Anda di halaman 1dari 11

BAB III

TINJAUAN KASUS

3.1 Asuhan Keperawatan


3.1.1 Contoh Kasus
Pada tanggal 9 agustus 2012 Tn.H (57 tahun) mengeluh mata kanan kabur sejak
4 bulan sebelum masuk rumah sakit. Kabur yang dirasakan perlahan – lahan walnya
kabur jika digunakan untuk membaca terutama jika malam hari, lama kelamaan kabur
semakin bertambah, pasien merasa pandangannya seperti terhalang kabut. Pasien juga
merasa silau dan sakit jika melihat cahaya terang, seperti saat berjalan di siang terik
diikuti dengan mata berair. Kabur dirasakan saat melihat jauh maupun dekat dan di
seluruh lapang pandang. Telah dilakukan operasi.

3.1.2 Asuhan Keperawatan


A. Pengkajian
1. Biodata
a) Identitas Pasien

Nama : Tn.H.P

Jenis kelamin :Laki – Laki

Umur : 57 tahun

Status Perkawinan : Kawin

Agama : Kristen Protestan

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Sidikalang

No.Register : 51 – 44 -78

Ruangan Kamar : RA5 / Kamar 3.2

39
Gol.Darah :O

Tanggal Masuk RS : Kamis, 09 Agustus 2012

Tanggal Pengkajian : 10 Agustus 2012

Tanggal Operasi : Jumat,10 Agustus 2012

Diagnosa Medis : Katarak Sinilis Matur OD (post op)

b) Penanggungjawab

Nama : Ny.E.S

Hubungan dengan pasien : Istri

Pekerjaan : Wiraswasta

2. Riwayat Kesehatan
a) Keluhan Utama : Nyeri pada mata bagian dextra.
b) Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada saat dikaji, klien mengeluh nyeri pada mata bagian dextra, nyeri terasa
seperti tersayat dengan skala nyeri 5 dari 1-10. Nyeri timbul setelah operasi.
Nyeri meningkat jika klien sadar, dan nyeri berkurang jika klien istirahat
dan minum obat.
c) Riwayat Kesehatan Dahulu
Pada tanggal 9 agustus 2012 klien mengeluh mata kanan kabur sejak 4 bulan
sebelum masuk rumah sakit. Kabur yang dirasakan perlahan – lahan
awalnya kabur jika digunakan untuk membaca terutama jika malam hari,
lama kelamaan kabur semakin bertambah, pasien merasa pandangannya
seperti terhalang kabut. Pasien juga merasa silau dan sakit jika melihat
cahaya terang, seperti saat berjalan di siang terik diikuti dengan mata berair.
Kabur dirasakan saat melihat jauh maupun dekat dan di seluruh lapang
pandang. Klien tidak memiliki riwayatpenyakit diabetes.

40
d) Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga mengatakan bahwa ibu klien pernah mengalami katarak
sebelumnya, tetapi tidak sampai di operasi. Dalam keluarga tidak ada yang
memiliki penyakit menular maupun diabetes.

3. Pola Aktivitas

No. Jenis Aktivitas Di Rumah Di Rumah Sakit

1. Nutrisi

a) Makan
Diet Makanan biasa Bubur
Komposisi
Nasi lauk pauk, sayur Bubur lauk pauk,
dan buah sayur dan buah

Frekuensi 3x/hari 3x/hari

Porsi 1 porsi ½ porsi


Pelaksanaan
Dibantu Dibantu
Keluhan
- Tidak selera makan
b) Minum
Air putih, teh manis Air putih, teh manis
Jenis
5-8 gelas/hari 6 gelas/hari
Jumlah/hari
keluhan - -

2. Pola Eliminasi

a) BAB 1x/hari 1x/hari


Frekuensi lembek
lembek
Konsistensi kuning khas feses
Warna kuning khas feses Mandiri

41
Pelaksanaan Mandiri -
keluhan
-

b) BAK
5-6x/hari 3-4x/hari
Frekuensi
Warna 2000 cc/hari 1800 cc/hari

Pelaksanaan Mandiri Mandiri


keluhan
Warna kuning jernih Warna kuning jernih

- -

3. Istirahat tidur

a) Siang 2 jam -
b) Malam
6 - 8 jam 5-6 jam
c) Keluhan
Tidak ada Nyeri

4. Personal Hygiene

a) Mandi 2x/hari 1x/hari (diseka)


b) Cuci rambut
2x/minggu Belum pernah
c) Gosok gigi
2x/hari 1x/hari

d) Potong kuku 1x/minggu Belum pernah

Tidak ada Klien tidak mampu


e) Masalah
melakukan personal
hygiene secara mandiri
karena mata sebelah
kanan terdapa luka
insisi dan ditutup

42
verban

5. Olahraga
Jalan -
a) Jenis
1 x seminggu -
b) Frekuensi
1 jam -
c) Durasi
6. Gaya Hidup Klien suka merokok Klien tidak merokok

4. Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan umum: Klien tampak gelisah
b) Tanda-tanda vital:

Suhu : 36⁰C Nadi : 80 x/menit

TD : 110/70 mmHg RR : 20 x/menit

TB : 60 cm BB : 55 kg

c) Mata
1) Inspeksi
Kelengkapan dan kesimetrisan Bagian mata lengkap dan simetris,
Palpebra Palpebra mata dextra oedema, Konjunctiva dan sclera
Konjunctiva tidak anemis dan sclera tidak ikterik, Pupil Konstriksi
terhadap cahaya, Cornea dan iris (-), tampak keruh di seluruh lensa mata.
2) Palpasi
Terdapat oedema pada palpebra mata bagian dextra, nyeri pada mata
bagian dextra, tekanan bola mata (-)
d) Visus Visus : 6/6.

5. Data Psikososial dan Spiritual


43
a) Pola Komunikasi
Dalam berkomunikasi klien sangat terbuka pada keluarga dan tim medis
b) Konsep Diri
1) Body Image
Klien menerima kondisi tubuhnya, walaupun fungsinya tidak sesempurna
saat klien masih muda
2) Ideal Diri
Klien berharap bisa cepat sembuh dan bekerja kembali
3) Harga Diri
Klien mampu menerima kondisinya, dan senang di bantu oleh keluarga
juga perawat. Namun klien merasa bersalah karena selalu merepotkan
istrinya
4) Peran Diri
Selama sakit dan dirawat klien merasa tidak bisa menjalankan perannya
sebagai suami dan kepala keluarga
5) Identitas Diri
Klien sebagai laki-laki merasa senang karena selama sakit istri, perawat,
dan tim medis lain sangat memperhatikan klien. Namun klien merasa
bersalah karena merepotkan istri.
c) Mekanisme Koping
Selama dirumah klien menggunakan obat tetes mata herbal untuk
pengobatannya, tetapi selama 1 tahun terakhir tidak ada kemajuan.
d) Aspek Spiritual
1) Makna Hidup
Klien mengatakan bahwa hidup harus dilalui dengan sabar, karena segala
sesuatu telah diatur oleh tuhan
2) Pandangan Terhadap Sakit
Klien merasa bahwa sakit yang dialami klien adalah karena klien sudah
tua, dan fungsi tubuhnya sudah melemah
3) Keyakinan Akan Sembuh

44
Klien dan keluarga sangat yakin bahwa setelah dioperasi penglihatan klien
akan kembali seperti semula
4) Kemampuan Beribadah Saat Sakit
Klien dan keluarga beribadah di rumah sakit dengan bantuan istri

6. Data Penunjang
Nama : Tn. H.P
Umur : 57 tahun
Diagnosa Medis : Post operasi Katarak Sinilis Matur OD.
a) Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal

Eritrosit 4,94 juta/uL 4,4 – 6,0

Leukosit H 14,5 10^3/uL 4,50 – 11,0

Hematokrit 43,10 % 41,5 – 50,4

Trombosit 263 Ribu/uL 150 -450

b) Funduscopy
Visus : 6/6

7. Rencana Pengobatan

No Nama obat Dosis Fungsi Efek samping

1 Ciprofloxacin 2x1(500 mg) Mencegah infeksi. sakit perut, sakit


Mual,muntah,diare kepala, pusing,
gelisah.

2 Methylprednisolon 3x1(4 mg) Anti inflamasi cairan dan


elektrolit, retensi
45
cairan, hipertensi,
otot lemah,
keretakan tulang
belakang, banyak
keringat.

3 Tobrosom 6 tts/jam Analgetik (trauma muskuloskletal,


mata,mencegah Lemah.
iritasi)

4 Floxa 6 tts/jam Mengobati infeksi gatal,merah-merah


luar Pedih,rasa pada konjunctiva.
pada mata.

5 As.mefanamat 3x1(50 gr) Analgetik akut dan trauma.


(Menghilangkan mual, muntah,
nyeri Iritasi diare, rasa
lambung) ngantuk, pusing,
sakit kepala.

6 Keterolac 1 amp/8 jam Analgetik. Mual,muntah.

B. Analisa Data

Data Etiologi Masalah

DS : Katarak Nyeri

Pasien mengatakan nyeri ↓


pada mata bagian dextra.
Tindakan pembedahan
DO :

1. Mata sebelah kanan

46
terpasang verban Luka insisi
post op katarak

2. Skala nyeri 5
3. Klien tampak sedikit Nyeri

meringis

DS : Katarak Resiko tinggi


infeksi
Pasien mengatakan ↓
khawatir terhadap luka
Tindakan pembedahan
dimata sebelah kanan

DO :
Adanya luka insisi
1. Mata kanan
terpasang verban ↓

post op katarak. Resiko tinggi infeksi


2. Leukosit : 14,5
10^3/uL

DS : Katarak Gangguan
sensori
Pada mata sebelah kanan ↓
penglihatan
ditutupi verban
Tindakan pembedahan
DO :

Pasien tidak bisa melihat
Adanya luka insisi
menggunakan mata
kanan ↓
Penutupan daerah luka

Gangguan sensori
penglihatan

47
DS: Katarak Gangguan
perawatan diri
Klien mengatakan ↓
selama sakit aktivitas
Tindakan pembedahan
dibantu keluarga

DO:
Resiko peningkatan TIO
1. Aktivitas klien ↓
dibantu keluarga Pembatasan aktivitas
2. Personal hygiene ↓
kurang (klien belum
Gangguan perawatan diri
cuci rambut, potong
kuku, dan mandi
hanya 1 x sehari)
3. Klien hanya berdiam
diri di tempat tidur

C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri b/d luka operasi d/d klien mengeluh nyeri dan meringis, skala nyeri 3
2. Risiko tinggi infeksi b/d luka insisi
3. Gangguan sensori perseptual penglihatan b/d penutupan luka operasi d/d mata
sebelah kanan ditutup verban
4. Gangguan perawatan diri yang b/d pembatasan aktivitas pascaoperasi d/d aktivitas
kien dibantu keluarga, personal hygiene klien kurang.

48
49

Anda mungkin juga menyukai