Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN GIZI

(MP-ASI)

OLEH :

1. NI KM NITA TRI AGUS SETIA DEWI (P07131216003)

2. A A AYU EKA LAKSMI DEWI (P07131216005)

3. NI PUTU YULIANIARI (P07131216018)

4. NI NYOMAN AYU ANJANI (P07131216020)

5. NI MADE DEVY SRI UTARI (P07131216046)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES DENPASAR JURUSAN GIZI

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV

2019

1
SATUAN ACARA PENYULUHAN GIZI

TENTANG MP-ASI

A. Topik : MP-ASI
MP-ASI adalah Makanan atau minuman selain ASI yang mengandung
nutrien yang diberikan kepada bayi selama periode pemberian makanan peralihan
(complementery feeding) yaitu pada saat makanan/minuman lain diberikan bersama
pemberian ASI

B. Latar Belakang Masalah

Makanan tambahan yang diberikan pada bayi setelah berusia 6 bulan

sampai bayi berusia 24 bulan disebut makanan pendamping ASI, ditinjau dari sudut

masalah kesehatan dan gizi bayi termasuk kelompok yang paling mudah menderita

kelainan gizi. Salah satu faktor penyebab perilaku penunjang orang tua dalam

memberikan makanan pendamping ASI pada bayi adalah masih rendahnya

pengetahuan ibu tentang makanan bergizi bagi bayinya. Karena kurangnya

pengetahuan yang dimiliki oleh ibu, sehingga banyak bayi yang mengalami gizi

kurang. Untuk mencegah terjadinya berbagai gangguan gizi dan masalah

psikososial diperlukan adanya perilaku penunjang dari para orang tua, khususnya

perilaku ibu dalam memberikan makanan pendamping ASI pada bayinya. (Depkes

RI,2010).

Banyak orang tua tidak tahu apa yang dimaksud pengenalan makanan

tambahan,apa keuntungannya, kapan pemberian makanan, apa saja yang harus

diperkenalkan ,makanan apa yang cocok dan makanan apa yang harus dihindari

untuk bayi usia tertentu dan sebagainya. Orang tua terutama ibu yang pengetahuan

tentang makanan kurang maka banyak dari mereka yang salah dalam
2
memperkenalkan makanan untuk anaknya , orang tua sering memberikan makanan

pada saat bayi usia kurang dari 6 bulan selain itu orang tua sering memberikan

makanan sekaligus banyak makanan dan bervariasi setiap harinya. Padahal pada

umumnya anak belum menunjukkan adanya tanda-tand alergi kadang anak juga

baru bias menyesuaikan lidahnya untuk makanan tertentu dalam waktu berulang

atau 4-7 hari. Kadang orang tua membeli makanan langsung dari toko yang

mahal yang mereka pikir praktis dan aman buat bayi mereka, karena mereka tidak

tahu dan tidak berfikir apa yang dirasakan oleh bayi terhadap makanan tambahan

tersebut sebab mereka lupa bahwa makanan yang dibuat sendiri lebih bermanfaat

dan aman bagi kesehatan bayi. Orang tua juga sering lupa atau bahkan tidak

meneliti keamanan dari makanan tersebut, orang tua hanya berfikir makanan itu

cocok untuk bayinya (DepkesRI,2010). Di daerah yang berpendidikan rendah dan

dalam masa krisis ekonomi hampir 90% para ibu tidak memperkenalkan makanan

pada bayinya sesuai dengan prosedur WHO.

Menurut Litbangkes 2010 di Profinsi Jawa Timur ditemukan bahwa praktek

pemberian MPASI sebelum usia 1 bulan mencapai 32,3% pada usia tersebut di

dapatkan 66,7% diberi makanan pisang. Hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional

(Susenas) 2009 menunjukkan bahwa persentase ibu yang memberi makanan bayi

terlalu dini pada bayinya cukup tinggi sebanyak 32% ibu memberikan makanan

tambahan pada bayinya ketika berumur 2-3 bulan, dan 69% terhadap bayi yang

berumur 4-5 bulan.

Dalam praktek pemberian MPASI hal ini banyak ibu yang tidak tahu dan

bingung untuk memberikan makanan bergizi apa yang cocok dan tidak bahaya bagi

bayinya usia 6 bulan karena pada bayi usia 6 bulan para ibu belum tahu apakah

bayinya terdapat reaksi alergi, keracunan, sembelit, diare atau rusaknya system
3
pencernaan yang lain dalam mengkonsumsi makanan yang mereka berikan. Pemberian

makanan yang bergizi setelah bayi usia 6 bulan memberikan perlindungan besar dari

berbagai penyakit. Perkembangan usus bayi dan pembentukan enzim yang dibutuhkan

untuk pencernaan membutuhkan waktu sampai 6 bulan. Usia kurang dari 6 bulan,

ginjal belum cukup berkembang untuk dapat mengurai sisa makanan yang dihasilkan

oleh makanan padat.(WHO, 2013).

C. Prioritas Masalah
Dari beberapa permasalahan yang ada untuk saat ini diambil topik mengenai
penyakit MP ASI

D. Tujuan Penyuluhan
a. Tujuan Umum
Dengan diadakannya penyuluhan ini sasaran diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuannya dan mampu memahami tentang masalah MP
ASI.
b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 95 menit diharapkan sasaran dapat :
1. Mampu mengetahui dan memahami pengertian dari MP ASI.
2. Mampu mengetahui dan memahami prinsip dasar MP ASI.
3. Mampu mengetahui dan memahami manfaat MP ASI.
4. Mampu mengetahui dan memahami usia dalam pemberian MP ASI.
5. Mampu mengetahui dan memahami jenis-jenis MP ASI.
6. Mampu mengetahui dan memahami tahap-tahap pemberian MP ASI.
7. Mampu mengetahui dan memahami contoh menu dan cara pemberian
MP ASI.

E. Menentukan Sasaran
Seluruh pengunjung poliklinik anak di UPTD RSUD Bali Mandara

4
F. Metode Penyuluhan
Metode penyuluhan yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab dan
peragaan atau demonstrasi.

G. Materi Penyuluhan
Materi penyuluhan yang akan disampaikan adalah sebagai berikut :
a. Pengertian dari MP ASI
b. Prinsip dasar MP ASI
c. Manfaat dari MP ASI
d. Usia dalam pemberian MP ASI
e. Jenis –jenis makanan MP ASI
f. Tahap-tahap pemberian MP ASI
g. Contoh menu dan cara pemberian MP ASI

H. Metode/ Alat Peraga dalam Penyuluhan


a. Laptop
b. LCD
c. Microfon
d. Leaflet
e. Poster
f. Makanan Asli atau Food Model

I. Evaluasi
a. Prosedur
Prosedur evaluasi dengan melakukan pre test sebelum melakukan
penyuluhan dan melakukan post test setelah melakukan penyuluhan pada
sasaran.
b. Jenis Tes
Jenis Test secara tertulis
c. Soal atau Pertanyaan
1. Apa pengertian dari MP ASI ?
2. Apa saja prinsip dasar MP ASI?
3. Apa saja manfaat MP ASI ?
5
4. Usia berapa saja dalam pemberian MP ASI ?
5. Apa saja jenis-jenis makanan MP ASI?
6. Bagaimana tahap-tahap pemberian MP ASI ?
7. Apa saja contoh menu dan cara pembuatan MP ASI ?

Evaluasi ini dilakukan agar masyarakat yang ada di UPTD RSUD Bali
Mandara dapat lebih memahami dan mengerti tentang MP ASI. Evaluasi ini
diberikan sebelum melakukan penyuluhan (pre test) untuk mengukur sejauh mana
pengetahuan sasaran mengenai asam urat sebelum di beri penyuluhan mengenai
asam urat dan juga di berikan evaluasi setelah dilakukannya penyuluhan (post-
test). Penyuluhan ini dikatakan berhasil jika hasil dari evaluasi (post test) yang
diberikan lebih dari 80%.

J. Waktu dan Tempat


1. Waktu Penyuluhan
Penyuluhan dilaksanakan selama 95 menit.
2. Tempat Penyuluhan
Tempat penyuluhan dilaksanakan di UPTD RSUD BALI MANDARA

K. Jenis Kegiatan Pembelajaran Penyuluhan

No KBM (penyuluh) KBM (sasaran) METODE MEDIA MENIT

1 Memberikan salam Menjawab Tanya - Laptop 5 menit


dan memperkenal- salam jawab - LCD
kan diri - Microfon

2 Melakukan Menjawab Tanya - Microfon 10 menit


evaluasi pre test sesuai dengan jawab - Laptop
kemampuan - LCD
sasaran.

2 Menyampaikan Mendengarkan Ceramah - Laptop 5 menit


topik penyuluhan topik yang - LCD
disampai-kan - Microfon

6
3 Menyampaikan Mendengarkan Ceramah - Microfon 5 menit
tujuan penyuluhan tujuan
penyuluhan
yang
disampaikan

4 Menjelaskan materi Mendengarkan Ceramah - Laptop 30 menit


MP ASI dan - LCD
memperhatikan - Microfon
materi yang - Poster
disampaikan Pedoman
oleh penyuluh Gizi
Seimbang
- Leaflet
5 Melakukan Memperhatikan Demonstras - Microfon 10 menit
demonstasi dengan demonstrasi i dan Tanya - Food
bantuan food yang dilakukan jawab Model /
model atau oleh penyuluh makanan
makanan asli dan bertanya asli
- Contoh
menu MP
ASI
6 Memberikan Mengajukan Tanya - Microfon 10 menit
kesempatan kepada pertanyaan dan jawab
sasaran untuk mendengarkan
bertanya dan jawaban yang
penyuluh diberikan oleh
menjawab penyuluh
pertanyaan dari
sasaran

7 Merangkum materi Mendengarkan Ceramah - Microfon 5 menit


yang telah dan

7
diberikan memperhatikan

8 Melakukan Menjawab Tanya - Laptop 10 menit


evaluasi post-test sesuai jawab - LCD
kemampuan - Microfon
sasaran

9 Mengakhiri Menjawab Tanya - Microfon 5 menit


penyuluhan dan salam jawab
memberi salam
penutup

JUMLAH 95 menit

L. Pembiayaan

ANGGARAN DANA PENYULUHAN

 Perlengkapan
No Nama Barang Harga Jumlah Total
(satuan)
1. Fotocopy soal pre test Rp. 150 180 lembar Rp. 27.000
dan post test
2. Leaflet fotocopy Rp. 750 50 buah Rp. 37.500
3. Pulpen Rp. 1000 45 buah Rp. 45.000
4. Cetak Poster Rp. 5000 2 buah Rp. 10.000
TOTAL Rp.

8
LAMPIRAN MATERI

A. DEFINISI MAKANAN PENDAMPING ASI


Makanan pendamping ASI atau MP-ASI adalah makanan yang diberikan kepada
bayi selain ASI, dimana jenis dan karakter dari makanan tersebut disesuaikan dengan
umur bayi. MP-ASI diberikan mulai usia 4 bulan sampai 24 bulan. Semakin meningkat
usia bayi/anak, kebutuhan akan zat gizi semakin bertambah karena tumbuh kembang,
sedangkan ASI yang dihasilkan kurang memenuhi kebutuhan gizi.
MP-ASI merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga. Pengenalan
dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun
jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi/anak. Pemberian MP-ASI yang
cukup dalam hal kualitas dan kuantitas penting untuk pertumbuhan fisik dan
perkembangan kecerdasan anak yang bertambah pesat pada periode ini. Tujuan
pemberian makanan pendamping ASI yaitu menurut shollihin (1999) yaitu :
1. Untuk menambah energy
2. Membantu dalam proses pertumbuhan bayi
3. Sebagai makanan pelengkap
4. Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah, mencium dan menelan serta
melakukan adaptasi pada makanan yang mengandung energi tinggi.
5. Guna memenuhi zat-zat gizi yang belum dipenuhi oleh asi guna menunjang proses
pertumbuhan agar tetap optimal.

B. Prinsip Dasar MP ASI


Pemberian MP ASI diberika pada anak yang berusia 6-24 secara berangsur-
angsur untuk mengembangkan kemampuan mengunyah dan menelan serat menerima
macam-macam makanan dengan berbagai tekstur dan rasa. Pemberian MP ASI harus
bertahap dan bervariasi, mulai dari bentuk bubur cair ke bentuk bubur kental, sari
buah, buah segar, makanan lumat, makanan lembek dan makan padat.
Memasuki usia enam bulan bayi telah siap menerima makanan bukan cair,
karena gigi sudah tumbuh dan lidah tidak lagi menolak makanan setengah padat.
Disamping itu,lambung juga telah baik mencerna zat tepung. Menjelang usia
Sembilan bulan bayi telah pandai menggunakan tangan untuk memasukan benda ke
dalam mulut.

9
Hal-hal yang harus diperhatikan mengenai pemberian MP ASI secara tepat dapat
dilihat pada tabel 1.
Komposisi Usia
6-8 bulan 9-11 bulan 12-24 bulan
Jenis 1 jenis bahan dasar Jenis bahan dasar Makanan keluarga
(6 bulan ) (sajikan secara
2 jenis bahan dasar terpisah atau
(7-8 bulan) dicampur)
Tekstur Semi cair Makanan yang Padat
(dihaluskan), secara dicincang halus atau
bertahap dikurangi lunak (disaring
campuran air kasar), ditingkatkan
sehingga menjadi sampai semakin
semi padat kasar sehingga bisa
di genggam
Frekuensi Makanan utama 2-3 Makanan utama 3-4 Makanan utama 3-4
kali sehari, cemilan kali sehari, cemilan kali sehari, cemilan
1-2 kali sehari 1-2 kali sehari 1-2 kali sehari
ASI Sesuka bayi Sesuka bayi Sesuka bayi

C. Manfaat MP ASI
1. Memenuhi kebutuhan gizi
Karbohidrat berfungsi sebagai bahan penyedia energi (4 kal/g) dan sumber energi
utama bagi otak dan susunan saraf, membantu metabolisme lemak serta pengatur
peristaltik usus halus. Sedangkan protein berfungsi sebagai zat pembangun dan
pemelihara sel-sel tubuh, membantu kontaksi otot, membentuk kekebalan tubuh dan
enzim pencernaan, serta mendukung proses transpor dalam tubuh. Dan zat gizi lemak
diperlukan tubuh sebagai penghasil tenaga, pelarut beberapa vitamin, pembentuk
struktur tubuh, mengatur tekanan darah, dan masih banyak fungsi lainnya. Selain itu
juga ada zat gizi lain seperti omega 3 yang merupakan kompenen sistem saraf yang
mengatur penglihatan, emosi, daya ingat dan kekebalan. Omega 6 pengantar
10
rangsang antar sel. vitamin serta mineral yang mendukung pertumbuhan dan
perkembangan bayi sesuai jenisnya masing-masing.

2. Penyesuaian saluran cerna terhadap makanan tambahan


Enzim tripsin bayi sudah bekerja optimal sejak lahir, enzim amilase bayi secara
bertahap akan mencapai titik optimal pada usia 12 bulan, enzim lipase kadarnya akan
sama dengan enzim lipase pada orang dewasa pada usia 24 bulan.

3. Mengajarkan bayi menguyah dan menelan


Pertumbuhan gigi bayi terjadi pada usia yang bervariasi, sesuai dengan irama
pertumbuhan gigi tiap-tiap bayi. Umumnya terjadi pada usia 7 bulan, dimana gigi
yang pertama kali tumbuh adalah gigi seri atas. Pada usia 1 tahun bayi mempunyai 6
buah susu dan pada usia 2 tahun bayi mempunyai 16 gigi susu.

4. Mengembangkan kemampuan dalam hal menerima berbagai macam rasa


Hal ini dikarenakan organ perasa bayi mulai berkembang pada usia 3 bulan.
Kemampuan sensorik mata, pendengaran, dan penciuman juga mulai berkembang
pada masa itu.

D. Usia dalam Pemberian MP-ASI


Menurut lewis ( 2004 ) kebutuhan nutrisi yang harus dikonsumsi oleh bayi yaitu :
1. Usia 0-6 bulan
Bayi hanya diberi ASI saja lebih sering, karena ASI banyak mengandung zat-zat
antibody yang sangat dibutuhkan oleh tubuh ,serta sangat baik untuk masa
pertumbuhan otak bayi.
2. Usia 6-9 bulan
Makanan yang cocok diberikan diantaranya bubur, tepung beras, bubur encer, pisang
lumat, dan pepaya lumat.
3. Usia 9-12 bulan
Bayi diberikan ASI dan makanan pendamping seperti makanan bubur, nasi dan
menginjak usia 10 bulan bayi mulai diperkenalkan makanan keluarga.

11
4. Usia 12-24 bulan
Bayi tetap terus diberi ASI dan makanan lengkap sekurang-kurangnya diberikan 3x
sehari dengan porsi yang sedikit dan diberikan makanan selingan 2-3x sehari.
Menurut WHO ( 2003 ) tentang makanan pendamping yang baik untuk bayi adalah :
1. Makanan yang dimakan dapat memenuhi kebutuhan terutama zat-zat besi, kalsium,
vitamin A,B,C,D,K.
2. Bersih dan aman.
a. Tidak ada bakteri pathogen
b. Tidak ada bahan kimia lainnya yang berbahaya
c. Makanan yang disajikan tidak terlalu panas
d. Makanan yang disajikan tidak terlalu pedas
e. Makanan mudah dicerna
f. Disukai oleh anak
g. Makanan tersedia dan terjangkau

E. Jenis MP ASI
Peningkatan tekstur, frekuensi dan prosi makanan secara bertahap seiring dengan
pertumbuhan anak antara 6 sampai 24 bulan, maka sesuaikan tekstur. Kebutuhan gizi
tersebut terdiri dari :
a. Jenis MP ASI usia 6-9 bulan
Jenis makanan yang tepat untuk usia ini adalah
1. Sumber karbohidrat bermanfaat sebagi penghasil energy. Misalnya beras, beras
merah, kentang yang dapat diberikan sebagai makanan pokok. Sebaiknya tidak
memberikan ubi jalar karena proses penguraian ubi didalam saluran pencernaan
akan menghasilkan gas.
2. Sumber protein, misalnya daging, ikan, telur, tahu, tempe atau kacang-kacangan.
Berikan dalam bentuk cincang atau giling.
3. Sumber lemak, misalnya minyak sayur, santan, margarin atau mentega. Pilih
jenis lemak yang banyak mengandung asam lemak tak jenuh, misalnya minyak
jagung, minyak wijen dan minyak bunga matahari.
4. Sumber vitamin dan mineral, misalnya sayuran dan buah. Sayuran yang bisa
diberikan antara lain bayam, brokoli, labu aluh, buncis dan jagung manis.

12
b. Jenis MP ASI Usia 9-12 bulan
Berikan makanan selingan 1 kali sehari, pilihlah makanan selingan yang bernilai
gizi tinggi seperti bubur kacang ijo dan buah.
Berikan jenis makanan yang bervariasi guna memenuhi kebutuhan gizi, yaitu :
1. Sumber karbohidrat, misalnya bubur, nasi tim, kentang, biscuit, aneka jenis
bubur serealia khusus bayi, aneka roti jenis gandum.
2. Sumber protein dapat berupa pure alam tekstur yang lebih kasar. Berbagai
sumber protein misalnya daging sapi tanpa lemak, daging ayam, ikan, telur,
tahu, tempe atau kacang-kacangan.

F. Tahap-Tahap Pemberian MP ASI


Dalam pemberian MP-ASI terdapat beberapa tahapannya yaitu :
1. Mutu bahan makan, mutu bahan makanan yang baik sangat membantu dalam
proses pertumbuhan karena yang terkandung dalam makanan sangat tinggi.
2. Tekstur dan kekentalan makanan , bayi dengan tekstur makanan lumat atau cair
akan membantu dalam proses makan secara bertahap.
3. Jenis makanan, bayi yang secara dini diperkenalkan satu per satu jenis makanan
supaya mengenal dengan baik sehingga nantinya dengan perkembangan waktu
yang dapat menerima makan yang baru.
4. Jumlah atau porsi makanan, pemberian makanan secara bertahap merupakan cara
yang tepat dalam proses makan.
5. Urutan pemberian MP-ASI ,makanan yang diberikan secara berahap dan
berurutan dari makanan yang ringan kemudian agak padat ,seperti makan saring
,nasi tim, sari jeruk dan jus kemudian dilanjutkan dengan sayuran dan daging.
6. Jadwal waktu makan ,jadwa makan yang diperlukan bagi bayi sangat bervaiasi
tergantung tingkat lapar pada bayi. Jadwal yang sesuai dengan keadaan lapar atau
haus yang sangat berkaitan dengan pengosongan lambung sehingga saluran cerna
siap untuk diidi makanan ( ferdinan ,2008 )

13
G. Contoh Menu dan Cara Pembuatan MP ASI
A. Makanan Lumat Halus
1. Pisang Lumat Halus
Bahan : 1 buah pisang masak
Cara membuatnya :
a. Pisang dicuci bersih
b. Kupas memanjang sebagian permukaan pisang
c. Keriklah pisang dengan menggunakan sendok kecil yang bersih
d. Kerikan pisang ditaruh dalam cangkir atau mangkuk kecil. Agar pisang
tidak berubah warna, berilah sedikit perasan jeruk nipis.
e. Dapat juga kerikan pisang diberikan langsung kepada bayi
Nilai gizi 100 g pisang :
Energi : 99 Kal
Vit.A : 146 SI
Vit.C : 3 mg

2. Pepaya lumat
Bahan : 1 potong pepaya

Cara membuatnya :

a. Kupas pepaya matang, buang bijinya dan cuci bersih dengan air
matang.
b. Saring dengan menggunakan saringan kawat yang halus.
c. Taruh dicangkir atau mangkok kecil dan berikan kepada bayi dengan
sendok kecil.
d. Dapat juga pepaya dikerik seperti pada pisang lumat
Nilai gizi 100 g pepaya :

Energi : 46 Kal

Vit.A : 146 S1

Vit C : 78 mg

14
3. Bubur susu
Bahan :
2 sdm tepung beras penuh (munjung)
2 gelas air
40 ml susu formula/asi
Cara membuat nya :
a. Campurkan semua bahan disebuah wadah dan pastikan tidak ada yang
menggumpal
b. Masukkan ke panci, kemudian dipanaskan sambil terus diaduk sampai
mengental dan meletup-letup
c. Matikan api dan tunggu dingin

4. Jus buah
1 buah alpukat yang sudah matang
50 ml gula cair, air mineral secukupnya
Es batu secukupnya
Cara membuat :
a. Bersihkan semua bahan dan kupas kulitnya
b. Campurkan semua ke dalam blender dan proses sampai halus
c. Saring lalu tuang ke dalam gelas
d. Sajikan

5. Dari bahan segar


bahan:

a. 2 sendok makan peres beras


b. 1 potong tempe atau tahu atau kacang-kacangan atau ikan atau satu
butir telur ayam
c. 10 lembar daun bayam atau sayuran hijau lain
d. 2-3 gelas air, 1 sendok makan minyak kelapa atau 2 sendok makan
santan
e. garam secukupnya

15
Cara membuatnya :

a. masukkan air yang telah dicampur minyak kelapa atau air yang telah
dicampur santan ke dalam panci berisi beras, tahu atau tempe atau
lauj-pauk lain, tambahkan garam secukupnya
b. masaklah bahan-bahan sambil diaduk sampai matang
c. masukkan daun bayam atau daun kangkung atau sayuran hijau lain
yang sudah diris halus
d. setelah sayuran matang, angkat makanan dari api
e. dinginkan
f. makanan siap diberikan kepada bayi.

2. Dari makanan keluarga

Bahan:

a. 5 sendok makan nasi

b. Potong lauk-pauk yang tersedia hari itu, misalnya tempe goreng atau
tahu goreng atau ikan goreng atau telur. Jangan berikan lauk yang
pedas

c. Sayuran yang tersedia hari itu, misalnya sayur bening, sayur tumis atau
sayuran bersantan

d. Kuah sayur bening atau kuah sayur bersantan yang cukup untuk
menghaluskan nasi.
Cara membuatnya:

a. Taruh nasi, lauk-pauk dan sayur dalam keadaan masih hangat dalam
piring kecil atau mangkok
b. Tuangkan kuah sayur bening atau kuah sayur bersantan sedikit demi
sedikit ke dalam piring atau mangkok
c. Campurkan dan lembutkan semua makanan tersebut dengan sendok
d. Makanan siap diberikan kepada bayi.

16
DAFTAR PUSTAKA

Hasdianah, dkk. 2014. Gizi, Pemantapan Gizi, Diet, dan Obesitas. Yogyakarta: Nuha
Medika.
http://kuliahbidan.wordpress.com/kti/
http://matakuliah semester III MPASi/Variasi-MPASI-Makanan-Pendamping-ASI-
makanan-bayi-padat-untuk-Bayi-Anda.com//
Irianto, J. 2007. Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan. Yogyakarta: Penerbit
Andi
Prabantini, D. 2010. Makanan Pendamping ASI. Yogyakarta: ANDI
Suliha, U. dkk.2001. Pendidikan Kesehatan dalam Keperawatan.Jakarat:Penerbit Buku
Kedokteran (EGC)
Wudjaja H.A.W.2000. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. Jakarta:Pt. Rineka Cipta

17

Anda mungkin juga menyukai