Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

Di susun oleh :

1. Reka Indah Lestari 2111011041


2. Muhammad Bintang 2111011043
3. M Agung Dwi L 2111011044
4. Silvia Adila Putri 2111011057
5. Yofan Atstsaro Chusnin A 2111011062
6. Rani Ifi Ifataqi 2111011065
7. Debora Apridina Putri P 2111011068
8. Putri Sabrina Diva Ananda 2111011073
9. Icha Nur Safitri 2111011077

KELAS : B (SEMESTER 1)

PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN

Makalah ini di susun untuk menyelesaikan tugas mata kuliah konsep dasar keperawatan

DOSEN PENGAMPU :

Ns.Ayesie Natsa Zulka,S.Kep,M.Kep

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
makalah yang berjudul “ KODE ETIK DAN ISU ETIK KEPERAWATAN” , atas dukungan
moral dan materil yang di berikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Ns.Ayesie Natsa Zulka,S.Kep,M.Kep selaku dekan fakultas ilmu kesehatan
Universitas Muhammadiyah Jember dan selaku dosen mata kuliah konsep dasar
keperawatan yang memberikan materi pendukung masukan bimbingan kepada
kami.
2. Rekan – rekan angkatan 2021 S1 ilmu keperawatan fikes Universitas
Muhammadiyah Jember dan semua pihak yang tidak dapat yang saya sampaikan
satu persatu.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna, oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun dari rekan rekan sangat di butuhkan untuk menyempurnaan makalah.

Wassalamualaikum wr.wb

Jember, 03 Desember 2021

ii
DAFTAR ISI

COVER.......................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang......................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
1.3. Tujuan...................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 2
2.1 Kode Etik Keperawatan........................................................................................... 2
2.2 Tujuan Kode Etik..................................................................................................... 2
2.3 Fungsi Kode Etik Keperawatan............................................................................... 3
2.4 Isi Kode Etik Keperawatan...................................................................................... 3
2.5 Issue Etik Dalam Praktek Keperawatan................................................................... 5
BAB III PENUTUPAN................................................................................................. 7
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 8

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Perawat profesional harus menghadapi tanggung jawab etik dan konflik yang
mungkin mereka alami sebagai akibat dari hubungan mereka dalam praktik profesional.
Standart perilaku perawat ditetapkan dalam kode etik yang disusun oleh asosiasi
keperawatan internasional, nasional dan negara bagian atau provinsi. Perawat harus
mampu menerapkan prinsip etik dalam pengambilan keputusan dan mencakup nilai dan
keyakinan dari klien, profesi, perawat dan semua pihak yang terlibat. Perawat memiliki
tanggung jawab untuk melindungi hak klien dengan bertindak sebagai advokat klien
(R.Rizal Isnanto, 2009).
Etika berbagai profesi digariskan dalam kode etik yang bersumber dari martabat dan
hak manusia yang memiliki sikap menerima dan kepercayaan dari profesi. Profesi
menyusun kode etik berdasarkan penghormatan atas nilai dan situasi individu yang
dilayani. Kadang-kadang perawat dihadapkan pada situasi yang memerlukan keputusan
untuk mengambil tindakan. Perawat memberi asuhan kepada klien, keluarga dan
masyarakat. Menerima tanggung jawab untuk membuat keadaan lingkungan fisik, sosial
dan spritual yang memungkinkan untuk penyembuhan dan menekankan pencegahan
penyakit. Serta meningkatkan kesehatan dengan penyuluhan kesehatan. Sebagai seorang
perawat yang profesional wajib mengetahui fungsi dan perannya sebagai seorang perawat
dan juga mengenal etika-etika yang berlaku dalam profesinya supaya dapat terhindar dari
tindakan-tindakan yang menyalahi etika profesinya yang akan berujung kepada
malpraktik atau kelalaian yang merugikan klien, perawat itu sendiri dan profesinya.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Adapun masalah dalam makalah ini yaitu :
1. Pengertian dari kode etik keperawatan
2. Tujuan kode etik keperawatan
3. Fungsi kode etik keperawatan
4. Isi kode etik keperawatan
5. Issue etik dalam keperawatan
6. Transplantasi organ
7. Supporting devices

1
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui pengertian dari kode etik keperawatan
2. Mengetahui tujuan dari kode etik keperawatan
3. Mengetahui fungsi kode etik keperawatan
4. Mengetahui isi kode etik keperawatan
5. Mengetahui issue etik dalam keperawatan
6. Mengidentifikasi transplatasi organ
7. Mengidentifikasi supporting devices

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kode Etik Keperawatan
Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai
pedoman perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan.Aturan yang
berlaku untuk seorang perawat indonesia dalam melaksanakan tugas atau fungsi
perawat adalah kode etik perawat nasional Indonesia,dimana seorang perawat selalu
berpegang teguh terhadap kode etik sehingga kejadian pelanggaran etik dapat di
hindarkan.
Kode etik adalah sistem norma,nilai, dan aturan profesional tertulis yang
secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, serta apa yang tidak benar dan
tidak baik bagi professional. kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar dan
salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan yang harus dihindari. Tujuan kode etik
adalah agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau
nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.

2.2 Tujuan Kode Etik


Untuk menjunjung tinggi martabat dan citra profesi. Dalam hal ini yang dijaga adalah
image organisasi dan mencegah orang luar memandang rendah atau remeh suatu
profesi. Oleh karena itu, setiap kode etik suatu profesi akan melarang berbagai bentuk
tindak tanduk atau kelakuan anggota profesi yang dapatmencemarkan nama baik
profesi di dunia luar.
Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi. Dalam hal ini kode etik juga
berisi tujuan pengabdian profesi tertentu sehingga para anggota profesi mengetahui

2
tugas dan tanggungjawab pengabdian profesinya. Kode etik merumuskan ketentuan
yang perlu dilakukan oleh para anggota profesi dalammenjalankan tugasnya.
Untuk meningkatkan mutu, kode etik juga memuat tentang norma-norma serta
anjuran agar profesi selalu berusaha meningkatlan mutu profesi

2.3 Fungsi Kode Etik Keperawatan


Kode etik perawat yang berlaku saat ini berfungsi sebagai landasan bagi status
profesional dimana kode etik perawat yang menunjukkan kepada masyarakat bahwa
perawat diharuskan memahami dan menerima kepercayaan dan tanggung jawab yang
diberikan kepada perawat oleh masyarakat, kode etik menjadi pedoman bagi perawat
untuk berperilaku dan menjalin hubungan keprofesian sebagai landasan dalam
penerapan praktek etika, kode etik perawat menetapkan hubungan-hubungan
profesional yang harus dipatuhi yaitu hubungan perawat dengan pasien sebagai
advokator, perawat dengan tenaga profesional kesehatan lain sebagai teman sejawat,
dengan profesi keperawatan sebagai seorang kontributor dan dengan masyarakat
sebagai perwakilan dari asuhan kesehatan (Marquis, 2010).

2.4 Isi Kode Etik Keperawatan


kode etik keperawatan Indonesia mencakup hubungan perawat dengan pasien,
praktik, masyarakat, teman sejawat dan profesi berlandaskan prinsip-prinsip etik.
1. Perawat dan Klien
 Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat
dan martabat manusia, keunikan klien, dan tidak terpengaruh oleh
pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin,
aliran politik, dan agama yang dianut serta kedudukan social.
 Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa
memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya,
adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari klien
 Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang
membutuhkan asuhan keperawatan
 Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan
dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan
oleh berwenang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

3
2. Perawat Dan Praktik
 Perawat memelihara dan meningkatkan kompetisi dibidang
keperawatan melalui belajar terus menerus
 Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang
tinggi disertai kejujuran professional yang menerapkan pengetahuan
serta keterampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.
 Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang
akurat dan mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang
bila melakukan konsultasi, menerima delegasi dan memberikan
delegasi kepada orang lain
 Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan
dengan selalu menunjukkan perilaku professional
3. Perawat dan Masyarakat
 Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat untuk
memprakarsai dan mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi
kebutuhan dan kesehatan masyarakat.

4. Perawat dan Teman Sejawat


 Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama perawat
maupun dengan tenaga kesehatan lainnya, dan dalam memelihara
keserasian suasana lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan
pelayanan kesehatan secara menyeluruh
 Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis dan
illegal.
5. Perawat dan Profesi
 Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar
pendidikan dan pelayanan keperawatan serta menerapkannya dalam
kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan
 Perawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan profesi
keperawatan
 Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun
dan memelihara kondisi kerja yang kondusif demi terwujudnya asuhan
keperawatan yang bermutu tinggi.

4
2.5 Issue Etik dalam Praktek keperawatan
Kode etik adalah pernyataan standar professional yang di gunakan sebagai
pedoman perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan. Aturan
yang berlakuuntuk seorang perawat Indonesia dalam melaksanakn tugas atau fungsi
perawat adalah kode etik perawat nasional Indonesia. Dimana seorang perawat selalu
berpegang teguh pada kode etik sehingga kejadian pelanggaran etik dapat di
hindarkan.
1. Pengertian Transplatasi Organ
Transplantasi organ adalah transplantasi pemindahan seluruh sebagian
organ dari satu tubuh ke tubuh yang lain, atau dari suatu tempat ke tempat
yang lain. pada tubuh yang sama. Transplantasi ini ditujukan untuk
menggantikan organ yang rusak atau tak befungsi pada penerima dengan organ
lain yang masih berfungsi dari donor. Donor organ dapat merupakan orang
yang masih hidup ataupun telah meninggal.
Dimungkinkan untuk memindahkan suatu organ atau jaringan tubuh
manusia yang masih berfungsi baik, baik dari orang yang masih hidup maupun
yang sudah meninggal, ke tubuh manusia lain. Dalam penyembuhan suatu
penyakit, adakalanya transpalntasi tidak dapat dihindari dalam menyelamatkan
nyawa si penderita.Dengan keberhasilan teknik transplantasi dalam usaha
penyembuhan suatu penyakit dan dengan meningkatnya keterampilan dokter-
dokter dalam melakukan transplantasi, upaya transplantasi mulai diminati oleh
para penderita dalam upaya budaya mempengaruhinya,penyembuhan yang
cepat, dan tuntas. Untuk mengembangkan transplantasi sebagai salah satu cara
penyembuhan suatu penyakit tidak dapat bagitu saja diterima masyarakat luas.
Pertimbangan etik, moral, agama, hokum, atau social ikut mempengaruhinya.
2. Suporting Devices
Supporting Devices adalah perangkat tambahan atau pendukung. Jika di
tinjaut dari segi keperawatan, maka dapat kita simpulkan kalau supporting
devices itu adalah perangkat tambahan yang digunakan dalam dunia kesehatan
pada para perawat dalam melakukan praktek. Adapun klasifikasi supporting
devices yaitu:
a. Alat Bantu
Teknologi medis yang canggih merupakan alat atau perkakas untuk
para dokter, dan alat bantu akan mengurangi beban perawat. Kemajuan

5
dalam layanan medis, termasuk alat medis dengan sistem
komputerisasi yang canggih, melindungi jiwa banyak orang.
b. Peralatan Sinar X
Pemandu LM dan Cincin Roller Lintang kami digunakan untuk
pergerakan reseptor sinar X. Ini memungkinkan mesin sinar X untuk
menggerakkan unit transmiter dan penerima sinar ke arah manapun dan
mengambil gambar dari sudut manapun, tanpa bergantung pada posisi
pasien. Saat produk THK digunakan, getaran dan suara mesin juga
dikurangi sehingga menghilangkan kekhawatiran pasien. sinar X yang
mampu melakukan penetrasi kedalam tubuh pasien
c. Peralatan analisis otomatis hematologikal
Splina Bola dapat menekan getaran di ujung injektor saat dihentikan,
dan mur perubah sekrup geser memungkinkan terciptanya mekanisme
pengumpanan dengan kecepatan tinggi dan sangat mulus
d. Pemindai CT sinar X medis
Pemindai CT sinar X merupakan perangkat tunggal yang memindai
keseluruhan tubuh pasien dan terdiri dari pemindai CT (Computed
Tomography/Tomografi Komputer) dan peralatan angiografi. Pada
perangkat ini, Pemandu LM THK digunakan di bagian gerakan
longitudinal yang menggerakkan pasien yang terbaring di tempat tidur
selama proses pemindaian. Karena pemandu tersebut dapat mengurangi
getaran dan suara selama gerakan sistem, komponen ini dapat
menghilangkan kekhawatiran pasien.

e. Fasilitas mandi dengan penopang kursi roda elektrik


Splina Bola kami digunakan dalam fasilitas mandi dengan pengangkat
(lift) bertenaga listrik. Menggunakan poros splina sebagai batang angkat
memungkinkan desain fasilitas yang kompak.
Masih banyak supporting devices yang lain dan memiliki manfaat
masing-masing bagi perawat, akan tetapi juga mempunyai dampak
negative. Itulah yang menjadi kontroversi saat ini.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Etika adalah kode perilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik pada
kelompok tertentu.
Keperawatan adalah pelayanan vital terhadap manusia yang menggunakan
manusia juga, yaitu perawat pelayanan ini berdasarkan kepercayaan bahwa perawat
akan berbuat hal yang benar, hal yang di perlukan, dan hal yang menguntungkan
pasien dan kesehatannya.
Oleh karena manusia dalam interaksi bertingkah laku berbeda-beda maka di
perlukan. pedoman untuk mengarahkan bagaimana harus bertindak.
3.2 SARAN
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kami meminta agar pembaca berkenan member kritik dan saran demi
kesempurnaan di masa mendatang.

7
DAFTAR PUSTAKA

Marquis, C. J. H. (2010). Leadership Roles and Management Function in Nursing: Theori


&Application. Lippincott Williams & Wikins. USA.
https://fkep.unand.ac.id/en/profil/pimpinan/item/52-kode-etik-perawat
https://www.academia.edu/32348620/MAKALAH_KODE_ETIK_KEPERAWATAN_P
ROGRAM_STUDI_ILMU_KEPERAWATAN
https://id.scribd.com/document/359910401/makalah-kode-etik-keperawatan-docx
https://id.scribd.com/document/362640750/issue-etik-keperawatan-docx

Anda mungkin juga menyukai