Anda di halaman 1dari 25

100 Experts Meeting

TANTANGAN DAN PELUANG


MEWUJUDKAN KEDAULATAN
PANGAN
Jakarta, 16 Desember 2015

Kementerian Pertanian

www.pertanian.go.id

KETAHANAN PANGAN

Kementerian Pertanian

www.pertanian.go.id

7.1. Peningkatan
Kedaulatan
Pangan
Kedaulatan pangan
dicerminkan pada
kekuatan untuk
mengatur masalah
pangan secara
mandiri

Kementerian Pertanian

a. Ketahanan pangan,
terutama kemampuan
mencukupi pangan
dari produksi dalam
negeri
b. Pengaturan kebijakan
pangan yang
dirumuskan dan
ditentukan oleh
bangsa sendiri
c. Mampu melindungi
dan mensejahterakan
pelaku utama
www.pertanian.go.id
3
pangan, terutama

I. PENDAHULUAN

Peran strategis Ketahanan Pangan


Menjamin hak atas pangan
Menjadi basis untuk membentuk SDM
berkualitas
Menjadi Pilar Ketahanan Nasional
Ketahanan Pangan Nasional
Menghendaki Kemandirian
Pemenuhan kebutuhan pangan
diutamakan bersumber dari produksi
dalam negeri (swasembada pangan)
Kementerian Pertanian

www.pertanian.go.id

I. PENDAHULUAN

Sasaran Ketahanan Pangan Manusia/


Rumah Tangga
Masyarakat (manusia) mampu mengkonsumsi
pangan dengan gizi seimbang (tercapai status gizi
baik)

Sasaran Swasembada Pangan


Komoditi
Produksi (komoditi) pangan cukup untuk
memenuhi kebutuhan domestik (tidak diperlukan
impor)

Ketahanan pangan
merupakan suatu sistem yang kompleks
melibatkan peran lintas sektor dengan
penanganan secara multi disiplin. Oleh karena itu,
ketahanan
pangan perlu diwujudkan5 melalui
www.pertanian.go.id
Kementerian
Pertanian
koordinasi dan kerjasama lintas sektor dan

II. KERAGAAN KETAHANAN


PANGAN 2005 - 2007
Perkembangan Produksi Pangan 2005 2007
Produksi (juta ton)
Komoditas

2005

2006

Pertumbuhan
(%)

2007

Padi

54.15

54.50

57.10

2.70

Jagung

12.52

11.60

13.30

3.70

Kedelai

0.81

0.70

0.60

-13.90

Sayuran

9.10

9.50

9.80

3.80

14.80

16.20

18.10

10.60

2.24

2.31

2.47

5.00

Kelapa sawit

11.86

13.40

14.20

9.50

Daging sapi

0.40

0.39

0.39

-1.25

Daging ayam

1.13

1.39

1.49

15.10

Telur

1.05

1.20

1.30

11.31

Buah-buahan
Gula

TANTANGAN PEMBANGUNAN
1. PERUBAHAN
PERTANIAN
7. LAJU
IKLIM

URBANISASI yang
tinggi, sehingga
generasi muda
cenderung
meninggalkan
perdesaan/pertanian.
Sektor pertanian
menjadi kurang
diminati generasi
6. ASPEK
penerus.

Gagal panen yang


akan berakibat
kelangkaan/krisis
pangan.

Terjadi pelemahan nilai


tukar rupiah, harga
produk dan biaya produksi
menjadi lebih mahal.
Krisis ekonomi berdampak
pada pelemahan ekspor

DISTRIBUSI
mengingat
Indonesia sebagai
negara kepulauan.

3. GEJOLAK
HARGA PANGAN
GLOBAL

Diperlukan
aksesibilitas dan
sarana transportasi
yang lebih efisien.

Harga pangan yang


berfluktuasi akibat
perubahan iklim
sehinga harga
pangan menjadi
mahal
4. BENCANA ALAM
Kemampuan dan
ketersediaan pangan
sering terganggu

5. PENINGKATAN
JUMLAH
PENDUDUK
melebihi kapasitas
lahan yang tersedia

Kementerian Pertanian

2. KONDISI
PEREKONOMIAN
GLOBAL.

www.pertanian.go.id

PERMASALAHAN PEMBANGUNAN PERTANIAN

1. LAHAN

Konversi lahan
yang tidak
terkendali
(100 rb
ha/tahun
Keterbatasan
dalam
pncetakan
swh baru (5060 rb ha/th)

2.
INFRASTRU
KTUR

Kerusakan
jaringan
irigasi yang
tinggi (52% =
3 jt ha)

Penurunan
kualitas lahan

Pendangkalan
waduk

Rata-rata
kepemilikan
lahan yang
sempit (0,3
ha)
Ketidakpastian
status
kpemilikan
lahan

Kurang
memadainya
sarana
pelabuhan
dan
transportasi
ternak

Sekretariat Jenderal
Kementerian Pertanian

3.
SARANA
PRODUKSI

Sistem
pengadaan
benih yang
tidak sesuai
dengan
musim tanam

Belum
terbangunnya
sistem
pembibitan
sapi nasional

4.
REGULASI /
KELEMBAG
AAN
Perijinan
investasi unt
pngembangn
integrasi
sawit-sapi
Perijinan HGU
investasi tan.
pangan yang
blm diatur
petunjuk
pelaksanaann
ya kecuali
untuk tebu
Kelembagaan
petani yang
blm
mempunyai
posisi tawar
yang kuat

5. SDM

Kemampuan
petani,
peternak dan
pekebun dlm
memanfaatka
n teknologi
maju
Menurunnya
minat
generasi
muda untuk
terjun di
bidang
Keterbatasan
pertanian
tenaga
penyuluh,
POPT,
Pengawas
Benih
Tanaman dan
tenaga
Kesehatan
Hewan

6.
PERMODAL
AN

Sulitnya akses
petani
terhadap
permodalan

Tunggakan
kredit usaha
tani yang
belum
terselesaikan
Persyaratan
agunan kredit
KKPE berupa
sertifikat,
menghambat
penyaluran

www.setjen.pertanian.go.id

PROGRAM PRIORITAS UNTUK SWASEMBADA


DAN KETAHANAN PANGAN
2015-2019

NO

SASARAN NAWACITA

Perluasan 1 juta ha lahan


sawah baru
Perluasan pertanian lahan
kering 1 juta ha di luar Jawa
Rehabilitasi 3 juta ha jaringan
irigasi
Pembangunan toko murah
Pengendalian konversi lahan
Pemulihan kualitas kesuburan
lahan yang airnya tercemar
1.000 Desa Mandiri Benih
Pembangunan gudang dengan
fasilitas pengolahan pasca
panen di sentra produksi
Peningkatan kemampuan
petani
Pengendalian impor pangan
1.000 Desa Pertanian Organik

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Kementerian Pertanian

UPSUS
Percepatan
Swasembada
dan
peningkatan
produksi
Padi, pangan
jagung, kedelai,
gula, daging, cabai,
strategis
bawang merah

Swasemba
da dan
Ketahanan
Pangan

www.pertanian.go.id

UPAYA KHUSUS PENCAPAIAN SWASEMBADA


PADI,JAGUNG,KEDELAI
Irigasi
Kebijakan dan
Regulasi2)

Gudang

Penyuluhan

Benih

Pupuk

Alsintan1)

Perluasan
Keterangan:
1) Alsintan: Traktor, Pompa Air, Transplanter,
ArealCombine Harvester, Power Thresser,
Dryer, RMU, dll
2) Kebijakan dan Regulasi termasuk pengaturan terkait Harga Pembelian
Pemerintah (HPP) dan pembelian hasil panen raya (stabilisasi harga) oleh
pemerintah sebagai buffer stock
www.pertanian.go.id
Kementerian Pertanian
10

UPAYA KHUSUS PENINGKATAN PRODUKSI DAGING


Sapi Indukan

Cold Storage

Inseminasi
Buatan

Pakan
Ternak

Penyuluhan

Rumah Potong
Hewan (RPH)

Obat dan
Vaksin
Padang
Penggemba
laan

Integrasi Ternak Sapi


Perkebunan/Hutan

Kementerian Pertanian

11

www.pertanian.go.id

UPAYA KHUSUS PENINGKATAN PRODUKSI GULA


Benih

Pupuk

Pabrik Gula

Kebijakan
dan Regulasi

Bongkar/Ra
wat Ratoon

Penyuluhan

Kementerian Pertanian

Trakt
or
Pompa
Air
12

www.pertanian.go.id

UPAYA KHUSUS PENINGKATAN PRODUKSI BAWANG MERAH


DAN CABAI
Benih Bermutu

Pupuk

Kebijakan dan
Regulasi

Penyuluhan

Pestisida

Cold Storage
Irigasi Mikro

Kementerian Pertanian

13

www.pertanian.go.id

PENGEMBANGAN KAWASAN PANGAN


NASIONAL
KONDISI KINI
KONDISI KEDEPAN

Pengembangan
kawasan

Banyak komoditas, lokasi tersebar,


skala kecil
Pendekatan parsial, mono komoditas
Azas pemerataan (penetapan CPCL)

Sedikit komoditas, Terkonsentrasi di lokasi


tertentu, skala luas/ skala KAWASAN
Pendekatan holistik, integrasi komoditas
Azas efisiensi

Pembinaan sulit (komoditas beragam,


lokasi tersebar)
Pemanfaatan sumberdaya kurang
optimal (parsial, mono komoditas)
Anggaran tidak efisien
Dampak tidak terlihat (skala kecil)

Pembinaan mudah (komoditas homogen,


terkonsentrasi)
Pemanfaatan sumberdaya lebih optimal
(holistik, integrasi komoditas)
Anggaran lebih efisien (efek skala
manajemen)
Dampak lebih terlihat (skala luas)

Kementerian Pertanian

14

www.pertanian.go.id

POTENSI PENGEMBANGAN
KAWASAN
PADI NASIONAL

Kementerian Pertanian

1
5

www.pertanian.go.id

POTENSI
PENGEMBANGAN
POTENSI
PENGEMBANGAN
KAWASAN
KAWASAN
JAGUNG NASIONAL
JAGUNG NASIONAL

Kementerian Pertanian

1
6

www.pertanian.go.id

POTENSI
PENGEMBANGAN
POTENSI
PENGEMBANGAN
KAWASAN
KAWASAN
KEDELAI NASIONAL
KEDELAI NASIONAL

Kementerian Pertanian

1
7

www.pertanian.go.id

POTENSI
PENGEMBANGAN
POTENSI
PENGEMBANGAN
KAWASAN
KAWASAN
UBI KAYU NASIONAL
UBI KAYU NASIONAL

Kementerian Pertanian

1
8

www.pertanian.go.id

POTENSI PENGEMBANGAN KAWASAN PERTANIAN PADI,


JAGUNG, KEDELAI DAN UBI KAYU
NO
1
2
3
4
5
6
7

PULAU
SUMATERA
JAWA
KALIMANTAN
SULAWESI
BALI, NUSA TENGGARA
MALUKU
PAPUA
TOTAL

KAWASAN*)
PADI

JAGUNG

KEDELAI

UBI KAYU

33
33
17
18
4
5
2
122

34
24
7
23
9
3
1
131

3
12
1
3
8
1
28

28
5
3
2
2
1
41

*) Bisa lebih dari 1


kabupaten

LUAS LAHAN DI DALAM KAWASAN PERTANIAN PADI,


JAGUNG, KEDELAI DAN UBI KAYU

NO

PULAU

PADI

DALAM KAWASAN
JAGUNG
KEDELAI
LUAS (HA)

UBI KAYU

1.245.412
1

SUMATERA

857.913

45.399

753.530

JAWA

1.762.788

307.992

82.897

42.011

KALIMANTAN

875.576

111.353

7.029

46.367

Kementerian
SULAWESI Pertanian

420.923

251.977

www.pertanian.go.id
66.821
25.646

POTENSI LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN KOMODITAS PADI,


JAGUNG, KEDELAI DAN UBI KAYU DI LUAR KAWASAN
NO
1
2
3
4
5
6
7

PULAU
SUMATERA
JAWA
KALIMANTAN
SULAWESI
BALI, NUSA TENGGARA
MALUKU
PAPUA
TOTAL

Kementerian Pertanian

PADI
2.078.409
1.593.337
775.148
976.014
244.446
37.624
119.766
5.824.744

LUAR KAWASAN
JAGUNG
KEDELAI
UBI KAYU
LUAS (HA)
1.625.208
209.029 1.905.851
919.839
239.875
297.773
339.042
86.495
287.085
812.523
625.779
363.983
471.237
558.599
92.441
207.290
253.786
233.988
237.343
42.046
97.749
4.612.482
2.015.609 3.278.870

www.pertanian.go.id

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN 2015


DAN HASILNYA
HASIL:
HASIL:

1. Sudah setahun tidak impor beras


2. Tidak impor cabai, bawang merah,
raw sugar untuk white sugar,
3. Menghemat devisa Rp 52T
4. Dampak nilai ekonomi Rp 215T
5. Profit marjin bergeser ke petani
6. Jaminan harga dari pemerintah
7. Harga pangan stabil

1. Luas tambah tanam 645 rb ha


2. Prod naik: padi 5,85%, jagung

4,34%, kedelai 2,93%

HASIL:
1. Penyaluran saprodi tepat waktu
2. Produksi 7 komoditas meningkat
3. Luas Tambah Tanam meningkat
4. Semangat kerja meningkat
5. Pekerjaan sinergi dan kompak
6. Proses produksi optimal dan lancar
7. Produksi meningkat & harga terjamin
8. Terpantau progress & solusi langsung
9. Risiko puso diminimalisir
10.Populasi sapi unggul meningkat
11.Promosi profesional dan transparan

3. Losses turun 10% mjd 2%


4. Pendapatan petani naik

HASIL:
1. Hemat tenaga kerja 70-80%
2. Biaya produksi hemat 30%
3. Produksi naik 10-20%

On-farm & Pasca Panen

Infrastruktur
Kebijakan
1. Revisi Perpres Tender PL / e-katalog
2. Refocusing Rp4,1T pada 7 komoditas
dan keunggulan komparatif basis
komunitas
3. Bantuan saprodi/benih tidak di existing
4. Sistem reward and punishment
5. Lepaskan ego-sektoral
6. Pengawalan Upsus secara Masif
7. Kendalikan impor untuk insentif petani
8. Evaluasi serapan harian/mingguan
9. Antisipasi dini banjir, kekeringan & OPT
10.IB 3,0 juta sapi, tidak diekspor semua
11.Sistem lelang jabatan secara murni

1. Rehab irigasi tersier 2,1 jt ha


2. Optimasi lahan 570 rb ha
3. Pompa air 21.953 unit
4. Traktor 26.100 unit
5. Rice transplanter 5.563 unit
6. Power weeder/alat penyiang

Kementerian Pertanian
21

1. Subsidi pupuk alokasi 9,55 juta


ton
2. Subsidi benih alokasi 116.500
ton
3. Usahatani pola jajar legowo
4. 1000 Desa Mandiri Benih
5. 1000 Desa Organik
6. Power thresher 1.500 unit
7. Combine harvester 2.790 unit
8. Penggilingan RMU 666 unit

Pasar
1. Pengendalian rekomendasi impor:
beras, cabai, bawang merah, jagung,
raw sugar, jeroan, dll
2. Mendorong ekspor pertanian: jagung,
bawang merah, kacang hijau, manga,
telur tetas, dll
3. Kebijakan HPP
4. Membangun Toko Tani Indonesia (TTI)
38 TTI dan 2016: minimal 1.000 TTI
5. Sinergisme dg Kemendag dan Bulog
6. Penyerapan beras petani oleh Bulog
7. Operasi pasar pangan murah

www.pertanian.go.id

CAPAIAN PRODUKSI PADI, JAGUNG


DAN KEDELAI TAHUN 2015

Ket ARAM-II: angka ramalan-II, ATAP: angka tetap

Sumber : BPS (2015)

Kementerian Pertanian

22

www.pertanian.go.id

KETERPADUAN LINTAS LEMBAGA DALAM PEMBANGUNAN


PANGAN
Rehabilitasi jaringan irigasi
primer dan sekunder

Pelaksanaan, pembinaan,
pengawasan dan
pengawalan, anggaran
APBD

KEME
N. P
U

Penyediaan benih
unggul padi,
jagung dan
kedelai

KEMENTER
IAN
PERTANIAN

Laporan program
produksi
(perluasan lahan,
budidaya,
pascapanen, dan
konsumsi)

KEMEN
PERIND
USTRIA
N

Metodologi
Statistik
Revitalisasi
penggilingan padi,
penguatan industri
pakan, industri
gula

Penyediaan pupuk

Penyerapan produksi
kedelai untuk tahu
dan tempe

Penetapan harga dan


kelancaran distribusi
beras jagung dan
kedelai
Pengaturan importasi
sapi bakalan dan
daging

Penyediaan beras dalam


negeri

Kementerian Pertanian

23

www.pertanian.go.id

TERIMA KASIH

Kementerian Pertanian

24

www.pertanian.go.id

INDIKATOR MAKRO PERTANIAN TAHUN 2010-2015


Indikator Makro
Pertumbuhan PDB
Pertanian (%)
Penyerapan Tenaga
Kerja (juta orang)
Nilai Tukar Petani
Neraca Perdagangan
Pertanian (US$ miliar)

2011

2012

3,47

4,58

39,1

2013
3,85

39,6 39,22

104,5 105,2 104,9


8
4
5

2014
3,71

2015
6,421)

38,97 40,122)
102,0 102,46
3)
4

22,77 17,66 15,84 15,164)

9,284)

Keterangan:
1) Angka Sangat Sangat Sementara (PDB Tahun Dasar 2010)
2) Berdasarkan SAKERNAS Februari 2015
3) s/d Oktober 2015 (NTP 2010-2013 Tahun Dasar 2007=100; NTP 2014-2015
Tahun Dasar 2012=100)
4) s/d Agustus 2015

Kementerian Pertanian

25

www.pertanian.go.id

Anda mungkin juga menyukai