Kelompok 4 :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”STANDAR PRAKTIK
KEPERAWATAN DI INDONESIA”.
Tujuan penulisan ini untuk memenuhi tugas dari Ibu Efitra, S.Kp, M. Kep selaku dosen
pengampu pada mata kuliah Konsep Keperawatan Dasar. Makalah ini diharapkan dapat menjadi
penambah wawasan bagi pembaca serta bagi kami. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Efitra, S.Kp, M. Kep yang sudah mempercayakan tugas ini kepada kami, sehingga sangat
membantu kami untuk memperdalam pengetahuan pada mata kuliah yang sedang ditekuni. Terima
kasih juga kami ucapkan kepada semua pihak yang telah berbagi pengetahuannya kepada kami,
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Tidak ada gading yang tak retak, penulis menyadari jika makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran demi kesempurnaan dari
makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii
BAB I..................................................................................................................................
PENDAHULUAN....................................................................................................... 3
1.1. Latar Belakang ...................................................................................................... 3
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................. 3
1.3. Tujuan Penulisan ................................................................................................... 4
1.4. Manfaat Penulis..................................................................................................... 4
BAB II ................................................................................................................................
KAJIAN TEORITIS .................................................................................................. 5
2.1. Pengertian Profesi ................................................................................................ 5
2.2. Prinsip Etika Profesi.............................................................................................. 9
2.3. Profesionalisme ..................................................................................................... 9
2.4. Ciri - Ciri Profesi................................................................................................... 9
2.5. Wilayah Kerja Profesi ......................................................................................... 10
2.6. Keperawatan sebagai Profesi .............................................................................. 10
2.7. Ciri -Ciri Keperawatan sebagai Profesi .............................................................. 11
2.8. Analisis Keperawatan di Indonesia ..................................................................... 12
2.9. Peran dan Fungsi Perawat Profesional ................................................................ 12
2.10. Pengertian Praktik Keperawatan ....................................................................... 17
2.11. Standar Praktik Keperawatan Profesional......................................................... 19
BAB III...............................................................................................................................
PENUTUP ................................................................................................................. 20
3.1. Kesimpulan ......................................................................................................... 20
3.2. Saran.................................................................................................................... 21
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris “Profess”, yang
bermakna Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara
tetap/permanen. Profesi sendiri memiliki arti sebuah pekerjaan yang membutuhkan
pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan dan keahlian khusus. Suatu profesi
biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses setrifikasi dan lisensi yang
khusus untuk bidang profesi tersebut. Profesionalisme adalah mutu, kualitas, dan tindak
tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau ciri orang yang profesional. Sementara kata
profesional sendiri berarti: bersifat profesi, memiliki keahlian dan keterampilan karena
pendidikan dan latihan, beroleh bayaran karena keahliannya itu. Seseorang dapat
dikatakan memiliki profesionalisme manakala memiliki dua hal pokok tersebut, yaitu
keahlian (kompetensi) yang layak sesuai bidang tugasnya dan pendapatan yang layak
sesuai kebutuhan hidupnya. Keperawatan sebagai suatu profesi, di Indonesia disepakati
pada Seminar Nasional keperawatan pada tahun 1983 yang diinisiasi oleh kelompok kerja
keperawatan Konsorsium Ilmu Kesehatan Direktorat Pendidikan Tinggi. Berdasarkan
kesepakatan tersebut pada tahun 1985 dibuka Program Studi Ilmu Keperawatan pada
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Pada Program ini dasar-dasar keilmuan
keperawatan dibekali kepada mahasiswa sehingga setiap lulusan diharapkan mempunyai
landasan keilmuan yang kokoh dalam memberi pelayanankeperawatan. Sesuai dengan
hakekat profesi khususnya yang terkait dengan pendidikan dimana untuk dapat
memberikan pelayanan/asuhan keperawatan yang berkualitas dan pengembangan ilmu
keperawatan diperlukan pendidikan keperawatan pada jenjang magister keperawatan.
3
1.2.7. Apa- apa saja yang menjadi analisa keperawatan di Indonesia?
1.2.8. Apa saja yang menjadi Ciri-ciri keperawatan sebagai profesi (prof Mc.
Rifin Husin)?
4
BAB II
KAJIAN TEORITIS
2.1 Pengertian Profesi
a. Aktivitas intelektual
b. Berdasarkan ilmu dan belajar
c. Untuk tujuan Praktek dan Pelayanan
d. Dapat diajarkan
e. Terorganisir secara internal
f. Altruistik (untuk kepentingan masyarakat)
5
Suatu Pekerjaan dikatakan profesi adalah adanya teori yang sistemik, otoritas,
wibawa (martabat) ,kode etik dan budaya profesional.
Memberikan gambaran tentang suatu profesi yaitu suatu pekerjaan yang harus
melalui proses 4 tahapan antara lain :
6
o. Uji kompetensi untuk masuk profesi
p. Tidak advertensi dalam mencari klien
Profesi adalah pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah profesi, peran profesi
memiliki karakteristik sendiri yang membedakannya dari pekerjaan lainnya, berikut
adalah karateristik profesi secara umum :
7
profesi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam
melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari- hari. Tujuan Kode etik :
A. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi
B. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
C. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
D. Untuk meningkatkan mutu profesi.
E. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
F. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
G. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
H. Menentukan baku standarnya sendiri.
2.3 Profesionalisme
Dalam Kamus Kata-Kata Serapan Asing Dalam Bahasa Indonesia, karangan
J.S. Badudu (2003), definisi profesionalisme adalah mutu, kualitas, dan tindak tanduk
yang merupakan ciri suatu profesi atau ciri orang yang profesional. Sementara kata
profesional sendiri berarti: bersifat profesi, memiliki keahlian dan keterampilan karena
pendidikan dan latihan, beroleh bayaran karena keahliannya itu. Dari definisi di atas
dapat disimpulkan bahwa profesionalisme memiliki dua criteria pokok, yaitu keahlian
dan pendapatan (bayaran). Kedua hal itu merupakan satu kesatuan yang saling
berhubungan. Artinya seseorang dapat dikatakan memiliki profesionalisme manakala
memiliki dua hal pokok tersebut, yaitu keahlian (kompetensi) yang layak sesuai bidang
tugasnya dan pendapatan yang layak sesuai kebutuhan hidupnya.
Dari definisi profesi terdahulu, jelas bahwa profesi itu tidak sama dengan
okupasi (occupation) walaupun keduanya sama sama melakukan pekerjaan tertentu
yang dapat menghasilkan nafkah. Profesi mempunyai ciri ciri tersendiri yang menurut
wilensky (1964) adalah sebagai berikut :
1. Pekerjaan profesi didukung oleh pohon ilmu (body of knowledge) yang jelas
wilayah garapan keilmuannya (anto loger) yang jelas wilayah garapan
keilmuan (epistomology) , serta pemanfaatan keilmuannya (axlology)
2. Keahlian profesi diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan profesi yang
terarah,terencana,terus-menerus dan berjenjang (life long education)
3. Pekerjaan profesi diatur oleh kode etik profesi serta diakui secara legal
melalui perundang-undangan
4. Peraturan dan ketentuan yang mengatur hidup dan kehidupan profesi
standar pendidikan dan pelatihan (standar pelayanan dan kode etik) serta
pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan-peraturan tersebut dilakukan
sendiri oleh warga profesi.
Merupakan salah satu pekerjaan dimana dalam menentukan tindakannya didasar pada
ilmu pengetahuan serta memiliki keterampilan yang jelas dalam keahliannya. Klasifikasi
keperawatan sebagai profesi adalah :
2. Code of etik: Kode keperawatan pada tiap negara berbeda-beda akan tetapi pada
prinsipnya adalah sama yaitu berlandaskan etika keperawatan yang dimilikinya.
Dalam hal ini terdapat 5 tanggung jawab perawat, yaitu :
a. Falsafah keperawatan
b. Tujuan askep
10
c. Pegkajian keperawatan
d. Diagnosa keperawatan
e. Perencanaan keperawatan o Intervensi keperawatan
f. Evaluasi
g. Catatan asuhan keperawatan
2.7 Ciri -ciri keperawatan sebagai profesi (prof Mc. Rifin Husin)
1. Memberi pelayanan / asuhan keperawatan serta penelitian sesuai dengan kaidah ilmu
dan keterampilan keperawatan profesi serta kode etik keperawatan
2. Telah lulus dari pendidikan pada jenjang perguruan tinggi (JPT) yang mapan demikian
tenaga tersebut dapat :
a. Bersikap profesi oMempunyai pengetahuan dan keterampilan professional
b. Mampu memberi pelayanan asuhan keperawatan professional
c. Menggunakan etika keperawatan dalam memberi pelayanan
3. Pengelolaan keperawatan oleh tenaga keperawatan (NERS) sesuai dengan kaidah-
kaidah suatu profesi dalam bidang kesehatan
a. Sistem pelayanan / asuhan keperawatan
b. Pendidikan keperawatan / pelatihan keperawatan yang berjenjang berlanjut
c. Perumusan standar keperawatan asuhan keperawatan , pendidikan
keperawatan registrasi / legislasi.
d. Riset keperawatan oleh Nersterlabsana secara terencana dan terarah sesuai
dengan pengembangan IPTEK dan dapat dikembangkan untuk peningkatan
keperawatan.
11
a. Keperawatan di indonesia telah memiliki paham ilmu pohon ilmu (Body of
Knowledge) dan telah diakui secara undang-undang oleh pemerintah Indonesia
melalui UU No. 23 Th.1992 tentang kesehatan.
b. Di indonesia telah ada institusi pendidikan jenjeng perguruan tinggi yakni AKPER
/ DIII keperawatan , DIV keperawatan , fakultas ilmu kesehatan keperawatan (SI) ,
program pasca sarjana keperawatan (S2)
c. Keperawatan di indonesia telah memiliki kode etik keperawatan , standar profesi ,
standar praktek keperawatan , standar pendidikan keperawatan , standar asuhan
keperawatan
d. Keperawatan di indonesia telah mempunyai legislasi keperawatan (sedang di proses
menjadi undang-undang)
e. Keperawatan di indonesia telah mempunyai organisasi profesi keperawatan yakni
persatuan perawat nasional indonesia (PPNI)f. Telah memberikan asuhan
keperawatan secara mandiri dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatang. Telah melaksanakan riset keperawatan.
C = Communication
Komunikasi adalah lifelong learning process atau proses belajar seumur hidup.
Sebagai seorang perawat profesional harus bisa berkomunikasi dengan pasien dan
12
keluarga untuk mengumpulkan data penilaian yang bermakna, memberikan
pendidikan kesehatan, dan berinteraksi menggunakan komunikasi terapeutik untuk
mempromosikan. personal growth dan pencapaian tujuan keperawatan. Kegiatan
keperawatan yang memerlukan komunikasi meliputi timbang terima, interview atau
anamnesa, komunikasi melalui komputer, komunikasi rahasia klien, komunikasi
melalui sentuhan, komunikasi dalam pendokumentasian, komunikasi antara perawat
dan dokter, komunikasi perawat dengan profesi lainnya dan komunikasi antara
perawat dengan pasien. Komunikasi efektif antara anggota tim perawatan kesehatan,
yang tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan yang dipahami oleh pasien, akan
mengurangi kesalahan, dan menghasilkan peningkatan keselamatan pasien.
Gangguan dalam komunikasi antara tim kesehatan adalah penyebab utama dari
kesalahan (errors) di tempat kerja dan mengancam kredibilitas profesional (WHO,
2007). Tim kesehatan dengan komunikasi efektif dan keteranpilan kolaborasi sangat
penting untuk memastikan keselamatan pasien dan perawatan pasien dan perawatan
pasien yang berkualitas tinggi (Cronenwett et al., 2007).
A = Activity
Aktivitas keperawatan adalah tindakan mandiri perawat profesional atau ners melalui
kerja sama yang bersifat kolaboratif baik dengan klien maupun tenaga kesehatan Iain
dalam upaya memberikan asuhan keperawatan yang holistic sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawabnya pada berbagai tatanan. Aktivitas tersebut
dilakukan untuk pasien yang disesuaikan dengan kebutuhan, situasi dan kemampuan
pasien. Prinsip melakukan aktivitas atau pemberian asuhan keperawatan harus dapat
bekerja sama dengan teman sejawat dan tenaga kesehatan Iainnya, khususnya tim
medis sebagai mitra kerja dalam memberikan asuhan kepada pasien. Dalam
melakukan aktivitas keperawatan, perawat harus menunjukkan sikap empati dan
bertanggung jawab terhadap tugas yang diemban nya.
R = Review
Prinsip utama dalam melaksanakan peran perawat adalah moral dan etik
keperawatan. Perawat harus berpedoman pada nilai-nilai etik keperawatan dan
standar keperawatan yang ada serta ilmu keperawatan yang terbaru dan berdasarkan
fakta atau evidence based nursing (EBN). Hal ini sangat penting untuk diperhatikan
perawat dalam melaksanakan perannya karena untuk menghindarkan kesalahan
13
(hurnan erorrs) yang dapat berakibat fatal terhadap pasien dan eksistensi profesi
keperawatan. Dalam melaksanakan peran profesionalnya, perawat harus menerapkan
prinsip-prinsip etik yang meliputi:
1) Otonomi atau asas menghormati (Autononły).
2) Berbuat baik atau asas manfaat (Beneficience).
3) Keadilan (Justice).
4) Tidak merugikan (Non-maleficience).
5) Asas kejujuran (Veracity).
6) Menepati janji (Fidelity).
7) Asas kerahasiaan (confidentiality).
E = Education
Pendidikan keperawatan sangat penting untuk masa depan profesi keperawatan.
Perawat harus berkomitmen untuk menambah pengetahuan melalui pendidikan
formal atau non formal untuk meningkatkan nursing skill yang profesional.
Pengembangan pelayanan keperawatan yang paling efektif harus berdasarkan hasil
penelitian ilmiah yang dapat diuji kesahihannya. Keadaan tersebut menuntut perawat
untuk dapat melakukan penelitian keperawatan. Bekal yang paling utama untuk
dipersiapkan di masa mendatang adalah penguasaan tentang metodologi penelitian
keperawatan. Implikasinya adalah bahwa setiap jenjang pendidikan tinggi
keperawatan (DIII/Ners) lulusannya harus melaksanakan riset keperawatan.
14
Sebagai advokat pasien, perawat berperan melindungi hak pasien sebagai
manusia dan hak hukum seperti hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas
informasi tentang penyakitnya, privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri,
dan hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian. Perawat juga berperan
membantu pasien dalam menginterpretasikan berbagai infòrmasi dari pemberian
pelayanan atau informasi lain terutama dalam pengambilan keputusan atas
tindakan keperawatan yang diberikan.
15
keperawatan yang diperlukan pasien termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam
penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.
2. Fungsi Perawat
Fungsi adalah rincian tugas yang sejenis atau erat hubungannya satu sama Iain untuk
dilakukan oleh seorang pegawai tertentu yang masing-masing berdasarkan
sekelompok aktivitas sejenis menurut sifat atau pelaksanaannya (Zainal, 2008:22).
Fungsi adalah suatu pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai dengan perannya.
Fungsi dapat berubah dari suatu keadaan ke keadaan yang Iain. Ada tiga jenis fungsi
perawat dalam melaksanakan perannya, yaitu:
1) Fungsi Independen
Dalanl fungsi ini, tindakan perawat tidak memerlukan perintah dokter.
Tindakan perawat bersifat mandiri, berdasarkan pada ilmu keperawatan. Oleh
karena itu, perawat bertanggung jawab terhadap akibat yang timbul dari
tindakan yang diambil. Contoh tindakan perawat dalam menjalankan fungsi
independen adalah:
Pengkajian seluruh sejarah kesehatan pasien atau keluarganya dan
menguji secara fisik untuk menentukan status kesehatan.
Mengidentifikasi tindakan keperawâtan yang mungkin dilakukan untuk
memelihara atau memperbaiki kesehatan.
Membantu pasien dalam melakukan kegiatan sehari hari.
Mendorong untuk berperilaku secara wajar.
2) Fungsi Dependen
Perawat membantu dokter memberikan pelayanan pengobatan dan tindakan
khusus yang menjadi wewenang dokter dan seharusnya dilakukan dokter,
seperti pemasangan infus, pemberian obat, dan melakukan suntikan. Oleh
karena itu, setiap kegagalan tindakan medis menjadi tanggung jawab dokter.
Setiap tindakan perawat yang berdasarkan perintah dokter, dengan
menghormati hak pasien tidak termasuk dalam tanggung jawab perawat.
16
3) Fungsi Interdependen
Tindakan perawat berdasarkan pada kerja sama dengan tim perawatan atau tim
kesehatan. Fungsi ini tampak ketika perawat bersama tenaga kesehatan Iainnya
berkolaborasi mengupayakan kesembuhan pasien. Mereka biasanya tergabung dalam
sebuah tim yang dipimpin oleh seorang dokter. Sebagai sesama tenaga kesehatan,
masing-masing tenaga kesehatan mempunyai kewajiban untuk memberikan pelayanan
kesehatan kepada pasien sesuai dengan bidang ilmunya. Dalam kolaborasi ini, pasien
menjadi fokus upaya pelayanan kesehatan. Contohnya, untuk menangani ibu hamil
yang menderita diabetes, perawat bersama tenaga gizi berkolaborasi membuat rencana
untuk menentukan kebutuhan makanan yang diperlukan bagi ibu dan perkembangan
janin. Ahli gizi memberikan kontribusi dalam perencanaan makanan dan perawat
mengajarkan pasien memilih makanan sehari hari. Dalam fungsi ini, perawat
bertanggung jawab secara bersama sama dengan tenaga kesehatan lain terhadap
kegagalan pelayanan kesehatan terutama untuk bidang keperawatannya.
17
Menurut Hood L.J dan Leddy S.K (2006), “Perawat profesional akan menggunakan
pendekatan holistik dalam menemukan kebutuhan kesehatan bagi klien yang dirawatnya,
hal ini sesuai dengan pernyataan kebijakan yang disampaikan oleh American Nurses
Association (1995), ada empat ciri praktik profesional yang harus dilakukan oleh perawat.,
yaitu:
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Beberapa pendapat pandangan terhadap pengertian suatu profesi menurutSchein
EH (1962) Profesi merupakan sekumpulan pekerjaan yang membangun suatu norma yang
sangat khusus yang berasal dari peranannya di masyarakat.Hughes (1963) mengungkapkan
bahwa profesi merupakan mengetahui yang lebih baik tentang sesuatu hal dari orang lain
serta mengetahui lebih baik dari kliennya tentang apa yang terjadi pada kliennya. Dan
Wilensky (1964) berpendapat bahwa profesi berasal dari perkataan profession yang berarti
suatu pekerjaan yang membutuhkan dukungan body of knowlegde sebagai dasar bagi
perkembangan teori yang sistematis meghadapi banyak tantangan baru ,dan karena itu
membutuhkan pendidikan dan pelatihan yang cukup lama, memiliki kode etik orientasi
utamanya adalah melayani (alturism). Profesi adalah pekerjaan, namun tidak semua
pekerjaan adalah profesi, karena profesi memiliki karakteristik sendiri yang
membedakannya dari pekerjaan lainnya yaitu Keterampilan yang berdasarkan pada
pengetahuan teoritis, Asosiasi professional, Pendidikan yang ekstensif, Ujian kompetensi,
Pelatihan institusional, lisensi, Otonomi kerja, kode etik, Mengatur Diri, Layanan publik
dan altruism, Status dan imbalan yang tinggi. Profesi mempunyai ciri ciri tersendiri yang
menurut wilensky (1964) yaitu: Pekerjaan profesi didukung oleh pohon ilmu (body of
knowledge) yang jelas wilayah garapan keilmuannya (anto loger) yang jelas wilayah
garapan keilmuan (epistomology), serta pemanfaatan keilmuannya (axiology), Keahlian
profesi diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan profesi yang terarah,terencana,terus-
menerus dan berjenjang (life long education), Pekerjaan profesi diatur oleh kode etik
profesi serta diakui secara legal melalui perundang-undangan, Peraturan dan ketentuan
yang mengatur hidup dan kehidupan profesi standar pendidikan dan pelatihan (standar
pelayanan dan kode etik) serta pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan-peraturan
tersebut dilakukan sendiri oleh warga profesi. Keperawatan sebagai profesi merupakan
salah satu pekerjaan dimana dalam menentukan tindakannya didasar pada ilmu
pengetahuan serta memiliki keterampilan yang jelas dalam keahliannya.
20
3.2. Saran
1. Bagi penulis, diharapkan untuk memperbanyak wawasan tentang Keperawatan
Sebagai Profesi, agar penulis selanjutnyan lebih dikembangkan lagi sehingga
kedepannya lebih baik dan sempurna.
2. Bagi institusi pendidikan, diharapkan dengan memberikan masukan tentang
hasil penulisan ini dapat digunakan sebagai penyempurnaan penulisan makalah
selanjutnya.
3. Bagi mahasiswa/i mungkin makalah ini cukup banyak kesalahan dan
kejanggalan baik dalam penulisan maupun dalam materi pembahasan, oleh
karena itu, kami mengharapkan kritikan yang membangun bagi kami dalam
penulisan makalah ini, agar kedepannya lebih sempurna lagi.
21
DAFTAR PUSTAKA
22
”STANDAR
PRAKTIK
KEPERAWATAN
DI INDONESIA”
.>
Kelompok 4 :
5
karateristik profesi
secara umum :
6
Prinsip Etika Profesi 3. Otonomi.
.
4. Prinsip ini menuntut agar setiap
1. Tanggung jawab kaum profesional memiliki dan di beri
kebebasan dalam menjalankan
a.Terhadap pelaksanaan profesinya.
pekerjaan itu dan terhadap
hasilnya .
7
Pengertian Profesionalisme
8
Ciri– Ciri Profesi
1. Pekerjaan profesi didukung oleh pohon ilmu (body of knowledge) yang jelas wilayah garapan
keilmuannya (anto loger) yang jelas wilayah garapan keilmuan (epistomology) , serta
pemanfaatan keilmuannya (axlology) .
2. Keahlian profesi diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan profesi yang terarah,terencana,terus-
menerus dan berjenjang (life long education) .
3. Pekerjaan profesi diatur oleh kode etik profesi serta diakui secara legal melalui perundang-
undangan .
4. Peraturan dan ketentuan yang mengatur hidup dan kehidupan profesi standar pendidikan dan
pelatihan (standar pelayanan dan kode etik) serta pengawasan terhadap pelaksanaan
peraturan-peraturan tersebut dilakukan sendiri oleh warga profesi.
9
Wilayah Kerja Profesi Keperawatan sebagai
Profesi
1
0
Klasifikasi keperawatan sebagai
profesi adalah :
a) Falsafah keperawatan
b) Tujuan askep
c) Pegkajian keperawatan
d) Diagnosa keperawatan 11
Ciri -ciri keperawatan sebagai profesi
(prof Mc. Rifin Husin)
1. Memberi pelayanan / asuhan keperawatan serta penelitian sesuai dengan kaidah ilmu
dan keterampilan keperawatan profesi serta kode etik keperawatan
2. Telah lulus dari pendidikan pada jenjang perguruan tinggi (JPT) yang mapan
demikian tenaga
3. Pengelolaan keperawatan oleh tenaga keperawatan (NERS) sesuai dengan kaidah-
kaidah suatu profesi dalam bidang kesehatan
12
Analisis keperawatan di Indonesia
1. Keperawatan di indonesia telah memiliki paham ilmu pohon ilmu (Body of Knowledge) dan
telah diakui secara undang-undang oleh pemerintah Indonesia melalui UU No. 23
Th.1992 tentang kesehatan.
2. Di indonesia telah ada institusi pendidikan jenjeng perguruan tinggi yakni AKPER / DIII
keperawatan , DIV keperawatan , fakultas ilmu kesehatan keperawatan (SI) ,
program pasca sarjana keperawatan (S2)
3. Keperawatan di indonesia telah memiliki kode etik keperawatan , standar profesi ,
standar praktek keperawatan , standar pendidikan keperawatan , standar asuhan
keperawatan
4. Keperawatan di indonesia telah mempunyai legislasi keperawatan (sedang di proses
menjadi undang-undang)
5. Keperawatan di indonesia telah mempunyai organisasi profesi keperawatan yakni
persatuan perawat nasional indonesia (PPNI)f. Telah memberikan asuhan keperawatan
secara mandiri dengan menggunakan pendekatan proses keperawatang. Telah
melaksanakan riset keperawatan.
13
Peran dan Fungsi Perawat Profesional
14
Fungsi Perawat
1. Fungsi Independen
Dalam fungsi ini, tindakan perawat tidak memerlukan perintah dokter.
Tindakan perawat bersifat mandiri, berdasarkan pada ilmu keperawatan.
2. Fungsi Dependen
Perawat membantu dokter memberikan pelayanan pengobatan dan tindakan khusus
yang menjadi wewenang dokter dan seharusnya dilakukan dokter, seperti
pemasangan infus, pemberian obat, dan melakukan suntikan.
3. Fungsi Interdependen
Tindakan perawat berdasarkan pada kerja sama dengan tim perawatan atau
tim kesehatan. Fungsi ini tampak ketika perawat bersama tenaga kesehatan
Iainnya berkolaborasi mengupayakan kesembuhan pasien. Mereka biasanya
tergabung dalam sebuah tim yang dipimpin oleh seorang dokter.
15
Pengertian Praktik Keperawatan Profesional
ada empat ciri praktik profesional yang harus dilakukan
oleh perawat., yaitu:
Praktik keperawatan menurut American Nurses 1. Perawat menggunakan fokus orientasi pada masaIah
Association (ANA) merupakan perlakuan terhadap dengan memerhatikan rangkaian seluruh respon manusia
kompensasi pelayanan profesional yang terhadap kesehatan dan penyakitnya.
memerlukan pengetahuan khusus tentang ilmu 2. Perawat terintegrasi dalam tenaga kesehatan yang
menggunakan pengetahuannya untuk membantu
biologi, fisika atau ilmu alam, perilaku, psikologi,
mencapai tujuan pasien dengan mengumpulkan data
sosiologi dan teori keperawatan sebagai dasar subjektif maupun objektif pasien dan memahaminya baik
mengkaji, menegakkan diagnosa, melakukan secara individual atau secara berkelompok.
intervensi, dan evaluasi upaya peningkatan dan 3. Perawat mengaplikasikan ilmu pengetahuannya untuk
pemertahanan kesehatan, penemuan dan menentukan diagnosa dan melakukan treatment respon
pengelolaan masalah kesehatan, cidera, atau manusia.
4. Perawat melakukan asuhan keperawatan dengan
kecatatan; pemertahanan .
melakukan hubungan terapeutik dengan pasien untuk
memfasilitasi kesehatan dan penyembuhan.
16
Standar Praktik Keperawatan Profesional
1. Standar Praktik
Standar praktik menggambarkan tingkat kompetensi asuhan
keperawatan yang didemonstrasikan dari model berfikir kritis yang
dikenal sebagai proses keperawatan. Proses keperawatan mencakup
komponen-komponen pengkajjan, diagnosis, identifikasi hasil, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi.
17
THANKS
Does anyone have any questions?
addyouremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com
18