Anda di halaman 1dari 7

ANATOMI FISIOLOGI USUS HALUS

2 Oktober 2014 | hestifariyanti

1. Anatomi Usus Halus


Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara
lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat
yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi
usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding
usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.
Lapisan usus halus ; lapisan mukosa ( sebelah dalam ), lapisan otot melingkar ( M sirkuler ),
lapisan otot memanjang ( M Longitidinal ) dan lapisan serosa ( Sebelah Luar ).
Panjang usus halus lebih kurang 8.25 meter.Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua
belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).
1. Usus dua belas jari (Duodenum)
Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah
lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas jari
merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di
ligamentum Treitz.
Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya oleh
selaput peritoneum. pH usus dua belas jari yang normal berkisar pada derajat sembilan. Pada
usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu.
Nama duodenum berasal dari bahasa Latin duodenum digitorum, yang berarti dua belas jari.
Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan
bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus
dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan
sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.

2. Usus Kosong (jejenum)


Usus kosong atau jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum) adalah bagian kedua dari usus
halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia
dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong.
Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium.
Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili), yang
memperluas permukaan dari usus. Secara histologis dapat dibedakan dengan usus dua belas
jari, yakni berkurangnya kelenjar Brunner. Secara hitologis pula dapat dibedakan dengan usus
penyerapan, yakni sedikitnya sel goblet dan plak Peyeri. Sedikit sulit untuk membedakan
usus kosong dan usus penyerapan secara makroskopis.
Jejunum diturunkan dari kata sifat jejune yang berarti “lapar” dalam bahasa Inggris modern.
Arti aslinya berasal dari bahasa Laton, jejunus, yang berarti “kosong”.

3. Usus Penyerapan (illeum)


Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan
manusia, ) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum,
dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa)
dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.

. Fungsi Usus Halus


Usus halus Mempunyai fungsi, yaitu:
1. Fungsi Pergerakan, yaitu: gerakan segmentasi dan gerakan peristaltic.
2. Fungsi Sekresi
3. Digesti
4. Absorbsi

https://keluargalatifah.wordpress.com/2014/10/02/anatomi-fisiologi-usus-halus/
http://pelajaribiologi.blogspot.co.id/2012/05/struktur-dan-anatomi-usus-halus.html
STRUKTUR DAN ANATOMI USUS HALUS
Usus halus adalah saluran yang memiliki panjang ± 6 m. Fungsi usus halus adalah mencerna
dan mengabsorpsi chyme dari lambung. Usus halus memanjang dari pyloric sphincter
lambung sampai sphincter ileocaecal, tempat bersambung dengan usus besar. Usus halus
terdiri atas tiga bagian , yaitu: duodenum, jejunum, ileum.

Organ Pencernaan

Duodenum, bagian terpendek (25cm), yang dimulai dari pyloric sphincter di perut sampai
jejunum. Berbentuk sepatu kuda melengkung ke kiri, pada lengkungan ini terdapat pancreas
dan duodenal papilla, tempat bermuaranya pancreas dan kantung empedu. Empedu berfungsi
mengemulsikan lemak dengan bantuan lipase. Pankreas menghasilkan amilase yang berfungsi
mencerna hidrat arang menjadi disakarida dan tripsin yang berfungsi mencerna protein menjadi
asam amino/albumin dan polipeptida. Dinding usus halus mempunyai lapisan mukosa yang banyak
mengandung kelenjar brunner yang berfungsi memproduksi getah intestinum.

Letak Duodenum

Jejunum memiliki panjang antara 1,5 m – 1,75 m. Di dalam usus ini, makanan mengalami pencernaan
secara kimiawi oleh enzim yang dihasilkan dinding usus. Getah usus yang dihasilkan mengandung
lendir dan berbagai macam enzim yang dapat memecah makanan menjadi lebih sederhana. Di dalam
jejunum, makanan menjadi bubur yang lumat yang encer.
Usus penyerapan (ileum), panjangnya antara 0,75m – 3,5m terjadi penyerapan sari–sari makanan.
Permukaan dinding ileum dipenuhi oleh jonjot-jonjot usus/vili. Adanya jonjot usus mengakibatkan
permukaan ileum menjadi semakin luas sehingga penyerapan makanan dapat berjalan dengan baik.
Dinding jonjot usus halus tertutup sel epithelium yang berfungsi untuk menyerap zat hara. Terdapat
sekitar 1000 mikrovili (gambar 3) dalam tiap sel. Dinding tersebut juga mengeluarkan mucus. Enzim
pada mikrovili menghancurkan makanana menjadi partikel yang cukup kecil untuk diserap. Di dalam
setiap jonjot terdapat pembuluh darah halus dan saluran limfa yang menyerap zat hara dari
permukaan jonjot. Vena porta mengambil glukosa dan asam amino, sedangkan asam lemak dan
gliserol masuk ke sel limfa.

Mikrovili

Lapisan usus halus (gambar 4) terdiri atas 4 lapisan yang sama dengan lambung, yaitu :

1. Lapisan luar adalah membran selulosa, yaitu peritornium yang melapisi usus halus
dengan erat.
2. Lapisan otot polos terdiri atas 2 lapisan serabut, lapisan luar yang memanjang
(longitudinal) dan lapisan dalam yang melingkar (serabut sirkuler). Kontraksi otot
polos dan bentuk peristaltic usus yang turut serta dalam proses pencernaan mekanis,
pencampuran makanan dengan enzim-enzim pencernaan dan pergerakkan makanan
sepanjang saluran pencernaan.. Diantara kedua lapisan serabut berotot terdapat
pembuluh darah, pembuluh limfe, dan pleksus syaraf.
3. Submukosa terdiri dari jaringan ikat yang mengandung syaraf otonom, yaitu plexus of
meissner yang mengatur kontraksi muskularis mukosa dan sekresi dari mukosa
saluran pencernaan. Submukosa ini terdapat diantara otot sirkuler dan lapisan mukosa.
Dinding submukosa terdiri atas jaringan alveolar dan berisi banyak pembuluh darah,
sel limfe, kelenjar, dan pleksus syaraf yang disebut plexus of meissner. Pada
duodenum terdapat kelenjar blunner yang berfungsi untuk melindungi lapisan
duodenum dari pengaruh isi lambung yang asam. Sistem kerjanya adalah kelenjar
blunner akan mengeluarkan sekret cairan kental alkali.
4. Mukosa dalam terdiri dari epitel selapis kolumner goblet yang mensekresi getah usus
halus (intestinal juice). Intestinal juice merupakan kombinasi cairan yang disekresikan
oleh kelenjar-kelenjar usus (glandula intestinalis) dari duodenum, jejunum, dan ileum.
Produksinya dipengaruhi oleh hormon sekretin dan enterokrinin. Pada lapisan ini
terdapat vili (gambar 3) yang merupakan tonjolan dari plica circularis (lipatan yang
terjadi antara mukosa dengan submukosa). Lipatan ini menambah luasnya permukaan
sekresi dan absorpsi serta memberi kesempatan lebih lama pada getah cerna untuk
bekerja pada makanan. Lapisan mukosa berisi banyak lipatan Lieberkuhn yang
bermuara di atas permukaan, di tengah-tengah villi. Lipatan Lieberkuhn diselaputi
oleh epithelium silinder.
Usus Halus Itu Sangat Panjang
Tahukah kamu kalau Usus Halus itu memiliki ukuran yang cukup panjang? Ya Usus Halus
pada manusia memiliki panjang mencapai 6 meter lebih dan lebarnya ± 25 mm saja.

Usus halus memiliki permukaan yang berlekuk-lekuk sehingga panjang 6 meter tersebut
masih bisa muat didalam tubuh kita. Untuk Gambarnya seperti dibawah ini:

Pembagian Usus Halus


Usus halus dibedakan menjadi 3 yaitu usus 12 jari, jejenum, dan ileum. Mari kita bahas satu
persatu:

1. Usus 12 Jari (Duodenum)

Mengapa disebut usus 12 jari? Karena usus 12 jari memiliki panjang ± 25 cm dimana
ukuran tersebut bisa kita ukur dengan menempelkan 10 jari ditambah 2 jari yang mana
jumlahnya hampir sama dengan usus 12 jari tersebut. Usus 12 jari merupakan bagian usus
halus yang paling dekat dengan lambung. Pencernaan kimia banyak terjadi pada usus
duodenum.

Makanan yang sifatnya asam dai lambung akan diteruskan menuju usus dua belas jari, sifat
asam tersebut kemudian akan direspon oleh dinding usus untuk mensekresikan hormon-
hormon sebagai berikut:

 Hormon Sekretin, fungsinya untuk merangsang getah pankreas untuk menghasilkan


enzim-enzim yaitu Tripsin, Amilase, dan Lipase.
(Baca Juga Macam-Macam Enzim dan Fungsinya)
 Hormon Kolesistokinin, fungsinya untuk merangsang empedu menghasilkan getah
empedu. Getah empedu memiliki fungsi untuk mengemulsikan lemak dan
mempengaruhi penyerapan vitamin K

2. Usus Kosong (jejenum)

Mengapa disebut usus kosong? Karena pada orang yang sudah meninggal usus ini biasanya
tidak ada isinya atau kosong, sehingga sering disebut sebagai usus kosong. Letaknya yaitu
diantara usus duodenum dan usus ileum. Memiliki panjang ± 1-2 meter untuk orang dewasa
normal.

Didalam usus kosong, terdapat dinding usus yang menghasilkan kelenjar liberkuhn yang
dapat mengeluarkan getah usus. Nah makanan yang sudah masuk kedalam usus 12 jai dan
usus kosong selanjutnya akan masuk kedalam usus ileum. Tapi sebelum itu, makanan yang
dicerna harus dalam bentuk paling halus yaitu dengan mengubah protein menjadi asam
amino, karbohidrat menjadi monosakarida dan lemak menjadi asam lemak dan gliserol.

3. Usus Penyerapan (Ileum)

Pada Usus penyerapan ini pencernaan makanan sudah sedikit terjadi bahkan tidak terjadi
sama sekali karena pada bagian ini makanan sudah mulai diserap oleh tubuh setelah melalui
beberapa proses sebelumnya sehingga sedikit sekali penyerapan yang terjadi pada bagian ini.

Sebelum itu, makanan yang masuk kedalam usus penyerapan telah diubah menjadi bentuk
paling halus.

Pada ileum atau usus penyerapan terdiri dari 4 lapisan, antara lain yaitu:

a. Lapisan Luar

Pada lapisan luar ini terdapat membran-membran serosa yang fungsinya untuk membalut
usus dengan erat.

b. Lapisan Otot

Pada lapisan ini terdapat berbagai macam otot. Dibagi menjadi 2 lapisan serabut yaitu lapisan
luar terdiri dari serabut longitudinal, dan lapisan dalam yang terdiri dari serabut sirkuler.
Diantara kedua lapisan serabut itu terdapat pembuluh darah dan pembuluh limfa.

c. Lapisan Sub Mukosa

Pada lapisan ini terdapat otot sirkuler dan lapisan terdalam merupakan perbatasannya. Pada
dinding sel mukosa terdiri dari atas jaringan areoral yang berisi banyak pembuluh darah,
saluran limfa, dan fleksus yang disebut fleksus meissner.

d. Lapisan Mukosa

Pada lapisan mukosa biasanya dindingnya itu tersusun berupa kerutan tetap berupa jala yang
memberi kesan seperti anyaman halus.

Lapisan yang berupa kerutan tersebut biasanya akan menambah luasnya permukaan sekresi
dan penyerapan.

Pada lapisan mukosa juga terdapat villi yang memiliki tonjolan-tonjolan yang disebut
mikrovilus. Biasanya setiap villi terdiri dari ± 5000 mikrovilli.

Dari beberapa uraian diatas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa usus halus memiliki
beberapa fungsinya yang sangat penting, antara lain yaitu:
 Menjalankan Fungsi sekresi yaitu dengan mengeluarkan hormon-hormon dan enzim
untuk membantu proses pencernaan.
(Baca juga Enzim-enzim pencernaan pada manusia)
 Menjalankan fungsi pergerakan yaitu gerakan segmentasi dan gerakan peristaltik.
 Digesti adalah proses pemecahan zat-zat makanan sehingga bisa diserap oleh saluran
pencernaan.

PROSES PENCERNAAN PADA USUS HALUS

Usus Halus atau Intestinum Tenue terdiri dari 3 bagian yaitu :


- Duodenum (usus duabelajar jari) 25 Cm
- Yeyenum (usus kosong) 7 cm
- Ileum (usus penyerapan) 1 m

Pencernaan yang terjadi dalam usus halus berlangsung secara kimiawi atau secara
enzimatis, jika makanan dari lambung (yang bersifat asam) masuk ke usus 12 jari
(deudenum), dinding duodenum akan mensekresikan hormon sekretin dan kolesiskinin.
Sikretin akan merangsang pankreas mengeluarkan getah pankreas, kolesosotokinin
merangsang dinding usus mengeluarkan hormon enterokinin yang mempengaruhi
pengeluaran getah usus, getah pankreas diproduksi di dalam organ pankreas yang
disalurkan duodenum.

 Macam fungsi dan pengaruh enzim yang dihasilkan


di usus halus
Didalam usus halus terdapat beberapa enzim yang memiliki peran berbeda-beda antara satu
dengan yang lainnya, berikut macam-macam enzim pada usus halus beserta fungsinya:
1. Enzim maltase, adalah enzim yang berfungsi untuk mengubah maltosa menjadi
glukosa.
2. Enzim laktase, adalah enzim yang berfungsi untuk mengubah laktosa menjadi
galaktosa dan glukosa.
3. Enzim enterokinase, adalah enzim yang memiliki fungsi untuk mengubah tripsinogen
menjadi tripsin.
4. Enzim lipase, adalah enzim yang berfungsi untuk mengubah lemak menjadi gliserol
dan asam lemak.
5. Enzim peptidase, adalah enzim yang berfungsi mengubah polipeptida menjadi asam
amino.
6. Enzim sukrase, adalah enzim yang berperan dalam mengubah sukrosa menjadi
fruktosa dan glukosa.

Anda mungkin juga menyukai