Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehinga kami dapat menyelesaikan Makalah Asuhan Kebidanan
Kehamilan tentang Tugas Sebagai Bidan Berdasarkan Etika dan Kode Etik.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu,
sehingga makalah ini selesai sesuai dengan waktunya. Penyusun menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun khususnya
dari dosen mata kuliah Etika Profesi dan Hukum Kesehatan sangat penyusun harapkan, guna
menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi penyusun untuk lebih baik di masa yang akan
datang.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para mahasiswa keperawatan yang ingin
menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang Tugas Sebagai Bidan Berdasarkan Etika dan
Kode Etik serta memberikan inspirasi terhadap pembaca. Penyusun juga mengharapkan makalah
ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan
dan ilmu pengetahuan kita semua.
Penyusun,
Ilfatul Hikmah
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui, mengerti dan menjelaskan Tugas Bidan Berdasarkan Etik dan
Kode Etik.
1.4 Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 ETIKA
A. Definisi Etika
Etika diartikan "sebagai ilmu yang mempelajari kebaikan dan keburukan
dalam hidupmanusia khususnya perbuatan manusia yang didorong oleh
kehandak dengan didasaripikiran yang jernih dengan pertimbangan perasaan".
Menurut kamus bahasa Indonesia (poerwadarminta ,1953)Etikaartinya ilmu
pengetahuan tentang azas akhlak (moral).
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (Depdikbud,1988) etika mengandung
arti :
1. Ilmu ttg apa yg baik dan apa yg buruk ttg hak dan kewajiban moral.
2. Kumpulan azas atau nilai yg berkenaan dgn akhlak.
3. Nilai mengenai benar dan salah yg dianut suatu golongan atau masyarakat .
Etik merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan erat dengan nilai
manusia dalam menghargai suatu tindakan apakah benar atau salah dan apakah
penyelesaiannya baik atau salah (Jones, 1994). Penyimpangan mempunyai
konotasi yang negatif yang berhubungan dengan hukum. Seorang bidan dikatakan
profesional bila ia mempunyai etika. Semua profesi kesehatan memiliki etika
profesi, namun demikian etika dalam kebidanan mempunyai kekhususan sesuai
dengan peran dan fungsinya seorang bidan bertanggung jawab menolong
persalinan. Dalam hal ini bidan mempunyai hak untuk mengambil keputusan
sendiri yang berhubungan dengan tanggung jawabnya.
Maka ikatan bidan Indonesia sebagai organisasi profesi kesehatan yang menjadi wadah
persatuan dan kesatuan para bidan di Indonesia menciptakan Kode Etik Bidan Indonesia yang
disusun atas dasar penekanan keselamatan klien diatas kepentingan lainnya.
Terwujudnya kode etik ini merupakan bentuk kesadaran dan sesungguh dari setiap bidan
untuk memberikan pelayanan kesehatan secara profesional dan sebagai anggota tim
kesehatan demi tercapainya cita-cita pembangunan nasional di bidang kesehatan, KIA/KB
Dan pada khususnya Segala sesuatu agar pada detik-detik yang menentukan pada saat
menyambut kelahiran Insan generasi secara selamat dan nyaman merupakan tugas Sentral
dari para bidan
Menelusuri tuntunan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang terus meningkat Sesuai
dengan perkembangan zaman dan nilai-nilai sosial budaya yang berlaku dalam masyarakat,
Sudah sewajarnya kode etik bidan ini berdasarkan Pancasila dan undang-undang undang-
undang 1945 sebagai landasan ideal dan garis-garis besar haluan negara sebagai landasan
operasional sesuai etik ini merupakan pedoman dalam tata cara dan keselarasan dalam
pelaksanaan pelayanan profesional. Bidan senantiasa berupaya memberikan pemeliharaan
kesehatan yang komprehensif terhadap ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita khususnya,
sehingga mereka tumbuh berkembang menjadi Insan Indonesia yang sehat jasmani dan rohani
dengan tetap memperhatikan kebutuhan Masyarakat khususnya.
Sebagai Pendidik, bidan harus memberikan pengajaran yang jelas, tidak bias. akan tetapi,
bidan harus menghindari kecenderungan untuk menciptakan bidan kaku (tidak mengikuti
informasi terkini dari literature yang jelas tentang perkembangan pelayanan kebidanan)
sehingga akan menimbulkan sikap “sok tau”. Contohnya pada saat menolong persalinan
mahasiswa bidan diajarkan untuk tidak melakukan episiotomi.
Jika pola pengajaran tidak tepat mahasiswa akan sepenuhnya menyerah materi tersebut,
akibatnya, ia tidak akan melakukan episiotomi tanpa melihat ada tidak nya indikasi.
Sebagai konselor bidan harus menjelaskan tentang tindakan yang akan di berikan kepada
klien dengan jelas, Contohnya seorang ibu datang ke bidan yang ingin menjadi akpestor KB
IUD namun timbul ketakutan akibat rumor negatif yang beredar di masayarakat tentang IUD.
Masalah etika yang timbul yaitu ketika bidan tidak dapat menjelaskan dengan baik, sehingga
pandangan klien tentang IUD tidak berubah dan mengurungkan niat nya untuk menjadi
akseptor KB.
Bidan juga dapat berperan sebagai teman, sehingga klien merasa nyaman ketika menerima
pelayanan yang diberikan kepada klien, namun peran sebagai teman juga harus memiliki
batasannya. Sikap profesional terhadap klien harus dijaga, sehinghga klien dan keluarganya
memandang bidan sebagai orang yang berwibawa dan mampu mengendalikan diri sehingga
mampu melindungi kliennya. Peran Dosen Bidan sebagai teman juga diperlukan, sehingga
siswa tidak merasa sungkan dalam proses belajar mengajar.
Namun lagi-lagi peran sebagai teman tetap batasnya, Jangan sampai penilaian terhadap
mahasiswa terjadi subyektif, ketika mahasiswa bidan melakukan suatu kesalahan dpsen bidan
menutupi kesalahan mahasiswanya karana kedekatan yang berlebihan.
Etika berberan dalam penelitian kebidanan, contohnya dahulu praktik kebidanan masih
banyak berdasar kebiasaaan arau dogma, dengan kemajuan jaman praktikyang seperti itu
tidak dapat dilaksanakan lagi, tetapi dituntut praktik yang professional berdasarkan pada hasil
penelitian. bidan mungkin banyak terlibat dalam penelitian baik sebagai subyek maupun
subyek penelitian. Sehingga bidan perlu mengetahui tentang etika penelitian, demi
kepentingan melindungi klien institusi tempat praktik dan diri sendiri. Bidan wajib
mendukung penelitian yang bertujuan memajukan ilmu pengetahuan kebidanan. Bidan harus
siap mengadakan penelitian dan siap untuk memberikan pelayanan pada hasil penelitian.
a. Tugas Bidan