Anda di halaman 1dari 9

POPULASI

P E N YA K I T
KELOMPOK 8:
T I A R A N U R B A I T I N U S A
KRONIK
V I R A N T I D E S I L I A P I K O L I
S R I S U S A N T I A M A R A
S I T I N U R F A H M I B I Y A
S I N T I A D O E  
Y U L F A S . H A M I D  
R I A N A R B I
Z U L K A R N A I N M A H M U D
DEFINISI

Penyakit kronik adalah suatu penyakit, yang perjalanan


penyakit berlangsung lama sampai bertahun-tahun,
bertambah berat, menetap dan sering kambuh.
(Purwaningsih dan Karbina, 2009).
Ketidakmampuan/ketidakberdayaan merupakan persepsi
individu bahwa segala tindakannyatidak akan mendapatkan
hasil atau suatu keadaan dimana individu kurang dapat
mengendalikan kondisi tertentu atau kegiatan yang baru
dirasakan. (Purwaningsih dan Karbina, 2009
SIFAT PENYAKIT
KRONIK

Menurut Wristht Le (1987) mengatakan bahwa penyakit kronik mempunyai beberapa


sifat diantaranya adalah :
Progresif
Penyakit kronik yang semakin lama semakin bertambah parah. Contoh penyakit
jantung.
Menetap
Setelah seseorang terserang penyakit, maka penyakit tersebut akan menetap pada
individu. Contoh penyakit diabetes mellitus.
Kambuh
Penyakit kronik yang dapat hilang timbul sewaktu-waktu  dengan kondisi yang sama
atau berbeda. Contoh penyakit arthritis
ASUHAN KEPERAWATAN
PENYAKIT KRONIK

1. Pengkajian
• Pengkajian terhadap klien
Hal-hal yang perlu dikaji adalah :
 Respon emosi klien terhadap diagnosa
Kemampuan mengekspresikan perasaan sedih terhadap situasi
Upaya klien dalam mengatasi situasi
Kemampuan dalam mengambil dan memilih pengobatan
Persepsi dan harapan klien
 Kemampuan mengingat masa lalu
• Pengkajian Terhadap keluarga
Hal-hal yang perlu dikaji adalah :
  Respon keluarga terhadap klien
 Ekspresi emosi keluarga dan toleransinya
  Kemampuan dan kekuatan keluarga yang diketahui
 Kapasitas dan system pendukung yang ada
 Pengertian oleh pasangan sehubungan dengan gangguan fungsional
  Identifikasi keluarga terhadap perasaan sedih akibat kehilangan dan perubahan yang
terjadi
• Pengkajian terhadap lingkungan
 Sumber daya yang ada
 Stigma masyarakat terhadap keadaan normal dan penyakit
 Kesediaan untuk membantu memenuhi kebutuhan
 Ketersediaan fasilitas partisifasi dalam asuhan keperawatan kesempatan kerja
2. Diagnosa keperawatan
Kecemasan yang meningkat berhubungan dengan
ketidakmampuan mengekspresikan perasaan
Gangguan citra tubuh berhubungan dengan dampak penyakit
yang dialami
Defisit perawatan diri personal Hygine berhubungan dengan
ketidakmampuan dan ketidak pedulian karena stress
Isolasi sosial berhubungan dengan gangguan kondisi kesehatan
Harga diri rendah kronik berhubungan dengan persepsi kurang di
hargai
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
a. Dx : Kecemasan
 Kaji tingkat kecemasan klien dari ttv, nafsu makan,
 Beri dorongan pada klien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan
 Berikan penyuluhan kepada keluarga dan ajak untuk bersama sama memotivasi klien
b. Dx : Gangguan Citra Tubuh
 Kaji secra verbal dan nonverbal respon klien terhadap tubuhnya
 Libatkan dan jelaskan klien tentang pengobatan, perawatan kemajuan dan prognosis penyakit
 Fasilitasi kontak dengan individu lain dalam kelompok kecil
c. Dx : Defisit Perawatan Diri
 Bantu klien untuk personal hygine sesuai kebutuhan yang di anjurkan
 Dukung kemandirian untuk melakukan personal hygine jika memungkinkan
 Berikan penjelasan kepada klien akan pentingnya kebersihan diri baik secara
 kesehatan, agama maupun sosial
d. Dx :Isolasi sosial
 Bina hubungan saling percaya
 Latih klien cara-cara berinteraksi dengan orang lain secara bertahap
 Diskusikan dengan keluarga pentingnya interaksi klien dengan keluarga terdekat
 Libatkan klien dalam terapi kelompok secara bertahap
4 IMPLEMENTASI
a. Kecemasan :
 Mengkaji tingkat kecemasan klien dari ttv,nafsu makan.
 Memberi dorongan pada klien untuk mengungkapakan pikirn dan perasaan.
 Memberikan penyuluhan kepada keluarga dan ajak untuk bersama-sama memotivasi klien
b. Gangguan Citra Tubuh :
 Mengkaji sacara verbal dan nonverbal respon klien terhadap tubuhnya
 Melibatkan dan Menjelaskan klien tentang pengobatan,perawatan kemajuan dan prognosis penyakit
 Menfasilitasi kontak dengan individu lain dalam kelompok kecil
c. Defisit Perawatan Diri :
 Membantu klien untuk personal hygine sesuai kebutuhan yang di anjurkan
 Mendukung kemandirian untuk melakukan personal hygine jika memungkinkan
 Memberikan penjelasan kepada klien akan pentingnya kebersihan diri baik secara kesehatan,agama maupun social.
d. Isolasi Sosial :
 Membina hubungan saling percaya
 Melatih klien cara-cara berinteraksi dengan orang lain secara bertahap
 Mendiskusikan dengan keluarga pentingnya interaksi klien dengan keluarga terdekat
 Melibatkan klien dalam terapi kelompok secara bertahap
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai