https://keluargalatifah.wordpress.com/2014/10/02/anatomi-fisiologi-usus-halus/
http://pelajaribiologi.blogspot.co.id/2012/05/struktur-dan-anatomi-usus-halus.html
STRUKTUR DAN ANATOMI USUS HALUS
Usus halus adalah saluran yang memiliki panjang ± 6 m. Fungsi usus halus adalah mencerna
dan mengabsorpsi chyme dari lambung. Usus halus memanjang dari pyloric sphincter
lambung sampai sphincter ileocaecal, tempat bersambung dengan usus besar. Usus halus
terdiri atas tiga bagian , yaitu: duodenum, jejunum, ileum.
Organ Pencernaan
Duodenum, bagian terpendek (25cm), yang dimulai dari pyloric sphincter di perut sampai
jejunum. Berbentuk sepatu kuda melengkung ke kiri, pada lengkungan ini terdapat pancreas
dan duodenal papilla, tempat bermuaranya pancreas dan kantung empedu. Empedu berfungsi
mengemulsikan lemak dengan bantuan lipase. Pankreas menghasilkan amilase yang berfungsi
mencerna hidrat arang menjadi disakarida dan tripsin yang berfungsi mencerna protein menjadi
asam amino/albumin dan polipeptida. Dinding usus halus mempunyai lapisan mukosa yang banyak
mengandung kelenjar brunner yang berfungsi memproduksi getah intestinum.
Letak Duodenum
Jejunum memiliki panjang antara 1,5 m – 1,75 m. Di dalam usus ini, makanan mengalami pencernaan
secara kimiawi oleh enzim yang dihasilkan dinding usus. Getah usus yang dihasilkan mengandung
lendir dan berbagai macam enzim yang dapat memecah makanan menjadi lebih sederhana. Di dalam
jejunum, makanan menjadi bubur yang lumat yang encer.
Usus penyerapan (ileum), panjangnya antara 0,75m – 3,5m terjadi penyerapan sari–sari makanan.
Permukaan dinding ileum dipenuhi oleh jonjot-jonjot usus/vili. Adanya jonjot usus mengakibatkan
permukaan ileum menjadi semakin luas sehingga penyerapan makanan dapat berjalan dengan baik.
Dinding jonjot usus halus tertutup sel epithelium yang berfungsi untuk menyerap zat hara. Terdapat
sekitar 1000 mikrovili (gambar 3) dalam tiap sel. Dinding tersebut juga mengeluarkan mucus. Enzim
pada mikrovili menghancurkan makanana menjadi partikel yang cukup kecil untuk diserap. Di dalam
setiap jonjot terdapat pembuluh darah halus dan saluran limfa yang menyerap zat hara dari
permukaan jonjot. Vena porta mengambil glukosa dan asam amino, sedangkan asam lemak dan
gliserol masuk ke sel limfa.
Mikrovili
Lapisan usus halus (gambar 4) terdiri atas 4 lapisan yang sama dengan lambung, yaitu :
1. Lapisan luar adalah membran selulosa, yaitu peritornium yang melapisi usus halus
dengan erat.
2. Lapisan otot polos terdiri atas 2 lapisan serabut, lapisan luar yang memanjang
(longitudinal) dan lapisan dalam yang melingkar (serabut sirkuler). Kontraksi otot
polos dan bentuk peristaltic usus yang turut serta dalam proses pencernaan mekanis,
pencampuran makanan dengan enzim-enzim pencernaan dan pergerakkan makanan
sepanjang saluran pencernaan.. Diantara kedua lapisan serabut berotot terdapat
pembuluh darah, pembuluh limfe, dan pleksus syaraf.
3. Submukosa terdiri dari jaringan ikat yang mengandung syaraf otonom, yaitu plexus of
meissner yang mengatur kontraksi muskularis mukosa dan sekresi dari mukosa
saluran pencernaan. Submukosa ini terdapat diantara otot sirkuler dan lapisan mukosa.
Dinding submukosa terdiri atas jaringan alveolar dan berisi banyak pembuluh darah,
sel limfe, kelenjar, dan pleksus syaraf yang disebut plexus of meissner. Pada
duodenum terdapat kelenjar blunner yang berfungsi untuk melindungi lapisan
duodenum dari pengaruh isi lambung yang asam. Sistem kerjanya adalah kelenjar
blunner akan mengeluarkan sekret cairan kental alkali.
4. Mukosa dalam terdiri dari epitel selapis kolumner goblet yang mensekresi getah usus
halus (intestinal juice). Intestinal juice merupakan kombinasi cairan yang disekresikan
oleh kelenjar-kelenjar usus (glandula intestinalis) dari duodenum, jejunum, dan ileum.
Produksinya dipengaruhi oleh hormon sekretin dan enterokrinin. Pada lapisan ini
terdapat vili (gambar 3) yang merupakan tonjolan dari plica circularis (lipatan yang
terjadi antara mukosa dengan submukosa). Lipatan ini menambah luasnya permukaan
sekresi dan absorpsi serta memberi kesempatan lebih lama pada getah cerna untuk
bekerja pada makanan. Lapisan mukosa berisi banyak lipatan Lieberkuhn yang
bermuara di atas permukaan, di tengah-tengah villi. Lipatan Lieberkuhn diselaputi
oleh epithelium silinder.
Usus Halus Itu Sangat Panjang
Tahukah kamu kalau Usus Halus itu memiliki ukuran yang cukup panjang? Ya Usus Halus
pada manusia memiliki panjang mencapai 6 meter lebih dan lebarnya ± 25 mm saja.
Usus halus memiliki permukaan yang berlekuk-lekuk sehingga panjang 6 meter tersebut
masih bisa muat didalam tubuh kita. Untuk Gambarnya seperti dibawah ini:
Mengapa disebut usus 12 jari? Karena usus 12 jari memiliki panjang ± 25 cm dimana
ukuran tersebut bisa kita ukur dengan menempelkan 10 jari ditambah 2 jari yang mana
jumlahnya hampir sama dengan usus 12 jari tersebut. Usus 12 jari merupakan bagian usus
halus yang paling dekat dengan lambung. Pencernaan kimia banyak terjadi pada usus
duodenum.
Makanan yang sifatnya asam dai lambung akan diteruskan menuju usus dua belas jari, sifat
asam tersebut kemudian akan direspon oleh dinding usus untuk mensekresikan hormon-
hormon sebagai berikut:
Mengapa disebut usus kosong? Karena pada orang yang sudah meninggal usus ini biasanya
tidak ada isinya atau kosong, sehingga sering disebut sebagai usus kosong. Letaknya yaitu
diantara usus duodenum dan usus ileum. Memiliki panjang ± 1-2 meter untuk orang dewasa
normal.
Didalam usus kosong, terdapat dinding usus yang menghasilkan kelenjar liberkuhn yang
dapat mengeluarkan getah usus. Nah makanan yang sudah masuk kedalam usus 12 jai dan
usus kosong selanjutnya akan masuk kedalam usus ileum. Tapi sebelum itu, makanan yang
dicerna harus dalam bentuk paling halus yaitu dengan mengubah protein menjadi asam
amino, karbohidrat menjadi monosakarida dan lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Pada Usus penyerapan ini pencernaan makanan sudah sedikit terjadi bahkan tidak terjadi
sama sekali karena pada bagian ini makanan sudah mulai diserap oleh tubuh setelah melalui
beberapa proses sebelumnya sehingga sedikit sekali penyerapan yang terjadi pada bagian ini.
Sebelum itu, makanan yang masuk kedalam usus penyerapan telah diubah menjadi bentuk
paling halus.
Pada ileum atau usus penyerapan terdiri dari 4 lapisan, antara lain yaitu:
a. Lapisan Luar
Pada lapisan luar ini terdapat membran-membran serosa yang fungsinya untuk membalut
usus dengan erat.
b. Lapisan Otot
Pada lapisan ini terdapat berbagai macam otot. Dibagi menjadi 2 lapisan serabut yaitu lapisan
luar terdiri dari serabut longitudinal, dan lapisan dalam yang terdiri dari serabut sirkuler.
Diantara kedua lapisan serabut itu terdapat pembuluh darah dan pembuluh limfa.
Pada lapisan ini terdapat otot sirkuler dan lapisan terdalam merupakan perbatasannya. Pada
dinding sel mukosa terdiri dari atas jaringan areoral yang berisi banyak pembuluh darah,
saluran limfa, dan fleksus yang disebut fleksus meissner.
d. Lapisan Mukosa
Pada lapisan mukosa biasanya dindingnya itu tersusun berupa kerutan tetap berupa jala yang
memberi kesan seperti anyaman halus.
Lapisan yang berupa kerutan tersebut biasanya akan menambah luasnya permukaan sekresi
dan penyerapan.
Pada lapisan mukosa juga terdapat villi yang memiliki tonjolan-tonjolan yang disebut
mikrovilus. Biasanya setiap villi terdiri dari ± 5000 mikrovilli.
Dari beberapa uraian diatas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa usus halus memiliki
beberapa fungsinya yang sangat penting, antara lain yaitu:
Menjalankan Fungsi sekresi yaitu dengan mengeluarkan hormon-hormon dan enzim
untuk membantu proses pencernaan.
(Baca juga Enzim-enzim pencernaan pada manusia)
Menjalankan fungsi pergerakan yaitu gerakan segmentasi dan gerakan peristaltik.
Digesti adalah proses pemecahan zat-zat makanan sehingga bisa diserap oleh saluran
pencernaan.
Pencernaan yang terjadi dalam usus halus berlangsung secara kimiawi atau secara
enzimatis, jika makanan dari lambung (yang bersifat asam) masuk ke usus 12 jari
(deudenum), dinding duodenum akan mensekresikan hormon sekretin dan kolesiskinin.
Sikretin akan merangsang pankreas mengeluarkan getah pankreas, kolesosotokinin
merangsang dinding usus mengeluarkan hormon enterokinin yang mempengaruhi
pengeluaran getah usus, getah pankreas diproduksi di dalam organ pankreas yang
disalurkan duodenum.