Disusun Oleh :
Aga Rahma Putri P07120217002
Lantana Camarasari P07120217024
Siti Nur K P07120217036
3. Analisa Situasi
a. Sasaran
a. Orang tua dari klien yang berkunjung ke Poli Anak RSUD Sleman
b. Minat dan perhatian dalam menerima materi penyuluhan cukup baik.
c. Interaksi antara penyuluh dan audience cukup baik.
b. Penyuluh
a. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta
b. Mampu mengkomunikasikan materi penyuluhan dengan metode yang baik
dan benar.
c. Ruangan
a. Di Poli Anak RSUD Sleman
b. Ruangan cukup memadai untuk menampung 15 orang.
c. Penerangan, ventilasi cukup baik, suasana cukup kondusif untuk
terlaksananya kegiatan penyuluhan.
4. Materi Penyuluhan
1. Pengertian diabetes melitus tipe 1
2. Penyebab diabetes mellitus tipe 1
3. Patofisiologi diabetes melitus tipe 1
4. Deteksi dini diabetes melitus tipe 1 pada anak
5. Klasifikasi diabetes melitus
6. Kriteria diagnostik diabetes melitus tipe 1
7. Penatalaksanaan diabetes melitus tipe 1
8. Komplikasi diabetes melitus
5. Metode Penyuluhan
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya jawab
6. Media
a. LCD
b. Leaflet
7. Proses Penyuluhan
Tahap Kegiatan Peserta
Kegiatan Penyuluh Metode Waktu
Kegiatan Penyuluh
Pembukaan 1. Salam pembuka 1. Menyambut Ceramah 3 menit
2. Memperkenalkan diri salam.
3. Menjelaskan tujuan 2. Mendengarkan
umum dan khusus dari 3. Memberikan
penyuluhan respon positif
4. Melakukan kontrak 4. Memperhatikan
waktu 5. Menjawab
5. Menyebutkan materi pertanyaan
penyuluhan yang akan
diberikan
6. Menggali pengetahuan
audience
Penyampaian 1. Pengertian Diabetes melitus Mendengarkan,me Ceramah 10
materi tipe 1 nyimak, tanya menit
2. Penyebab Diabetes Mellitus jawab, dan
Tipe 1 menjawab
3. Perjalanan penyakit pertanyaan dari
Diabetes Melitus Tipe 1 audien
4. Deteksi Dini Diabetes
Melitus Tipe 1 Pada Anak
5. Klasifikasi Diabetes Melitus
6. Kriteria Diagnostik
Diabetes Melitus Tipe 1
7. Penatalaksanaan Diabetes
Melitus Tipe 1
8. Komplikasi Diabetes
Melitus
9. Memberikan kesempatan
pada audien untuk bertanya
Penutup 1. Mengevaluasi 1. Audien Tanya 7 menit
pengetahuan peserta dengan menjawab jawab
menanyakan materi yang pertanyaan dan
sudah dijelaskan: penyaji mendengarkan
kepada audien jawaban audien
2. Menutup penyuluhan 2. Memperhatikan
(salam) 3. Menjawab
salam
8. Evaluasi
A. Evaluasi
1) Peserta hadir di tempat penyuluhan
2) Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di poli anak RSU Sleman
3) Pengorganisasian penyuluhan dilakukan sebelumnya
B. Evaluasi proses
1) Peserta antusias dengan materi penyuluhan
2) Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan tanpa alasan
penting
3) Peserta mengajukan pertanyaan dan memahami pertanyaan dengan baik
C. Evaluasi hasil
Peserta penyuluhan mengerti dan memahami tentang Demam berdarah sesuai
tujuan khusus meliputi :
1) Pengertian Diabetes melitus tipe 1
2) Penyebab Diabetes Mellitus Tipe 1
3) Patofisiologi Diabetes Melitus Tipe 1
4) Deteksi Dini Diabetes Melitus Tipe 1 Pada Anak
5) Klasifikasi Diabetes Melitus
6) Kriteria Diagnostik Diabetes Melitus Tipe 1
7) Penatalaksanaan Diabetes Melitus Tipe 1
8) Komplikasi Diabetes Melitus
9) Peserta penyuluhan memberikan pertanyaan tentang judul dan permasalahan
yang dialaminya serta cara mengatasinya.
LEMBAR OBSERVASI
Peserta Penyuluhan Poli Anak RSUD Sleman
Topik : Diabetes Melitus Tipe 1
Hari/tanggal : Jumat, 21 Agustus 2020
Tempat : di Poli Anak RSUD Sleman
WAKTU KEGIATAN
PEMBUKAAN
PENYAJIAN MATERI
DISKUSI
Pertanyaan:
PENUTUP:
Lampiran Materi
A. Pengertian Diabetes melitus tipe 1
Diabetes pada anak umumnya disebut tipe 1, yaitu pankreas rusak dan
tak lagi mampu memproduksi insulin dalam jumlah memadai sehingga terjadi
defisit absolut insulin. Diabetes mellitus tipe 1, diabetes anak-anak (Childhood-
onset diabetes, juvenile diabetes, insulin-dependent diabetes mellitus, IDDM)
adalah diabetes yang terjadi karena berkurangnya rasio insulin dalam sirkulasi
darah akibat hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans
pankreas. IDDM dapat diderita oleh anak-anak maupun orang dewasa, karena itu
anak harus mendapatkan suntikan insulin seumur hidupnya. Gejala diabetes tipe
1 tidak begitu jelas dan baru diketahui pada tahap lanjut. Dengan deteksi dini
dan pengelolaan penyakit yang tepat, anak dengan diabetes bisa hidup sehat dan
normal.
Diabetes tipe 1 biasanya mengenai anak-anak dan remaja.
Penyakit diabetes timbul karena imunitas tubuh menghancurkan sendiri insulin
yang diproduksi sel beta dari pankreas. Pemicunya bisa karena faktor genetik
atau serangan virus. Pada tipe tersebut, pankreas tidak dapat menghasilkan
insulin sehingga untuk bertahan hidup pasien harus diberikan insulin dari luar
dengan cara disuntikkan. Biasanya pada diabetes tipe 1 gejala dan tandanya
muncul mendadak.
2. Faktor imunologi
Pada diabetes tipe I terdapat bukti adanya suatu respon autoimun. Hal ini
merupakan respon abnormal dimana antibody terarah pada jaringan normal
tubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya
seolah-olah sebagai jaringan asing. Otoantibodi terhadap sel-sel pulau
langerhans dan insulin endogen atau internal terdeteksi pada saat diagnosis
dibuat dan bahkan beberapa tahun sebelum timbulnya tanda-tanda klinis
diabetes tipe 1.
3. Faktor lingkungan
Faktor eksternal yang dapat memicu destruksi sel β pancreas, sebagai contoh
hasil penyelidikan menyatakan bahwa virus atau toksin tertentu dapat
memicu proses autuimun yang dapat menimbulkan destuksi sel β pancreas.
2. Penatalaksanaan diet
Salah satu langkah pertama dalam menangani DM tipe 1 adalah dengan
kontrol diet. Penatalaksanaan diet meliputi edukasi waktu, jumlah, jadwal,
atau jenis makanan untuk mencegah hipoglikemia atau hiperglikemia post
prandial. Semua pasien dengan insulin sebaiknya memiliki perencanaan diet
yang baik seperti intake kalori perhari; jumlah karbohidrat, lemak, dan
protein; dan bagaimana membagi kalori antara makan dan snack. Idealnya,
diet tap pasien DM dibuat individual sesuai kebutuhan.
a. Distribusi kalori sangat penting diperhatikan; rekomendasi yang biasa
adalah 20% dari kalori harian untuk sarapan, 35% untuk makan siang,
30% untuk makan malam, dan 15% untuk snack sore.
b. Kebutuhan protein minimum untuk nutrisi yang baik adalah 0,9 g/kg/hari
(range = 1-1,5 g/kg/hari) tetapi intake protein harus dikurangi bila ada
nefropati.
c. Intake lemak sebaiknya dibatasi hingga 30% atau kurang dari kalori total.
Diet rendah kolesterol direkomendasikan untuk DM.
d. Pasien sebaiknya mengkonsumsi sukrosa dan menambah intake serat. Pada
beberapa kasus, snack pagi dan siang penting untuk mencegah
hipoglikemia.
e. Latihan jasmani
Pasien seharusnya dimotivasi untuk berolahraga teratur. Edukasi pasien
tentang bagaimana efek olahraga terhadap kadar glukosa darah. Jika pasien
berolahraga keras atau lebih dari 30 menit, dikhawatirkan kemungkinan
hipoglikemia. Untuk mencegah hipoglikemia, mereka di edukasi untuk
menurunkan insulinnya 10-20% atau menambah ekstra snack. Pasien-
pasien ini juga harus dapat mempertahankan status hidrasinya selama
olahraga.
3. Edukasi
Memberikan pendidikan terhadap pasien dan keluarga apabila telah
terdiagnosa diabetes mellitus, diantaranya:
a. Patofisiologi dari hiperglikemi dan hipoglikemi
b. Bagaimana hidup dengan atau tanpa diabetes mellitus
c. Selalu memonitor gula darah
d. Bagaimana mencapai target gula darah
e. Home monitoring
Pasien dan keluarga melakukan pemantauan secara mandiri untuk
mengetahui kadar gula darah, serta dapat melakukan penatalaksanan sendiri
dirumah.
H. Komplikasi
1. Akut.
a. Koma hipoglikemia.
b. Ketoasidosis.
c. Koma hiperosmolar non ketotik.
2. Kronik
a. Makro angiopati, mengenai pembuluh darah besar, pembuluh darah jantung,
pembuluh darah tepi, pembuluh darah otak.
b. Mikro angiopati, mengenai pembuluh darah kecil, retinopati diabetik,
nefropati.
c. Neuropati diabetik.
d. Rentan infeksi.
e. Ganggren.
Daftar Pustaka
Baradeo, Mary., Siswadi, Yakobus. (2008). Klien Gangguan Endokrin. Jakarta: EGC.
Maruaba, Chandranita. (2010). Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC.
Rumahorbo, Hotma. (2009). Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem
Endokrin. Jakarta: EGC.