Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN DALAM


PELAYANAN KEBIDANAN
“ KODE ETIK DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL”

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
1. Atika Yuliyanti.H
2. Bevy Anggun Shapirah
3. Gemi Nurcahyani
4. Kireina Yukiko
5. Laura Nur Indah Sari
6. Nurul Rahma

Kelas : DIV Ahli Jenjang Bengkulu


Dosen Mata Kuliah : Eliana, SKM, MPH

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
PRODI DIV KEBIDANAN
T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita haturkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan begitu banyak nikmat yang mana makhluk-Nya pun tidak akan
menyadari begitu banyak nikmat yang telah didapatkan dari Allah SWT. Selain
itu, kami juga merasa sangat bersyukur karena telah mendapatkan hidayah-Nya
baik iman maupun islam.
Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula kami dapat menyelesaikan
penulisan makalah ini yang merupakan tugas kuliah mata kuliah “Manajemen
dan Kepemimpinan dalam Pelayanan Kebidanan”. Kami menyampaikan
terimakasih kepada semua pihak yang turut membantu proses penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari dalam makalah ini masih begitu banyak kekurangan dan
kesalahan baik dari isi maupun struktur penulisannya, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran positif untuk perbaikan dikemudian hari.
Demikian semoga makalah ini memberikan manfaat umumnya pada para
pembaca dan khususnya bagi kami sendiri. Aamiin.

Bengkulu, September 2023

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................2
C. Tujuan.................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kode Etik Bagi Bidan .......................................................................................3
1. Definisi kode etik kebidanan.......................................................................3
2. Tujuan kode etik dalam pelayanan kebidanan............................................4
3. Fungsi kode etik kebidanan.........................................................................5
4. Dimensi dan prinsip kode etik.....................................................................6
5. Penjelasan kode etik kebidanan...................................................................7
B. Pengembangan Profesinalisme ........................................................................10
1. Definisi Profesionalisme Bidan..................................................................10
2. Ciri-ciri Jabatan Profesional Bidan.............................................................11
3. Tanggung Jawab Sebagai Bidan Profesional..............................................12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................................13
B. Saran..................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kode etik adalah norma-norma yang mengatur tingkah laku seseorang

yang berada dalam lingkungan kehidupan tertentu. Tingkah laku seseorang

yang menggambarkan baik dan buruknya pribadi manusia itu sendiri, norma

dan tingkah laku sangat ditentukan oleh lingkungan yang ada di sekitarnya,

baik itu di lingkungan keluarga, di madrasah maupun di lingkungan

masyarakat, yang menjadi subjeknya adalah peserta didik, guru, orang tua,

maupun masyarakat dan juga pendidikan yang ditanamkan dari sejak kecil

dalam kehidupan sehari-harinya.

Bidan adalah profesi yang diakui secara nasional maupun internasional

oleh sejumlah praktisi diseluruh dunia. Tugas utama yang menjadi tanggung

jawab praktik profesi bidan memiliki tujuan untuk meningkatkan kesehatan

ibu, anak dan keluarga berencana dalam rangka mewujudkan kesehatan

keluarga dan masyarakat.

Bidan harus dapat memberikan supervise, perawatan dan saran yang

diperlukan kepada ibu selama periode kehamilan, persalinan dan pasca

partum, membantu kelahiran sebagai tanggungjawabnya, dan merawat bayi

serta bayi baru lahir. Perawatan ini mencangkup tindakan preventif, deteksi

keadaan abnormal pada ibu dan anak, upaya mendapatkan bantuan medis dan

pelaksanaan tindakan kedaruratan bila bantuan medis tidak tersedia.

1
1.2 Rumusan Masalah

a. Apa saja Kode Etik bagi bidan ?

b. Apa yang anda ketahui tentang pengembangan profesional?

1.3 Tujuan

a. Mengetahui apa saja Kode Etik bagi bidan

b. Mengetahui tentang pengembangan professional

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. Kode Etik Bagi Bidan

A. Definisi Kode Etik Kebidanan

Kode etik bidan Indonesia pertama kali disusun pada tahun 1986

dan disahkan dalam Kongres Nasional Ikatan Bidan Indonesia X tahun

1988, sedang petunjuk pelaksanaanya disahkan dalam Rapat Kerja

Nasional (Rekernas ) IBI tahun 1991, kemudian disempurnakan dan

disahkan pada Kongres Nasional IBI ke XII tahun 1998.

Kode etik kebidanan merupakan suatu pernyataan komprehensif

profesi yang menuntut bidan melaksanakan praktik kebidanan baik

yang berhubungan dengan kesejahteraan keluarga, masyarakat, teman

sejawat, profesi dan dirinya. Penetapan kode etik kebidanan harus

dilakukan dalam Kongres Ikatan Bidan Indonesia (IBI).

Kode etik kebidanan merupakn ciri profesi yang bersumber dari

nilai-nilai internal dan external suatu disiplin ilmu dan merupakan

komperehensif suatu profesi yang memberikan tuntutan bagi anggota

dalam melaksanakan pengabdian profesi. Sebagai pedoman dalam

berperilaku. Kode Etik Bidan indonesia mengandung beberapa

kekuatan yang semuanya tertuang dalam mukadimah dan tujuan dan

bab. Secara umum kode etik tersebut berisi 7 bab. Ketujuh bab dapat

dibedakan atas tujuh bagian yaitu :

1) Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat (6 butir)

2) Kewajiban bidan terhadap tugasnya (3 butir)

3
3) Kewajiban Bidan terhadap sejawab dan tenaga kesehatan lainnya

(2 butir)

4) Kewajiban bidan terhadap profesinya (3 butir)

5) Kewajiban bidan terhadap diri sendiri ( 2 butir)

6) Kewajiban bidan terhadap pemerintah, bangsa dan tanah air (2

butir)

7) Penutup ( 1 butir)

B. Tujuan Kode Etik Dalam Pelayanan Kebidanan

Secara umum tujuan menciptakan kode etik adalah sebagai berikut :

1) Untuk menjunjung tinggi martabat dan citra profesi

Dalam hal ini yang dijaga adalah image dari pihak luar atau

masyarakat untuk mencegah orang luar memandang rendah atau

remeh suatu profesi. Oleh karena itu, setiap kode etik suatu

progfesi akan melarang berbagai bentuk tindak tanduk atau

kelakuan anggota profesi yang dapat mencemarkan nama baik

profesi di dunia luar. Dari segi ini kode etik juga disebut kode

kehormatan.

2) Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota

Yang dimaksud kesejahteraan ialah kesejahteraan material

dan spiritual atau mental. Dalam kesejahteraan material anggota

profesi kode etik umumnya menerapkan larangan-larangan bagi

anggota untuk melakukan perbuatan yang merugikan

kesejahteraan. Kode etik juga menciptakan peraturan-peraturan

4
yang di tujukan kepada pembahasan tingkah laku yang tidak pantas

atau tidak jujur para anggota profesi dalam interaksinya dengan

sesama anggota profesi.

3) Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi

Dalam hal ini kode etik juga berisi tujuan pengabdian profesi

tertentu, sehingga para anggota profesi dapat dengan mudah

mengetahui tugas dan tanggung jawab pengabdian profesinya.

Oleh karena itu kode etik merumuskan ketentuan-ketentuan yang

perlu dilakukan oleh para anggota profesi dalam menjalankan

tugasnya.

4) Untuk meningkatkan mutu profesi

Kode etik juga memuat tentang norma-norma serta anjuran

agar profesi selalu berusaha untuk meningkatkan mutu profesi

sesuai dengan bidang pengabdiannya. Selain itu kode etik juga

mengatur bagaimana cara memelihara dan meningkatkan mutu

organisasi profesi

C. Fungsi Kode Etik Kebidanan

Kode etik berfungsi sebagai berikut:

1) Memberi panduan dalam membuat keputusan tentang masalah etik

2) Menghubungkan nilai atau norma yang dapat diterapkan dan

dipertimbangkan dalam memberi pelayanan.

3) Merupakan cara untuk mengevaluasi diri

5
4) Menjagadi landasan untuk memberi umpan balik bagi rekan

sejawat

5) Menginformasikan kepada calon perawat dan bidan tentang nilai

dan standar profesi

6) Menginformasikan kepada profesi lain dan masyarakat tentang

nilai moral

D. Dimensi dan Prinsip Kode Etik

Dimensi etik meliputi :

1) Anggota profesi dan klien

2) Anggota profesi dan sistem

3) Anggota profesi dan profesi lain

4) Semua anggota profesi

Prinsip kode etik terdiri dari :

1) Menghargai otonomi

2) Melakukan tindakan yang benar

3) Mencegah tindakan yang merugikan

4) Memperlakukan manusia secara adil

5) Menjelaskan dengan benar

6) Menepati janji yang telah disepakati

7) Menjaga kerahasiaan

6
E. Penjelasan Kode Etik Kebidanan

1) Kewajiban bidan terhadap lien dan masyarakat (6 butir)

a) Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan

mengamalkan sumpah jabatannya dalam melaksanakan tugas

pengabdiannya

b) Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung

tinggi harkat dan martabat kemanusiaan yang utuh dan

memelihara citra bidan.

c) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa

berpedoman pada perantugas dan tanggungjawab sesuai dengan

kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.

d) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan

kepentingan klienmenghormati klien dan menghormati nilai-

nilai yang berlaku di masyarakat.

e) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa

mendahulukan kepentingan klien, keluarga dan masyarakat

dengan identitas yang sama sesuai dengan kebutuhan

berdasarkan kemampuan yang dimilikinya.

f) Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam

hubungan pelaksanaan - tugasnya, dengan mendorong

partisipasi masyarakat untuk meningkatkan derajat

kesehatannya secara optimal.

7
2) Kewajiban bidan terhadap tugasnya (3 butir)

a) Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna

terhadap klien, keluarga dan masyarakat sesuai dengan

kemampuan profesi yang dimilikinya berdasarkan kebutuhan

klien, keluarga dan masyarakat.

b) Setiap bidan berhak memberikan pertolongan dan mempunyai

kewenangan dalam mengambil keputusan dalam tugasnya

termasuk keputusan mengadakan konsultasi dan atau rujukan.

c) Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang

dapat dan atau dipercayakan kepadanya, kecuali bila diminta

oleh pengadilan atau dipedukan sehubungan kepentingan klien.

3) Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya (2

butir)

a) Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman

sejawatnya untuk menciptakan suasana kerja yang serasi.

b) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya harus saling

menghormati baik terhadap sejawatnya maupun tenaga

kesehatan lainnya.

4) Kewajiban bidan tehadap profesinya (3 butir)

a) Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung tinggi

citra profesinya dengan menampilkan kepribadian yang tinggi

dan memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat.

8
b) Setiap bidan harus senantiasa mengembangkan diri dan

meningkatkan kemampuan profesinya sesuai dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

c) Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan

penelitian dan kegiatan sejenisnya yang dapat meningkatkan

mutu dan citra profesinya.

5) Kewajiban bidan terhadap diri-sendiri (2 butir)

a) Setiap bidan harus memelihara kesehatannya agar dapat

melaksanakan tugas profesinya dengan baik.

b) Setiap bidan harus berusaha terus-menerus untuk meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi.

6) Kewajiban bidan terhadap pemerintah, nusa bangsa dan tanah air

(2 butir)

a) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnyasenantiasa

melaksanakan ketentuanketentuan pemerintah dalam bidang

kesehatankhususnya dalam pelayanan KIA/KB dan kesehatan

keluarga dan masyarakat

b) Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan

menyumbangkan pemikirannya kepada pemerintah untuk

meningkatkan mutu jangakauan pelayanan kesehatan terutama

pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga

9
7) Penutup (1 butir)

a) Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari

senantiasa menghayati dan mengamalkan Kode Etik Bidan

Indonesia.

2. Pengembangan Profesionalisme

A. Definisi profesinalisme bidan

Profesinalisme berarti memiliki sifat profesional yang dimiliki oleh

seorang bidan. Bidan profesinal termasuk rumpun kesehatan , untuk

menjadi jabatan profesional memiliki 9 syarat bidan profesinal,

meliputi :

1) Ilmu sosial, budaya, kesehatan masyarakat, konsep kebidanan,

etika, kode etik, kebidanan yang membentuk dasar dari asuhan

yang berkualitas.

2) Asuhan ibu hamil

3) Asuhan kebidanan ibu melahirkan

4) Kebidanan asuhan ibu nifas menyusui

5) Asuhan bayi lahir

6) Asuhan pada bayi balita

7) Keluarga berencana

8) Gangguan reproduksi

9) Kebidanan komunitas

10
B. Ciri-ciri jabatan profesional bidan

1) Memberikan pelayanan kepada masyarakat yang bersifat khusus

atau spesialis

2) Melalui jenjang pendidikan yang menyiapkan bidan secara tenaga

profesional

3) Keberadaannya diakui dan diperlukan oleh masyarakat

4) Mempunyai peran dan fungsi yang jelas

5) Mempunyai kewenangan yang disahkan atau diberikan oleh

pemerintah

6) Memiliki organisasi profesi sebagai wadah

7) Memiliki kode etik bidan

8) Memiliki etika bidan

9) Memiliki standar pelayanan

10) Memiliki standar praktik

11) Memiliki standar pendidikan yang mendasari dan mengembangkan

profesi sesuai dengan kebutuhan pelayanan

12) Memiliki standar pendidikan berkelanjutan sebagai wahana

pengembangan kompetensi

13) Mempunyai kompetensi yang jelas dan terukur

Sehubungan dengan profesinalisme jabatan bidan, perlu dibahas bahwa

bidan tergolong jabatan profesinal.

11
C. Tanggungjawab sebagai bidan profesinal

1) Menjaga agar pengetahuannya tetap up to date, terus

mengembangkan keterampilan dan kemahiran agar bertambah luas

serta mencangkup semua aspek peran seorang bidan.

2) Mengenali batas-batas pengetahuan, keterampilan pribadinya dan

tidak berupaya melampaui wewenangannya dalam praktik klinik

3) Menerima tanggungjawab untuk mengambil keputusan serta

konsekuensi dari keputusan tersebut.

4) Berkomunikasi dengan pekerja kesehatan lainnya (bidan, dokter,

dan perawat) dengan rasa hormat dan martabat

5) Memelihara kerja sama yang baik dengan staff kesehatan dan

rumah sakit pendukung untuk memastikan sistem rujukan yang

optimal

6) Melaksanakan kegiatan pemantauan mutu yang mencangkup

penilaian sejawat, pendidikan berkesinambungan, mengkaji ulang

kasus audit maternal atau perinatal

7) Bekerjasama dengan masyarakat tempat bidan praktik

8) Meningkatkan akses dan mutu asuhan kebidanan

9) Menjadi bagian dari upaya meningkatkan status wanita, kondisi

hidup mereka dan menghilangkan praktik kultur yang sudah

terbukti merugikan kaum wanita.

12
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Etika tidak lepas dari kehidupan manusia, termasuk dalam profesi

kebidanan membutuhkan suatu sistem untuk mengatur bidan dalam

menjalankan peran dan fungsinya.Dalam menjalankan perannya bidan

tidak dapat memaksakan untuk mengadaptasi suatu teori etika secara kaku,

tetapi harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi saat itu

dan berlandaskan pada kode etik dan standar profesi.

Bidan adalah profesi yang diakui secara nasional maupun

internasional oleh sejumlah praktisi diseluruh dunia. Tugas utama yang

menjadi tanggung jawab praktik profesi bidan memiliki tujuan untuk

meningkatkan kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana dalam rangka

mewujudkan kesehatan keluarga dan masyarakat.

2. Saran

Sebagai mahasiswi calon bidan, sebaiknya harus mendalami etik dan

kode etik profesi terlebih dahulu, agar dapat menerapkannya saat praktik,

sehingga dapat menghasilkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan

optimal sesuai dengan wewenang profesinya.

13
DAFTAR ISI

Susanti, Santi. 2015. ETIKOLEGAL Dalam Praktik Kebidanan. Jakarta:


Trans Info Media.

Puji Wahyuningsih, Heni. 2008. ETIKA PROFESI KEBIDANAN.


Yogyakarta: Fitramaya.

Mufdlilah. Asri Hidayat. Ima Kharimaturrahmah. 2012. Konsep


Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Kebidanan.Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo


Purwandari, Atik.2008

Yulifah Surachmindari,Rita.Konsep Kebidanan untuk Pendidikan


Kebidanan.Jakarta Selatan : Salemba Medika.2013

14
15
16
17
18
19
20

Anda mungkin juga menyukai