Anda di halaman 1dari 17

PRE PLANNING TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK: LIFE REVIEW

THERAPY PADA LANSIA DI WISMA SAKURA


UPT PSTW JEMBER

TUGAS

Disusun untuk memenuhi laporan akhir Program Studi Pendidikan Profesi Ners
(PSP2N) Stase Keperawatan Gerontik

Oleh:
Kelompok 3
Richo Febriyanto , S.Kep. NIM 182311101109
Fairuz in’amil Arsyad, S.Kep. NIM 182311101136
Erik Verawati, S.Kep. NIM 182311101157

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37 Jember Telp./Fax. (0331) 323450
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas 2018
Jember

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Analisa Situasi


Peningkatan jumlah lanjut usia belum tentu diikuti dengan meningkatnya
kualitas hidup. Di Indonesia, kualitas lansia masih dianggap rendah. Hal ini dapat
dilihat dari berbagai indikator antara lain banyaknya lansia yang memiliki
ketergantungan yang kuat terhadap anak atau keluarga yang lain, selain kurang
produktif. Dari segi pendidikan kebanyakan lansia berpendidikan rendah.
Rendahnya tingkat pendidikan ini berkorelasi positif dan signifikan terhadap
buruknya kondisi sosial, ekonomi, derajat kesehatan dan kemandirian. Perubahan
fisik dan psikologis yang dialami lansia, menentukan sampai taraf tertentu, apakah
lanjut usia akan melakukan penyesuaian sosial yang baik atau buruk.
Perasaan tidak berguna dan tidak diinginkan membuat banyak lansia
mengembangkan perasaan rendah diri dan marah. Perasaan ini tentu saja tidak
membantu untuk penyesuaian sosial dan pribadi baik. Insiden psikopatologi
timbul seiring dengan bertambahnya usia. Gangguan fungsional keadaan depresi
dan paranoid terus bertambah sama seperti penyakit otak di usia 60 tahun. Kasus
bunuh diri juga meningkat seiring bertambahnya usia. Disfungsional dan
psikopatologi yang dialami lansia disebabkan oleh beberapa bahaya yang terjadi
di masa lansia antara lain masalah kesehatan, ekonomi, hubungan dalam keluarga
dan masalah psikologis. Bahaya psikologis pada lansia dianggap memiliki
dampak lebih besar dibandingkan dengan usia muda, akibatnya penyesuaian
pribadi dan sosial pada lansia jauh lebih sulit. Dengan demikian dibutuhkan
kondisi hidup yang menunjang agar lansia dapat menjalani masa lansia dengan
baik dan memuaskan, kondisi hidup yang menunjang juga dibutuhkan agar lansia
tidak tertekan karena memasuki masa lansia. Kondisi hidup ini antara lain adalah
sosial ekonomi, kesehatan, kemandirian dan kesehatan mental (Kataria, 2004).

Lansia sering beresiko kesepian karena dari gangguan serta hubungan


social mereka dari waktu ke waktu. Misalnya, anak-anak mungkin pindah ke kota
lain atau negara lain, dan cucu menjadi lebih mandiri. Pensiun mengurangi
hubungan sosial yang terkait pada pekerjaan. Kecacatan atau penyakit dapat
mencegah mereka dari berpartisipasi dalam kegiatan yang biasa mereka lakukan
dengan orang lain, atau mungkin berarti hilangnya kebebasan yang mengharuskan
bergerak menjauh dari orang-orang asing dan masyarakat. Kemudian juga bias
saja teman-teman dan pasangan yang ada disekeliling lansia menjadi sakit atau
mati. Inilah dilema yang terjadi, dihadapkannya seseorang pada suatu pilihan yang
sulit, dimana keluarga mengalami situasi yang tidak memungkinkan untuk
merawat sendiri, ayah dan ibu yang telah senja karena alasan pekerjaan dan
kesibukan lainnya, membuat keluarga tidak memiliki waktu untuk lebih banyak
bersama kedua orang tua (Efendi & Makhfudli, 2009).
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas 2018
Jember

Kesepian tampaknya merupakan fenomena yang umum di seluruh dunia,


orang-orang yang merasa kesepian cenderung menghabiskan waktu senggang
mereka pada aktivitas yang sendiri, dan hanya memiliki teman biasa atau kenalan.
Individu yang kesepian merasa disingkirkan dan percaya bahwa mereka hanya
memiliki sedikit kesamaan dengan orang-orang yang mereka temui. Kesepian
disertai dengan efek negatif, termasuk perasaan depresi, kecemasan, ketidak
bahagiaan, dan ketidakpuasan yang diasosiasikan dengan pesimisme, self-blame,
dan rasa malu. Melacak kegagalan dalam membangun pertemanan hingga gaya
kelekatan. Keterampilan sosial yang tidak adekuat pada anak-anak menjadi
keterampilan sosial yang tidak adekuat pada remaja dan orang dewasa. Individu
yang secara sosial tidak mampu cenderung menjadi pemalu, memiliki self-esteem
yang rendah, dan merasakan self-conscious ketika berinteraksi dengan orang lain.
Perbedaan tingkah laku yang spesifik ditemukan berasosiasi dengan keterampilan
sosial yang baik atau buruk (Indirati, 2011).
Oleh karena itu, diperlukan intervensi yang tepat bagi lansia untuk mendeteksi dan
mengurangi rasa kesepian yang dialami dengan memberikan kegiatan yang positif,
menarik dan bersifat menyenangkan. Salah satunya adalah dengan life review therapy,
dengan life review therapy lansia dapat menceritakan peristiwa sepanjang hidupnya. Apa
saja yang membuat lansia merasa senang, sedih, dan hal apa selama hidupnya yang belum
tercapai.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam kegiatan
yang akan dilakukan ini adalah bagaimana melakukan life review therapy pada
Lansia di wisma sakura UPT PSTW Jember?
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas 2018
Jember

BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT


2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Kegiatan life review therapy ini bertujuan untuk membantu mendeteksi dan
menurunkan rasa kesepian serta meningkatkan kesejahteraan pada lansia di wisma sakura
UPT PSTW Jembar.

2.1.2 Tujuan Khusus


Tujuan khusus yang ingin dicapai dengan dibuatnya preplaning ini adalah
sebagai berikut:
a. Lansia diwisma sakura mampu memahami mengenai pengertian life
review therap
b. Lansia diwisma sakura mampu memahami mengenai tujuan life review
therapy
c. Lansia diwisma sakura mampu memahami langkah-langkah life review
therapy

2.2 Manfaat
2.2.1. Memberikan perasaan lega terhadap lansia diwisma sakura karena
mampu mengungkapkan dan meceritakan pengalaman hidupnya dan
apa tujuan hidup yang belum tercapai.
2.2.2. Memfasilitasi lansia diwisma sakura dalam mengungkapkan perasaan
yang ada dalam pikiran lansia.

BAB III. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH

3.1 Dasar Pemikiran


Lansia sering beresiko kesepian karena dari gangguan serta hubungan sosial
mereka dari waktu ke waktu. Misalnya, anak-anak mungkin pindah ke kota lain
atau negara lain, dan cucu menjadi lebih mandiri. Pensiun mengurangi hubungan
sosial yang terkait pada pekerjaan. Kecacatan atau penyakit dapat mencegah
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas 2018
Jember

mereka dari berpartisipasi dalam kegiatan yang biasa mereka lakukan dengan
orang lain, atau mungkin berarti hilangnya kebebasan yang mengharuskan
bergerak menjauh dari orang-orang asing dan masyarakat. Kemudian juga bisa
saja teman-teman dan pasangan yang ada disekeliling lansia menjadi sakit atau
mati. Inilah dilema yang terjadi, dihadapkannya seseorang pada suatu pilihan yang
sulit, dimana keluarga mengalami situasi yang tidak memungkinkan untuk
merawat sendiri, ayah dan ibu yang telah senja karena alasan pekerjaan dan
kesibukan lainnya, membuat keluarga tidak memiliki waktu untuk lebih banyak
bersama kedua orang tua (Kataria, 2004).

3.2 Kerangka Penyelesaian Masalah


Kerangka penyelesaian masalah depresi pada lansia adalah melalui life review
therapy.

Pemateri menjelaskan secara singkat tentang life


review therapy.

Pemateri mengajarkan dan mendemonstrasikan life review therapy.

Klien mampu memahami maksud dari pemateri

Klien dapat mendemonstrasikan life review therapy.

Pemateri memberikan pujian atau terima kasih pada klien setelah


melakukan tindakan
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas 2018
Jember

BAB IV. RENCANA PELAKSANAAN TINDAKAN


4.1 Realisasi Penyelesaian Masalah
Demonstrasi merupakan upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau
menciptakan suatu kondisi bagi lansia untuk dapat menerapkan cara-cara hidup
sehat dan memperbaiki status kesehatan lansia. Dalam realisasi penyelesaian
masalah mengenai kesepian yang dapat dilakukan adalah melakukan life review
therapy untuk mengurangi rasa kesepian dan perasaan tidak mendapatkan
perhatian dari lingkungan sekitar pada masing-masing lansia.

4.2 Khalayak Sasaran


Khalayak sasaran pada demonstrasi ini yaitu lansia akan diajarkan mengenai
life review therapy. Latihan ini dilakukan agar lansia dapat terbuka menceritakan
pengalaman hidupnya, hal apa yang membuat senang dan sedih serta apa tujuan
hidupnya yang belum tercapai, hal ini berguna untuk dapat mengurangi rasa
kesepian dan perasaan tidak mendapatkan perhatian dari lingkungan sekitar pada
lansia.

4.3 Metode yang Digunakan


1. Jenis model pembelajaran : konstruktif
2. Landasan teori : diskusi dan demonstrasi
3. Langkah pokok
a. Menciptakan suasana pertemuan yang baik
b. Mengajukan masalah
c. Mengidentifikasi pilihan tindakan
d. Memberi komentar
e. Menetapkan tindak lanjut sasaran

: Sasaran

: Pemateri
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas 2018
Jember

DAFTAR PUSTAKA

Efendi, Ferry dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori


dan Praktik dalam Keperawatan. Yogyakarta: Salemba Medika.

Indrawati, E. S., & Saputri, M. A. W. 2011. Hubungan antara dukungan sosial dengan
depresi pada lanjut usia yang tinggal di panti wredha wening wardoyo jawa
tengah. Jurnal Psikologi Undip, 9 (1), 65-72.

Kataria. 2004. Laugh For No Reason (Terapi Tertawa). Jakarta, PT. Gramedia,
Pustaka Utama..

Tribunnews. 2017. Usia Harapan Hidup Bertambah Namun Angka Kematian


Penyakit Jantung Stroke Dan Diabetes Meningkat. [Serial Online].
http://www.tribunnews.com/kesehatan/2017/09/15/usia-harapan-hidup-
bertambah-namun-angka-kematian-penyakit-jantung-stroke-dan-diabetes-
meningkat.
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas 2018
Jember

Daftar Lampiran
Lampiran 1 : Berita acara
Lampiran 2 : Daftar Hadir
Lampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Lampiran 4 : Satuan Operasional Prosedur (SOP) jika ada
Lampiran 5 : Media Leaflet
Lampiran 6 : Materi

Pemateri,

Kelompok 3
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas 2018
Jember

Lampiran 1: Berita Acara

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
T.A 2018/2019

BERITA ACARA

Pada hari ini, senen tanggal 25 bulan maret tahun 2019 jam 09.00 WIB bertempat
diwisma sakura UPT PSTW Jember telah dilaksanakan Kegiatan TAK : Life
Review Therapy oleh kelompok 3 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi
Ners Fakultas Keperawatan Universitas Jember. Kegiatan ini diikuti oleh …..
orang (daftar hadir terlampir)

Jember, 25 maret 2019

Mengetahui,

Penanggung Jawab Mata Kuliah


Stase Keperawatan Gerontik
F.Kep Universitas Jember

Latifa Aini S., S.Kep., M.Kep., Sp.Kom.


NIP 19710926 200912 2 001
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas 2018
Jember

Lampiran 2: Daftar Hadir

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
T.A 2018/2019

DAFTAR HADIR
Kegiatan Terapi Tawa oleh kelompok 3 Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Profesi Ners Universitas Jember. Pada hari senen 25 bulan maret tahun 2019 jam
09.00 WIB bertempat diwisma sakura UPT PSTW Jember.

NO NAMA ALAMAT TANDA


TANGAN
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.

Jember, 25 maret 2019


Mengetahui,
Penanggung Jawab Mata Kuliah
Stase Keperawatan Gerontik
F.Kep Universitas Jember

Latifa Aini S., S.Kep., M.Kep., Sp.Kom.


NIP 19710926 200912 2 001
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas 2018
Jember

Lampiran 3: SAP

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Life Review Therapy


Sasaran : Lansia
Waktu : 09.00 s/d selesai WIB
Hari/Tanggal : 25 maret 2019
Tempat : di wisma sakura UPT PSTW Jember.

1. Standar Kompetensi
Setelah dilakukan dan diberikan life review therapy lansia akan dapat dan
mampu menceritakan pengalaman hidupnya dan mengeskpresikan
perasaannya melalui cerita.
2. Kompetensi Dasar
Setelah dilakukan life review therapy selama 30 menit sasaran akan mampu:
a. Mampu menceritakan pengalaman hidupnya.
b. Mampu menceritakan dan mengekspresikan hal apa yang membuat
senang dan sedih.
c. Mampu menceritakan tujuan hidup yang belum tercapai.
3. Pokok Bahasan
Life review therapy
4. Waktu
1 x 30 menit
5. Bahan/ Alat yang digunakan
a. SOP
6. Model Pembelajaran
a. Jenis model penyuluhan: konstruktif
b. Langkah pokok:
1) Menciptakan suasana ruangan yang baik
2) Mengajukan masalah
3) Membuat keputusan nilai personal
4) Mengidentifikasi pilihan tindakan
5) Memberi komentar
6) Menetapkan tindak lanjut
7. Setting Tempat

: Sasaran

: Pemateri
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas 2018
Jember

8. Persiapan
Penyuluh menyiapkan SOP tentang life review therapy dan Leaflet.
9. Kegiatan Pendidikan Kesehatan
Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
Pendahuluan 1. Memberi salam, Memperhatikan dan 5 Menit
memperkenalkan diri, dan menjawab salam
membuka penyuluhan
2. Menjelaskan tentang tujuan Memperhatikan
dan kontrak waktu
Penyajian 1. Menanyakan pada klien apa Memperhatikan 20
intervensi ini pernah Menit
didapatkan sebelumnya atau Memperhatikan dan
belum. mengikuti
2. Menjelaskan pengertian dan
tujuan life review therapy
3. Mengajarkan cara dan
menjelaskan peraturan life
review therapy
Penutup 1. Menutup pertemuan dengan Memperhatikan dan 5 Menit
dengan mengundang memberikan
pertanyaan atau komentar pertanyaan atau
dari peserta komentar
2. Menampung jawaban dan Memperhatikan dan
memberi komentar tentang mencatat
pendapat dari peserta
3. Menyimpulkan materi yang Memperhatikan dan
telah dibahas bersama mencatat
dengan peserta
4. Menutup pertemuan dan Memperhatikan dan
memberi salam menjawab salam

10. Evaluasi
Jawablah pertanyaan ini dengan tepat
1. Apakah pengertian Life review therapy?
2. Apakah tujuan dan manfaat Life review therapy?
3. Bagaimanakah langkah-langkah Life review therapy?
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas 2018
Jember

Lampiran 4: SOP (jika ada)


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
JUDUL SOP :

PENILAIAN KUALITAS HIDUP DAN AKTIVITAS


PSIK
KEHIDUPAN SEHARI-HARI KLIEN
UNIVERSITAS
MENGGUNAKAN LIFE REVIEW
JEMBER
NO DOKUMEN : NO REVISI : HALAMAN :

TANGGAL DITETAPKAN OLEH :


PROSEDUR TERBIT :
TETAP Ketua F.Kep
Universitas Jember

1. PENGERTIAN Life Review adalah teknik meninjau


peristiwa dalam kehidupan seseorang
sebagai persiapan untuk akhir hidup.
Ini adalah cara yang efektif untuk
mengatasi tahap akhir kehidupan dan
menjadi sarana integrasi hidup.
Terapi ini pada dasarnya menekankan
individu untuk merefleksikan
kehidupan mereka kembali atau
mengulang kembali memori masa
lalu.

2. TUJUAN 1. Meningkatkan gairah hidup dan


harga diri dengan menceritakan
pengalaman hidupnya.
2. Membantu seseorang untuk
mengaktifkan ingatkan jangka
panjang dimana akan terjadi
mekanisme recall tentang
kejadian pada kehidupan masa
lalu hingga sekarang.
4. PERSIAPAN KLIEN 1. Memastikan identitas klien yang
akan diberikan tindakan.
2. Mengkaji kondisi klien.
3. Memberikan penjelasan pada
klien yang akan diberikan
tindakan.
4. Mengatur privasi klien.
5. Mengatur tempat dan posisi klien
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas 2018
Jember

yang akan diberikan tindakan.

5. PERSIAPAN ALAT Tidak ada alat khusus yang


dibutuhkan. Namun demikian, terapis
bisa meminta klien untuk membawa
barang-barang yang dapat
membangkitkan memori tentang
masa lalu (ex. Album foto, artefak,
dll).
1. Secara visual; foto, lukisan yang
mengingatkan kejadian masa lalu
yang menyenangkan.
2. Musik; menggunakan lagu-lagu
yang familiar dari radio, CD, atau
menciptakan musik menggunakan
berbagai macam alat musik.
3. Melalui indera pengecapan dan
penghiduan; menggunakan
parfum, makanan.
4. Melalui indera peraba; memegang
objek tertentu, merasakan tekstur,
melukis dan puisi.
6. CARA BEKERJA :2
Tahap PraInteraksi
1. Mengidentifikasi keadaan atau kondisi dan perasaan klien.
2. Mengumpulkan data tentang klien.
3. Merencanakan pertemuan dengan klien.

Tahap Orientasi
1. Mengucapkan salam terapeutik pada klien.
2. Membina hubungan saling percaya dengan klien serta menunjukkan
komunikasi yang terbuka dengan klien.
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan pada klien.
4. Melakukan kontrak waktu, tempat, dan topik pembicaraan bersama
klien.
5. Meminta persetujuan dari klien.
6. Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya.

Tahap Kerja
1. Memberikan kesempatan/menawarkan pada individu/kelompok
untuk mengungkapkan perihal peristiwa kehidupan yang paling
menyenangkan.
2. Memberi kesempatan pada individu lain untuk merespon dari apa
yang telah diungkapkan oleh individu yang sudah mengungkapkan
peristiwanya.
3. Mengulangi kegiatan langkah 4 pada individu lain.
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas 2018
Jember

4. Memberikan kesimpulan tentang kegiatan yang sudah dilakukan dan


pengalaman yang sudah diungkapkan.
5. Memberi reinforcement pada setiap individu yang sudah
mengungkapkan peristiwanya.
6. Kegiatan bisa diulangi pada pertemuan selanjutnya (dengan
pengalaman yang berbeda).

Tahap Terminasi
1. Menanyakan perasaan klien atau anggota kelompok setelah
dilakukan kegiatan tersebut.
2. Memberitahu klien bahwa kegiatan telah selesai.
3. Memberi reinforcement positif untuk kelompok (tepuk tangan).
4. Melakukan kontrak waktu dengan klien untuk pertemuan selanjutnya
(jika ada sesi berikutnya, dengan permasalahan yang berbeda).
Mengucapkan terima kasih.
7. HASIl :

8. Hal-hal yang perlu diperhatikan :

9 Referensi :
Jaime L. Stockslager, Lia Schaeffer. 2007. Askep Geriatrik. Edisi 2. Jakarta :
EGC
Keliat, Budi Anna, dkk. 1995. Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa Usia
Lanjut. Jakarta: Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal
Pelayanan Medik Direktorat Kesehatan Jiwa.
Videbeck, Sheila L. 2008. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20314719-T31769-Pengaruh terapi.pdf
didownload pada tanggal 28 September 2014 pukul 10.00 WIB.
Kushariadi. Setyoadi. 2011. Terapi Modalitas Pada Klien Psikogeriatrik.
Jakarta: Salemba Medika
Wheeler, Kathleen. 2008. Psychotherapy For The Psychiatric Nurse
Advanced Practice. St.Louis, Missouri: Mosby Esevier.
Kennard, C. Reminiscence Therapy and Activities for People with Dementia.
From, http://alzheimers.about.com/cs/treatmentoptions/a/reminiscence.htm
Reminiscence Therapy. From
http://www.webster.edu/~woolflm/lrreminiscence.html
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas 2018
Jember

Lampiran 5: Media Leaflet bergambar


Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – FKEP Universitas 2018
Jember

Lampiran 6: Materi

1. Pengertian Life Review Therapy


Life Review adalah teknik meninjau peristiwa dalam kehidupan
seseorang sebagai persiapan untuk akhir hidup. Ini adalah cara yang
efektif untuk mengatasi tahap akhir kehidupan dan menjadi sarana
integrasi hidup. Terapi ini pada dasarnya menekankan individu untuk
merefleksikan kehidupan mereka kembali atau mengulang kembali
memori masa lalu.

2. Tujuan Life Review Therapy


a. Meningkatkan gairah hidup dan harga diri dengan menceritakan
pengalaman hidupnya.
b. Membantu seseorang untuk mengaktifkan ingatkan jangka panjang
dimana akan terjadi mekanisme recall tentang kejadian pada kehidupan
masa lalu hingga sekarang.

Anda mungkin juga menyukai