Kementerian Pertanian
www.pertanian.go.id
KETAHANAN PANGAN
Kementerian Pertanian
www.pertanian.go.id
7.1. Peningkatan
Kedaulatan
Pangan
Kedaulatan pangan
dicerminkan pada
kekuatan untuk
mengatur masalah
pangan secara
mandiri
Kementerian Pertanian
a. Ketahanan pangan,
terutama kemampuan
mencukupi pangan
dari produksi dalam
negeri
b. Pengaturan kebijakan
pangan yang
dirumuskan dan
ditentukan oleh
bangsa sendiri
c. Mampu melindungi
dan mensejahterakan
pelaku utama
www.pertanian.go.id
3
pangan, terutama
I. PENDAHULUAN
www.pertanian.go.id
I. PENDAHULUAN
Ketahanan pangan
merupakan suatu sistem yang kompleks
melibatkan peran lintas sektor dengan
penanganan secara multi disiplin. Oleh karena itu,
ketahanan
pangan perlu diwujudkan5 melalui
www.pertanian.go.id
Kementerian
Pertanian
koordinasi dan kerjasama lintas sektor dan
2005
2006
Pertumbuhan
(%)
2007
Padi
54.15
54.50
57.10
2.70
Jagung
12.52
11.60
13.30
3.70
Kedelai
0.81
0.70
0.60
-13.90
Sayuran
9.10
9.50
9.80
3.80
14.80
16.20
18.10
10.60
2.24
2.31
2.47
5.00
Kelapa sawit
11.86
13.40
14.20
9.50
Daging sapi
0.40
0.39
0.39
-1.25
Daging ayam
1.13
1.39
1.49
15.10
Telur
1.05
1.20
1.30
11.31
Buah-buahan
Gula
TANTANGAN PEMBANGUNAN
1. PERUBAHAN
PERTANIAN
7. LAJU
IKLIM
URBANISASI yang
tinggi, sehingga
generasi muda
cenderung
meninggalkan
perdesaan/pertanian.
Sektor pertanian
menjadi kurang
diminati generasi
6. ASPEK
penerus.
DISTRIBUSI
mengingat
Indonesia sebagai
negara kepulauan.
3. GEJOLAK
HARGA PANGAN
GLOBAL
Diperlukan
aksesibilitas dan
sarana transportasi
yang lebih efisien.
5. PENINGKATAN
JUMLAH
PENDUDUK
melebihi kapasitas
lahan yang tersedia
Kementerian Pertanian
2. KONDISI
PEREKONOMIAN
GLOBAL.
www.pertanian.go.id
1. LAHAN
Konversi lahan
yang tidak
terkendali
(100 rb
ha/tahun
Keterbatasan
dalam
pncetakan
swh baru (5060 rb ha/th)
2.
INFRASTRU
KTUR
Kerusakan
jaringan
irigasi yang
tinggi (52% =
3 jt ha)
Penurunan
kualitas lahan
Pendangkalan
waduk
Rata-rata
kepemilikan
lahan yang
sempit (0,3
ha)
Ketidakpastian
status
kpemilikan
lahan
Kurang
memadainya
sarana
pelabuhan
dan
transportasi
ternak
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pertanian
3.
SARANA
PRODUKSI
Sistem
pengadaan
benih yang
tidak sesuai
dengan
musim tanam
Belum
terbangunnya
sistem
pembibitan
sapi nasional
4.
REGULASI /
KELEMBAG
AAN
Perijinan
investasi unt
pngembangn
integrasi
sawit-sapi
Perijinan HGU
investasi tan.
pangan yang
blm diatur
petunjuk
pelaksanaann
ya kecuali
untuk tebu
Kelembagaan
petani yang
blm
mempunyai
posisi tawar
yang kuat
5. SDM
Kemampuan
petani,
peternak dan
pekebun dlm
memanfaatka
n teknologi
maju
Menurunnya
minat
generasi
muda untuk
terjun di
bidang
Keterbatasan
pertanian
tenaga
penyuluh,
POPT,
Pengawas
Benih
Tanaman dan
tenaga
Kesehatan
Hewan
6.
PERMODAL
AN
Sulitnya akses
petani
terhadap
permodalan
Tunggakan
kredit usaha
tani yang
belum
terselesaikan
Persyaratan
agunan kredit
KKPE berupa
sertifikat,
menghambat
penyaluran
www.setjen.pertanian.go.id
NO
SASARAN NAWACITA
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Kementerian Pertanian
UPSUS
Percepatan
Swasembada
dan
peningkatan
produksi
Padi, pangan
jagung, kedelai,
gula, daging, cabai,
strategis
bawang merah
Swasemba
da dan
Ketahanan
Pangan
www.pertanian.go.id
Gudang
Penyuluhan
Benih
Pupuk
Alsintan1)
Perluasan
Keterangan:
1) Alsintan: Traktor, Pompa Air, Transplanter,
ArealCombine Harvester, Power Thresser,
Dryer, RMU, dll
2) Kebijakan dan Regulasi termasuk pengaturan terkait Harga Pembelian
Pemerintah (HPP) dan pembelian hasil panen raya (stabilisasi harga) oleh
pemerintah sebagai buffer stock
www.pertanian.go.id
Kementerian Pertanian
10
Cold Storage
Inseminasi
Buatan
Pakan
Ternak
Penyuluhan
Rumah Potong
Hewan (RPH)
Obat dan
Vaksin
Padang
Penggemba
laan
Kementerian Pertanian
11
www.pertanian.go.id
Pupuk
Pabrik Gula
Kebijakan
dan Regulasi
Bongkar/Ra
wat Ratoon
Penyuluhan
Kementerian Pertanian
Trakt
or
Pompa
Air
12
www.pertanian.go.id
Pupuk
Kebijakan dan
Regulasi
Penyuluhan
Pestisida
Cold Storage
Irigasi Mikro
Kementerian Pertanian
13
www.pertanian.go.id
Pengembangan
kawasan
Kementerian Pertanian
14
www.pertanian.go.id
POTENSI PENGEMBANGAN
KAWASAN
PADI NASIONAL
Kementerian Pertanian
1
5
www.pertanian.go.id
POTENSI
PENGEMBANGAN
POTENSI
PENGEMBANGAN
KAWASAN
KAWASAN
JAGUNG NASIONAL
JAGUNG NASIONAL
Kementerian Pertanian
1
6
www.pertanian.go.id
POTENSI
PENGEMBANGAN
POTENSI
PENGEMBANGAN
KAWASAN
KAWASAN
KEDELAI NASIONAL
KEDELAI NASIONAL
Kementerian Pertanian
1
7
www.pertanian.go.id
POTENSI
PENGEMBANGAN
POTENSI
PENGEMBANGAN
KAWASAN
KAWASAN
UBI KAYU NASIONAL
UBI KAYU NASIONAL
Kementerian Pertanian
1
8
www.pertanian.go.id
PULAU
SUMATERA
JAWA
KALIMANTAN
SULAWESI
BALI, NUSA TENGGARA
MALUKU
PAPUA
TOTAL
KAWASAN*)
PADI
JAGUNG
KEDELAI
UBI KAYU
33
33
17
18
4
5
2
122
34
24
7
23
9
3
1
131
3
12
1
3
8
1
28
28
5
3
2
2
1
41
NO
PULAU
PADI
DALAM KAWASAN
JAGUNG
KEDELAI
LUAS (HA)
UBI KAYU
1.245.412
1
SUMATERA
857.913
45.399
753.530
JAWA
1.762.788
307.992
82.897
42.011
KALIMANTAN
875.576
111.353
7.029
46.367
Kementerian
SULAWESI Pertanian
420.923
251.977
www.pertanian.go.id
66.821
25.646
PULAU
SUMATERA
JAWA
KALIMANTAN
SULAWESI
BALI, NUSA TENGGARA
MALUKU
PAPUA
TOTAL
Kementerian Pertanian
PADI
2.078.409
1.593.337
775.148
976.014
244.446
37.624
119.766
5.824.744
LUAR KAWASAN
JAGUNG
KEDELAI
UBI KAYU
LUAS (HA)
1.625.208
209.029 1.905.851
919.839
239.875
297.773
339.042
86.495
287.085
812.523
625.779
363.983
471.237
558.599
92.441
207.290
253.786
233.988
237.343
42.046
97.749
4.612.482
2.015.609 3.278.870
www.pertanian.go.id
HASIL:
1. Penyaluran saprodi tepat waktu
2. Produksi 7 komoditas meningkat
3. Luas Tambah Tanam meningkat
4. Semangat kerja meningkat
5. Pekerjaan sinergi dan kompak
6. Proses produksi optimal dan lancar
7. Produksi meningkat & harga terjamin
8. Terpantau progress & solusi langsung
9. Risiko puso diminimalisir
10.Populasi sapi unggul meningkat
11.Promosi profesional dan transparan
HASIL:
1. Hemat tenaga kerja 70-80%
2. Biaya produksi hemat 30%
3. Produksi naik 10-20%
Infrastruktur
Kebijakan
1. Revisi Perpres Tender PL / e-katalog
2. Refocusing Rp4,1T pada 7 komoditas
dan keunggulan komparatif basis
komunitas
3. Bantuan saprodi/benih tidak di existing
4. Sistem reward and punishment
5. Lepaskan ego-sektoral
6. Pengawalan Upsus secara Masif
7. Kendalikan impor untuk insentif petani
8. Evaluasi serapan harian/mingguan
9. Antisipasi dini banjir, kekeringan & OPT
10.IB 3,0 juta sapi, tidak diekspor semua
11.Sistem lelang jabatan secara murni
Kementerian Pertanian
21
Pasar
1. Pengendalian rekomendasi impor:
beras, cabai, bawang merah, jagung,
raw sugar, jeroan, dll
2. Mendorong ekspor pertanian: jagung,
bawang merah, kacang hijau, manga,
telur tetas, dll
3. Kebijakan HPP
4. Membangun Toko Tani Indonesia (TTI)
38 TTI dan 2016: minimal 1.000 TTI
5. Sinergisme dg Kemendag dan Bulog
6. Penyerapan beras petani oleh Bulog
7. Operasi pasar pangan murah
www.pertanian.go.id
Kementerian Pertanian
22
www.pertanian.go.id
Pelaksanaan, pembinaan,
pengawasan dan
pengawalan, anggaran
APBD
KEME
N. P
U
Penyediaan benih
unggul padi,
jagung dan
kedelai
KEMENTER
IAN
PERTANIAN
Laporan program
produksi
(perluasan lahan,
budidaya,
pascapanen, dan
konsumsi)
KEMEN
PERIND
USTRIA
N
Metodologi
Statistik
Revitalisasi
penggilingan padi,
penguatan industri
pakan, industri
gula
Penyediaan pupuk
Penyerapan produksi
kedelai untuk tahu
dan tempe
Kementerian Pertanian
23
www.pertanian.go.id
TERIMA KASIH
Kementerian Pertanian
24
www.pertanian.go.id
2011
2012
3,47
4,58
39,1
2013
3,85
39,6 39,22
2014
3,71
2015
6,421)
38,97 40,122)
102,0 102,46
3)
4
9,284)
Keterangan:
1) Angka Sangat Sangat Sementara (PDB Tahun Dasar 2010)
2) Berdasarkan SAKERNAS Februari 2015
3) s/d Oktober 2015 (NTP 2010-2013 Tahun Dasar 2007=100; NTP 2014-2015
Tahun Dasar 2012=100)
4) s/d Agustus 2015
Kementerian Pertanian
25
www.pertanian.go.id