DI SUSUN OLEH :
M IHZA ROSHIKU
NIM. 1708MKB359
Menurut Narrow (1645-1967) terdapat enam kondisi seseorang dapat beristirahat : Merasa
segala sesuatu berjalan normal ; Merasa diterima ; Merasa diri mengerti apa yang sedang
berlangsung ; Bebas dari perlukaan dan ketidak nyamanan ; Merasa puas telah melakukan
aktifitas-aktifitas yang berguna ; Mengetahui bahwa mereka akan mendapat pertolongan bila
membutuhkannya.
Tidur merupakan suatu keadaan perilaku individu yang relatif tenang disertai peningkatan
ambang rangsangan yang tinggi terhadap stimulus dari luar. Keadaan ini bersifat teratur, silih
berganti dengan keadaan terjaga(bangun), dan mudah dibangunkan, (Hartman). Pendapat lain
juga menyebutkan bahwa tidur merupakan suatu keadaan istirahat yang terjadi dalam suatu
waktu tertentu, berkurangnya kesadaran membantu memperbaiki sistem tubuh/memulihkan
energi. Juga tidur sebagai fenomena di mana terdapat periode tidak sadar yang disertai perilaku
fisik psikis yang berbeda dengan keadaan terjaga.
Para Ahli neurifisiologis : sekresi hormone serotonin yang menyebabkan rasa ngantuk
Teori Feed Back : Kelemahan sel-sel saraf yang menyebabkan rasa ngantuk
Instink/Naluri
· Otot2 rileks
§ Tahap I :
o Mulai saat hilangnya Gel Alpha yang biasa terdapat pada seseorag yang sedang terjaga.
o Muncul gel2 yang tidak sinkron, frekuensi bercampuran dan voltase rendah.
o Merupakan tidur paling dangkal, berlangsung selama beberapa detik – beberapa menit.
§ Tahap II :
o Muncul gel yang berbentuk seperti spindel dengan voltase lebih tinggi, runcing2 (Gel K)
§ Tahap III :
o Muncul gel Deltha, yang lambat dengan amplitudo besar, tinggi dan dalam.
o Berlangsung ± 10 menit
§ Tahap IV :
o TD turun
§ Pada orang dewasa tahap ini 20-25% dari tidur malam, bila seseorang terbangun pada tahap
ini mereka dapat mengingat mimpi mereka.
§ Saat perpindahan dari NREM ke REM biasanya terjadi hentakan otak yang tidak disadari.
§ TD menngkat.
§ Orang yang tidak mengalami periode REM biasanya tidak merasa puas dengan tidurnya.
§ Memperbaiki ingatan.
§ Relaksasi
Bayi baru lahir : Lama tidur 14-18 jam/hari dengan 50% REM dan 1 siklus tidur rata-rata
45-60 menit
Bayi(s/d 1 thn) : 1 siklus tidur rata2 12-14 jam/hari dengan 20-30% REM dan tidur
sepanjang malam
Todler(1-3 thn): Lama tidur 11-12 jam/hari dengan 25% REM dan Tidur sepanjang malam
+ tidur siang
Dewasa menengah : ± 7 jam/hari dengan 20% REM dan sering sulit tidur
Dewasa tua : ± 6 jam/hari dengan 20-25% REM dan sering sulit tidur
1.Umur
Semakin bertambah umur manusia semakin berkurang total waktu kebutuhan tidur. Hal ini
dipengaruhi oleh pertumbuhan dan fisiologis dari sel-sel dan organ, pada neonati kebutuhan
tidur tinggi karena masih dalam proses adaptasi dengan lingkungan dari dalam rahim ibu,
sedangkan pada lansia sudah mulai terjadi degenerasi sel dan organ yang mempengaruhi
fungsi dan mekanisme tidur.
2.Penyakit
Hal ini umumnya terjadi pada klien dengan nyeri, kecemasan, dispnea. Pada kasus penyakit
akibat digigit nyamuk tse-tse. Juga pada kasus tertentu dengan klien gangguan hipertiroid.
3.Motivasi
Niat seseorang untuk tidur mempengaruhi kualitas tidur seperti menonton, main game atau
hal-hal lain yang dapat menyebabkan penundaan waktu anda untuk tidur.
4.Emosi
Suasana hati, marah, cemas dan stres dapat menyebabkan seseorang tidak bisa tidur atau
mempertahankan tidur.
5.Lingkungan
Lingkungan yang tidak kondusif seperti di dekat bandara atau di tepi jalan-jalan umum atau
di tempat-tempat umum yang menimbulkan kebisingan.
6.Obat – obatan
Pola dan konsumsi makanan yang mengandung merica, gas/air yang banyak, pola dan
konsumsi minuman yang mengandung kafein ,gas dll.
8.Aktivitas.
Kurang beraktivitas dan atau melakukan aktivitas yang berlebihan justru akan menyebabkan
kesulitan untuk memulai tidur.
Insomnia, merupakan suatu keadaan di mana seseorang sulit untuk memulai atau
mempertahankan keadaan tidurnya.
- Delirium/Mengigau.
Dx.
No. Tujuan Intervensi Rasional
Kep.
Setelah dilakukan 1. Lakukan pengkajian 1. Memberikan
1 1 tindakan masalah gangguan informasi dasar
keperawatan tidur klien, karakteristik dan dalam menentukan
diharapkan gangguan penyebab kurang tidur. rencana
istirahat tidur tidak 2. Lakukan persiapan untuk keperawatan.
terjadi,dengan tidur malam seperti pada 2. Mengatur pola
criteria hasil: jam 9 malam sesuaidengan tidur.
1. Klien tampak rileks pola tidur klien. 3. Meningkatkan
dan lebih segar 3. Lakukan mandi air hangat. tidur.
2. Ttv dalam batas 4. Anjurkan makan yang 4. Meningkatkan
normal cukup satu jam sebelum tidur.
3. Klien dapat tidur 6- tidur. 5. Meningkatkan
8 jam setiap malam. 5. Berikan susu hangat tidur.
sebelum tidur. 6. Meningkatkan
6. Keadaan tempat tidur tidur.
yang nyaman, bersih dan 7. Mengurangi
bantal yang nyaman. gangguan tidur.
7. Bunyi telepon dan alarm 8. Mengurangi
hp di kecilkan. gangguan tidur.
9. Mengurangi
gangguan tidur.
8. Berikan pengobatan
10. Mengurangi tidur.
seperti analgetik dan
11. Meningkatkan pola
sedative,setengah jam
tidur.
sebelum tidur.
B. SARAN
Oleh karena itu perawat dalam hal ini berperan dalam menyiapkan lingkungan atau suasana
yang nyaman untuk beristirahat bagi klien/pasien.
DAFTAR PUSTAKA