PENDAHULUAN
A. Latarbelakang
Etika keperawatan adalah cabang utama filsafat yang mempeljar nilai atau
kualitas yang menjadi study mengenai standar penilaian moral. Etika mnecangkup
analissi dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung ja-
wab. (Agus:2015)
tan. Kode etik keperwatan mengatur hubungan antara perawat dan pasien, perawat
profesi dan perawat terhadap pemerintah bangsa dan tanah air. Setiap perawat
pakan tanggung jawab moralnya dan tidak akan membuat keputusan dengan seb-
arangan.
Prinsip etika profesi merupakan sikap dasar yang harus dimiliki oleh setiap
prifesi. Prinsip etika profesi dapat juga diartikan sebagai tuntunan yang harus di-
kesehatan itu sendiri, yang bila dihimpun sering disebut sebgai kode etik. Kode
1
baik yang berhubungan dengan pasien, masyarakat, teman sejawat, dan diri
sendiri. Kode etik diorganisasikan dalam nilai moral yang merupakan pusat bagi
keperawatan yang sesuai dengan etika semuanya bermuara dalam hubungan pro-
fessional perawat dengan klien dan menunjukkan apa yang dierduliakan perawat
dari prinsip penghargan timbul prinsip otonomi yang bekenaan dengan hak orang
sebenarnya atau untuk tidak membohongi orang lain. Prinsip confidintiality (ke-
hak istimewa pasien dan tidak untuk disebarkan secara tidak tepat. Fidentilinty
atau kesetiaan , berarti perawat bekewajiban untuk setia dengan kesepakatan dan
tanggung jawab yang telah dibuat, meliputi menempaati janji, menyimpan ra-
hasia. Perinsip justice (keadilan), merupakan prinsip keadilan untuk berlaku adil
Semua nilai-nilai molral tersebut selalu dan harus dijalankan pada setap
tenaga kesehataan lain. Kondisi inilah yang sering kali menimbulkan konflik di-
lema etik. Maka penyelesaian dari dilemma etik tersebut harus dengan yang bijak
dan saling memuaskan baik pemberi asukan keperawatan (perawat), pasien dan
2
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
mengenai :
1. Etika Keperawatan
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian Etika
Etika adalah kata yang berasal dai yunani yaitu etos yang berarti kebiasaan
atau model perilaku, atau standar yang diharapkan dan kriteria tertentu untuk
suatu tindakan, etika juga dapat di artikan segala sesuatu yang berhubungan
buatan. Maka dapat di artikan bahwa etika adalah peraturan atau norma yang
aksanakan pada ilmu dan kiat keperawatan serta menggunakan kode etik se-
disebut dengan kode etik. Kode etik keperawatan merupakan suatu pernyataan
4
2. Pengertian Etik
Etik adalah ilmu yang mempelajari baik buruknya perbuatan secara moral.
anggota masyarakat tersebut. Etik juga diatur oleh kode etik. Kode etik adalah
3. Pengertian Etiket
sehari hari. Maka dapat di artikan bahwa etiket adalah perilaku seorang sehari
hari.
a. Etiket cara yang tepat atau ditentukan dalam kalangan masyarakat tertetu. Se-
dangkan etika memberi norma tentang suatu perbuatan apakah suatu per-
lain. Sedangkan etika selalu berlaku, meskipun tidak ada orang yang
menyaksikan
c. Etiket bersifat relative kaena ukuran sopan santun anatara masyarakat satu
dengan lainnya. Sedangkan etika lebih bersifat mutlak atau tidak dapat di-
ganggu gugat.
d. Etiket menyangkut aspek lahiriah atau dapat dilihat oleh masyarakat. Se-
5
C. Kode Etik Keperawatan
kesempurnaan dan nilai kelompok. Kode etik adalah prinsip etik yang digunakan
Kode etik disusun dan disahkan oleh organisasi atau wadah yang membina
profesi tertentu baik secara nasional maupun internasional. Kode etik keperawatan
29 November 1989.
Kode etik keperawatan Indonesia tersebut terdiri dari 4 bab dan 16 pasal.
1. Bab 1, terdiri dari empat pasal, menjelaskan tentang tanggung jawab perawat
2. Bab 2, terdiri dari lima pasal menjelaskan tentang tanggung jawab perawat
terhadap tugasnya.
3. Bab 3, terdiri dari dua pasal, menjelaskan tanggung jawab perawat terhadap
4. Bab 4, terdiri dari empat pasal, menjelaskan tentang tanggung jawab perawat
5. Bab 5, terdiri dari dua pasal, menjelaskan tentang tanggung jawab perawat
6
Dengan penjabarannya sebagai berikut :
7
2. Perawat, wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya
berlaku.
keperawatan.
8
2. Perawat, menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan, dan
perkembangan keperawatan.
keperawatan.
9
D. Tujuan Kode Etik Keperawatan
Pada dasarnya, tujuan kode etik keperawatan adalah upaya agar perawat,
sebagai berikut :
1. Merupakan dasar dalam mengatur hubungan antar perawat, klien atau pasien,
teman sebaya, masyarakat, dan unsur profesi, baik dalam profesi keperawatan
tugasnya.
keperawatan.
praktek keperawatan.
10
E. Prinsip-Prinsip Etika Keperawatan
tidak akan pernah berubah. Prinsip ini juga diteapkan baik dalam bidang pendidi-
kewajiban moral yang universal. Hal yang fundamental dari prinsip ini adalah
1. Autonomy (Otonomi)
logis dam memutuskan. Prinsip otonomi ini adalah bentuk respek terhadap
saat perawat menghargai hak hak pasien dalam membuat keputusan tentang
keperawatan dirinya. Dengan kata lain otonomi adalah hak dari pasien untuk
pusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan dari dan orang lain.
Dapat di artikan juga melakukan yang baik dan tidak merugikan pasien atau
11
3. Justice (keadilan)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terapi yang sama dan adil terhadap
Nilai ini di reflesikan dalam praktek professional ketika perawat bekerja untuk
hal yang benar sesuai hukum, standar praktek keyakinan yang benar untuk
sip untuk bertindak keadilan bagi setiap individu, setiap individu mendapat
Prinsip ini berarti segala tindakan yang dilakukan pada klien tidak men-
imbulkan bahaya atau cidera secara fisik dan psikologis. Biasanya sama
5. Veracity (kejujuran)
Prinsip veracity yaitu penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh
pasien dan untuk meyakinkan bahwa pasien sangat mengerti. Prinsip ini
Dengan kata lain prinsip ini merupakan prinsip moral dimana kita mempunyai
6. Fidelity (loyality/ketaatan)
hadap orang lain. Perawat setia pada komitmenya dan menepati janji serta me-
12
7. Akuntabilitas
Prinsip ini berhubungan erat dengan fidelity yang berarti bahwa tanggung
jawab pada setiap tindakan dan dapat digunakan untuk menilai orang lain.
sional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.
13
BAB III
PEMBAHASAN
1. Autonomy (Kemandirian)
pikir secara logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa
bedaan diri, dan perawat haruslah bisa menghormati dan menghargai ke-
mandirian ini.
hukan klien bahwa keadaanya baik, padahal terdapat gangguan atau penyim-
pangan
Prinsip ini menuntut perawat untuk melakukan hal yang baik sesuai
gram latihan untuk memperbaiki kesehatan secara umum, tetapi perawat men-
baiki kesehatan secara umum adalah suatu kebaikan, namun menjaga resiko
14
3. Justice (Keadilan)
Nilai ini direfleksikan ketika perawat bekerja sesuai ilmu dan kiat
Contoh ketika perawat dinas sendirian dan ketika itu ada klien baru masuk
serta ada juga klien rawat yang memerlukan bantuan perawat maka perawat
Contoh ketika ada klien yang menyatakan kepada dokter secara tertulis
5. Veracity (Kejujuran)
Prinsip ini tidak hanya dimiliki oleh perawat namun harus dimiliki oleh
15
Informasi yang diberikan harus akurat, komprehensif, dan objektif.
tahu.
Contoh Ny. A masuk rumah sakit dengan berbagai macam fraktur karena
kecelakaan mobil, suaminya juga ada dalam kecelakaan tersebut dan mening-
gal dunia. Ny. A selalu bertanya-tanya tentang keadaan suaminya. Dokter ahli
minya kepada klien. Perawat dalam hal ini dihadapkan oleh konflik kejujuran.
Untuk mencapai itu perawat harus memiliki komitmen menepati janji dan
7. Confidentiality (Kerahasiaan)
Dokumentasi tentang keadaan kesehatan klien hanya bisa dibaca guna keper-
luan pengobatan, upaya peningkatan kesehatan klien dan atau atas permintaan
8. Accountability (Akuntabilitas)
Contoh perawat bertanggung jawab pada diri sendiri, profesi, klien, ses-
ame teman sejawat, karyawan, dan masyarakat. Jika perawat salah memberi
16
dosis obat kepada klien perawat dapat digugat oleh klien yang menerima obat,
dokter yang memberi tugas delegatif, dan masyarakat yang menuntut kemam-
puan professional.
Dilema etika sendiri adalah suatu masalah yang melibatkan dua (atau
lebih) landasan moral suatu tindakan tetapi tidak dapat dilakukan keduanya secara
bersamaan. Pada dilema etika ini, akan sukar sekali menentukan mana yang benar
dan mana yang salah. Sehingga, seringkali hal tersebut dapat menimbulkan stress
pada perawat, karena sejatinya seorang perawat tahu apa yang harus dilakukan
penting dalam pengambilan keputusan etik yang berkaitan dengan dilema etik.
tan yang pada dasarnya terdiri dari lima jenis permasalahan, yaitu;
Contoh Masalahnya : seorang ibu minta perawat untuk melepas semua se-
lang yang dipasang pada anaknya yang berusia 14 tahun, yang telah koma
17
wan kuantitas hidup, karena keluarga pasien menanyakan apakah selang-se-
lang yang dipasang hampir pada semua bagian tubuh dapat mempertahankan
bebas. Pada situasi ini, perawat pada permasalahan upaya menjaga kesela-
menggunakan narkotika. Dalam posisi ini, perawat tersebut berada pada ma-
salah apakah ia akan mengatakan hal ini secara terbuka atau diam, karena di-
ancam akan dibuka rahasia yang dimilikinya bila melaporkan hal tersebut
ripada berobat ke dokter. Hal ini tentunya merupakan masalah etik yang
agama, penyakit mungkin saja timbul sebagai akibat dari banyaknya dosa
18
Contoh masalahnya : di Irian Jaya, sebagian masyarakat melakukan tinda-
kan untuk mengatasi nyeri dengan daun-daun yang sifatnya gatal. Mereka
percaya bahwa pada daun tersebut terdapat miang yang dapat melekat dan
Adapun permasalahan etik yang yang sering muncul banyak sekali, seperti
pemberian makanan dan cairan, euthanasia, transplantasi organ serta beberpa per-
evaluasi diri dan kelompok, tanggung jawab terhadap peralatan dan barang, mem-
buruk dan tidak bijak, serta berupaya untuk mengubah keadaan tersebut.
perawat sebagai pelaku asuhan keperawatan dan juga terhadap teman sejawat.
Dilain pihak perawat harus menjaga nama baik antara teman sejawat,
tetapi bila ada teman sejawat yang melakukan pelanggaran atau dilema etik
19
2. Menghadapi Penolakan Pasien terhadap Tindakan Keperawatan atau Pen-
gobatan
Masalah ini sering juga terjadi, apalagi pada saat ini banyak bentuk-bentuk
keinginannya.
oleh beberapa factor, seperti pengetahuan, tuntutan untuk dapat sembuh cepat,
hak pasien dan merupakan hak outonmy pasien, pasien berhak memilih, me-
nolak segala bentuk tindakan yang mereka anggap tidak sesuai dengan
dirinnya, yang perlu dilakukan oleh perawat adalah menfasilitasi kondisi ini
Berbagai teori telah dijelaskan bahwa secara formal peran perawat adalah
terjadi di Indonesia, terutama oleh perawat yang ada didaerah perifer (pusk-
20
Dari hasil penelitian, Sciortio (1992) menyatakan bahwa pertentangan an-
tara peran formal perawat dan pada kenyataan dilapangan sering timbul dan
ini bukan saja masalah nasional seperti di Indonesia, tetapi juga terjadi di
tan yang kurang dan juga kurang aturan-aturan yang jelas sebagai bentuk per-
lindungan hukum para pelaku asuhan keperawatan hal ini semakin tidak jelas
penyelesaiannya.
tidak merasa bahwa, saat itu perawat berkata tidak jujur. Padahal yang dil-
Sebagai contoh: sering terjadi pada pasien yang terminal, saat perawat
“tidak apa-apa ibu/bapak, bapak/ibu akan baik, suntikan ini tidak sakit”.
sedih karena kondisinya dan tidak mau pasien takut akan suntikan yang diberi-
kan, tetapi didalam kondisi tersebut perawat telah mengalami dilema etik. Bila
perawat berkata jujur akan membuat sedih dan menurunkan motivasi pasien
Dalam bahasa Indonesia dikenal istilah menguntil atau pilfering, yang be-
21
Sebagai contoh: ada pasien yang sudah meninggal dan setalah pasien
Hal ini sering terjadi karena perawat merasa obat-obatan tersebut tidak ada
artinya bagi pasien, memang benar tidak artinya bagi pasien tetapi bagi
Yang penting pada kondisi ini adalah komunikasi dan informai yang jelas
terhadap keluarga pasien dan izin dari keluarga pasien itu merupakan hal yang
sangat penting. Karena walau bagaimanapun keluarga harus tahu secara pasti
Perawat harus dapat memberikan penjelasan pada keluarga dan orang lain
bahwa menggambil barang yang seperti kejadian diatas tidak etis dan tidak
a. Malpraktek
akal”.
Bila dilihat dari definisi diatas maka malpraktek dapat terjadi ka-
22
Malpraktek dapat dilakukan oleh profesi apa saja, tidak hanya dok-
b. Neglience (Kelalaian)
dalam arti malpraktik, artinya bahwa dalam malpraktek tidak selalu ada
unsur kelalaian.
purno, 2005).
dengan kelalaian adalah sikap kurang hati-hati, yaitu tidak melakukan apa
23
BAB III
PENUTUP
Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi pokok ba-
hasan dalam masakalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan karena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan judul makalah ini penulis banyak berharap para pembaca yang budiman mem-
beriakn kritikk dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah
berghuna bagi poenyuulids pada khususnya juga para pewmbaca yang budiman pada
umumnya.
A. Kesimpulan
Keperawatan sebagai suatu profesi bertanggung jawab dan brtanggung gugat atas
ganisasi profsi,hanya saja kode etik yang dibuat masih sulit dilaksanakan dilapangan
karena bentuk kode etik yg ada masih belum dijabarkan secara terinci dan lengkap
jawabkan ,etik bicara tentang hal yang benar dan hal yang salah dan didalam etik
terdapat nilai-nilai moral yang merupakan dasar dari perilaku manusia(niat). Prinsip
–prinsip moral telah banyak diuraikan dalam teori termasuk didalamnya bagaimana
24
sangat penting dan sesuatu yang tidak boleh di tawar lagi dan harus dilaksanakan da-
Setiap manusia mempunyai hak dasar dan hak untuk berkembang dmikian juga
bagi pasien sebagai penerima asuhan keperawatan mempunyai hak yang sama walau-
pun sedang dalam kondisi sakit. Demikian juga perawat sebagian pemberi asuhan
nyai hak dan kewajiban sesuai posisinya. Disinilah sering terjadi dilemma etik,di-
lemma etik merupakan bentuk konflik yang terjadi disebabkan oleh beberapa fac-
tor,baik factor internal maupun ekstrnal,disamping itu karena adanya interaksi atau
hubungan yang saling membutuhkan. Oleh sebab itu dilemma etik harus diselesaikan
baik pada tingkat individu dan institusi serta organisasi profsi dengan penuh tanggung
jawab
B. Saran
1. Pentingnya membuat standar praktek keperawatan yang jelas dan dapat di-
prtanggung jawabkan.
3. Kode etik di Indonesia yang sudah ada perlu didukung dengan adnya perangkat-
perangkat aturan yang jelas agar dapat dilaksanakan secara baik dilapangan.
mengetahui dengan pasti segala bentuk etim maupun isu eti keperawatan,dan ma-
25
Daftar Pustaka
Addison Wesley.
26