Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH ILMU DASAR KEPERAWATAN

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM IMUNITAS

OLEH :

KELOMPOK 2
1. ALDO ANDRIAN PRATAMA
2. ATHALA RANIA INSYRA
3. MITA AFVIA NARILA
4. RATU FEDILA YONITA
5. SUKMA FADILA
6. ZILFA AZIMA PUTRI

Dosen Pembimbing : Ns. Devia Roza, S. Kep., M. Biomed


PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
POLTEKES KEMENKES RI PADANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT. Kepada-Nya kita memuji dan
bersyukur, memohon pertolongan dan ampunan. Kepada-Nya pula kita memohon
perlindungan dari keburukan diri dan syaiton yang selalu menghembuskan kebatilan
pada diri kita.

Dengan rahmat dan pertolongan-Nya, Alhamdulillah makalah yang berjudul


“Anatomi dan Fisiologi Sistem Imunitas” ini dapat di selesaikan dengan baik. Kami
menyadari sepenuh hati bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat di dalam
makalah ini.

Kami mengharapkan kritik dan saran para pembaca sebagai bahan evaluasi kami
dalam pembuatan makalah berikutnya. Mudah-mudahan itu semua menjadikan
cambuk bagi kami agar lebih meningkatkan kualitas makalah ini di masa yang akan
datang.

Padang, 31 Agustus 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………. i

KATA PENGANTAR ……………………………………………… ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………. iii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………….. 1

A. Latar Belakang ………………………………………….. 1


B. Rumusan Masalah ……………………………………… 2
C. Tujuan Penulisan ……………………………………….. 2
D. Manfaat Penulisan ……………………………………… 2

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………. 3

A. Pengertian Sistem Imun …………………………………… 4


B. Organ yang Terlibat dalam Sistem Imun…………………………………….. 4
C. Sistem Pertahanan Tubuh………………………………………. 9
D. Reaksi Hipersensitivitas ………………………………..… 12
E. Penyakit yang Menyerang Sistem Imun………………………………..13
F. Upaya Pencegahan ………………………. 14

BAB III PENUTUP ……………………………………………… 15

A. Kesimpulan …………………………………………………… 15
B. Saran ……………………………………………………………. 15

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………….IV

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu sistem terpenting yang terus menerus melakukan tugas dan
kegiatan dan tidak pernah melalaikan tugas-nya adalah sistem kekebalan tubuh atau
biasa kita sebut dengan sistem imun. Sistem ini melindungi tubuh sepanjang waktu
dari semua jenis penyerang yang berpotensi menimbulkan penyakit pada tubuh kita.
Ia bekerja bagi tubuh bagaikan pasukan tempur yang mempunyai persenjataan
lengkap. Setiap sistem, organ, atau kelompok sel di dalam tubuh mewakili
keseluruhan di dalam suatu pembagian kerja yang sempurna.

Sistem imun diperlukan sebagai pertahanan tubuh terhadap infeksi. Berbagai


komponen system imun bekerja sama dalam sebuah respon imun. Apabila seseorang
secara imunologis terpapar pertama kali dengan antigen kemudian terpapar lagi
dengan antigen yang sama, maka akan timbul respon imun sekunder yang lebih
efektif. Reaksi tersebut dapat berlebihan dan menjurus ke kerusakan individu
mempunyai respon imun yang menyimpang.Sistem kekebalan tubuh sangat mendasar
peranannya bagi kesehatan, tentunya harus disertai dengan pola makan sehat, cukup
berolahraga, dan terhindar dari masuknya senyawa beracun ke dalam tubuh. Kondisi
sistem kekebalan tubuh menentukan kualitas hidup.

Tubuh manusia akan selalu terancam oleh paparan bakteri, virus, parasit, radiasi
matahari, dan polusi. Stress emosional atau fisiologis dari kejadian ini adalah
tantangan lain untuk mempertahankan tubuh yang sehat. Biasanya kita dilindungi oleh
system pertahanan tubuh.
Sistem imun adalah system perlindungan pengaruh luar biologis yang
dilakukan oleh sel dan organ khusus padasuatu organisme.Gejala menurunnya daya
tahan tubuh sering kali terabaikan sehingga timbul berbagai penyakit infeksi. Sejak
dasawarsa 1960 perhatian terhadap teknik imunisasi makin meningkat. Dewasa ini,
imunisasi telah menjadi amat terkenal sebagai metoda pilihan untuk penentuan analit
secara kuantitatif. Imunisasi telah masuk ke dalam banyak cabang dan disiplin dari
penelitian ilmiah terutama yang berkaitan dengan subyek biologis.

Sistem imun terdiri dari ratusan mekanisme dan proses yang berbeda yang
semuanya siap bertindak begitu tubuh kita diserang oleh berbagai bibit penyakit
seperti virus, bakteri, mikroba, parasit dan polutan. Sebagai contoh adalah cytokines
yang mengarahkan sel-sel imun ke tempat infeksi, untuk melakukan proses
penyembuhan.

Karena di hari ini kita hidup di lingkungan yang selalu dikelilingi oleh berbagai
ancaman bibit penyakit maka memiliki dan memelihara Sistem imun yang sehat &
optimal menjadi sangat penting.

Olehkarena itu kita sangat penting mengetahui apa itu sistem imun, Dalam
makalah ini akan di bahas tentang anatomi dan fisiologi dari sistem imun, yang dapat
kita pelajari.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Imunitas?
2. Apa organ yang berperan dalam Sistem Imunitas?
3. Apa saja sistem pertahanan tubuh?
4. Apa saja sistem Hipersensitivitas?
5. Apa saja penyakit yang menyerang Sistem Imunitas?
6. Apa upaya pencegahan nya?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Sistem Imunitas
2. Untuk mengetahui organ yang terlibat dalam sistem imunitas
3. Untuk mengetahui apa saja sistem pertahanan tubuh
4. Untuk mengetahui apa itu hipersenstivitas
5. Untuk mengetahui penyakit yang menyerang Sistem Imunitas
6. Untuk mengetahu apa saja upaya pencegahan penyakit

D. Manfaat
Dari makalah ini diharapkan dapat membantu pembaca dalam meningkatkan
pengetahuan kesehatan, yang merupakan aspek dasar dalam kehidupannya. Dalam
makalah ini akan membahas bagaimana cara menjaga imun dan daya tahan tubuh
yang stabil sebagai dasar untuk mencegah berbagai macam penyakit.
BAB II
PEMABAHASAN

A. Pengertian Sistem Imun

Sistem Imun (bahasa Inggris: immune system) adalah sistem pertahanan


manusia sebagai perlindungan terhadap infeksi dari makromolekul asing atau
serangan organisme, termasuk virus, bakteri, protozoa dan parasit. Sistem kekebalan
juga berperan dalam perlawanan terhadap protein tubuh dan molekul lain seperti yang
terjadi pada autoimunitas, dan melawan sel yang teraberasi menjadi tumor.
Sistem kekebalan atau sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar
biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme. Jika sistem
kekebalan bekerja dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi
bakteri dan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh.
Jika sistemkekebalan melemah, kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang,
sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus yang menyebabkan demam dan flu,
dapat berkembang dalam tubuh. Sistem kekebalan juga memberikan pengawasan
terhadap sel tumor, dan terhambatnya sistem ini juga telah dilaporkan meningkatkan
resiko terkena beberapa jenis kanker.

Fungsi Sistem Imun :


1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit menghancurkan & menghilangkan
mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor)
yang masuk ke dalam tubuh
2. Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak untuk perbaikan jaringan.
3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal
Sasaran utama: bakteri patogen & virus
Leukosit merupakan sel imun utama (disamping sel plasma, makrofag, & sel mast)

B. Organ yang Terlibat dalam Sistem Imunitas

Sistem imunitas manusia berhubungan erat dengan sistem limfatik, karena itu
organ organ yang berperan disini adalah organ-organ sistem limfatik. Dibagi menjadi
dua, yaitu :

I. Organ limfatikprimer
1. Timus
Suatu jaringan limfatik yang terletak di sepanjang trakea di rongga dada
bagian atas. Fungsinya memproses limfosit muda menjadi T limfosit.

2. Sumsum Tulang
Jaringan lunak yang ditemukan pada rongga interior tulang yang merupakan
tempat produksi sebagian besar sel darah baru. Sumsum tulang merupakan jaringan
limfatik karena memproduksi limfosit muda yang akan diproses pada timus atau
tempat-tempat lainnya untuk menjadi limfosit T atau limfosit B.

II. Organ limfatik sekunder

1. Tonsil

Jaringan lymphatic yang terdiri dari kumpulan-kumpulan limposit .


Fungsi : Memproduksi lymphatic dan antibodi yang kemudian akan masuk ke dalam
cairan lymph.
Tonsil terletak pada :
1)Dinding dalam nosopharynx (tonsila pharingea )
2)Fosa tonsilaris di samping-belakang lidah (tonsil palatina)
3)Di bawah lidah (tonsila liqualis)
Tonsil bukan merupakan kelenjar karena tidak memiliki pembuluh lymph afferent,
oleh sebab itu tonsil tidak menyaring cairan lympha.

2. Nodus Limfa
Adalah titik di sepanjang pembuluh limfa yang memiliki ruang (sinus) yang
mengandung limfosit dan makrofag.

Nodus limfa berfungsi sebagai:


Penyaring mikroorganisme dalam limfe ketika cairan tersebut melewati
nodus. Jadi bila jaringan terinfeksi, nodus limfatik bisa menjadi bengkak dan nyeri
bila ditekan. Apabila infeksinya ringan, imfeksi tersebut akan diatasi oleh sel-sel
nodus sehinggar nyeri serta bengkak mereda. Apabila infeksinya berat, organesme
penyebab infeksi akan menyebabkan peradangan akut dan destruksi sehingga
terbentuklah abses di dalam nodus tersebut. Apabila bakteri tidak berhasil dirusak
oleh nodus, bakteria tersebut dapat masuk ke dalam aliran limfe dan menginfeksi
sirkulasi sistemik dan menimbulkan septikemia.
1.Memproduksi limfosit baru untuk aliran darah. Sel-sel di dalam nodus
bermultiplikasi secara konstan dan sel-sel yang baru terbentuk akan dibawa oleh
cairan limfe.
2. Nodus dapat memproduksi beberapa antibodi dan antitoksin untuk mencegah
infeksi.

3. Limpa

Limpa ialah sebuah kelenjar berwarna ungu tua yang terletak di sebelah kiri
abdomen di daerah hipogastrium kiri di bawah iga kesembilan, sepuluh, dan sebelas.
Limpa berdekatan pada fundus dan permukaan luarnya menyentuh diafragma. Limpa
menyentuh ginjal kiri, kelokan kolon di kiri atas, dan ekor pankreas.

Limpa terdiri atas struktur jaringan ikat . Diantara jalinan-jalinan itu


terbentuk isi limpa atau pulpa yang terdiri atas jaringan limfe dan sejumlah besar sel
darah. Limpa dibungkus oleh kapsul yang terdiri atas jaringan kolagen dan elastis
yang terdiri dan beberapa serabut otot halus. Serabut otot halus ini berperram-
seandainya ada- sangat kecil bagi limpa manusia. Dari kapsul itu keluar tajuk-tajuk
trabekulae yang masuk ke dalam jaringan limpa dan membaginya ke dalam beberapa
bagian.

Pembuluh darah limpa masuk dan keluar melalui hilum yang berada di
permukaan dalam. Pembuluh-pembuluh darah itu menuangkan isinya langsung ke
dalam pulpa, sehingga darahnya dapat bercampur dengan unsur-unsur limpa dan tidak
seperti pada organ-organ yang lain dipisahkan oleh pembuluh darah. Disini tidak
terdapat sistem kapiler biasa. Tetapi langsung berhubungan dengan sel-sel limpa.
Darah yang mengalir dalam limpa dikumpulkan lagi oleh sistem sinus yang bekerja
seperti vena dan yang mengantarkannya ke dalam cabang-cabang vena.
Cabang-cabang ini bersatu dan membentuk vena limpa (vena lenalis). Vena ini
membawa darahnya masuk ke peredaran gerbang (peredaran portal) dan diantarkan
ke hati.

Fungsi limpa :
1. Sewaktu masa janin limpa membentuk sel darah merah dan mungkin pada orang
dewasa juga masih mengerjakannya bila sumsum tulang rusak.
2. Sel darah merah yang sudah rusak dipisahkan dari sirkulasi.
3. Limpa juga menghasilkan limfosit.
4. Diperkirakan juga limpa bertuigas menghancurkan sel darah putih dan trombosit.
5. Sebagai bagian dari sistema retikulo endoteleal ,limpa juga terlibat dalam
perlindungan terhadap penyakit dan menghasilkan zat-zat antibodi.

C. Sistem Pertahanan Tubuh

Pertahanan tubuh ada 2 yaitu pertahanan tubuh non spesifik dan pertahanan tubuh
spesifik.

1. Pertahanan tubuh non spesifik (Natural / Imunitas Bawaan)


Dikatakan tidak spesifik karena berlaku untuk semua organisme dan memberika
n perlindungan umum terhadapberbagai jenis agent. Secara umum pertahanan tubuh
non spesifik ini terbagi menjadi pertahanan fisik, mekanik dan kimiawi.

Lapisan pertahanan tubuh non spesifik dibagi menjadi dua, yaitu :


I. Lapisan Pertama

A. Pertahanan fisik

Pertahanan tubuh non


spesifik dengan pertahanan fisik dalam tubuh manusia antara lain adalah:
a) Kulit, kulit yang utuh menjadi salah satu garis pertahanan pertama karena sifatnya
yang permeable terhadap infeksiberbagai organisme.
b)Asam laktat, dalam keringat dan sekresi sebasea dalam mempertahankan
pH kulit tetap rendah,
sehingga sebagian besarmikroorganisme tidak mampu bertahan hidup dalam kondisi
ini.
c)Cilia, mikroorganisme yang masuk saluran nafas diangkut keluar oleh gerakan silia
yang melekat pada sel epitel.

d)Mukus,
membrane mukosa mensekresi mucus untuk menjebak mikroba dan partikel asing lain
nya serta menutupmasuk jalurnya bakteri/virus.
e)Granulosit,
mengenali mikroba organisme sebagai musuh dan menelan serta menghancurkan mer
eka.
f)Proses inflamasi,invasi jaringan oleh mikroorganisme merangsang respon inflamasi
pada tubuh dengan tandainflamasi yaitu kemerahan, panas,pembengkakan, nyeri,
hilangnya fungsi dan granulosit dan mikroorganisme nosit keluar.

B. Pertahanan mekanik

Pertahanan tubuh non spesifik dengan cara pertahanan mekanik antara lain
adalah:
a.Bersin, reaksi tubuh karena ada benda asing (bakteri, virus, benda dan
lain-lain yang masuk hidung) reaksi tubuhuntuk mengeluarkan dengan bersin.
b.Bilasan air mata, saat ada benda asing produksi air
mata berlebih untuk mengeluarkan benda tersebut.
c.Bilasan saliva, kalau ada zat berbahaya produksi saliva berlebih untuk menetralkan.
d.Urin dan feses, jika berlebih maka respon tubuh untuk segera mengeluarkannya.

C. Pertahanan kimiawi

Pertahanan tubuh non spesifik dengan cara kimiawi antara lain adalah:
a.Enzim dan asam dalam cairan pencernaan berfungsi sebagai pelindung bagi tubuh.
b.HCL lambung, membunuh bakteri yang tidak tahan asam.
c.Asiditas vagina, membunuh bakteri yang tidak tahan asam.
d.Cairan empedu, membunuh bakteri yang tidak tahan asam. (1)

II. Lapisan kedua


A.Seluler
a.Natural Kiler
Adalah leukosit yang berjaga di sistem peredaran darah dan limfatik. Sel ini mampu
melisis sel kanker dan sel terinfeksi virus.
b.Sel fagosit
Sel fagosit terdiri atas neutrofil, monosit dan makrofag. Sel fagosit menghancurkan
antigen dengan mekanisme fagositosis.

B.Interferon
Interferon adalah protein yang dihasilkan sel tubuh yang diserang virus. Interferon
berfungsi memperingatkan sel lain di sekitarnya akan bahaya suatu antigen. Interferon
mampu menghambat jumlah sel yang terinfeksi, karena mengubah sel di sekitarnya
menjadi tidak dikenali antigen

C. Inflamasi
Adalah peradangan jaringan yang merupakan reaksi cepat terhadap suatu kerusakan.
Fungsi inflamasi:
1.Membunuh antigen yang masuk.
2.Mencegah penyebaran infeksi.
3.Mempercepat proses penyembuhan

2.Pertahanan tubuh spesifik (Pertahanan Tubuh Didapat)


Dikatakan spesifik karena hanya terbatas pada satu mikroorganisme dan tidak me
mberikan proteksi terhadapmikroorganisme yang tidak berkaitan. Pertahanan ini di da
pat melalui pejanan terhadap agen infeksi spesifik sehingga jaringantubuh membentuk
system imun.
Komponen sistem imun yang paling utama adalah pada bagian ini yaitu
leukosit.
Kekebalan tubuh yang didapat dibagi menjadi dua , yaitu :

A.Kekebalan Humoral
Imunitas humoral adalah imunitas yang diperankan oleh sel limfosit B dengan
atau tanpa bantuan sel imunokompeten lainnya. Tugas sel B akan dilaksanakan
oleh imunoglobulin yang disekresi oleh sel plasma. Terdapat lima kelas
imunoglobulin yang kita kenal, yaitu IgM, IgG, IgA, IgD, dan IgE.
Pembentukan kekebalan humoral dilakukan setelah respon imun non-spesifik berhasil
dilakukan.
1)Fragmen antigen yang telah difagositosis tidak dicerna oleh sel fagosit.
2)Fragmen tersebut kemudian ditampilkan pada sel fagosit untuk diambil pesannya
oleh sel T helper melalui molekul MHC kelas II.
3)Pesan mengenai fragmen antigen kemudian dikirimkan oleh sel T helper kepada sel
B. Sel limfosit B akan membentuk kekebalan humoral dengan membelah diri.

Macam-macam sel limfosit B:


1)Sel B memori, diprogram untuk mengingat dan mengenali antigen spesifik apabila
menyerang tubuh sewaktu-waktu.
2)Sel B plasma, mensekresikan antibodi dan hidup selama 4-5 hari.

B. Kekebalan Dimediasi Sel


Pembentukan kekebalan diperantarai sel dilakukan jika respon imun non-spesifik
gagal menahan antigen masuk ke tubuh.
Kekebalan diperantarai sel dibentuk dari mekanisme penghancuran antigen oleh sel
limfosit T.
1) Antigen yang lolos dari sel fagosit akan difagositosis oleh sel-sel tubuh.
2) yang telah difagositosis tidak dicerna oleh sel-sel tubuh.
3) Fragmen tersebut kemudian ditampilkan pada sel tubuh untuk diambil pesannya
oleh sel T sitotoksik melalui molekul MHC kelas I.

Sel limfosit T akan membentuk kekebalan diperantarai sel dengan melisis sel tubuh
yang diserang sehingga mengalami apoptosis. Kekebalan ini tidak menghasilkan
antibodi.

Macam-macam sel limfosit T:


1)Sel T memori, diprogram untuk mengingat dan mengenali antigen spesifik apabila
menyerang tubuh sewaktu-waktu.
2)Sel T helper , mengontrol pembelahan sel B, pembentukan antibodi dan aktivasi sel
T.
3)Sel T sitotoksik (pembunuh), melisis sel tubuh yang diserang antigen.
4)Sel T supresor, menurunkan respon imun yang lebih dari cukup. (5)
D. Reaksi Hipersensitivitas
Adalah suatu respon imun yang tidak diinginkan yang dapat menyebabkan
kerusakan jaringan sebagai akibat paparan (antigen) terhadap substrat yang secara
intrinsik sebenarnya tidak berbahaya
Penggolongannya menurut Gells dan Coombs , yaitu :

Penggolongan Contoh
Tipe I Immediate Hypersentivity Drug allergy (termasuk
anaphylaxis shock)
Hay fever

Tipe II Antibody mediated Anemia hemolitik


cytotoxicity

Tipe III Immune compleks Auto imun


Tipe IV Cell–mediated Dermatitis kontak,
Hypersentivity
TBC

E. Penyakit Yang Menyerang Sistem Imunitas

a)HIV-AIDS
AIDS, merupakan suatu sindrom atau penyakit yang disebabkan oleh virus HIV(Hum
an Immunodeficiency Virus).Pada tubuhmanusia, virus HIV hanya menyerang sel yan
g memiliki protein tertentu .Protein itu ialah yang terdapat pada sel darah putih T4,yai
tu sel darah putih yang berperan menjaga system kekebalan tubuh.Apabila virus HIV
menginfeksi tubuh, manusia akanmengalami penurunan
system kekebalan tubuh.Akibatnya, para penderita HIVAIDS akan mudah terinfeksi b
erbagai jenis penyakit.Penderita HIV positif umumnya masih dapat hidup dengan nor
mal dan tampak sehat, tetapi dapat menularkan virus HIV.
Penderita AIDS adalah penderita HIV positif yang telah menunjukkan gejala penyakit
AIDS. Waktu yang dibutuhkan seorangpenderita HIV positif untuk menjadi penderita
AIDS relative lama, yaitu antara 510 tahun.Bahkan ada penderita HIV positif yangse
umu hidupnya tidak menjadi penderita AIDS.Ha ltersebut dikarenakan virus HIV dida
lam tubuh membutuhkan waktu untukmenghancurkan system kekebalan tubuh pender
ita.Ketika system kekebalan tubuh sudah hancur,penderita HIV positif akanmenunjuk
kan gejala penyakit AIDS.

b)Patofisiologi
Supaya terjadi infeksi, virus harus masuk ke dalam sel, dalam hal ini sel darah putih.
Materi genetik virus yang dimasukkan ke dalam DNA sel yang terinfeksi. DI dlam sel,
virus berkembang biak pada akhirnya menghancurkan sel serta melepaskan partikel
virus yang baru. Partikel virus yang baru kemudian menginfeksi limfosit lainnya dan
menghancurkannya. Virus menempel pada limfosit yang memiliki satu reseptor
protein yang disebut CD4 yang terdapat di selaput bagian luar.
Sel-sel yang memiliki reseptor biasanya, disebut sel CD4+ atau limfosit penolong.
Limfosit T penolong berfungsi mengaktifkan dan mengatur sel-sel lain pada sistem
kekebalan (misalnya limfosit B, makrofag dan limfosit T sitotoksik) yang semuanya
membantu menghancurkan sel-sel ganas dan organesme asing. Infeksi HIV
menyebabkan hancurnya limfosit T penolong, sehingga terjadi kelemahan sistem
tubuh dalam melindungi dirinya terhadap infeksi dan kanker.

c) Farmakoterapi
Obat-obatan HIV AIDS :
1.NRTI (nucleoside atau nucleotide reserve transcriptase inhibitor)
2.NNRTI (non nucleoside reserve transcriptase inhibitor)
3.PI (protease inhibitor)

d)Penularan AIDS
Dari tekniknya, virus AIDS sulit berpindah. Kontak secara kebetulan di dudukan
toilet, bersentuhan, berjabat tangan, memencet tombol pintu, setelah ditengarai
menjadi saluran penularan AIDS. Padahal pengertian ini salah besar. AIDS ditularkan
melalui transfusi darah. Virus ditemukan di darah, mani, kelenjar vagina, urin, air
susu, air ludah dan air mata. Biasanya kulit sudah cukup untuk menghentikan
masuknya virus. Tapi jika cairan di tubuh anda, virus langsung masuk ke tubuh anda
dan untuk itu bisa menular.
Meskipun virus AIDS ditemukan pada kelenjar air ludah, ciuman dipertimbangkan
bukanlah faktor beresiko penularan AIDS. Tidak ada catatan penularan dengan cara
ini. Cairan yang beresiko tinggi adalah darah dan mani, dan pada tingkat yang lebih
rendah, kelenjar vagina. Jika kulit anda luka, itu bisa menjadi tempat masuknya virus
AIDS.
Lebih mudah lagi penularan AIDS melalui anal seks karena lubang anus lebih
menyenangkan daripada vagina. Sebaliknya, butiran kelenjar juga dihasilkan lubang
vagina selagi berhubungan intim. Ini adalah jalur langsung menuju darah buat virus
AIDS. Ini bisa terjadi pada anda. Jika penis anda panas atau kulit terluka, virus
langsung bisa masuk ke dalam darah.
Para ahli mengemukakan bahwa anda tidak harus berhubungan seks dengan memaksa
atau kekerasan. Hindari memasukkan obyek yang besar ke dalam vagina atau anus.
Gunakanlah kondom bersih dan sederhana.

E. Pencegahan

1.Tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah.


2.Tidak bergonta-ganti pasangan.
3. Menghindari pemakaiaan obat-obatan terlarang.
4. Penggunaan jarum suntik hanya sekali pakai.
5. Ibu yang positif HIV dianjurkan untuk tidak menyusui bayinya.
6. Penderita HIV jangan melakukan donor darah.
7. Setiap melakukan transfusi darah, darah dipastikan benar-benar terbebas dari HIV.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan makalah diatas maka di dapat kesimpulan sebagai berikut:
1.Imunologi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi imunitas. Imunologi
berasal dari ilmu kedokteran dan penelitian awal akibat dari imunitas sampai penyakit.

2.Sistem kekebalan atau sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar
biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme.

3.Sistem imun berfungsi sebagai pelindung tubuh dari invasi penyebab penyakit,
menghancurkan dan menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri,
parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh.

4.Pertahanan tubuh ada 2 yaitu pertahanan tubuh spesifik dan pertahanan tubuh non
spesifik.

5.Mekanisme imunitas meliputi imunitas selular, yang dalamnya sel T dan makrofag
berpartisipasi dan imunitas humoral (dengan perantara antibodi) yang melibatkan
dalam sel T, sel B dan makrofag.

6.Ditinjau dari cara memperolehnya, imunitas dibagi menjadi dua yaitu imunitas aktif,
yaitu bila seseorang secara aktif membentuk sendiri imunitasnya terhadap suatu
penyakit dan imunitas pasif, yaitu bila imunitas itu berasal dari luar yang kemudian
masuk atau dimasukkan ke dalam tubuh.

7.Reaksi hipersensitivitas adalah suatu respon imun yang tidak diinginkan yang dapat
menyebabkan kerusakan jaringan sebagai akibat paparan (antigen) terhadap substrat
yang secara intrinsik sebenarnya tidak berbahaya.

8.Reaksi hipersensitivitas dibagi menjadi 4 tipe yaitu tipe I, II, III, dan IV.

9.HIV- AIDS merupakan penyakit yang menyerang sistem imunitas manusia. HIV
ditularkan melalui cairan tubuh, transfusi darah, jarum suntik, dan hubungan seks.

B. Saran
Yaitu untuk pembaca diharapkan dalam membaca makalah ini dapat lebih tahu
dan memahami tentang pentingnya Sistem Imun sehingga pemahaman itu dapat
diinformasikan kepada orang awam dan dapat diaplikasikan untuk diri sendiri dan
dilingkungan. Selain itu penulis mengharapkan saran yang membangun yang dapat
menjadi motivasi dalam pembuatan makalah-makalah berikutnya sehingga dalam
pembuatan makalah berikutnya penulis lebih teliti dan lebih baik lagi dalam
menyampaikan informasi dalam bentuk tertulis seperti makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Aisa. Makalah Anatom dan Fisiologi Manusia (Sistem Imun). 2012. Kendari :
Universitas

Haluoleo.http://aisaayi.blogspot.com/2013/03/anatomi-dan-fisiologi-manusia.html.
Diakses tanggal 31-08-2019

Bloom dan Fawcett. Buku Ajar Histologi Edisi 12. 2002. Jakarta : EGC.

Gibson, John. Fisiologi dan Anatomi Modern Untuk Perawat Edisi 2. Jakarta : EGC.

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196812012001122-RIT
A_SHINTAWATI/RITA-1/FILARIASIS.pdf. Diakses tanggal 31-08-2019

Anda mungkin juga menyukai