OLEH :
KELOMPOK 2
1. ALDO ANDRIAN PRATAMA
2. ATHALA RANIA INSYRA
3. MITA AFVIA NARILA
4. RATU FEDILA YONITA
5. SUKMA FADILA
6. ZILFA AZIMA PUTRI
Puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT. Kepada-Nya kita memuji dan
bersyukur, memohon pertolongan dan ampunan. Kepada-Nya pula kita memohon
perlindungan dari keburukan diri dan syaiton yang selalu menghembuskan kebatilan
pada diri kita.
Kami mengharapkan kritik dan saran para pembaca sebagai bahan evaluasi kami
dalam pembuatan makalah berikutnya. Mudah-mudahan itu semua menjadikan
cambuk bagi kami agar lebih meningkatkan kualitas makalah ini di masa yang akan
datang.
Penyusun
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan …………………………………………………… 15
B. Saran ……………………………………………………………. 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu sistem terpenting yang terus menerus melakukan tugas dan
kegiatan dan tidak pernah melalaikan tugas-nya adalah sistem kekebalan tubuh atau
biasa kita sebut dengan sistem imun. Sistem ini melindungi tubuh sepanjang waktu
dari semua jenis penyerang yang berpotensi menimbulkan penyakit pada tubuh kita.
Ia bekerja bagi tubuh bagaikan pasukan tempur yang mempunyai persenjataan
lengkap. Setiap sistem, organ, atau kelompok sel di dalam tubuh mewakili
keseluruhan di dalam suatu pembagian kerja yang sempurna.
Tubuh manusia akan selalu terancam oleh paparan bakteri, virus, parasit, radiasi
matahari, dan polusi. Stress emosional atau fisiologis dari kejadian ini adalah
tantangan lain untuk mempertahankan tubuh yang sehat. Biasanya kita dilindungi oleh
system pertahanan tubuh.
Sistem imun adalah system perlindungan pengaruh luar biologis yang
dilakukan oleh sel dan organ khusus padasuatu organisme.Gejala menurunnya daya
tahan tubuh sering kali terabaikan sehingga timbul berbagai penyakit infeksi. Sejak
dasawarsa 1960 perhatian terhadap teknik imunisasi makin meningkat. Dewasa ini,
imunisasi telah menjadi amat terkenal sebagai metoda pilihan untuk penentuan analit
secara kuantitatif. Imunisasi telah masuk ke dalam banyak cabang dan disiplin dari
penelitian ilmiah terutama yang berkaitan dengan subyek biologis.
Sistem imun terdiri dari ratusan mekanisme dan proses yang berbeda yang
semuanya siap bertindak begitu tubuh kita diserang oleh berbagai bibit penyakit
seperti virus, bakteri, mikroba, parasit dan polutan. Sebagai contoh adalah cytokines
yang mengarahkan sel-sel imun ke tempat infeksi, untuk melakukan proses
penyembuhan.
Karena di hari ini kita hidup di lingkungan yang selalu dikelilingi oleh berbagai
ancaman bibit penyakit maka memiliki dan memelihara Sistem imun yang sehat &
optimal menjadi sangat penting.
Olehkarena itu kita sangat penting mengetahui apa itu sistem imun, Dalam
makalah ini akan di bahas tentang anatomi dan fisiologi dari sistem imun, yang dapat
kita pelajari.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Imunitas?
2. Apa organ yang berperan dalam Sistem Imunitas?
3. Apa saja sistem pertahanan tubuh?
4. Apa saja sistem Hipersensitivitas?
5. Apa saja penyakit yang menyerang Sistem Imunitas?
6. Apa upaya pencegahan nya?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Sistem Imunitas
2. Untuk mengetahui organ yang terlibat dalam sistem imunitas
3. Untuk mengetahui apa saja sistem pertahanan tubuh
4. Untuk mengetahui apa itu hipersenstivitas
5. Untuk mengetahui penyakit yang menyerang Sistem Imunitas
6. Untuk mengetahu apa saja upaya pencegahan penyakit
D. Manfaat
Dari makalah ini diharapkan dapat membantu pembaca dalam meningkatkan
pengetahuan kesehatan, yang merupakan aspek dasar dalam kehidupannya. Dalam
makalah ini akan membahas bagaimana cara menjaga imun dan daya tahan tubuh
yang stabil sebagai dasar untuk mencegah berbagai macam penyakit.
BAB II
PEMABAHASAN
Sistem imunitas manusia berhubungan erat dengan sistem limfatik, karena itu
organ organ yang berperan disini adalah organ-organ sistem limfatik. Dibagi menjadi
dua, yaitu :
I. Organ limfatikprimer
1. Timus
Suatu jaringan limfatik yang terletak di sepanjang trakea di rongga dada
bagian atas. Fungsinya memproses limfosit muda menjadi T limfosit.
2. Sumsum Tulang
Jaringan lunak yang ditemukan pada rongga interior tulang yang merupakan
tempat produksi sebagian besar sel darah baru. Sumsum tulang merupakan jaringan
limfatik karena memproduksi limfosit muda yang akan diproses pada timus atau
tempat-tempat lainnya untuk menjadi limfosit T atau limfosit B.
1. Tonsil
2. Nodus Limfa
Adalah titik di sepanjang pembuluh limfa yang memiliki ruang (sinus) yang
mengandung limfosit dan makrofag.
3. Limpa
Limpa ialah sebuah kelenjar berwarna ungu tua yang terletak di sebelah kiri
abdomen di daerah hipogastrium kiri di bawah iga kesembilan, sepuluh, dan sebelas.
Limpa berdekatan pada fundus dan permukaan luarnya menyentuh diafragma. Limpa
menyentuh ginjal kiri, kelokan kolon di kiri atas, dan ekor pankreas.
Pembuluh darah limpa masuk dan keluar melalui hilum yang berada di
permukaan dalam. Pembuluh-pembuluh darah itu menuangkan isinya langsung ke
dalam pulpa, sehingga darahnya dapat bercampur dengan unsur-unsur limpa dan tidak
seperti pada organ-organ yang lain dipisahkan oleh pembuluh darah. Disini tidak
terdapat sistem kapiler biasa. Tetapi langsung berhubungan dengan sel-sel limpa.
Darah yang mengalir dalam limpa dikumpulkan lagi oleh sistem sinus yang bekerja
seperti vena dan yang mengantarkannya ke dalam cabang-cabang vena.
Cabang-cabang ini bersatu dan membentuk vena limpa (vena lenalis). Vena ini
membawa darahnya masuk ke peredaran gerbang (peredaran portal) dan diantarkan
ke hati.
Fungsi limpa :
1. Sewaktu masa janin limpa membentuk sel darah merah dan mungkin pada orang
dewasa juga masih mengerjakannya bila sumsum tulang rusak.
2. Sel darah merah yang sudah rusak dipisahkan dari sirkulasi.
3. Limpa juga menghasilkan limfosit.
4. Diperkirakan juga limpa bertuigas menghancurkan sel darah putih dan trombosit.
5. Sebagai bagian dari sistema retikulo endoteleal ,limpa juga terlibat dalam
perlindungan terhadap penyakit dan menghasilkan zat-zat antibodi.
Pertahanan tubuh ada 2 yaitu pertahanan tubuh non spesifik dan pertahanan tubuh
spesifik.
A. Pertahanan fisik
d)Mukus,
membrane mukosa mensekresi mucus untuk menjebak mikroba dan partikel asing lain
nya serta menutupmasuk jalurnya bakteri/virus.
e)Granulosit,
mengenali mikroba organisme sebagai musuh dan menelan serta menghancurkan mer
eka.
f)Proses inflamasi,invasi jaringan oleh mikroorganisme merangsang respon inflamasi
pada tubuh dengan tandainflamasi yaitu kemerahan, panas,pembengkakan, nyeri,
hilangnya fungsi dan granulosit dan mikroorganisme nosit keluar.
B. Pertahanan mekanik
Pertahanan tubuh non spesifik dengan cara pertahanan mekanik antara lain
adalah:
a.Bersin, reaksi tubuh karena ada benda asing (bakteri, virus, benda dan
lain-lain yang masuk hidung) reaksi tubuhuntuk mengeluarkan dengan bersin.
b.Bilasan air mata, saat ada benda asing produksi air
mata berlebih untuk mengeluarkan benda tersebut.
c.Bilasan saliva, kalau ada zat berbahaya produksi saliva berlebih untuk menetralkan.
d.Urin dan feses, jika berlebih maka respon tubuh untuk segera mengeluarkannya.
C. Pertahanan kimiawi
Pertahanan tubuh non spesifik dengan cara kimiawi antara lain adalah:
a.Enzim dan asam dalam cairan pencernaan berfungsi sebagai pelindung bagi tubuh.
b.HCL lambung, membunuh bakteri yang tidak tahan asam.
c.Asiditas vagina, membunuh bakteri yang tidak tahan asam.
d.Cairan empedu, membunuh bakteri yang tidak tahan asam. (1)
B.Interferon
Interferon adalah protein yang dihasilkan sel tubuh yang diserang virus. Interferon
berfungsi memperingatkan sel lain di sekitarnya akan bahaya suatu antigen. Interferon
mampu menghambat jumlah sel yang terinfeksi, karena mengubah sel di sekitarnya
menjadi tidak dikenali antigen
C. Inflamasi
Adalah peradangan jaringan yang merupakan reaksi cepat terhadap suatu kerusakan.
Fungsi inflamasi:
1.Membunuh antigen yang masuk.
2.Mencegah penyebaran infeksi.
3.Mempercepat proses penyembuhan
A.Kekebalan Humoral
Imunitas humoral adalah imunitas yang diperankan oleh sel limfosit B dengan
atau tanpa bantuan sel imunokompeten lainnya. Tugas sel B akan dilaksanakan
oleh imunoglobulin yang disekresi oleh sel plasma. Terdapat lima kelas
imunoglobulin yang kita kenal, yaitu IgM, IgG, IgA, IgD, dan IgE.
Pembentukan kekebalan humoral dilakukan setelah respon imun non-spesifik berhasil
dilakukan.
1)Fragmen antigen yang telah difagositosis tidak dicerna oleh sel fagosit.
2)Fragmen tersebut kemudian ditampilkan pada sel fagosit untuk diambil pesannya
oleh sel T helper melalui molekul MHC kelas II.
3)Pesan mengenai fragmen antigen kemudian dikirimkan oleh sel T helper kepada sel
B. Sel limfosit B akan membentuk kekebalan humoral dengan membelah diri.
Sel limfosit T akan membentuk kekebalan diperantarai sel dengan melisis sel tubuh
yang diserang sehingga mengalami apoptosis. Kekebalan ini tidak menghasilkan
antibodi.
Penggolongan Contoh
Tipe I Immediate Hypersentivity Drug allergy (termasuk
anaphylaxis shock)
Hay fever
a)HIV-AIDS
AIDS, merupakan suatu sindrom atau penyakit yang disebabkan oleh virus HIV(Hum
an Immunodeficiency Virus).Pada tubuhmanusia, virus HIV hanya menyerang sel yan
g memiliki protein tertentu .Protein itu ialah yang terdapat pada sel darah putih T4,yai
tu sel darah putih yang berperan menjaga system kekebalan tubuh.Apabila virus HIV
menginfeksi tubuh, manusia akanmengalami penurunan
system kekebalan tubuh.Akibatnya, para penderita HIVAIDS akan mudah terinfeksi b
erbagai jenis penyakit.Penderita HIV positif umumnya masih dapat hidup dengan nor
mal dan tampak sehat, tetapi dapat menularkan virus HIV.
Penderita AIDS adalah penderita HIV positif yang telah menunjukkan gejala penyakit
AIDS. Waktu yang dibutuhkan seorangpenderita HIV positif untuk menjadi penderita
AIDS relative lama, yaitu antara 510 tahun.Bahkan ada penderita HIV positif yangse
umu hidupnya tidak menjadi penderita AIDS.Ha ltersebut dikarenakan virus HIV dida
lam tubuh membutuhkan waktu untukmenghancurkan system kekebalan tubuh pender
ita.Ketika system kekebalan tubuh sudah hancur,penderita HIV positif akanmenunjuk
kan gejala penyakit AIDS.
b)Patofisiologi
Supaya terjadi infeksi, virus harus masuk ke dalam sel, dalam hal ini sel darah putih.
Materi genetik virus yang dimasukkan ke dalam DNA sel yang terinfeksi. DI dlam sel,
virus berkembang biak pada akhirnya menghancurkan sel serta melepaskan partikel
virus yang baru. Partikel virus yang baru kemudian menginfeksi limfosit lainnya dan
menghancurkannya. Virus menempel pada limfosit yang memiliki satu reseptor
protein yang disebut CD4 yang terdapat di selaput bagian luar.
Sel-sel yang memiliki reseptor biasanya, disebut sel CD4+ atau limfosit penolong.
Limfosit T penolong berfungsi mengaktifkan dan mengatur sel-sel lain pada sistem
kekebalan (misalnya limfosit B, makrofag dan limfosit T sitotoksik) yang semuanya
membantu menghancurkan sel-sel ganas dan organesme asing. Infeksi HIV
menyebabkan hancurnya limfosit T penolong, sehingga terjadi kelemahan sistem
tubuh dalam melindungi dirinya terhadap infeksi dan kanker.
c) Farmakoterapi
Obat-obatan HIV AIDS :
1.NRTI (nucleoside atau nucleotide reserve transcriptase inhibitor)
2.NNRTI (non nucleoside reserve transcriptase inhibitor)
3.PI (protease inhibitor)
d)Penularan AIDS
Dari tekniknya, virus AIDS sulit berpindah. Kontak secara kebetulan di dudukan
toilet, bersentuhan, berjabat tangan, memencet tombol pintu, setelah ditengarai
menjadi saluran penularan AIDS. Padahal pengertian ini salah besar. AIDS ditularkan
melalui transfusi darah. Virus ditemukan di darah, mani, kelenjar vagina, urin, air
susu, air ludah dan air mata. Biasanya kulit sudah cukup untuk menghentikan
masuknya virus. Tapi jika cairan di tubuh anda, virus langsung masuk ke tubuh anda
dan untuk itu bisa menular.
Meskipun virus AIDS ditemukan pada kelenjar air ludah, ciuman dipertimbangkan
bukanlah faktor beresiko penularan AIDS. Tidak ada catatan penularan dengan cara
ini. Cairan yang beresiko tinggi adalah darah dan mani, dan pada tingkat yang lebih
rendah, kelenjar vagina. Jika kulit anda luka, itu bisa menjadi tempat masuknya virus
AIDS.
Lebih mudah lagi penularan AIDS melalui anal seks karena lubang anus lebih
menyenangkan daripada vagina. Sebaliknya, butiran kelenjar juga dihasilkan lubang
vagina selagi berhubungan intim. Ini adalah jalur langsung menuju darah buat virus
AIDS. Ini bisa terjadi pada anda. Jika penis anda panas atau kulit terluka, virus
langsung bisa masuk ke dalam darah.
Para ahli mengemukakan bahwa anda tidak harus berhubungan seks dengan memaksa
atau kekerasan. Hindari memasukkan obyek yang besar ke dalam vagina atau anus.
Gunakanlah kondom bersih dan sederhana.
E. Pencegahan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan makalah diatas maka di dapat kesimpulan sebagai berikut:
1.Imunologi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi imunitas. Imunologi
berasal dari ilmu kedokteran dan penelitian awal akibat dari imunitas sampai penyakit.
2.Sistem kekebalan atau sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar
biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme.
3.Sistem imun berfungsi sebagai pelindung tubuh dari invasi penyebab penyakit,
menghancurkan dan menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri,
parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh.
4.Pertahanan tubuh ada 2 yaitu pertahanan tubuh spesifik dan pertahanan tubuh non
spesifik.
5.Mekanisme imunitas meliputi imunitas selular, yang dalamnya sel T dan makrofag
berpartisipasi dan imunitas humoral (dengan perantara antibodi) yang melibatkan
dalam sel T, sel B dan makrofag.
6.Ditinjau dari cara memperolehnya, imunitas dibagi menjadi dua yaitu imunitas aktif,
yaitu bila seseorang secara aktif membentuk sendiri imunitasnya terhadap suatu
penyakit dan imunitas pasif, yaitu bila imunitas itu berasal dari luar yang kemudian
masuk atau dimasukkan ke dalam tubuh.
7.Reaksi hipersensitivitas adalah suatu respon imun yang tidak diinginkan yang dapat
menyebabkan kerusakan jaringan sebagai akibat paparan (antigen) terhadap substrat
yang secara intrinsik sebenarnya tidak berbahaya.
8.Reaksi hipersensitivitas dibagi menjadi 4 tipe yaitu tipe I, II, III, dan IV.
9.HIV- AIDS merupakan penyakit yang menyerang sistem imunitas manusia. HIV
ditularkan melalui cairan tubuh, transfusi darah, jarum suntik, dan hubungan seks.
B. Saran
Yaitu untuk pembaca diharapkan dalam membaca makalah ini dapat lebih tahu
dan memahami tentang pentingnya Sistem Imun sehingga pemahaman itu dapat
diinformasikan kepada orang awam dan dapat diaplikasikan untuk diri sendiri dan
dilingkungan. Selain itu penulis mengharapkan saran yang membangun yang dapat
menjadi motivasi dalam pembuatan makalah-makalah berikutnya sehingga dalam
pembuatan makalah berikutnya penulis lebih teliti dan lebih baik lagi dalam
menyampaikan informasi dalam bentuk tertulis seperti makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Aisa. Makalah Anatom dan Fisiologi Manusia (Sistem Imun). 2012. Kendari :
Universitas
Haluoleo.http://aisaayi.blogspot.com/2013/03/anatomi-dan-fisiologi-manusia.html.
Diakses tanggal 31-08-2019
Bloom dan Fawcett. Buku Ajar Histologi Edisi 12. 2002. Jakarta : EGC.
Gibson, John. Fisiologi dan Anatomi Modern Untuk Perawat Edisi 2. Jakarta : EGC.
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196812012001122-RIT
A_SHINTAWATI/RITA-1/FILARIASIS.pdf. Diakses tanggal 31-08-2019