Anda di halaman 1dari 19

Asuhan

Keperawatan
Atresia Ani
Kelompok 2 : Sri Ariani dan Efi Pandan Sari

Pengertian

Anus Imperforata (atresia ani)


merupakan suatu kelainan kongential di
mana terjadi ketidak lengkapan
perkembangan embriotik pada bagian
anus atau tertutupnya anus secara
abnormal atau dengan kata lain tidak
ada lubang secara tetap pada daerah
anus. Lokasi terjadinya anus imperforate
ini meliputi bagian anus, rectum, atau
bagian di antara keduanya.(Aziz,
2008:106)

Epidimiologi

Angka kejadian rata-rata malformasi


anorektal di seluruh dunia adalah 1 dalam
5000 kelahiran (Grosfeld J, 2006)
Atresia ani lebih banyak ditemukan pada
laki-laki daripada perempuan
Hasil penelitian Boocock dan Donna di
Manchester menunjukkan bahwa atresia
ani letak rendah lebih banyak ditemukan
dibandingkan atresia letak tinggi ( Boocock
G, 1987).

Atresia dapat disebabkan oleh beberapa factor,


antara lain:
putusnya saluran pencernaan atas dengan daerah
dubur sehingga bayi lahir tanpa lubang dubur.

Etologi

kegagalan pertumbuhan saat bayi dalam


kandungan berusia 12 minggu.
adanya gangguan atau berhentinya
perkembangan embriologik didaerah usus, rectum
bagian distal serta traktus urogenitalis, yang
terjadi antara minggu ke 4 sampai ke 6 usia
kehamilan.
komponen genetic juga berperan dalam
kejadian atresia ani dan penelitian juga
menunjukkan adanya hubungan antara atresia ani
dengan pasien trisomi 21 (Down's syndrome)
dengan kata lain atresia ani bersifat multigenik

Tanda dan gejala pada penderita atresia


ani (Suryanah, 1996:137; Huda, 2015: 83)
antara lain:

Perut kembung
Muntah-muntah mulai umur 24 jam - 48

Tanda dan
Gejala

jam

Mekoneum tidak keluar melalui anus tetapi


melalui flustula atau anus yang salah
letaknya

Ujung thermometer tidak dapat masuk ke


dalam anus

Pada pemeriksaan rectal touch terdapat


adanya membrane anal

Kelainan ini diawali karena kegagalan pembentukan


septum urorektal secara komplit karena gangguan
pertumbuhan, fusi atau pembentukan anus dari tonjolan
embrionik sehingga anus dan rektum berkembang dari
embrionik bagian belakang
Ujung ekor dari bagian belakang berkembang menjadi
kloaka yang merupakan bakal genitourinari dan struktur
anorektal.

Patofisiologi

Terjadi stenosis anal karena adanya penyempitan pada


kanal anorektal
Terjadi atresia anal karena tidak ada kelengkapan dan
perkembangan struktur kolon antara 7-10 minggu dalam
perkembangan fetal. Kegagalan migrasi dapat terjadi
karena kegagalan dalam agenesis sakral dan
abnormalitas pada uretra dan vagina
Tidak ada pembukaan usus besar yang keluar melalui
anus -fekal tidak dapat dikeluarkan -intestinal
mengalami obstruksi.
Putusnya saluran pencernaan dari atas dengan daerah
dubur, sehingga -baru lahir tanpa lubang anus.

Klasifikasi atresia ani ada 4


yaitu :

Klasfisikasi

1. Anal stenosis adalah


terjadinya penyempitan daerah
anus sehingga feses tidak
dapat keluar.
2. Membranosus atresia adalah
terdapat membran pada anus.
3. Anal agenesis adalah
memiliki anus tetapi ada daging
diantara rectum dengan anus.
4. Rectal atresia adalah tidak
memiliki rektum.
Melbourne mengklasifikasi
atresia ani atau malforasi
anorektal sebagai berikut :
1. Anomali bawah
2. Anomali intermediate

Atresia ani
pada laki-laki

Atresia ani pada


perempuan

yang dapat terjadi pada artesia ani


antara lain:
a) Infeksi saluran kemih yang
berkepanjangan

Komplikasi
dan
Prognosis

b) Obstruksi intestinal.
c) Kerusakan uretra akibat prosedur
pembedahan.
d) Komplikasi jangka panjang
antara lain:
Evresi mukosa anal.
Stenosis akibat kontraksi
jaringan parut dari
anastomosis.
Impaksi dan konstipasi akibat
terjadinya dilatasi sigmoid.
Masalah atau keterlambatan
yang berhubungan dengan
toilet training.
Inkontinensia akibat stenosis
anal atau implikasi.

pada atresia ani sebagaian


besar baik jika didukung
perawatan yang tepat dan
juga tergantung kelainan
letak anatomi saat lahir.
Pada Atresia Ani letak
tinggi, banyak anak
mempunyai masalah
pengontrolan fungsi usus.
Kebanyakan juga
mengalami konstipasi.
Pada atresia ani letak
rendah, anak-anak
umumnya memiliki kontrol
buang air besar yang baik,
tetapi masih mungkin
mengalami sembelit. Bila
atresia ani tidak segera
ditangani makan akan
terjadi komplikasi seperti
obruksi intestinal,

Klasifikasi penatalaksanaan dalam tindakan atresia ani yaitu :

Penatalaksana
an

a. Pembuatan kolostomi

b. PSARP (Posterio Sagital Ano Rectal Plasty)

c.Tutup kolostomi

Tindakan yang dapat dilakukan antara lain:


(Suryanah, 1996:137)
1. Segera dilakukan operasi/eksisi anal membrane,
kolostomi sementara.
2. Setelah 3 bulan diperbaiki lagi.
3. Perawatan pre dan pasca operasi sama dengan
yang lain.
Menurut letak ketinggian akhiran rectum dan ada
tidaknya fistula. Leape (1987) menganjurkan
melakukan tindakan sebagai berikut.
1. Atresia ani letak tinggi dan intermediet dilakukan
sigmoid kolostomi atau TCD dahulu, setelah 6-12
bulan baru dikerjakan tindakan definitive (PSARP).
Atresia ani letak rendah dilakukan perineal
anoplasti,
2. Pada stenosis ani cukup dilakukan dilatasi rutin.

Untuk memperkuat diagnosis perlu dilakukan


pemeriksaan penunjang antara lain:
1. Pemeriksaan radiologis
2. Sinar X terhadap abdomen
3. Ultrasound terhadap abdomen
4. CT Scan
5. Pyelografi intra vena
6. Pemeriksaan fisik rectum

Pemeriksaa
n
Diagnostik

7. Rontgenogram abdomen dan pelvis


8. Aspirasi jarum untuk mendeteksi kantong rectal.

Pencegahan

Untuk mencegah terjadinya atresia ani, yang


dapat dilakukan antara lain: melakukan
pemeriksaan kromosom, seta USG untuk
mengetahui lebih awal kelainan yang terjadi pada
bayi dan pemenuhan gizi yang baik untuk bayi.
Ada beberapa pantangan yang berhubungan
dengan penyakit ini, seperti ibu hamil hingga
kandungan menginjak usia tiga bulan untuk
berhati-hati terhadap obat-obatan, makanan
awetan dan alcohol yang dapat memicu terjadinya
atresia ani.

Pathway

PATHWAYS atresia ani.docx

Keluhan yang biasa muncul pada pasien dengan atresia


ani : perut kembung, muntah-muntah, dan tidak bisa
BAB

1. identitas :
Nama pasien
Nama Ortu
Pendidikan (pasien atau
orang tua)
TTL
Umur : bayi-anak-anak
Jenis Kelamin : laki-laki >>
perempuan
Alamat

Pengkajian

Agama
Tanggal Masuk RS
Diagnosa Medis : Atresia
Ani

Riwayat penyakit terdahulu


Antenatal : nutrisi ibu yang kurang, ibu
mengkonsumsi obat-obatan saat trimester 1
kehamilan, ibu jarang atau bahkan tidak
melaukan control (ring ANC), dan trauma fisik
ibu.
Intenatal : posisi bayi
Post natal : pemberian makanan yang kasar dan
kurang serat bisa memper parah kondisi pasien
yang mengalami atrsia ani. Karena kondisi anus
dengan lubang yang kecil atau bahkan tidak
ada lubang akan menyebabkan meconium
keras.
Riwayat penyakit keluarga
Apakah ada keluarga yang dulunya pernah mengalami
penyakit yang dapat meningkatkan terjadinya atresia
ani. Kejadian atresia ani akan meningkat pada pasien
yang memiliki saudara yang sebelumnya mengalami
atresia ani.
Riwayat Imunisasi : riwayat imunisasi pada kejadian
atresia ani kemungkinan besar tidak berpengaruh
karena atresia ani biasanya berhubungan genetic
yang terjadi pada anak sejak dia dalam kandungan.
Riwayat tumbuh kembang : untuk anak yang

3. pola fungsi kesehatan


Pola GORDON
Head Toe toe
Pola fungsi kesehata GORDON.docx

Diagnosa
Keperawata
n

1. Gangguan eleminasi urine b.d dysuria


2. Inkontenensia defekasi b.d abnormalitas
sfingter rectal
3. Nyeri akut berhubungan dengan trauma
jaringan
4. Resiko infeksi b.d perawatan tidak adequat,
trauma jaringan post operasi
5. Gangguan rasa nyaman b.d gejala terkait
penyakit, dysuria, trauma jaringan post operasi
6. Kerusakan integritas kulit b.d kolostomi
7. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual
muntah.
8. Ansietas b.d pembedahan dan kurangnya
pengetahuan dari keluarga tentang penyakit.

Intervensi,
Implementa
si, dan
Evaluasi

Perencanaan.docx

TERIM
AKASI
H

Anda mungkin juga menyukai