PENDAHULUAN
Payudara merupakan salah satu organ penting wanita yang erat kaitannya
pada umumnya, tetapi juga akan mempunyai efek estetika dan psikologis umum.
Tidak jarang jika ditemukan gangguan pada payudara, seorang wanita pada
2007:154).
Agency for Research on Cancer (IARC), diketahui bahwa pada tahun 2012
terdapat 14.067.894 kasus baru kanker dan 8.201.575 kematian akibat kanker di
seluruh dunia. Kanker payudara, kanker prostat, dan kanker paru adalah penyebab
terbesar kematian akibat kanker setiap tahunnya. Persentase kasus baru dan
kematian akibat kanker pada perempuan di dunia tahun 2012 menunjukkan bahwa
kanker payudara masih menempati urutan pertama kasus baru dan kematian akibat
kanker, yaitu sebesar 43,3% dan 12,9% (Buletin Jendela Data dan Informasi
580.000 kasus pada setiap tahunnya dan kurang lebih 372.000 pasien atau 64%
dari jumlah kasus tersebut meninggal karena penyakit ini (Suryaningsih, 2009).
1
Tingginya angka tersebut mengisyaratkan bahwa masih rendahnya deteksi dini
terhadap kanker oleh kaum perempuan. Hal ini menyebabkan penemuan kanker
Kanker payudara umumnya menyerang wanita yang telah berumur lebih dari 40
tahun. Namun demikian, wanita muda pun bisa terserang penyakit kanker ini.
(Mardiana, 2007:11)
Arifin Achmad, kejadian kanker payudara di RSUD Arifin Achmad pada tahun
2010-2015 berturut-turut sebanyak 163 kasus, 140 kasus, 125 kasus, 132 kasus,
185 kasus,dan 158 kasus, sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam 6 tahun
Jaringan payudara tersebut terdiri dari kelenjar susu (kelenjar pembuat air susu),
saluran kelenjar (saluran air susu), dan jaringan penunjang payudara. Kanker
Kanker payudara menyebabkan sel dan jaringan payudara berubah bentuk menjadi
2
benjolan pada payudara sebenarnya dapat diketahui secara cepat dengan
yaitu satu bula sekali. Ini dimaksudkan agar yang bersangkutan dapat
2007).
pemeriksaan pada payudaranya sendiri setiap bulan atau setiap tiga bulan sekali
untuk dapat mendeteksi secara dini jika terdapat kelainan dan segera mendapatkan
penanganan yang tepat (Setiati, 2009). Salah satu kelompok yang telah mencapai
usia tersebut adalah mahasiswi. Pada saat itu seorang mahasiswi memasuki tahap
SADARI secara rutin setiap satu bulan atau tiga bulan. Sedangkan 7 orang
perilaku SADARI.
3
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan Penelitian
wanita dan merupakan masalah serius bagi wanita diseluruh dunia karena dapat
berkembang telah mencapai lebih dari 580.000 kasus pada setiap tahunnya 64%
dari jumlah kasus tersebut meninggal karena penyakit ini. Insiden kanker
payudara pada perempuan di Indonesia sebesar 40 per 100.0000 dan 70% dari
menyebabkan adalah penderita kurang mengerti tentang kanker payudara dan rasa
fenomena tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada
4
1.3 Tujuan Penelitian
keperawatan.
Mammae
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi data atau masukan bagi
5
secara lebih menarik sehingga mampu mengaplikasikan sebagai usaha preventif
Hasil penelitian ini bermanfaat bagi peneliti lain yang mempunyai minat
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak
a. Tahu (know)
kembali suatu spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari meliputi pengetahuan
terhadap fakta, konsep, definisi, nama, peristiwa, tahun, daftar, rumus, teori dan
kesimpulan. Oleh karena itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling
rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari
7
antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, mendatakan dan lain
sebagainya.
b. Memahami (comprehension)
tentang objek yang diketahui dan dapat mengintepretasikan materi tersebut secara
benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat
c. Aplikasi (application)
telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya (real). Aplikasi disini dapat
d. Analisis (analysis)
tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat
e. Sintesis (synthesis)
dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi-
formulasi yang ada. Misalnya dapat menyusun, dapat merencanakan dan dapat
8
meringkas, dapat menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu teori atau
f. Evaluasi (evaluation)
terhadap suatu materi atau objek, penilaian didasarkan pada kriteria tertentu.
a. Perilaku alami ( innate behavior ) yaitu perilaku yang dibawa sejak lahir
berupa refleks dan insting. Contoh dari perilaku ini adalah gerakan refleks atau
spontan ketika tangan terkena panas api, kedipan mata bila kena cahaya yang
kuat. Perilaku ini secara otomatis digerakkan tanpa melalui pusat susunan syaraf.
Jadi respon akan timbul seketika setiap mendapatkan stimulus secara otomatis.
proses belajar. Jenis perilaku ini dikendalikan oleh pusat syaraf atau kesadaran
otak. Pada kaitan ini, setelah stimulus diterima kemudian dilanjutkan ke otak.
Jenis perilaku ini lebih dominan dibanding perilaku alami (Sosiawan, 2009).
9
2.2.2 Klasifikasi Perilaku
a. Perilaku tertutup
Respon terhadap stimulus dalam bentuk terselubung. Respon terhadap stimulus ini
masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan atau kesadaran dan sikap
yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut dan belum dapat diamati
b. Perilaku terbuka
Respon terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon
terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktik yang
bermula dari pemikiran atas dasar pengetahuan hingga pada akhirnya muncul
lain :
10
1) Perilaku pencegahan penyakit dan penyembuhan penyakit bila sakit serta
mendatangkan penyakit.
Merupakan upaya atau tindakan seseorang pada saat menderita penyakit dan atau
seimbang, olahraga teratur, tidak merokok, tidak minum minuman keras dan
narkoba, istirahat cukup, mengendalikan stress dan perilaku atau gaya hidup lain
11
2) Perilaku sakit
Perilaku sakit ini mencakup respon seseorang terhadap sakit dan penyakit,
orang sakit (memberitahukan penyakitnya kepada orang lain terutama dokter atau
pelajaran tata bahasa, ilmu alam, matematika, etika, dialektika dan rethorika.
12
d. 18-24 tahun : pendidikan tinggi (universitas) dan pengembaraan (travel)
Menurut Blos dalam Sarwono (2004) tahap remaja akhir ini juga merupakan masa
pengalaman-pengalaman baru.
Kanker payudara adalah tumor ganas pada payudara atau salah satu
payudara, kanker payudara juga merupakan benjolan atau massa tunggal yang
sering terdapat di daerah kuadran atas bagian luar, benjolan ini keras dan
bentuknya tidak beraturan dan dapat digerakkan (Yustina Olfah dkk, 2013).
2.4.2 Etiologi
yang telah diketahui dan dikaitkan dengan kanker payudara. Faktor-faktor tersebut
13
hormon dan oral, diet dan berat badan, dan penyakit payudara benigna. (Siswandi,
maupun tidak langsung dan esterogen yang tidak terpakai dan tersisa dalam tubuh
Terdapat beberapa faktor risiko yang mampu memicu terjadinya kanker payudara
diantaranya :
muda, menopause pada usia lebih tua, kehamilan pertama pada usia tua (lebih dari
30 tahun) atau tidak mempunyai anak sama sekali dan bertambahnya usia
b. Pemakaian hormon
d. Terpapar radiasi
f. Ras
(Suryaningsih, 2009)
14
2.4.4 Manifestasi Klinis
a. Benjolan pada payudara, umumnya berupa benjolan yang tidak nyeri pada
payudara. Benjolan itu mula-mula kecil, semakin lama akan semakin besar, lalu
melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau pada
puting susu.
c. Kulit atau puting susu tadi menjadi tertarik ke dalam (retraksi), berwarna
kelihatan seperti kulit jeruk (peau d,orange), mengkerut atau timbul borok (ulkus)
pada payudara. Borok itu semakin lama akan semakin besar dan mendalam
mudah berdarah.
Rasa sakit atau nyeri pada umumnya baru timbul apabila benjolan sudah
membesar, sudah timbul borok atau bila sudah muncul metastase ke tulang.
15
Pada kanker payudara invasif, sel kanker merusak saluran serta dinding kelenjar
susu, menyerang lemak dan jaringan konektif di sekitarnya. Kanker dapat bersifat
Sel kanker terkunci pada saluran susu dan tidak menyerang lemak serta jaringan
Carcinoma In Situ lebih jarang terjadi tetapi justru lebih diwaspadai karena
Pada LCIS, pertumbuhan jumlah sel jelas terlihat, berada dalam kelenjar susu
(lobules).
Merupakan tipe kanker payudara non-invasif yang paling sering terjadi. DCIS
Dikenal sebagai invasive lobular carcinoma. ILC ini mulai terjadi dalam kelenjar
16
80% IDC terjadi dalam saluran susu payudara serta menyerang jaringan lemak
1) Mucinous carcinoma
Disebut juga collid carcinoma merupakan satu jenis kanker payudara yang jarang
2) Medullary carcinoma
Merupakan jenis kanker yang membentuk satu bataa yang tidak lazim antara
3) Tubular carcinoma
Wanita yang menderita kanker payudara jenis ini biasanya memiliki harapan
Kondisi dimana payudara terlihat meradang (merah dan hangat) dengan adanya
cekungan atau pinggiran yang tebal disebabkan oleh sel kanker yang menyumbat
5) Phylloides tumor
Merupakan kanker payudara yang bersifat jinak maupun ganas dan sangat jarang
terjadi
Jenis kanker payudara ini berawal dari saluran susu kemudian menyebar ke kulit
aerola dan puting. Kulit payudara pada panderita kanker yaitu pecah-pecah,
(Masriadi, 2016:51)
17
Disamping itu ada pula penggunaan klasifikasi dengan sistem T, N, dan M. T
berarti tumor size, N berarti node atau kelenjar getah bening regional dan M
berikut :
T1 ≤ 2 cm I T1 N0 M0
T3 >5 cm T1 N1 M0
inflammory cancer
IIB T2 N1 M0
T3 N0 M0
N Stage IIIA T0 N2 M0
N1 1-3 nodes T2 N2 M0
N2 4-9 nodes T3 N1 M0
IIIB T4 N0 M0
M Stage T4 N1 M0
M0 No distant metastases T4 N2 M0
18
M1 Distant mestastases IIIC Any T N3 M0
IV Any T Any N M1
tidak terfiksasi pada kulit atau otot pektoralis, tanpa dugaan metastasis aksila.
atau tumor dengan diameter 2-5 cm dengan atau tanpa metastasis aksila.
c. Stadium IIIa : Tumor dengan diameter >5 cm tapi masih bebas dari
jaringan sekitarnya dengan atau tanpa metastasis aksila yang masih bebas satu
d. Stadium IIIb : Tumor dengan metastasis infra atau supra klavikula atau
(Masriadi, 2016:50)
amination)
19
e. Breast imaging, seperti ultrasound atau MRI scanning (Bustan,MN,
2007:162)
Salah satu cara yang lebih mudah dan efisien untuk dapat mendeteksi
kelainan payudara oleh diri sendiri adalah dengan pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI) atau biasa disebut dengan Breast Self Examination (BSE). SADARI
ini penting untuk dilakukan karena 85% penderita kanker menemukan kanker
payudaranya sendiri.
menstruasi, biasanya payudara terasa membesar, lunak atau ada benjolan dan
kembali normal ketika masa menstruasi selesai. Yang terpenting adalah mengenali
perubahan mana yang biasa terjadi dan mana yang tidak. Karena itu, setiap
2007:162)
dapat segera diketahui. Waktu terbaik untuk memeriksa payudara adalah 7 sampai
10 hari setelah menstruasi selesai. Pada saat itu, payudara terasa lunak.
Pemeriksaan ini tidak tepat dilakukan pada menjelang dan sewaktu menstruasi.
(Bustan,MN, 2007:162)
a. Melihat
Meliputi bentuk dan ukuran, puting lurus ke depan atau tertarik ke dalam, puting
atau kulit ada yang lecet atau tidak, warna kulit tampak kemerahan atau tidak,
20
tekstur kulit tampak menebal dengan pori-pori melebar atau mulus, tampak
adanya kerutan, cekungan atau tidak (payudara yang normal adalah payudara
b. Memijat
Secara lembut pijat payudara dari tepi hingga ke puting, untuk mengetahui ada
atau tidaknya cairan yang keluar dari puting susu (seharusnya tidak ada cairan
c. Meraba
Dilakukan dengan gerakan memutar mulai dari tepi payudara hingga ke puting,
beda, yaitu:
kulit
jaringan payudara
d. Meraba ketiak
Raba ketiak dan area di sekitar payudara untuk mengetahui ada tidaknya benjolan.
(Suryaningsih, 2009)
21
Sumber : nhsblogdoctor.blogspot.com
Pada Mahasiswi
domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang dan perilaku
yang didasarkan oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada tidak didasari
oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2007). SADARI ini dirasa perlu dan efektif
untuk dilakukan pada tahap remaja akhir atau kelompok usia perguruan tinggi
(17-24 tahun) karena pada batasan usia tersebut (20 tahun lebih tepatnya)
merupakan saat yang tepat untuk mulai melakukan usaha preventif deteksi dini
22
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
yang krisis terhadap teori-teori yang ada dikaitkan dengan masalah penelitian
penelitian atau lebih spesifik lagi sesuai dengan variabel-variabel yang ada dalam
konsep satu terhadap konsep lainnya dari masalah yang ingin diteliti. Kerangka
konsep ini gunanya untuk menghubungkan atau menjelaskan secara panjang lebar
tentang suatu topik yang akan dibahas. Konsep merupakan abstraksi yang
terbentuk oleh generalisasi dari hal-hal khusus. Oleh karena konsep merupakan
( Setiadi,2007 :118).
Kemenkes Riau.
23
Skema 3.1
mempengaruhi mempengaruhi
perilaku:
pengetahuan:
1. Lingkungan
1. Pendidikan
2. Organisme/person
2. Pengalaman
3. Sosiokultural
3. Usia
4. Keturunan
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau
24
fenomena. Definisi operasional ditentukan berdasarkan parameter yang dijadikan
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Definisi
No Variabel Alat Ukur Cara Ukur Skala Hasil Ukur
Operasional
1 Tingkat Pengetahuan Kuesioner Wawancara Skala Kategori:
Pengetahu subjek Ordinal 1.Tinggi
an tentang (jawaban
SADARI kanker terhadap
payudara kuesioner
Termasuk 76 – 100%
pengertian, benar)
kemungkinan 2.Sedang
penyebab, (jawaban
faktor risiko, terhadap
tanda dan kuesioner
gejala, 56 – 75%
tingkatan benar)
(stadium), 3.Rendah
pencegahan (jawaban
dan deteksi terhadap
dini terhadap kuesioner <
kanker 56% benar)
payudara
dengan
pemeriksaan
SADARI
25
2 Perilaku Suatu Kuesioner Wawancara Skala Skor :
SADARI tindakan Ordinal Pernyataan
sebagai melakukan mendukung
deteksi pemeriksaan :
dini Ca payudara Selalu : 4
mammae sendiri secara Sering : 3
rutin dengan Kadang-
langkah- kadang : 2
langkah yang Tidak
benar pernah : 1
Pernyataan
tidak
mendukung
Selalu : 1
Sering : 2
Kadang-
kadang : 3
Tidak
pernah : 4
Kategori :
Perilaku
baik bila
skor 49-64
Perilaku
cukup bila
skor : 33-48
Perilaku
kurang bila
skor : 16-32
26
3.3 Hipotesis
27
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
untuk mencari hubungan antar variabel faktor risiko dan efek yang analisisnya
untuk menentukan ada tidaknya hubungan antar variabel tersebut sehingga perlu
2008).
2016.
28
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian
4.3.1 Populasi
tertentu yang akan diteliti. Bukan hanya subjek atau objek yang dipelajari saja
tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki subjek atau objek tersebut
Kemenkes Riau.
4.3.2 Sampel
jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat,2012 :32 ). Teknik
sampling dalam penelitian ini dilakukan dengan metode teknik simple random
sehingga setiap unit dasar (individu) mempunyai kesempatan yang sama untuk
𝑁
n=
1+𝑁 (𝑑2 )
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
29
1 = Konstanta (ketetapan)
Diketahui : N = 153
d = 15% (0,15)
Ditanya : n = ...?
𝑁
Jawab :n=
1+𝑁 (𝑑2 )
153
:n=
1+153 (0,152 )
153
:n=
1+153 (0,0225)
153
:n=
4,4
: n =34,7= 35 Mahasiswi
1. Kriteria inklusi
30
2. Kriteria eksklusi
memenuhi kriteria inklusi dan studi karena berbagai sebab (Setiadi,2007 :178).
31
4.5 Pengolahan dan Analisa Data
1. Editing
kuesioner perlu perlu disunting (edit) terlebih dahulu. Kalau ternyata masih ada
data atau informasi yang tidak lengkap, dan tidak mungkin dilakukan wawancara
2. Coding Sheet
merekam data secara manual. Lembaran atau kartu kode berisi nomor responden,
3. Entry Data
Yakni Mengisi Kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode atau kartu kode
4. Tabulasi
Yakni memuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau yang
univariat tergantung dari jenis datanya. Pada umumnya dalam analisis ini hanya
(Notoatmodjo,2012:182).
32
𝐹
P= X 100%
𝑁
Keterangan :
P : Persentase
F : Frekuensi
N : Jumlah Populasi
33