Pelayanan Minimal (SPM) rumah sakit dalam Kemenkes RI (2008) yaitu ≤ 20%.
Selain itu, penelitian Schueren, et al. (2012) di 150 RS menunjukkan bahwa hanya
sebanyak 27% pasien yang menghabiskan makanan yang disajikan, sebesar 44% pasien
menghabiskan makanan lebih dari separuh, dan 29% pasien yang menghabiskan makanan
kurang dari separuh. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Weta (2009) di RSUP
Sanglah Denpasar menunjukkan bahwa rata-rata tingkat konsumsi energi dan protein
pasien masih berada di bawah kebutuhan yaitu sebesar 78,1% untuk tingkat konsumsi
energi dan 78,3% untuk tingkat konsumsi protein. Hal ini pada akhirnya menyebabkan
tingginya angka sisa makanan dan dapat dikatakan bahwa tingkat kepuasan dan daya
terima pasien masih rendah.
Berdasarkan uraian tersebut dapat menunjukkan bahwa pentingnya
penyelenggaraan makanan yang diterapkan yang dapat memuaskan konsumen baik dari
segi kualitas maupun kuantitasnya. Maka, peneliti tertarik mengamati mengenai kepuasan
konsumen dan daya terima dalam suatu penyelenggaraan makanan di catering.
B. RUMUSAN MASALAH
Untuk meningkatkan mutu pelayanan makanan di suatu penyelenggaraan makanan
catering perlu dilihat dengan tingkat kepuasan dan daya terima konsumen pada catering
tersebut. Serta kurangnya penelitian tentang tingkat kepuasan dan daya terima pada
penyelenggaraan catering khususnya di Bali membuat peneliti ingin meneliti tentang
tingkat kepuasan dan daya terima konsumen pada penyelenggaraan makanan catering.
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, peneliti merumuskan pertanyaan
penelitian, antara lain :
1. Bagaimana karakteristik subjek yang berperan sebagai konsumen pada
penyelenggaraan makanan catering Sari Yoga?
2. Bagaimana penyelenggaraan makanan pada catering Sari Yoga?
3. Bagaimana tingkat kepuasan konsumen terhadap penyelenggaraan makanan
catering Sari Yoga?
4. Bagaimana daya terima konsumen terhadap penyelenggaraan makanan catering
Sari Yoga?
5. Apakah ada hubungan antara tingkat kepuasan dan daya terima terhadap
penyelenggaraan makanan catering Sari Yoga di Pusat Pemerintahan
(PUSPEM) Badung?
C. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Untuk mengetahui hubungan tingkat kepuasan dan daya terima penyelenggaraan
makanan Catering Sari Yoga di Pusat Pemerintahan (PUSPEM) Badung.
2. TUJUAN KHUSUS
a. Untuk mengidentifikasi karakteristik subjek.
b. Untuk mengidentifikasi penyelenggaraan makanan Catering Sari Yoga di Pusat
Pemerintahan (PUSPEM) Badung.
c. Untuk mengukur tingkat kepuasan dari pelenggaraan makanan Catering Sari Yoga
di Pusat Pemerintahan (PUSPEM) Badung.
d. Untuk mengukur daya terima dari pelenggaraan makanan Catering Sari Yoga di
Pusat Pemerintahan (PUSPEM) Badung.
e. Untuk menganalisis hubungan tingkat kepuasan dan daya terima terhadap
pelenggaraan makanan Catering Sari Yoga di Pusat Pemerintahan (PUSPEM)
Badung.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. MANFAAT TEORITIS
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah teori pustaka serta bahan masukan
untuk pengembangan pengetahuan mengenai tingkat kepuasan dan daya terima dari
pelenggaraan makanan catering.
2. MANFAAT PRAKTIS
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi kepada
penyelenggaraan makanan catering di tempat lain mengenai tingkat kepuasan dan daya
terima konsumen terhadap pelenggaraan makanan catering.
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. KERANGKA BERFIKIR
1. Selera
2. Kualitas
3. Harga
Tingkat Kepuasan
1. Perencanaan
Penyelenggaraan
Menu
Makanan Catering
2. Higiene Makanan
Sari Yoga
3. Tenaga Kerja
Daya Terima
Faktor Internal :
Faktor Eksternal :
1. Nafsu makan
Penampilan dan
2. Kebiasan
penyajian
makan
3. Rasa
Keterangan :
Variable yang diuji
Variabel yang tidak diuji
Gambar Kerangka Konsep Penelitian
Dalam penelitian ini tingkat kepuasan dan daya terima konsumen dapat
mempengaruhi penyelenggaraan pelayanan makanan catering. Terdapat dua variable yang
diuji yaitu tingkat kepuasan dan daya terima sebagai variable bebas dan penyelenggaraan
makanan sebagai variable terikat.
Selain itu, ada beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi variable bebas dan
variable terikat. Tingkat kepuasan dipengaruhi oleh selera, kualitas, dan harga. Daya terima
dipengaruhi oleh faktor internal yaitu nafsu makan, kebiasaan makan, dan rasa sedangkan
faktor eksternal yaitu penampilan dan penyajian. Sedangkan penyelenggaraan makanan
dapat dipengaruhi oleh perencanaan menu, hygiene makanan dan tenaga kerja.