Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“NILAI, PRINSIP DAN KODE ETIK PROFESI KEBIDANAN”

DOSEN : FANNY AYUDIA, M. BIOMED

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2

1. SITI ROSLIN RAYANA ( 2215201064 )

2. PUJI RISKA DAHLIA ( 2215201055 )

3. DIAN RAHMA WINA ( 2215201041 )

4. APRILLA YUMI ( 2215201039 )

5. REVI MELIA CIPTA ( 2215201059 )

6. PUTRI NOFRIALINA ( 2215201056 )

7. ANGGI DELVIA ( 2215201037 )

8. LISA SAFRIANI ( 2215201048 )

PRODI : S1 KEBIDANAN ( B )

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG

( STIKES ALIFAH PADANG )

2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta Alam. Atas segala karunia nikmatNya sehingga
kami dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah yang berjudul “Nilai, Prinsio
Dan Kode Etik Profesi Kebidanan” disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata
pelajaran Etika dan Hukum Kesehatan.

Makalah ini berisi tentang suatu petunjuk bagi anggota profesi tentang bagaimana mereka
harus menjalankan profesinya, yaitu ketentuan tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan
oleh anggota profesi, tidak saja dalam menjalankan tugas profesinya melainkan juga menyangkut
tingkah laku dalam pergaulan sehari-hari dimayarakat, yang dalam hal ini kode etik profesi
kebidanan. Dalam penyusunannya melibatkan berbagai pihak. Oleh sebab itu kami mengucapkan
banyak terima kasih atas segala kontribusinya dalam membantu penyusunan makalah ini.Meski
telah disusun secara maksimal, namun penulis sebagai manusia biasa menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari sempurna. Karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sekalian. Besar harapan saya makalah ini dapat menjadi sarana
membantu masyarakat dalam.
Demikian apa yang bisa kami sampaikan, semoga pembaca dapat mengambil manfaat dari
karya ini.

Padang , 25 oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……...……...……………………………………………………….….…i

DAFTAR ISI…………………………….……………………………………………………….ii

I. PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG………………………………………………………………..………1

1.2. RUMUSAN MASALAH…………………………….……………………………...……..…2

1.3 TUJUAN PEMBAHASAN………………………………………………………….………..2

II. PEMBAHASAN

2.1.DEFENISI KODE ETIK KEBIDANAN...................................................................................3

2.2 TUJUAN KODE ETIK DALAM PELAYANAN………………..…………………………..3

2.3 FUNGSI KODE ETIK KEBIDANAN ………………………….………………...........……4

2.4 DIMENSI DAN PRINSIP KODE ETIK KEBIDANAN………..........…..…….……………5

2.5 PENJELASAN TENTANG ISI KODE ETIK KEBIDANAN…………....................….……5

2.6 NILAI DAN PRINSIP ETIKA YANG EMANDU PRAKTEK PROFESI KEBIDANAN….6

2.7 KODE ETIK PROFESI YANG MEMANDU PRAKTEK PROFESSIONAL BIDAN……..7

III. PENUTUP

A. KESIMPULAN,,,………………...…………………………………………………….………8

B. SARAN ………………………………………….................……………………………...…..8

DAFTAR PUSTAKA...………………………………………………........………..…................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Etika diperlukan dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup
tingkat internasional. Etika merupakan suatu sistem yang mengatur bagaimana seharusnya
manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal
dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan lain-lain. Maksud pedoman pergaulan
tidak lain untuk menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat agar mereka senang, tenang,
tentram, terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang
tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-
hak asasi umumnya. Hal itulah yang mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakat.
Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi
manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu
berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam
menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan tentang
tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yang perlu kita pahami bersama bahwa etika ini dapat
diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan manusia.
Begitu halnya dengan profesi kebidanan, diperlukan suatu petunjuk bagi anggota profesi
tentang bagaimana mereka harus menjalankan profesinya, yaitu ketentuan tentang apa yang
boleh dan tidak boleh dilakukan oleh anggota profesi, tidak saja dalam menjalankan tugas
profesinya melainkan juga menyangkut tingkah laku dalam pergaulan sehari-hari dimayarakat,
yang dalam hal ini kode etik profesi kebidanan.
Perkembangan teknologi kesehatan yang semakin pesat, khususnya bidang kebidanan telah
mempengaruhi peran bidan dalam praktik kebidanan. Setiap peran mengemban tanggung jawab
dan cukup sulit bagi bidan memikul semua tanggung jawab itu. Pada dasarnya tanggung jawab
bidan adalah :

a) Menjaga dan meningkatkan keselamatan ibu dan bayi


b) Menyediakan pelayanan berkualitas dan informasi atau sarana yang tidak bisa
berdasarkan hasil penelitian ilmiah ( evidence based )
c) Mendidik dan melatih mahasiswa kebidanan agar kelak menjadi bidan yang mampu
memberi pelayanan berkualitas .
d) Dengan penjabaran diatas, maka dalam kesempatan kali ini akan dipaparkan mengenai
kajian kode etik profesi bidan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa defenisi kode etik kebidanan?


2. Apa tujuan kode etik dalam pelayanan kebidanan?
3. Apa fungsi kode etik kebidanan?
4. Apa dimensi dan prinsip kode etik kebidanan?

3
5. bagaimana penjelasan tentang isi kode etik kebidanan?
6. bagaimana dengan nilai dan prinsip etika yang memandu praktek professional bidan?
7. bagaimana dengan kode etik profesi yang memandu praktek professional bidan?

1.3 TUJUAN
1. Mengetahui defenisi kode etik kebidanan
2. Mengetahu tujuan kode etik dalam pelayanan kebidanan
3. Mengetahui fungsi kode etik kebidanan
4. Mengetahui dimensi dan prinsip kode etik kebidanan
5. Mengetahui penjelasan tentang isi kode etik kebidanan
6. Menegtahui nilai dan prinsip etika yang memandu praktek professional bidan
7.Mengetahui kode etik professi yang memandu praktek professional bidan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFENISI KODE ETIK KEBIDANAN


Kode etik bidan Indonesia pertama kali disusun pada tahun 1986 dan disahkan dalam
Kongres Nasional Ikatan Bidan Indonesia X tahun 1988, sedang petunjuk pelaksanaanya
disahkan dalam Rapat Kerja Nasional ( Rekernas ) IBI tahun 1991,kemudian disempurnakan dan
disahkan pada Kongres Nasional IBI ke XII tahun1998.
Kode etik kebidanan merupakan suatu pernyataan komprehensif profesi yang menuntut
bidan melaksanakan praktik kebidanan baik yang berhubungan dengan kesejahteraan keluarga,
masyarakat, teman sejawat, profesi dan dirinya. Penetapan kode etik kebidanan harus dilakukan
dalam Kongres Ikatan Bidan Indonesia (IBI).
Kode etik kebidanan merupakn ciri profesi yang bersumber dari nilai – nilai internal dan
external suatu disiplin ilmu dan merupakan komperehensif suatu profesi yang memberikan
tuntutan bagi anggota dalam melaksanakan pengabdian profesi.
Sebagai pedoman sdalam berperilaku, Kode Etik Bidan indonesiamengandung beberapa
kekuatan yang semuanya tertuang dalam mukadimah dan tujuan dan bab. Secara umum kode etik
tersebut berisi 7 bab. Ketujuh bab dapat dibedakan atas tujuh bagian yaitu :
1. Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat ( 6 butir )
2. Kewajiban bidan terhadap tugasnya ( 3 butir )
3. Kewajiban Bidan terhadap sejawab dan tenaga kesehatan lainnya ( 2 butir)
4. Kewajiban bidan terhadap profesinya ( 3 butir )
5. Kewajiban bidan terhadap diri sendiri ( 2 butir )
6. Kewajiban bidan terhadap pemerintah, bangsa dan tanah air ( 2 butir )
7. Penutup ( 1 butir )

2.2 TUJUAN KODE ETIK DALAM PELAYANAN KEBIDANAN


Secara umum tujuan menciptakan kode etik adalah sebagai berikut :
1. Untuk menjunjung tinggi martabat dan citra profesi.
Dalam hal ini yang dijaga adalah image dari pihak luar atau masyarakat untuk mencegah
orang luar memandang rendah atau remeh suatu profesi. Oleh karena itu, setiap kode etik suatu
progfesi akan melarang berbagai bentuk tindak tanduk atau kelakuan anggota profesi yang
dapat mencemarkan nama baik profesi di dunia luar. Dari segi ini kode etik juga disebut kode
kehormatan.
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota
Yang dimaksud kesejahteraan ialah kesejahteraan material dan spiritual atau mental. Dalam
kesejahteraan material anggota profesi kode etik umumnya menerapkan larangan-larangan bagi
anggota untuk melakukan perbuatan yang merugikan kesejahteraan. Kode etik juga
menciptakanperaturan-peraturan yang di tujukan kepada pembahasan tingkah laku yang tidak
pantas atau tidak jujur para anggota profesi dalam interaksinyadengan sesama anggota profesi.
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi

5
Dalam hal ini kode etik juga berisi tujuan pengabdian profesi tertentu, sehingga para anggota
profesi dapat dengan mudah mengetahui tugas dan tanggung jawab pengabdian profesinya. Oleh
karena itu kode etik merumuskan ketentuan-ketentuan yang perlu dilakukan oleh para anggota
profesi dalam menjalankan tugasnya.
4. Untuk meningkatkan mutu profesi
Kode etik juga memuat tentang norma-norma serta anjuran agar profesi selalu berusaha
untuk meningkatkan mutu profesi sesuai dengan bidang pengabdiannya. Selain itu kode etik juga
mengatur bagaimana cara memelihara dan meningkatkan mutu organisasi profesi

2.3 FUNGSI KODE ETIK KEBIDANAN


Kode etik berfungsi sebagai berikut :
1. Memberi panduan dalam membuat keputusan tentang masalah etik
2. Menghubungkan nilai atau norma yang dapat diterapkan dan dipertimbangkan dalam memberi
pelayanan
3. Merupakan cara untuk mengevaluasi diri
4. Menjagadi landasan untuk memberi umpan balik bagi rekan sejawat
5. Menginformasikan kepada calon perawat dan bidan tentang nilai dan standar profesi
6. Menginformasikan kepada profesi lain dan masyarakat tentang nilai moral.

2.4 DIMENSI DAN PRINSIP KODE ETIK


Dimensi etik meliputi :
1. Anggota profesi dan klien
2. Anggota profesi dan sistem
3. Anggota profesi dan profesi lain
4. Semua anggota profesi

Prinsip kode etik terdiri dari :


1. Menghargai otonomi
2. Melakukan tindakan yang benar
3. Mencegah tindakan yang merugikan
4. Memperlakukan manusia secara adil
5. Menjelaskan dengan benar
6. Menepati janji yang telah disepakati
7. Menjaga kerahasiaan

2.5 PENJELASAN KODE ETIK KEBIDANAN


1. Kewajiban bidan terhadap lien dan masyarakat (6 butir)
o Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan
sumpah jabatannya dalam melaksanakan tugas pengabdiannya.

6
o Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung tinggi harkat dan
martabat kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra bidan.
o Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada peran,
tugas dan tanggungjawab sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga dan
masyarakat.
o Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan kepentingan klien,
menghormati hak klien dan menghormati nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.

o Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan kepentingan


klien, keluarga dan masyarakat dengan identitas yang sama sesuai dengan
kebutuhan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya.
o Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam hubungan
pelaksanaan - tugasnya, dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk
meningkatkan derajat kesehatannya secara optimal.

2. Kewajiban bidan terhadap tugasnya (3 butir)


o Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna terhadap klien, keluarga
dan masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi yang dimilikinya berdasarkan
kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.
o Setiap bidan berhak memberikan pertolongan dan mempunyai kewenangan dalam
mengambil keputusan dalam tugasnya termasuk keputusan mengadakan
konsultasi dan atau rujukan.
o Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang dapat dan atau
dipercayakan kepadanya, kecuali bila diminta oleh pengadilan atau dipedukan
sehubungan kepentingan klien.

3. Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya (2 butir)


o Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya untuk menciptakan
suasana kerja yang serasi.
o Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya harus saling menghormati baik terhadap
sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya.

4. Kewajiban bidan tehadap profesinya (3 butir)


o Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra profesinya
dengan menampilkan kepribadian yang tinggi dan memberikan pelayanan yang
bermutu kepada masyarakat.
o Setiap bidan harus senantiasa mengembangkan did dan meningkatkan kemampuan
profesinya seuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

5. Kewajiban bidan terhadap diri-sendiri (2 butir)


o Setiap bidan harus memelihara kesehatannya agar dapat melaksanakan tugas
profesinya dengan baik.
o Setiap bidan harus berusaha secara terus menerus untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.

7
6. Kewajiban bidan terhadap pemerintah, nusa bangsa dan tanah air (2 butir)
o Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa melaksanakan ketentuan-
ketentuan pemerintah dalam bidang kesehatan, khususnya dalam pelayanan
KIA/KB dan kesehatan keluarga dan masyarakat.
o Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan pemikirannya
kepada pemerintah untuk- meningkatkan mutu jangakauan pelayanan kesehatan
terutama pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga.
7. Penutup (1 butir)
o Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari senantiasa menghayati dan
mengamalkan Kode Etik Bidan Indonesi

2.6 NILAI DAN PRINSIPETIKA DALAM KODE ETIK PROFESI YANG MEMANDU
PRAKTEK PROFESSIONAL BIDAN
A. ETIKA
Penerapan etika dalam pelayanan kebidanan akan menjamin bidan memberikan pelayanan
yang professional dan berkualitas. Dalam pemberian layanan kebidanan, bidan haruslah
berlandaskan pada fungsi etika dan moralitas pelayanan kebidanan yang meliputi :
1. menjaga otonomi dari setiap individu khususnyabidan dan klien
2. Menjaga kita untuk melakukan tindakankebaikan dan mencegah tindakan
yangmerugikan/membahayakan orang lain
3. Menjaga privacy setiap individu
4. Mengatur manusia untuk berbuat adil dan bijaksanasesuai dengan porsinya
5. Dengan etik kita mengatahui apakah suatutindakan itu dapat diterima dan apa alasannya
6. Mengarahkan pola pikir seseorang dalam bertindakatau dalam menganalisis suatu
masalah
7. Menghasilkan tindakan yang benar8.Mendapatkan informasi tentang hal yang sebenarnya
8. Mendapatkan informasi tentang hal yang sebenarnya
9. Memberikan petunjuk terhadap tingkah laku/perilakumanusia antara baik, buruk, benar
atau salah sesuaidengan moral yang berlaku pada umumnya
10. Berhubungan dengan pengaturan hal-hal yang bersifatabstrak
11. Memfasilitasi proses pemecahan masalah etik
12. Mengatur hal-hal yang bersifat praktik

8
13. Mengatur tata cara pergaulan baik di dalam tata tertibmasyarakat maupun tata cara di
dalam organisasi profesi
14. Mengatur sikap, tindak tanduk orang dalam menjalankantugas profesinya yang biasa
disebut kode etik profesi.

ETIKA PELAYANAN APABILA BIDAN BERADA DI MASYARAKAT,SEBAGAI


BERIKUT :
1.Peningkatan citra bidan sebagai pemberi pelayanan yangberkualitas, non diskriminatif,
mandiri, mampumenunjukkan kepemimpinan di masyarakat untuktujuan kemanusian.
2.Meningkatkan pemberdayaan perempuan dalammenumbuhkan kesadaran terhadap
pentingnyakesehatan reproduksi dan persalinan yang aman dantumbuhnya dukungan
terhadap peningkatan terhadapstatus perempuan.

PRINSIP KERJA BIDAN YAITU SEBAGAI BERIKUT :


1. Kompeten dalam pelayanan kebidanan
2. Praktik berdasarkan fakta/ evidence based
3. Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab
4. Pemakaian teknologi secara etis5. Memahami perbedaan budaya dan etnik
5. Memberdayakan/mengajarkan untuk promosi,inform choise dan ikut serta dalam
pengambilankeputusan7.Sabar tapi rasional,

B. ETIK LEGAL
Menurut KEPMENKES 320 tahun 2020 salah satuarea kompetensi bidan yaitu etik
legal dalamkeselamatan klien, yaitu ;
a) Memiliki perilaku yang profesinal
b) Mematuhi aspek etik legal dalam praktik kebidanan
c) Menghargai hak dan privasi perempuan sertakeluarganya.
d) Menjaga keselamatan klien dalam praktikkebidanan

SEORANG LULUSAN BIDAN MAMPU :


9
1. Berperilaku sesuai kode etik Bidan, dan pandai menempatkan diripada kondisi
dan situasi berbeda.
2. Bekerja sesuai standar pelayanan kebidanan yang telah ditetapkan.
3. Bersikap adil pada semua pihak yang berinteraksi dengan bidan,khususnya
klien yaitu perempuan, bayi, balita dan anakprasekolah.
4. Menghormati mitra kerja yang memiliki kelebihan, danmenghargai setiap
pihak yang memiliki keterbatasan
5. Menyadari keterbatasan diri, sehingga terbuka untukberkolaborasi dengan
profesi lain.
6. Senantiasa mengupayakan yang terbaik untuk klien.
7. Mengutamakan keselamatan klien di atas kepentingan pribadi, dankelompok.
8. Cermat dan teliti dalam setiap perkataan, dan perbuatanterkait pelayanan
kebidanan.
9. Sadar hukum dan senantiasa mematuhi ketentuanperundangan yang berlaku.
10. Jujur dan bertanggungjawab terhadap setiap tahap dan bagianpelayanan
kebidanan yang dipercayakan kepadanya.
11. Melindungi hak asasi perempuan dalam kesehatanreproduksi dan seksualitas.
12. Menjaga rahasia yang diketahui karena keterlibatan dalampelayanan.
13. Memperlakukan perempuan sebagai mitra yangbertanggungjawab menjaga
dan memperhatikan kesehatanreproduksinya.
14. Menempatkan diri dengan tepat di masyarakat, sehinggadapat diterima dengan
baik oleh masyarakat yang menjadisasaran binaannya.
15. Mampu menjalin kerja sama dengan seluruh pihak.

10
BAB III

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Etika sebagai salah satu cabang filsafat seringkali dianggap sebagai ilmu yang abstrak dan
kurang relevan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak uraian filsafat dianggap jauh dari
kenyataan, tetapi setidaknya etika mudah dipahami secara relevan bagi banyak persoalan yang
dihadapi. Etika sebagai filsafat moral mencari jawaban untuk menentukan serta mempertahankan
secara rasional teori yang berlaku tentang apa yang benar dan yang salah, baik atau buruk, yang
secara umum dapat dipakai sebagai suatu perangkat prinsip moral yang menjadi pedoman bagi
tindakan manusia.
Etika tidak lepas dari kehidupan manusia, termasuk dalam profesi kebidanan membutuhkan
suatu system untuk mengatur bidan dalam menjalankan peran dan fungsinya. Dalam
menjalankan perannya bidan tidak dapat memaksakan untuk mengadapatasi suatu teori etika
secara kaku, tetapi harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi saat itu dan
berlandaskan pada kode etik dan standar profesi.

3.1 SARAN
Makalah ini masih belum mencapai sempurna, sehingga pembaca dapat menambahkan
atau menghapus bagian yang kurang. Dan sebagai seorang penyambung lidah, sebaiknya
mahasiswa lebih mengembangkan wawasannya mengenai kode etik kebidanan agar mampu
menyampaikannya ke orang banyak agar masyarakat luas dapat lebih memahami tentang
petunjuk bagi anggota profesi tentang bagaimana mereka harus menjalankan profesinya, yaitu
ketentuan tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh anggota profesi, tidak saja
dalam menjalankan tugas profesinya melainkan juga menyangkut tingkah laku dalam pergaulan
sehari-hari dimayarakat, yang dalam hal ini kode etik profesi kebidanan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Alfani Oktarina, 2015 KODE ETIK PROFESI KEBIDANAN


https://alfanioktarina.wordpress.com/2015/04/03/231/ Diakses pada Kamis, 1 November 2018
Pukul 16.37

Alifa Suprihatin , Published October 20, 2016 KODE ETIK PROFESI BIDAN
http://kebidanan-smt2.blogspot.com/2016/10/kode-etik-profesi-bidan_20.html Diakses pada
Kamis, 1 November 2018 Pukul 17.15

Anonim, Published February 8, 2013 ETIKOLEGAL DALAM PRAKTIK KEBIDANAN


https://midwifescience.wordpress.com/2013/02/08/etikolegal-dalam-praktik-kebidanan/ iakses
pada Kamis, 1 November 2018 19.05
BUKU KODE ETIK KEBIDANAN ETIKA KEPERAWATANN( PERPUSTAKAAN )
KARTINI MASSA, S.KEP, M,KES

12

Anda mungkin juga menyukai