Jiwa adalah unsur manusia yang bersifat non materi, tetapi fungsi dan
manifestasinya sangat terkait pada materi. Karena jiwa memang bukan berupa
benda, melainkan sebuah sistem perilaku, hasil olah pemikian, perasaan, persepsi
dan berbagai pengaruh lingkungan sosial. Karl Menninger mendefinisikan bahwa
orang yang sehat jiwanya adalah orang yang mempunyai kemampuan
menyesuaikan diri pada lingkungan serta berintegrasi dan berinteraksi dengan baik
(Yusuf, PK, & Nihayati, 2015).
1. Anxiety
Anxiety atau kecemasan merupakan suatu perasaan tanpa objek yang jelas
(Stuart, 2013). Menurut Sullivan kecemasan adalah gangguan utama dalam
hubungan interpersonal dan faktor utama dalam hidup. Yang muncul karena
ketidak mampuan seseoang memenuhi kebutuhan atau mencapai keamanan
interpersonal
2. Satisfaction of needs (kepuasan kebutuhan)
Kepuasan kebutuhan berarti pemenuhan semua hal yang diperlukan
berhubungan dengan lingkungan fisiokimia individu. Seperti oksigen,
makanan, air, kehangatan, kelembutan, istirahat, aktivitas, sampai ekspresi
seksual. Apabila ada kebutuhan yang tidak terpenuhi akan membuat ketidak
nyamanan bagi individu.
3. Interpersonal Security (Keamanan interpersonal)
Keamanan interpersonal merupakan perasaan yang berhubungan dengan
kelegaan dari kecemasan. Sullivan menyatakan keamanan interpersonal
akan terjadi bila semua kebutuhan telah terpenuhi akan memunculkan
pengalaman akan sensasi kesejahteraan total.
4. Self-System (Sistem Diri)
Self system adalah kumpulan pengalaman atau tindakan keamanan yang
diadopsi oleh individu untuk melindungi diri dari kecemasan. Pada
pengalaman interpersonal awal dalam hidup, sullivan membagi 3
komponen:
Good me, kepribadian berkembang berdasar timbal balik positif,
sebagai contoh jika anak mendapat perasaan yang menyenangkan
dari yang memberikan perawatan.
Bad me, kepribadian berkembang berdasar timbal balik negatif
sehingga pengalaman perasaan kecemasan didapat ketika mendapat
pengalaman tidak menyenangkan dan stress
Not me, bagian kepribadian yang berkembang berdasar atas respon
dari situasi yang menghasilkan kecemasan terus menerus terhadap
anak. Perasaan seperti ketakutan membuat anak menyangkal untuk
meredakan kecemasan, perasaan penyangkalan menjadi penyebab
penyakit mental saat dewasa.
1. Dinamisme
2. Sistem diri
3. Personifikasi
4. Proses kognitif
Referensi :