Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

BAHAYA MEROKOK DAN ASMA


Di Ruang 26P RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

Oleh

Kelompok 9
Hamidatun Anisa’ (P17211173015)
Kartika Novia Setya Ningrum (P17211173023)
Basilio Roberto Dos Santos R (P17211174035)
Erika Mei Nanda Sujatmiko (P17211174037)

KEMENTERIAN KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN

1
Oktober 2019
HALAMAN PENGESAHAN
SAP “BAHAYA MEROKOK DAN ASMA”

Telah diperiksa dan disetujui pada :


Hari :
Tanggal :

Oleh :

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik

(..................................................) (..............................................)

Mengetahui,
Kepala Ruang 26P

(...............................................)

2
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Bidang Studi : Keperawatan Medikal Bedah
Pokok Bahasan / topik : Bahaya Merokok Dan Asma
Hari / Tanggal : Kamis, 10 Oktober 2019
Tempat : Ruang 26P
Sasaran : Keluarga Pasien
Waktu : 10.00 WIB – selesai
Penyuluh : D4 Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang

A. TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, keluarga pasien mengetahui
tentang Bahaya Merokok dan Asma.

B. TUJUAN KHUSUS
Setelah diberikan penjelasan tentang Bahaya Merokok Dan Asma , maka
keluarga pasien mampu:
1. Menjelaskan tentang Rokok
2. Menjelaskan tentang Kandungan Rokok
3. Menjelaskan tentang Bahaya Merokok
4. Menjelaskan tentang Menjelaskan tentang Perbandingan Antara Perokok
Aktif dengan Perokok Pasif
5. Menjelaskan tentang Cara Menghindari Merokok
6. Menjelaskan tentang Pengertian Asma
7. Menjelaskan tentang Tanda – tanda Asma
8. Menjelaskan tentang Gejala Asma
9. Menjelaskan tentang Penyebab Asma
10. Menjelaskan tentang Pertolongan Pertama Pada Penderita Asma
11. Menjelaskan tentang Cara Pencegahan Kekambuhan Penyakit Asma

3
C. MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian Rokok
2. Kandungan Rokok
3. Bahaya Merokok
4. Perbandingan antara Perokok Pasif dengan Perokok Aktif
5. Cara Menghindari Merokok
6. Pengertian Asma
7. Tanda – Tanda Asma
8. Gejala Asma
9. Penyebab Asma
10. Pertolongan Pertama pada Penderita Asma
11. Cara Pencegahan Kekambuhan Penyakit Asma

D. METODE
Ceramah dan Tanya jawab.
Penyuluhan dilakukan dengan media diskusi secara terbuka, yaitu
dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga. Keluarga pasien
dapat mengajukan pertanyaan setelah penyampain materi selesai.

E. MEDIA
 Materi SAP
 Leaflet
 Power point
 LCD
 Laptop

F. KEGIATAN PENYULUHAN
No Tahap dan Kegiatan Pemateri Kegiatan Peserta
Waktu

Pembukaan 1. Mengucapkan salam dan 1. Menjawab salam


memperkenalkan diri 2. Mendengarkan maksud

4
5 menit 2. Menyampaikan maksud dan dan tujuan
tujuan 3. Mendengarkan topik
3. Menyampaikan topik penyuluhan
penyuluhan yang akan 4. Mendengarkan
diberikan mekanisme kegiatan
4. Menjelaskan mekanisme 5. Menyetujui kontrak
kegiatan waktu
5. Kontrak waktu
Penyuluhan 1. Menggali pengetahuan 1. Menjawab pengalaman
20 menit peserta mengenai Bahaya & pengetahuan
Merokok dan Asma sebelumnya tentang
2. Menjelaskan materi: sepsis
a. Menjelaskan tentang 2. Mendengarkan materi
Rokok yang diberikan
b. Menjelaskan tentang 3. Menanyakan materi
Kandungan Rokok yang belum dipahami
c. Menjelaskan tentang
Bahaya Merokok
d. Menjelaskan tentang
Menjelaskan tentang
Perbandingan Antara
Perokok Aktif dengan
Perokok Pasif
e. Menjelaskan tentang
Cara Menghindari
Merokok
f. Menjelaskan tentang
Pengertian Asma
g. Menjelaskan tentang
Tanda – tanda Asma
h. Menjelaskan tentang
Gejala Asma
i. Menjelaskan tentang

5
Penyebab Asma
j. Menjelaskan tentang
Pertolongan Pertama
Pada Penderita Asma
k. Menjelaskan tentang
Cara Pencegahan
Kekambuhan
Penyakit Asma
3. Memberikan kesempatan
peserta untuk bertanya
4. Menjawab pertanyaan
peserta
Penutup 1. Mengevaluasi pemahaman 1. Menjawab
5 menit peserta pertanyaan pemateri
2. Menyimpulkan kembali 2. Mendengarkan
penjelasan yang telah kesimpulan
diberikan
3. Membagikan leaflet
4. Salam penutup

G. Evaluasi
1. Peserta Penyuluhan
a. Jumlah peserta penyuluhan minimal 5 orang
b. Tingkat pendidikan : tidak mengenal tingkat pendidikan
c. Peserta penyuluhan dari keluarga pasien
d. Minat dan perhatian dalam menerima materi penyuluhan baik
e. Interaksi dan komunikasi baik dan terbuka

2. Penyuluh

6
a. Mampu menguasai materi tentang tema penyuluhan
b. Mampu menyampaikan bahan penyuluhan dengan metode yang
sesuai
c. Mampu menguasai peserta penyuluhan untuk memusatkan
perhatian

7
H. MATERI SAP
A. BAHAYA MEROKOK
1. Pengertian Rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70
hingga 120 mm(bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar
10 mm yang berisi daun-dauntembakau yang telah dicacah. Rokok
dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya
dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya. Rokok adalah hasil
olahan tembakau terbungkus yang mengandung nikotin dan tar.

2. Kandungan Rokok
a. Tar adalah kumpulan dari beribu-ribu bahan kimia dalam komponen
padat asap rokok, dan bersifat karsinogen. Pada saat rokok dihisap,
tar masuk ke dalam rongga mulut sebagai uap padat. Setelah dingin,
akan menjadi padat dan membentuk endapan berwarna cokelat pada
permukaan gigi, saluran pernapasan, dan paru-paru. Pengendapan ini
bervariasi antara 3-40 mg per batang rokok, sementara kadar tar
dalam rokok berkisar 24 – 45 mg. Dalam kandungan Tar ini dapat
merusak sel paru-paru dan menyebabkan kanker.
b. Nikotin
Nikotin merangsang bangkitnya adrenalin hormon dari anak ginjal
yang menyebabkan :
- Jantung berdebar-debar
- Meningkatkan tekanan darah serta kadar kholesterol dalam darah,
  erat dengan terjadinya serangan jantung
c.  Karbon Monoksida(CO) memiliki kecenderungan yang kuat untuk
berikatan dengan hemoglobin dalam sel-sel darah merah.
Seharusnya, hemoglobin ini berikatan dengan oksigen yang sangat
penting untuk pernapasan sel-sel tubuh, tapi karena gas CO lebih
kuat dari pada oksigen, maka gas CO ini merebut tempatnya “di sisi”
hemoglobin. Jadilah, hemoglobin bergandengan dengan gas CO.

8
Kadar gas CO dalam darah bukan perokok kurang dari 1 persen,
sementara dalam darah perokok mencapai 4 – 15 persen. Gas CO
juga berpengaruh negatif terhadap jalan napas dari pembuluh darah.

3. Bahaya Merokok
a. Angina: nyeri dada akibat penyempitan pembuluh darah pada
jantung.
b. Asma: mengalami kesulitan bernafas.
c. Alergi: iritasi akibat asap rokok
d. Kanker paru-paru
e. Penyakit jantung contohnya artherosklerosis, akut miokard infarkdan
lain sebagainya

4. Perbandingan antara Perokok Pasif dengan Perokok Aktif


Perokok pasif tiga kali lebih berbahaya. Bahaya yang harus
ditanggung perokok pasif tiga kali lipat dari bahaya perokok aktif.
Menurut Setyo Budiantoro dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat
Indonesia (IAKMI), sebanyak 25 persen zat berbahaya yang terkandung
dalam rokok masuk ke tubuh perokok, sedangkan 75 persennya beredar
di udara bebas yang berisiko masuk ke tubuh orang di sekelilingnya.
Konsentrasi zat berbahaya di dalam tubuh perokok pasif lebih besar
karena racun yang terhisap melalui asap rokok perokok pasif tidak
terfilter. Sedangkan racun rokok dalam tubuh perokok aktif terfilter
melalui ujung rokok yang dihisap. Namun, konsentrasi racun perokok
aktif bisa meningkat jika perokok aktif kembali menghirup asap rokok
yang ia hembuskan.

5. Cara Menghindari Merokok


a. Yakinkan diri, untuk berhenti total
b. Lewati masa- masa berat tanpa rokok dengan sabar
c. Masa depan yg lebih baik tanpa rokok
d. Sibukan diri dengan kegiatan yang bermanfaat

9
e. Jangan ikut merokok hanya teman-temanmu merokok

B. ASMA
1. Pengertian Asma
Asma adalah penyakit sukar bernafas yang ditandai adanya
penyempitan saluran nafas, nafas mencuit-cuit atau bengek. Asma
bersifat refersibel, asma terjadi ketika bronchi mengalami inflamasi dan
hipperesponsif. Penyakit ini menyebabkan penyempitan pada saluran
nafas sehingga menimbulkan kesulitan bernafas. Asma adalah penyakit
obstruksi saluran pernapasan yang bersifat refersibel dan berbeda dari
obstruksi saluran pernapasan lain seperti pada penyakit empisema
maupun bronkitis kronis yang bersifat ireversibel dan contineu.

2. Tanda – Tanda Asma


1.      Sering batuk, terutama dimalam hari
2.      Gampang ngos-ngosan atau sesak nafas
3.      Merasa sangat lelah atau lemah saat berolahraga
4.      Bengek atau batuk-batuk saat berolahraga
5.      Merasa lelah, mudah marah, kesal, atau murung
6.      Pilek atau alergi (bersin, batuk, hidung tersumbat,hidung meler,
sakit tenggorokan,dan sakit kepala)
7.      Susah tidur

3. Gejala Asma
1.      Bernafas cepat
2.      Mendesah
3.      Kelelahan
4.      Tidak mampu berolahraga dengan benar
5.      Susah tidur dimalam hari
6.      Kegelisahan
7.      Susah berkonsentrasi
8.      Batuk kronis tanpa bengek

10
4. Penyebab Asma
1.    Debu-debu yang berterbangan
2.    Asap
3.    Produk pembersih atau bau
4.    Udara dingin
5.    Infeksi saluran pernafasan atas atau  bawah
6.    Stres

5. Pertolongan Pertama pada Penderita Asma


a.    Kenali kondisi penderita.
Anda harus mengenali kondisi penderita ketika terkena
serangan asma. Apakah penderita sebelumnya batuk-batuk parah,
mengeluarkan bunyi ketika bernafas, batuk, sulit untuk bernafas
dari sulit untuk berbicara. Pengenalan kondisi ini akan membantu
untuk menentukan seberapa parah tingkat serangan dan cara untuk
menolong penderita.
b.    Tenangkan penderita asma.
Berikan jaminan bahwa anda bisa mengatasi keadaan ini
sehingga harus bersikap sangat tenang. Kemudian minta penderita
untuk tenang dan tetap bernafas dengan sangat pelan dan lakukan
instruksi untuk mengambil nafas dan menghembuskan nafas.Cara
ini akan membantu penderita merasa lebih tenang dan bisa
mengendalikan. Tapi langkah ini tidak mudah dan anda harus
benar-benar tenang.
c.    Cari Inhaler.
Alat pernapasan atau obat asma dalam bentuk inhaler adalah
bantuan yang paling bisa diandalkan. Biasanya penderita asma
selalu membawa alat ini untuk mengatasi serangan yang bisa
terjadi dimana saja dan kapan saja. Anda bisa membantu mencari
inhaler tersebut,apakah disimpan di dalam tas atau kantong baju.

11
Usahakan tetap tenang dan terus memberikan intruksi untuk
bernafas ketika mencari inhaler.
d.    Bantu mengunakan inhaler
Ketika anda sudah menemukan inhaler maka berikan bantuan
kepada penderita untuk bisa menggunakan inhaler dengan baik.
Anda bisa membantu memegang inhaler tersebut ketika digunakan.
Biasanya penderita asma akan merasa sangat panik ketika
serangan,sehingga terkadang jari tangan mereka tidak bisa
memegang inhaler dengan baik.
e.    Buat posisi duduk penderita asma nyaman.
Posisi duduk penderita asma memang sangat berpengaruh
ketika serangan asma terjadi. Anda bisa meminta penderita duduk
tegak. Posisi duduk yang tegak akan membantu penderita asma bisa
bernafas dengan baik. Selain itu buat penderita asma merasa nyamn
dengan anda mengatakan bahwa anda tidak akan meninggalkan
penderita hingga mendapatkan bantuan dari keluarga/pihak medis.
f.     Amati lagi kondisi penderita asma.
Ada beberapa serangan mungkin penderita asma bisa
langsung pulih,namun pada kondisi tertentu serangan juga bisa
menjadi lebih buruk. Karena itu perhatikan kondisi penderita asma
apakah membaik atau kondisi yang lebih menghawartirkan. Jika
kondisi lebih menghawartikan maka usahakan untuk meminta
bantuan medis.
g.    Ketika penderita kehilangan kesadaran.
Ketika penderita asma kehilangan kesadaran maka terus
awasi kondisi pernapasan penderita. Jika tahap ini terjadi maka
anda tidak bisa berbuat apapun. Anda harus segera meminta
bantuan medis dan menunggu korban hingga bantuan datang.
h.    Setelah serangan asma terjadi.
Ketika serangan asma sudah terjadi maka anda sebagai
penolong harus memastikan apakah penderita bisa beraktivitas
sendiri/tetap membutuhkan bantuan. Anda bisa mencoba untuk

12
bertanya kepada penderita / jika harus tetap menemani penderita ke
rumah sakit terdekat. Anda juga bisa membantu untuk
menghubungi keluarga /teman terdekatnya.

6. Cara Pencegahan Kekambuhan Penyakit Asma


1.      Menjaga pola hidup yang sehat,tidur yang cukup,tidak terlalu
lelah dan menghindari pemicu stres.
2.      Jika mendapat resep obat dokter,maka sebaiknya obat harus
diminum secara teratur. Obat akan membantu agar serangan asma tidak
udah terjadi dan biasanya bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
3.      Penderita asma sebaiknya juga melakukan pemeriksaan asma ke
dokter secara teratur. Asma merupakan sebuah kondisi jangka panjang
namun penyakit ini bisa dikendalikan dengan baik.
4.      Hindari bahaya merokok / tinggal dalam lingkungan perokok.
Bahaya asap rokok bisa menyebabkan serangan asma karena membuat
saluran pernafasan menjadi sangat sensitif.
5.      Jika penderita asma mengalami beberapa gejala asma sebaiknya
tidak banyak aktivitas diluar rumah untuk menjaga agar tidak terkena
serangan asma.
6.      Lakukan beberapa gaya hidup sehat seperti olahraga ringan sesuai
kondisi secara teratur, tidak terlalu lelah dan mendapatkan istirahat
yang cukup.
7.      Pilih berbagai jenis makanan yang sehat dan tidak menyebabkan
serangan asma. Beberapa jenis makanan yang emnyebabkan alergi
seperti daging merah, ikan laut, telur, kerang, dan berbagai jenis produk
kacang-kacangan bisa menyebabkan asma.

13
DAFTAR PUSTAKA

Corwin, Elizabeth. J. 2001. Buku Saku Patofisiologi. Penerbit Buku Kedokteran


EGC, Jakarta,

Brunner dan Suddarth.2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Vol.2 edisi


8. Jakarta; EGC

Dainur, 1992, Materi-materi Pokok Ilmu Kesehatan Masyarakat, Widya Medika,


Jakarta

Notoatmojoyo, S, 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta.

Setyono, Joko; 2001, Keperawatan Medical Bedah, Salemba Medika, Jakarta

14

Anda mungkin juga menyukai