A. PENGERTIAN
Dikatakan bayi baru lahir adalah dengan batas usia 0 -1 bulan (Nurhayati, 2008).
Masa bayi baru lahir merupakan periode yang tersingkat dari semua periode
perkembangan, masa bayi baru lahir merupakan masa terjadinya penyesuaian yang
radikal. Masa ini juga merupakan periode yang berbahaya (Hurlock, 2004).
Secara umum, bayi segera menangis sesudah lahir. Apabila bayi tidak menangis
berarti ada kelainan. Setelah 24 jam, bayi akan diperiksa dan dinilai lagi dengan
penilaian maturitas untuk menilai kondisi fisik dan neurologis bayi. Sebab, walaupun
berat badan lahir bayi sama, maturitas belum tentu sama antara bayi satu dengan bayi
yang lainnya (Indriati, 2007).
Menurut Kosim (2007), BBL normal adalah berat lahir antara 2500 gram 4000
gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan kongenital (cacat
bawaan). Menurut Varney (2002), BBL adalah bayi yang baru lahir berusia 0 28 hari.
Sedangkan menurut Arief dan Kristiyanasari (2009), BBL adalah bayi yang lahir dari
kehamilan 37 minggu 42 minggu dan berat badan lahir 2500 4000 gram. BBL
normal menurut Varney (2002) memiliki ciri sebagai berikut :
1. BB 2500 4000 gram
2. Panjang badan 48 53 cm
3. Lingkar dada 30,5 33 cm
4. Lingkar kepala 31 35,5 cm
5. Nadi 120 150 kali per menit
6. Pernafasan 30 6- kali per menit
7. TD 80 60 / 45 40 mmHg pada saat lahir dan 100/50 mmHg sampai
hari ke sepuluh
8. Warna kulit bayi harus merah muda bersih
9. Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya sempurna
10. Genetalia wanita labia dan klitoris sering terlihat menonjol, fornik tampak
pada lipatan labia, introitus vagina terlihat kadang ditemukan lendir
(mucoid show)
11. Kuku jari panjang dan cukup tajam
12. Reflek yang dalam reflek hisap dan menelan sudah terbentuk
13. Reflek mata sudah baik, bayi bila dikagetkan akan memperlihatkan
gerakan seperti memeluk
14. Eliminasi baik, urine, mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama,
mekonium berwarna kuning kecoklatan
B. TUJUAN PERAWATAN BAYI BARU LAHIR
Tali pusat harus dijaga sekering mungkin. Tali pusat dapat diusap (dibasuh)
dengan alkohol untuk menjaga agar tetap kering. Tali pusat penting dijaga
kebersihannya. Ajari sang Ibu untuk segera memberitahu jika ada cairan
(lendir) atau bau busuk pada tali pusat.
Usap kedua mata bayi dengan kapas atau kain kasa yang kering. Hal ini dapat
mencegah infeksi akibat bakteri yang dapat menyebabkan kebutaan.
Suhu tubuh bayi mungkin sedikit diatas normal pada saat lahir tapi akan segera
turun sampai 37,5 0C secara aksila. Denyut nadi normal biasanya sekitar 40
pernapasan permenit
Kulit bayi biasanya berwarna merah muda. Ketika bayi baru lahir mungkin ada
bahan lengket dikulit yang disebut Verniks. Verniks dapat dibersihkan secara
hati-hati dengan mengusapkan sedikit minyak pada hari kedua. Atau biasa juga
dibiarkan sampai mengelupas sendiri secara bertahap saat mandi.
Feses (tinja) pertama yang dikeluarkan oleh bayi berwarna kehitaman. Warna
feses berubah menjadi kuning dalam 2 atau 3 hari berikutnya.
Bayi harus diberi makan (diteteki) secara teratur sejak lahir, mulai dari
pemberian beberapa menit dan bertambah lama secara perlahan. Untuk harihari pertama payudara mengeluarkan kolostrum.
C. KLASIFIKASI BAYI
1. Bayi Aterm
a) Berat badan 2500-4000 gram.
b) Panjang badan lahir 48-52 cm.
c) Lingkar dada 30-38 cm.
d) Lingkar kepala 33-35 cm.
e) Bunyi jantung janin pada menit pertama 180 x/menit.
f)
j)
Pada bayi perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora, pada
bayi laki-laki testis sudah turun.
l)
m) Eliminasi baik urine dan mekonium akan keluar dalam waktu 24 jam
pertama
n) Umur kehamilan 37-42 minggu
2. Bayi Prematur
a) Berat badan kurang dari 2499 gram
b) Organ-organ tubuh imatur
c) Umur kehamilan 28-36 minggu
3. Bayi Posmatur
a) Biasanya lebih berat dari bayi aterm
b) Tulang dan Sutura kepala lebih keras dari bayi aterm
c) Verniks kaseosa dibadan kurang
d) Kuku-kuku panjang
e) Rambut kepala agak tebal
f)
dan
kecepatan
pernapasan
lambat
dan
tenang.
Bayi
mungkin
mengeluarkan mekonium dan urin. Periode ini berakhir ketika lendir pernapasan
telah berkurang.
3. Periode III
Merupakan periode reaktivitas kedua atau periode stabilitas yang berlangsung 2
6 jam setelah lahir. Pada periode ini bayi lebih mudah untuk tidur dan
terbangun. Tanda vital stabil, kulit berwarna kemerahan dan hangat.
b. Asfiksia ringan sedang dengan nilai Apgar 4-6 memerlukan resusitasi dan
pemberian oksigen sampai bayi dapat bernapas normal kembali
c. Bayi normal atau sedikit asfiksia nilai Apgar 7-9
d. Bayi normal dengan nilai Apgar 10
F. PERUBAHAN FISIOLOGIS BBL
1) Pernapasan
4) Suhu
Sesaat setelah bayi lahir, dia akan berada di tempat yang suhunya lebih rendah
dalam kandungan dan dalam keadaan basah. Suhu tubuh bayi normal sekitar
360C 370C (Wiknjosastro, 2002).
5) Kulit
Bayi harus berwarna merah muda bersih, mungkin terdapat sedikit sianosis pada
kaki dan tangan selama 24 jam pertama (Farrer, 2001).
6) Sistem Perkemihan
Bayi berkemih hanya sesekali atau dua kali selama 24 jam pertama. Urine sering
disekresikan pada saat lahir dan kejadian ini mungkin tidak diketahui sesudah
hari pertama. Ekskresi urine akan terjadi dengan sering yaitu sekitar 10 12 kali
per hari. Mungkin urine berwarna agak kemerahan akibat kandungan urat di
dalamnya (Farrer, 2001).
7) Sistem Gastrointestinal
Bising usus dapat didengar 1 jam setelah bayi lahir. Saat lahir tidak terdapat
bakteri dalam saluran cerna, sehingga setelah lahir, orifisium oral dan anal
memungkinkan bakteri dan udara untuk masuk. Usus bayi bagian bawah penuh
dengan mekonium. Mekonium ini dibentuk selama janin berada di dalam
kandungan. Mekonium berasal dari cairan amnion dan unsur unsurnya dari
sekresi usus dan mukosanya.
8) Feses
Feses yang berbentuk mekonium berwarna hijau tua yang telah berada di
saluran pencernaan selama janin berumur 16 minggu, akan mulai keluar dalam
24 jam. Pengeluaran ini akan berlangsung sampai hari ke 2 3. Pada hari ke-4
sampai hari ke-5 warna tinja menjadi coklat kehijau-hijauan (Wiknjosastro,
2002).
9) Tali Pusat
Pada umumnya tali pusat akan puput pada waktu bayi berumur 6 -7 hari. Bila tali
pusat puput (lepas) maka setiap sesudah mandi tali pusat harus dibersihkan dan
dikeringkan. Caranya adalah dengan membersihkan pangkal tali pusat yang ada
di perut bayi dan daerah sekitarnya dengan kassa kering (Depkes RI, 2009).
10) Refleks
Menurut Farrer (2001), refleks yang terdapat pada neonatorum normal yaitu :
Reflek Morro (Reflek Peluk)
Rangsangan mendadak yang menyebabkan lengan ke atas dan ke
bawah seakan memeluk seseorang.
Reflek Tonicneck
Anak akan mengangkat leher dan menoleh ke kanan/kiri jika ditekankan
pada posisi tengkurap.
Reflek Rooting
Sentuhan pipi atau bibir yang menyebabkan kepala menoleh ke arah
sentuhan.
Reflek Sucking (Menghisap dan Menelan)
Timbul bersama sama dengan rangsangan pipi untuk menghisap puting
susu dan menelan ASI.
Reflek Grasping (Genggaman, Darwin)
Bila jari diletakkan pada telapak tangan anak akan menutup telapak
tangan tersebut.
Reflek Babinsky
Bila ada rangsangan dari telapak kaki, ibu jari kaki akan bergerak ke atas
dan jari lainnya akan membuka.
Reflek Stapping
Jika bayi dibuat posisi berdiri maka akan ada gerakan spontan kaki
melangkah ke depan walaupun belum bisa berjalan.
PENANGANAN BBL
Menurut Saifuddin (2002), penanganan segera BBL antara lain :
Membersihkan Jalan Nafas
Jika bayi baru lahir tidak langsung menangis, penolong harus segera
membersihkan jalan nafas. Bila bayi setelah 1 menit tidak bisa bernafas spontan
maka harus dilakukan resusitasi.
Memotong dan Merawat Tali Pusat
Sebelum tali pusat dipotong penolong harus memastikan bahwa tali pusat diklem
dengan baik untuk mencegah terjadinya perdarahan.
Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi
Pada waktu bayi baru lahir, bayi belum mampu mengatur tetap suhu tubuhnya
dan membutuhkan pengaturan dari luar untuk membuatnya tetap hangat.
Memberi Vitamin K
Untuk mencegah terjadinya perdarahan karena defisiensi vitamin K maka semua
bayi baru lahir normal diberi vitamin K per parenteral dengan dosis 0,5 mg 1
mg via IM.
konduksi.
Konveksi
Merupakan proses kehilangan panas yang terjadi saat bayi terpapar dengan
udara sekitar yang lebih dingin. Bayi yang dilahirkan atau ditempatkan dalam
ruangan yang dingin akan cepat mengalami kehilangan panas. Kehilangan
panas juga dapat terjadi jika ada tiupan angin, aliran udara, atau penyejuk
ruangan.
Radiasi
Adalah kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan di dejat benda
yang memiliki temperatur tubuh lebih rendah dari temperatur tubuh bayi. Bayi
akan mengalami kehilangan panas melalui cara ini meskipun benda yang lebih
dingin tersebut tidak bersentuhan langsung dengan tubuh bayi.