Anda di halaman 1dari 10

”Konsep Berpikir kritis dan

Pengambilan keputusan dalam


keperawatan
(Critical Thinking and Clinical
Judgment in .>
Nursing)”
Oleh :

Nadiyya Zahara (223310982)

Dosen Pengampu Mata Kuliah:


N s. Yessi Fadriyanti, M.Kep

2
 Benner (1984) berpendapat bahwa pengambilan
keputusan klinis terdiri atas pemikiran kritis dan
penuh pertimbangan, serta penetapan dari ilmu serta
pikiran kritis.
 Perawat akan cepat bertindak ketika kondisi pasien
menurun, mendeteksi masalahnya danberinisiatif
Definisi untuk memperbaikinya,
 Pemikiran kritis adalah pusat praktik keperawatan
profesional karena hal tersebut membuat seorang
perawat terus memperbaiki cara pendekatan kepada
klien dan menerapkan pengetahuan-pengetahuan baru
yang berdasarkan pengalaman dari sebelumnya.
3
Tujuan (Goal) dan Hasil Akhir
(Outcomes) Keperawatan

 Perawat harus selalu berpikir secara kritis


Tujuannya untuk tentang klien dan respons klien terhadap
mengetahui bagaimana pendekatan masalah kesehatan mereka untuk memberikan
berpikir kritis karena pada berpikir kritis tingkat perawatan yang paling efektif dan
ada komponen yang sangat penting yang paling sesuai.
menunjukkan kebiasaan berpikir
seseorang yang bersifat fleksibel. Di  Pentingnya bagi perawat untuk belajar
mana dalam pengkajian, penting bagi berpikir kritis tentang apa yang harus dikaji,
perawat harus berpikir kritis dalam sehingga perawat tidak akan melakukan
memproses informasi yang didapatkan ‘ kesalahan pada saat memberikan asuhan
dari klien ataupun keluarga klien. keperawatan kepada pasien.

4
Expert Thinking
.
(Berfikir Kritis)
 Perawat dihadapkan pada situasi harus
 Menurut Bandman (1998) berfikir kritis adalah berargumentasi untuk menemukan,menjelaskan
pengujian yang rasional terhadap ide-ide, kebenaran, mengklarifikasi isu, memberikan
pengaruh, asumsi, prinsip-prinsip, argument,
penjelasan, mempertahankan terhadap suatu
kesimpulan-kesimpulan, isu-isu, pernyataan,
keyakinan dan aktivitas. Pengujian ini berdasarkan tuntutan/tuduhan.
alasan ilmiah,pengambilan keputusan,dan Argumentasi menurut Badman (1988) terkait
kreativitas. dengan konsep berfikir dalam keperawatan :
 Berpikir kritis dalam keperawatan merupakan
komponen dasar dalam mempertanggungjawabkan 1. Berhubungan dengan situasi perdebatan.
profesi dan kualitas perawatan. Pemikir kritis 2. Debat tentang suatu isu
keperawatan menunjukkan kebiasaan mereka
dalam berpikir, kepercayaan diri, kreativitas, 3. Upaya untuk mempengaruhi individu/kelompok
fleksibiltas,pemeriksaan penyebab (anamnesa),
integritas intelektual, intuisi, pola piker 4. Penjelasan yang rasional
terbuka,pemeliharaan dan refleksi.
5
Pengembangan Clinical Judgment (Clinical Reasoning Skills)

 Hal yang paling mendasar dari clinical judgement yakni interpretasi.


Interpretasi adalah sebuah aktivitas yang sangat penting dalam membangun clinical judgment.
Interpretasi adalah hal yang dapat dilakukan seorang clinician untuk memperkirakan apa yang sedang
terjadi, berandai andai, membuat rancangan kemungkinan dan yang lainnya untuk mempermudah jalannya
diagnosa.
Dimana, setelah mendapatkan data tes psikologis seperti suara, gesture dan mimic, interpretasi juga
melibatkan respon dari clinician sendiri, meliputi apa yang ia pikirkan, koginitif clinician hingga
karakteristik si clinician sendiri untuk di interpretasikan sejalan dengan tujuannya yakni clinician
judgement.
 Dengan menggunakan beberapa pendekatan seperti psikoanalasia, behavoris, humanistic dan lainnya
para clinician berusaha menyelesaikan masalah yang dialami pasien.

6
Langkah-Langkah Metode Ilmiah 4. Merencanakan Desain Penelitian .
Menguraikan apa yang perlu ditelaah, data apa yang
1. Merumuskan Masalah : perlu dicari, di mana, bagaimana mengumpulkan,
mengolah dan juga menganalisisnya.
Kita membutuhkan suatu maslah yang bermanfaat
untuk diteliti dan yang dapat diselidiki melalui 5. Mengumpulkan Data Sesuai Dengan Desain
metode ilmiah Penelitian :
Terdapat sejumlah teknik pengumpulan data.
2. Meninjau Keputusan : Meskipun begitu teknik pengumpulan data harus
Tinjauan keputusan dilakukan untuk mencari dasar disesuaikan dengan jenis serta desain penelitiannya,
apakah berbentuk kualitatif atau kuantitatif .
teori yang digunakan sebagai dasar menganalisis
.
maslah yang diteliti agar penelitian tersebut dapat sebagaimana pada diseiplin ilmu-ilmu lainya. Data
dipertanggung jawabkan secara ilmiah yang terkumpul tersebut selanjutnya di analisis.
.
3. Merumuskan Hipotesis : 6. Menarik Kesimpulan :
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap Hal terpenting dari penarikan kesimpulan yang harus
masalah yang baru di teliti. Sedangkan hipotesis itu diperhatikan adalah Hipotesis, Kebenaran hasil
sendiri dapat dirumuskan berdasarkan atas kajian berdasarkan data penelitian, Implikasinya,
pustaka yang telah dilakukan.
Meningkatkan pengetahuan dan wawasan, Saran
sebagi kebijakan lebih lanjut
7
Peran Perawat Dalam Riset Keperawatan

a. Peran sebagai perancang dan penghasil riset


Merancang dan menghasilkan riset memerlukan keterampilan yang
mendasar,kuratifdan pragmatik dalam menentukan ketepatan dan keterkaitan masalah
untuk studi keperawatan.
b. Peran sebagai replikator
Proses pengulangan suatu riset yang telah dilakukan disebut sebagai replikasi suatu
studi. Replikasi menyangkut pengulangan suatu studi dengan kondisi-kondisi yang
sama dan peserta riset yang serupa dengan penyelidikan awal. Studi replikasi
juga bisa menyangkut penggunaan sempel,tempat waktu yang berbeda,tetapi
sesungguhnya sama.
c. Peran sebagai pengumpul data
Berpasrtisipasi dalam riset sebagai soran pengumpul data berarti bahwa perawat
membantu dalam melaksanakan implementasi riset yang direncanakan oleh peneliti lain.

8
Penelitian dalam praktik keperawatan

1. Penelitian Qualitatif
adalah pendekatan yang subjektif dan sistematis digunakan untuk menggambarkan
pengalaman hidup dan memberikan mereka arti.
Jenisnya :
a.Phenomenological Research
b.Grounded Theory Research
c.Ethnographical Research
d.Historical Research
2. Penelitian Quantitatif
adalah proses yang sistematis, objektif, dan formal dimana data numerik digunakan
untuk mendapatkan informasi.
Jenisnya :
a.Penelitian Deskriptif : mendeskripsikan gejala,peristiwa, atau kejadian yg terjadi.
b.Penelitian Korelasi : mengetahui hubungan 2 variabel/lebih
c.Penelitian Quasi-Eksperimental
d.Penelitian Eksperimental

9
THANKS
Does anyone have any questions?

addyouremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com

10

Anda mungkin juga menyukai