DIANA
MURNIATI
LILIS KARLITA
SURIATI
NAKILA SARI
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, dengan segala kerendahan hati, kami panjatkan puji syukur kehadirat
Allah SWT yang telah memberi rahmat dan Hidayah-Nya sehingga pembuatan makalah
ANATOMI DAN FISOLOGI SISTEM MUSKULOSKLETAL ini dapat kami selesaikan
tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah ini tentunya masih banyak kelemahan dan
kekurangan, sebagai akibat keterbatasan, kemampuan, kekurangan dan pengalaman
kami.oleh karena itu segala kerendahan hati kami mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun dari pembaca demi kemampuan Makalah ini. Terwujudnya
makalah ini tak lepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak untuk itu kami
menghaturkan terima kasih yang setinggi-tingginya. Harapan kami semoga makalah ini
bisa bermanfaat bagi para pembaca khususnya bagi diri penulis pribadi.
Wassalamu alaikum Wr.Wb
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Tujuan....................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................. 2
2.1 Defenisi Sistem muskulokeletal................................................................ 2
2.2 Anatomi dan Fisiologi Organ-Organ Dalam Sistem Muskuloskletal......... 2
1. Muskuler/Otot....................................................................................... 2
2. Skletal ............................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Untuk mempelajari dan mengetahui perubahan yang terjadi pada tubuh manusia
kita harus terlebih dahulu mengetahui struktur dan fungsi tiap alat dari susunan tubuh
manusia yang sehat dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan tentang anatomi dan
fisiologi tubuh manusia merupakan dasar yang penting dalam melaksanakan asuhan
keperawatan. Dengan mengetahui struktur dan fungsi tubuh manusia, seorang
perawatan professional dapat makin jelas manafsirkan perubahan yang terdapat pada
alat tubuh tersebut.
Anatomi tubuh manusia saling berhubungan antara bagian satu dengan yang lainnya.
Struktur regional mempelajari letak geografis bagian tubuh dan setiap region atau
daerahnya misalnya lengan, tungkai, kepala, dan seterusnya.
1.2 TUJUAN
1. Tujuan umum
Mahasiswa memahami tentang sistem musculoskeletal
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui definisi sistem musculoskeletal
b. Mengetahui sistem rangka dan sendi
c. Mengetahui tentang tulang
d. Mengetahui tentang otot
e. Mengetahui tentang sendi
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
b) Eksitabilitas. Serabut otot akan merespons dengan kuat jika
distimulasi oleh impuls saraf.
c) Ekstensibilitas. Serabut otot memiliki kemampuan untuk menegang
melebihi panjang otot saat rileks.
d) Elastisitas. Serabut otot dapat kembali ke ukuran semula setelah
berkontraksi atau meregang.
Jenis-jenis otot
1. Otot rangka
merupakan otot lurik, volunter, dan melekat pada rangka.
a. Serabut otot sangat panjang, sampai 30 cm, berbentuk silindris
dengan lebar berkisar antara 10 mikron sampai 100 mikron.
b. Setiap serabut memiliki banyak inti yang tersusun di bagian perifer.
c. Kontraksinya sangat cepat dan kuat.
Struktur Mikroskopis Otot Skelet/Rangka
a. Otot skelet disusun oleh bundel-bundel paralel yang terdiri dari
serabut-serabut berbentuk silinder yang panjang, disebut
myofiber /serabut otot.
b. Setiap serabut otot sesungguhnya adalah sebuah sel yang
mempunyai banyak nukleus ditepinya.
c. Cytoplasma dari sel otot disebut sarcoplasma yang penuh dengan
bermacam-macam organella, kebanyakan berbentuk silinder yang
panjang disebut dengan myofibril.
d. Myofibril disusun oleh myofilament-myofilament yang berbeda-beda
ukurannya :
• yang kasar terdiri dari protein myosin
• yang halus terdiri dari protein aktin/actin.
2. Otot Polos
merupakan otot tidak berlurik dan involunter. Jenis otot ini dapat
ditemukan pada dinding berongga seperti kandung kemih dan uterus,
3
serta pada dinding tuba, seperti pada sistem respiratorik, pencernaan,
reproduksi, urinarius, dan sistem sirkulasi darah.
a. Serabut otot berbentuk spindel dengan nukleus sentral.
b. Serabut ini berukuran kecil, berkisar antara 20 mikron (melapisi
pembuluh darah) sampai 0,5 mm pada uterus wanita hamil.
c. Kontraksinya kuat dan lamban.
Jenis otot polos
Ada dua kategori otot polos berdasarkan cara serabut otot distimulasi untuk
berkontraksi.
1) Otot polos unit ganda ditemukan pada dinding pembuluh darah besar, pada
jalan udara besar traktus respiratorik, pada otot mata yang memfokuskan
lensa dan menyesuaikan ukuran pupil dan pada otot erektor pili rambut.
2) Otot polos unit tunggal (viseral) ditemukan tersusun dalam lapisan dinding
organ berongga atau visera. Semua serabut dalam lapisan mampu
berkontraksi sebagai satu unit tunggal. Otot ini dapat bereksitasi sendiri atau
miogenik dan tidak memerlukan stimulasi saraf eksternal untuk hasil dari
aktivitas listrik spontan
3. Otot Jantung
a. Merupakan otot lurik
b. Disebut juga otot seran lintang involunter
c. Otot ini hanya terdapat pada jantung
d. Bekerja terus-menerus setiap saat tanpa henti, tapi otot jantung juga
mempunyai masa istirahat, yaitu setiap kali berdenyut.
4
Struktur Mikroskopis Otot Jantung
• Mirip dengan otot skelet
Gambar .1
Kerja Otot
a. Fleksor (bengkok) >< Ekstentor (meluruskan)
b. Supinasi(menengadah) >< Pronasi (tertelungkup)
c. Defresor(menurunkan) >< Lepator (menaikkan)
d. Sinergis (searah) >< Antagonis (berlawanan)
e. Dilatator(melebarkan) >< Konstriktor (menyempitkan)
f. Adduktor(dekat) >< Abduktor (jauh)
B. Tendon
Tendon adalah tali atau urat daging yang kuat yang bersifat fleksibel, yang terbuat
dari fibrous protein (kolagen). Tendon berfungsi melekatkan tulang dengan otot atau
otot dengan otot.
5
Gambar.2
Tendon
C. Ligamen
Ligamen adalah pembalut/selubung yang sangat kuat, yang merupakan jaringan
elastis penghubung yang terdiri atas kolagen. Ligamen membungkus tulang dengan
tulang yang diikat oleh sendi.
Beberapa tipe ligamen :
a. Ligamen Tipis
Ligamen pembungkus tulang dan kartilago. Merupakan ligament kolateral yang ada
di siku dan lutut. Ligamen ini memungkinkan terjadinya pergerakan.
b. Ligamen jaringan elastik kuning.
Merupakan ligamen yang dipererat oleh jaringan yang membungkus dan
memperkuat sendi, seperti pada tulang bahu dengan tulang lengan atas.
Gambar.3
Ligamen
6
2. Skeletal
A. Tulang/ Rangka
Skeletal disebut juga sistem rangka, yang tersusun atas tulang-tulang. Tubuh
kita memiliki 206 tulang yang membentuk rangka. Bagian terpenting adalah tulang
belakang.
Fungsi Sistem Skeletal :
1. Memproteksi organ-organ internal dari trauma mekanis.
2. Membentuk kerangka yang yang berfungsi untuk menyangga tubuh dan otot-
otot yang.
3. Melekat pada tulang
4. Berisi dan melindungi sum-sum tulang merah yang merupakan salah satu
jaringan pembentuk darah.
5. Merupakan tempat penyimpanan bagimineral seperti calcium daridalam darah
misalnya.
6. Hemopoesis
Struktur Tulang
1. Tulang terdiri dari sel hidup yang tersebar diantara material tidak hidup
(matriks).
2. Matriks tersusun atas osteoblas (sel pembentuk tulang).
3. Osteoblas membuat dan mensekresi protein kolagen dan garam mineral.
4. Jika pembentukan tulang baru dibutuhkan, osteoblas baru akan dibentuk.
5. Jika tulang telah dibentuk, osteoblas akan berubah menjadi osteosit (sel tulang
dewasa).
6. Sel tulang yang telah mati akan dirusak oleh osteoklas (sel perusakan tulang).
Jaringan tulang terdiri atas :
a. Kompak (sistem harvesian matrik dan lacuna, lamella intersisialis)
b. Spongiosa (trabecula yang mengandung sumsum tulang dan pembuluh
darah)
7
Klasifikasi Tulang berdasarkan penyusunnya
1. Tulang Kompak
a. Padat, halus dan homogen
b. Pada bagian tengah terdapat medullary cavity yang mengandung ’yellow
bone marrow”.
c. Tersusun atas unit : Osteon Haversian System
d. Pada pusat osteon mengandung saluran (Haversian Kanal) tempat
pembuluh darah dan saraf yang dikelilingi oleh lapisan konsentrik (lamellae).
e. Tulang kompak dan spongiosa dikelilingi oleh membran tipis yang disebut
periosteur, membran ini mengandung:
Bagian luar percabangan pembuluh darah yang masuk ke dalam tulang
Osteoblas
2. Tulang Spongiosa
a. Tersusun atas ”honeycomb” network yang disebut trabekula.
b. Struktur tersebut menyebabkan tulang dapat menahan tekanan.
c. Rongga antara trebakula terisi ”red bone marrow” yang mengandung
pembuluh darah yang memberi nutrisi pada tulang.
d. Contoh, tulang pelvis, rusuk,tulang belakang, tengkorak dan pada ujung
tulang lengan dan paha.
Klasifikasi Tulang berdasarkan Bentuknya
1. Tulang panjang, contoh: humerus, femur, radius, ulna
2. Tulang pendek, contoh: tulang pergelangan tangan dan pergelangan kaki
3. Tulang pipih, contoh: tulang tengkorak kepala, tulang rusuk dan sternum
4. Tulang tidak beraturan: contoh: vertebra, tulang muka, pelvis
Pembagian Sistem Skeletal
1. Axial / rangka aksial, terdiri dari :
tengkorak kepala / cranium dan tulang-tulang muka
columna vertebralis / batang tulang belakang
8
costae / tulang-tulang rusuk
sternum / tulang dada
2. Appendicular / rangka tambahan, terdiri dari :
tulang extremitas superior
a. korset pectoralis, terdiri dari scapula (tulang berbentuk segitiga) dan
clavicula (tulang berbentuk lengkung).
b. lengan atas, mulai dari bahu sampai ke siku.
c. lengan bawah, mulai dari siku sampai pergelangan tangan.
d. tangan
tulang extremitas inferior: korset pelvis, paha, tungkai bawah, kaki.
B. Sendi
Persendian adalah hubungan antar dua tulang sedemikian rupa, sehingga
dimaksudkan untuk memudahkan terjadinya gerakan.
1. Synarthrosis (suture)
Hubungan antara dua tulang yang tidak dapat digerakkan, strukturnya terdiri
atas fibrosa. Contoh: Hubungan antara tulang di tengkorak.
2. Amphiarthrosis
Hubungan antara dua tulang yang sedikit dapat digerakkan, strukturnya adalah
kartilago. Contoh: Tulang belakang
3. Diarthrosis
Hubungan antara dua tulang yang memungkinkan pergerakan, yang terdiri dari
struktur sinovial meliputi:
a. Sendi Putar, terdapat pada hubungan antara : tulang hasta dengan
pengumpil, tulang kepala dengan tulang atlas.
b. Sendi Pelana, terdapat pada hubungan antara : ruas-ruas jari dengan
telapak kaki.
c. Sendi Peluru, terdapat pada hubungan antara : tulang lengan dengan
gelang bahu, tulang paha dengan gelang panggul.
d. Sendi Kaku, terdapat pada hubungan antara : tulang dada.
9
Gambar. 4
10
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sistem Muskuloskeletal/ Sistem Alat Gerak, terdiri dari otot yang terbagi ke dalam
tiga jenis, yaitu Otot Polos, Otot Lurik/ rangka dan Otot Jantung. Lalu ada Rangka
yang terdiri dari tulang keras (osteon) dan tulang rawan (kartilago). Dan yang terakhir
ada sendi yang terdiri dari Hubungan Sinkondrosis, Sinfibrosis dan Hubungan
Diartrosis yang terdiri dari Sendi Engsel, Sendi Putar, Sendi Pelana, Sendi Peluru dan
Sendi Kaku.
3.2 SARAN
Setelah membaca makalah ini, semoga pembaca dapat mengetahui/ mengerti
tentang bagian-bagian dari Sistem Muskuloskeletal dan juga fungsinya masing-masing
dengan benar.
11
DAFTAR PUSTAKA
12