Disusun Oleh :
Kelompok 3
Fahni Yustari Marttika P3.73.24.2.19.011
Nur Afni Silviatama P3.73.24.2.19.023
Nurlisa Adinda P3.73.24.2.19.024
Putri Azraline P3.73.24.2.19.026
Selfia Herlita P3.73.24.2.19.032
Vania Ledy Zain P3.73.24.2.19.037
Dosen Pengampu :
Ericka Yulita Ichwan, S.S.T., M.Kes.
KELAS IIA
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA III
TAHUN AKADEMIK 2020-2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas
berkat rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
yang berjudul “Kode Etik Profesi Bidan Di Tingkat Nasional dan Internasional”.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata
kuliah Etika dan Hukum Kesehatan di Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Jakarta III.
Dalam penulisan makalah ini, kami merasa masih banyak kekurangan, baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingatkan kemampuan yang kami
miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dan dalam pembuatan makalah ini, kami juga mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu kami, khususnya kepada Dosen kami
yang telah memberikan petunjuk serta bimbingannya kepada kami, sehingga dapat
terselesaikannya pembuatan makalah ini.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
tanggung jawab profesi, peningkatan pengetahuan serta keterampilan bidan.
Profesi bidan di setiap negara yang berbeda pasti memiliki kode etik bidan
yang berbeda pula, maka dari itu dibuatlah suatu kode etik yang dapat
digunakan di setiap negara yaitu kode etik internasional. Setiap profesi bidan
harus bisa menerapkan dan menanamkan kode etik negaranya dan kode etik
internasional dalam memberikan pelayanan kepada kliennya.
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan, tujuan makalah yang
hendak disajikan yaitu:
Kode Etik Profesi Bidan di Tingkat Nasional dan Internasional
a. Untuk mengetahui pengertian dari kode etik.
b. Untuk mengetahui tujuan dari kode etik.
c. Untuk mengetahui kode etik bidan Indonesia.
d. Untuk mengetahui kode etik bidan Internasional.
e. Untuk mengetahui kode etik bidan di beberapa negara seperti New
Zealand, USA, Eropa.
f. Untuk mengetahui perbedaan kode etik bidan di tingkat nasional dan
internasional.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
profesi di dunia luar. Dari segi inilah, Kode etik juga disebut sebagai
“Kode kehormatan”.
b. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
Yang dimaksud kesejahteraan disini ialah kesejahteraan materil dan
spiritual atau mental. Dalam hal kesejahteraan materil anggota profesi,
kode etik umum menetapkan larangan-larangan bagi anggotanya untuk
melakukan perbuatan yang merugikan kesejahteraan. Kode etik juga
menciptakan peraturan-peraturan yang ditujukan kepada pembatasan
tingkah laku yang tidak pantas atau tidak jujur para anggota profesi dalam
interaksinya dengan sesama anggota profesi.
c. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
Dalam hal ini kode etik juga berisi tujuan pengabdian profesi tertentu,
sehingga para anggota profesi dapat dengan mudah mengetahui tugas dan
tanggung jawab pengabdian profesinya. Oleh karena itu kode etik
merumuskan ketentuan-ketentuan yang perlu dilakukan oleh para anggota
profesi dalam menjalankan tugasnya.
d. Untuk meningkatkan mutu profesi.
Kode etik memuat tentang norma-norma serta anjuran agar profesi selalu
berusaha untuk meningkatkan mutu profesi sesuai dengan dengan bidang
pengabdiannya. Selain itu kode etik juga mengatur bagaimana cara
memelihara dan meningkatkan mutu organisasi profesi.
4
pernyataan komprehensif profesi bidan yang memberikan tuntunan bagi
anggota dalam melaksanakan pengabdian profesi. Kode etik profesi bidan
juga merupakan suatu pedoman dalam tata cara dan keselarasan dalam
pelaksanaan pelayanan profesional bidan.
Kode etik bidan Indonesia pertama kali disusun tahun 1986 dan disyahkan
dalam Kongres Nasional Ikatan Bidan Indonesia (IBI) X tahun 1988, dan
petunjuk pelaksanaannya disyahkan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas)
IBI tahun 1991. Kode etik bidan Indonesia terdiri atas 7 (tujuh) bab, yang
dibedakan atas tujuh bagian :
1. Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat (6 butir).
2. Kewajiban bidan terhadap tugasnya (3 butir).
3. Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya (2 butir).
4. Kewajiban bidan terhadap profesinya (3 butir).
5. Kewajiban bidan terhadap diri sendiri (2 butir).
6. Kewajiban bidan terhadap pemerintah, nusa bangsa dan tanah air (2 butir).
7. Penutup (1 butir).
Mukadimah
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan didorong oleh keinginan yang
luhur demi tercapainya :
1. Masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945
2. Pembangunan Manusia Indonesia seutuhnya
3. Tingkat kesehatan yng optimal bagi setiap warga negara Indonesia
Maka Ikatan Bidan Indonesia sebagai organisasi profesi kesehatan yang
menjadi wadah persatuan dan kesatuan para Bidan di Indonesia menciptakan
Kode Etik Bidan Indonesia yang disusun atas dasar penekanan keselamatan
klien diatas kepentingan lainnya.
Terwujudnya kode etik ini merupakan bentuk kesadaran dan kesungguhan
hati dari setiap bidan untuk memberikan pelayanan kesehatan secara
5
profesional dan sebagai anggota tim kesehatan demi tercapainya cita-cita
pembangunan nasional di bidang kesehatan pada umumnya, KIA/KB dan
kesehatan keluarga pada khususnya.
Mengupayakan segala sesuatunya agar kaumnya pada detik-detik yang
sangat menentukan pada saat menyambut kelahiran insan generasi secara
selamat aman dan nyaman merupakan tugas sentral dari pada bidan.
Menelusuri tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang terus
meningkat sesuai dengan perkembangan zaman dan nilai-nilai sosial budaya
yang berlaku dalam masyarakat, sudah sewajarnya kode etik bidan ini
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 sebagai landasan ideal dan Garis-Garis
Besar Haluan Negara sebagai landasan operasional.
Sesuai dengan wewenang dan peraturan kebijaksanaan yang berlaku bagi
bidan, kode etik ini merupakan pedoman dalam tata cara dan keselarasan
dalam pelaksanaan pelayanan profesional.
Bidan senantiasa berupaya memberikan pemeliharaan kesehatan yang
komprehensif terhadap ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita pada
khususnya, sehingga mereka tumbuh berkembang menjadi insan Indonesia
yang sehat jasmani dan rohani dengan tetap memperhatikan kebutuhan
pemeliharaan kesehatan bagi keluarga dan masyarakat pada khususnya.
Bagian I
KEWAJIBAN TERHADAP KLIEN DAN MASYARAKAT
6
4. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, mendahulukan kepentingan
klien, menghormati hak klien dan menghormati nilai-nilai yang berlaku di
masyarakat.
5. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa mendahulukan
kepentingan klien, keluarga dan masyarakat dengan identitas yang sama
sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya.
6. Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam hubungan
pelaksanaan tugasnya, dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk
meningkatkan derajat kesehatannya secara optimal.
Bagian II
KEWAJIBAN TERHADAP TUGASNYA
Bagian III
KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP SEJAWAT DAN TENAGA
KESEHATAN LAINNYA
1. Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya untuk
menciptakan suasana kerja yang serasi.
2. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya harus saling menghormati baik
terhadap sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya.
7
Bagian IV
KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP PROFESINYA
1. Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra
profesinya dengan menampilkan keperibadian yang tinggi dan memberi
pelayanan yang bermutu kepada masyarakat.
2. Setiap bidan harus senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan
kemampuan profesinya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
3. Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan
kegiatan sejenisnya yang dapat meningkatkan mutu dan citra profesinya.
Bagian V
KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP DIRI SENDIRI
Bagian VI
KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP PEMERINTAH, NUSA, BANGSA,
DAN TANAH AIR
8
Bagian VII
PENUTUP
9
serta menjamin pengalokasian sumber daya secara adil dengan
mempertimbangkan prioritas dan ketersediaan.
d. Bidan dalam profesinya, mendukung dan saling membantu dengan yang
lain dan secara aktif menjaga diri dan martabat mereka sendiri.
e. Bidan bekerja sama dengan profesi kesehatan lain, berkonsultasi, dan
melakukan rujukan bila perempuan memerlukan asuhan di luar
kompetensi bidan.
f. Bidan mengenali adanya saling ketergantungan dalam memberi
pelayanan secara aktif memecahkan konflik yang ada.
g. Bidan berkewajiban atas diri mereka sebagai manusia bermoral,
termasuk tugas untuk menghormati diri sendiri dan menjaga nama baik.
2. Praktik Kebidanan.
a. Bidan memberi asuhan kepada ibu dan keluarga
yang mengasuh anak, disertai sikap menghormati keberagaman budaya
dan berupaya untuk menghilangkan praktik yang berbahaya.
b. Bidan memberi harapan nyata suatu persalinan
terhadap ibu di masyarakat, dengan maksud, minimal tidak ada ibu
yang menderita akibat konsepsi atau persalinan.
c. Bidan harus menerapkan pengetahuan profesi untuk
menjamin persalinan yang aman.
d. Bidan merespon kebutuhan psikologis, fisik, emosi
dan spiritual ibu yang mencari pelayanan kesehatan, apa pun
kondisinya.
e. Bidan bertindak sebagai role model (panutan) dalam
promosi kesehatan untuk ibu sepanjang siklus hidupnya, keluarga, dan
profesi kesehatan lain.
f. Bidan secara aktif meningkatkan kemampuan
intelektual dan profesi sepanjang karir kebidanan dan memadukan
peningkatan tersebut kedalam praktik mereka.
10
3. Kewajiban Profesi Bidan.
a. Bidan menjamin kerahasiaan informasi klien dan
bertindak bijaksana dalam menyebarkan informasi tersebut.
b. Bidan bertanggung jawab atas keputusan dan
tindakan mereka berdasarkan hasil asuhan bagi ibu.
c. Bidan diperkenankan untuk menolak berpartisipasi
dalam kegiatan yang bertentangan dengan moral; akan tetapi, bidan
perlu menumbuhkan kesadaran individu untuk tidak mengabaikan
pelayanan kesehatan esensial bagi ibu.
d. Bidan memahami akibat buruk pelanggaran etik dan
hak asasi manusia (HAM) bagi kesehatan ibu dan anak, dan
menghindari pelanggaran ini.
e. Bidan berpartisipasi dalam pembangunan dan
pelaksanaan kesehatan yang mempromosikan kesehatan ibu dan
keluarga yang mengasuh anak.
11
( Pencapaian-pencapaian bersama dalam perhatian seorang bidan adalah
melakukan yang terbaik dan tidak melakukan sesuatu yang berbahaya.
Martabat, kepercayaan, pembangunan moral, teori etika dan pembuatan
keputusan merupakan elemen krusial dalam belajar menjadi seorang bidan ).
Tujuan kebidanan adalah berbuat baik dan bukan merugikan. Nilai,
keyakinan, perkembangan moral, teori etika dan pengambilan keputusan
adalah elemen penting dalam belajar bagaimana menjadi bidan.
Young girls hove special needs far adequate nutrition and sound education.
They also need to be protected from violence.
Photo WHO/ UNICEF
Ibu S. Phiri adalah seorang bidan di bagian Saharan Afrika, baru saja
menyaksikan kematian gadis berusia 12 tahun yang mencoba menghentikan
kehamilannya sendiri dengan menggunakan gantungan baju kawat. Ibu S.
Martinez, seorang bidan di Bolivia, berjuang untuk menghentikan pendarahan
pada persalinan wanita berusia 25 tahun yang baru saja melahirkan anak yang
kedelapan di pusat kesehatan pedesaan di mana tidak ada cairan untuk
menggantikan kehilangan darahnya serta tidak adanya transportasi yang dapat
membawanya ke rumah sakit. Ibu K. Campbell, seorang perawat-bidan di
Amerika Serikat, yang telah memberikan perawatan kesehatan ginekologi
pada wanita berusia 40 tahun yang positif HIV.
Adegan seperti itu terjadi dalam keseharian pekerjaan bidan di seluruh
dunia. Mereka menitikkan pada beberapa dilema etika yang dimana harus
bidan hadapi dalam mencoba memberikan yang efektif dan perawatan
12
kemanusiaan walaupun dalam keadaan situasi yang sulit, seperti yang
mungkin melibatkan aborsi, kurangnya peralatan penyelamatan hidup, dan
penyakit menular seksual.
Karena bidan merupakan satu kesatuan anggota masyarakat di mana dalam
kehidupan bidan, bidan sering menghadapi tantangan terhadap mereka yang
paling dalam memegang kepercayaan seseorang tentang kehidupan saat
mempraktikkan profesi mereka. Diantara prinsip-prinsip pedoman mereka
haruslah menjadikan kesucian pada kehidupan manusia, kenyataan bahwa
kehidupan wanita sama berharganya dengan laki-laki maupun anak-anak, dan
pengakuan setiap keinginan manusia akan kualitas hidup yang pasti.
Pelayanan keluarga berencana, yang banyak bidan sediakan, diantaranya
untuk melindungi kehidupan wanita dan meningkatkan kesehatan dan kualitas
hidup mereka. Kesehatan wanita kebanyakan berkemungkinan memiliki anak
yang sehat.
Tragedi kematian ibu dan kecacatan mempengaruhi lebih dari tiga juta
wanita setiap tahunnya. Ini merupakan tragedi yang memalukan karena
seharusnya dapat dicegah. Bidan sering berjuang dengan sumber daya yang
tidak memadai untuk melakukan perawatan kepada wanita dan bayinya
dengan benar. Menjaga kesehatan janin dapat dicapai dengan baik dengan
cara melindungi kesehatan wanitanya itu sendiri. Ini artinya dapat diberikan
dengan cara memberikan perawatan kesehatan dengan tepat dan terjangkau,
memastikan nutrisi yang cukup, dan memungkinkan mereka menuju tempat
kelahiran anak-anak mereka. Di beberapa belahan dunia, aborsi merupakan
perhatian utama dimana dapat dihilangkan sebagian besar apabila wanita
tersebut tidak menginginkan anak dengan menghindari kehamilan. Fokus
etika di sini dalam kebanyakan kasus, harus pertama dan terpenting, yaitu
kepedulian terhadap perhatian wanita.
13
remaja, bagaimanapun, menganggap sederhana bahwasannya mereka adalah
seorang perempuan, tidak memperlakukannya dengan peduli. Beberapanya
membiarkan kekerasan yang menunjukkan kurang penuhnya kepedulian
terhadap nilai hidupnya. Dibeberapa kehidupan sosial mereka, itu seperti
memberikan makanan yang lebih disukai untuk laki-laki, sedangkan wanita
tidak diberikan nutrisi yang cukup. Sering perempuan berjuang lebih sedikit
untuk mendapatkan pendidikan dibandingkan yang laki-laki lakukan. Nutrisi
yang sedikit dan kurangnya pendidikan artinya lebih sedikit akan bekal
kesehatan untuk bayinya nanti.
Di seluruh dunia, bidan terkenal dengan kurangnya pergaulan masyarakat
akan kepeduliannya terhadap wanita dan masalah-masalah itu merupakan
kasus untuk ibu dan bayi. Bidan mencoba untuk bertemu dengan kebutuhan
keadaan mendesak seseorang melalui perawatan mereka yang diberikan untuk
wanita. Itu termasuk pemulihan penyakit menular seksual, skrining kanker,
dan mnediagnosis serta pengobatan penyakit lainnya - termasuk konsekuensi
penyerangan. Hak perempuan adalah hak asasi manusia, dan wanita memiliki
hak atas bagian yang adil dari pendidikan dan perawatan kesehatan yang
sangat penting bagi kesejahteraan manusia.
14
kebidanan, yang disponsori oleh International Confederation of midwives
(ICM). Kode etik bidan internasional ICM merupakan petunjuk moral untuk
bidan pada saat pendidikan, pelatihan dan penelitian. Kode ini memegang
kebenaran dan keinginan seorang wanita, mencari keadilan untuk semua
orang dan mempromosikan akses keadilan untuk pencapaian pelayanan
perawatan kesehatan.
Kode ICM memberikan petunjuk lurus untuk membuat pilihan, dan
menjalin relasi kepada wanita, keluarga, pembuat kebijakan, sesama bidan
dan profesi kesehatan lainnya. Meninjau dari kode, keamanan merupakan
prioritas yang sangat penting pada kebidanan. Kedaruratan dalam keterlibatan
pada banyak kasus melahirkan dapat ditangani maupun dihindari, dan ini
merupakan syarat utama.
Otonomi merupakan nilai dari kunci yang lain. Ini berarti kebenaran pada
wanita untuk memilih dan untuk mengambil tanggapan untuk pilihan mereka.
Bagian lain dari jalinan kode pada tugas profesional bidan, seperti mengatur
kepercayaan diri dan mengambil tanggapan kepada tindakan dan pilihan
mereka sendiri. Bidan juga membutuhkan saran ilmu kebidanan dan pelatihan
serta melindungi kebenaran akan wanita melalui penelitian dan pendidikan
pada bidan baru.
Wanita yang tidak menggunakan dalam membuat keputusan atau memiliki
suara yang terjadi pada mereka yang mencari dirinya terutama tantangan saat
mereka membuat keputusannya sendiri. Mereka harus menjadi dorongan pada
perkembangan kesadaran yang kuat pada kegunaan dirinya dan kepedulian
dirinya, sehingga mereka dapat mengeluarkan keinginan mereka dan berjuang
untuk kesehatannya, pendidikan dan partisipasi dengan pembuat kebijakan.
Bidan dapat membantu wanita untuk mereka yang peduli pada penghargaan
ini. Untuk menghubungkan mereka dalam melakukan ini, pelatihan dapat
menegaskan dimensi sosial dan etika kebidanan.
15
A young mother with her newborn baby in China. Women have a right to
have only wonted children and to be protected from sexually transmitted
diseases.
Photo WHO / UNICEF /R Lemoyne.
PEMBUKAAN
Tujuan dari Konfederasi Bidan Internasional (ICM) adalah untuk
meningkatkan standar perawatan yang diberikan kepada wanita, bayi dan
keluarga di seluruh dunia melalui pengembangan, pendidikan dan
pemanfaatan profesional yang tepat bidan. Untuk menjaga tujuan ini, ICM
menetapkan kode berikut untuk memandu pendidikan, praktek dan penelitian
bidan. Kode ini mengakui perempuan sebagai seseorang yang memiliki hak
asasi manusia, mencari keadilan bagi semua orang dan kesetaraan dalam
akses perawatan kesehatan, dan didasarkan pada hubungan timbal balik saling
menghormati dan kepercayaan, dan martabat semua anggota masyarakat.
Kode tersebut membahas mandat etis bidan dalam mencapai tujuan dan
tujuan ICM berkaitan dengan bagaimana bidan berhubungan dengan orang
lain, bagaimana mereka menjalankan praktek kebidanan, bagaimana mereka
menjunjung tinggi tanggung jawab dan tugas profesional, dan bagaimana
mereka bekerja untuk menjamin integritas profesi kebidanan.
16
KODE ETIK
I. Hubungan Kebidanan
1. Bidan mengembangkan kemitraan dengan perempuan di mana
keduanya berbagi relevan informasi yang mengarah pada pengambilan
keputusan yang terinformasi, persetujuan untuk rencana perawatan,
dan penerimaan tanggung jawab atas hasil pilihan mereka.
2. Bidan mendukung hak perempuan / keluarga untuk berpartisipasi
secara aktif keputusan tentang perawatan mereka.
3. Bidan memberdayakan perempuan / keluarga untuk berbicara sendiri
tentang berbagai masalah mempengaruhi kesehatan wanita dan
keluarga dalam budaya / masyarakat mereka.
4. Bidan, bersama dengan wanita, bekerja dengan lembaga kebijakan dan
pendanaan untuk mendefinisikan kebutuhan wanita akan layanan
kesehatan dan memastikan bahwa sumber daya tersedia dialokasikan
secara adil dengan mempertimbangkan prioritas dan ketersediaan.
5. Bidan saling mendukung dan mendukung dalam peran profesionalnya,
dan secara aktif memelihara rasa harga diri mereka sendiri dan orang
lain.
6. Bidan dengan hormat bekerja dengan profesional kesehatan lainnya,
konsultasi dan merujuk seperlunya ketika kebutuhan wanita akan
perawatan melebihi kompetensi bidan.
7. Bidan mengenali saling ketergantungan manusia dalam bidang praktik
mereka dan secara aktif berusaha untuk menyelesaikan konflik yang
melekat.
8. Bidan memiliki tanggung jawab terhadap dirinya sendiri sebagai
orang yang memiliki nilai moral, termasuk tugas harga diri moral dan
pelestarian integritas.
17
berupaya menghilangkan praktik-praktik berbahaya dalam budaya
yang sama.
2. Bidan mendorong ekspektasi yang realistis tentang persalinan oleh
wanita sesuai dengan keinginan masyarakat mereka, dengan harapan
minimal bahwa tidak ada perempuan yang dirugikan konsepsi atau
melahirkan anak.
3. Bidan menggunakan pengetahuan profesional terkini dan berbasis
bukti untuk memastikan keamanan praktik melahirkan di semua
lingkungan dan budaya.
4. Bidan menanggapi kebutuhan psikologis, fisik, emosional dan
spiritual wanita yang mencari perawatan kesehatan, apapun keadaan
mereka.
5. Bidan berperan sebagai panutan yang efektif dalam promosi kesehatan
bagi perempuan di sepanjang hidupnya siklus hidup, untuk keluarga
dan profesional kesehatan lainnya.
6. Bidan secara aktif mencari pertumbuhan pribadi, intelektual, dan
profesional di sepanjang hidupnya karir kebidanan, mengintegrasikan
pertumbuhan ini ke dalam praktik mereka.
18
5. Bidan berperan serta dalam pengembangan dan implementasi
kebijakan kesehatan itu mempromosikan kesehatan semua wanita dan
keluarga yang melahirkan anak.
6. Bidan memastikan bahwa peningkatan pengetahuan kebidanan
didasarkan pada aktivitas yang melindungi hak-hak perempuan
sebagai pribadi.
7. Bidan mengembangkan dan berbagi pengetahuan kebidanan melalui
berbagai proses, seperti peer review dan penelitian.
8. Bidan mengikuti pendidikan formal dan berkelanjutan bagi siswa
kebidanan pendidikan bidan.
19
Kompetensi untuk Masuk ke Daftar Bidan dan Kode Perilaku Dewan
Kebidanan.
Kode Etik
Bidan bertanggung jawab atas praktik dan perilaku mereka. Mereka
bertanggung jawab kepada wanita, profesi dan komunitas.
20
• Bidan menyimpan informasi secara rahasia untuk melindungi hak
privasi wanita. Informasi rahasia harus dibagikan dengan orang
lain hanya dengan persetujuan wanita yang diinformasikan,
kecuali jika diizinkan atau diwajibkan oleh hukum.
• Bidan bertanggung jawab kepada wanita untuk praktik kebidanan
mereka.
• Bidan memiliki tanggung jawab untuk tidak mengganggu proses
normal kehamilan dan persalinan.
• Bidan memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa tidak
ada tindakan atau kelalaian yang menempatkan perempuan dalam
risiko.
• Bidan memiliki tanggung jawab profesional untuk merujuk orang
lain ketika mereka telah mencapai batas keahliannya.
• Bidan memiliki tanggung jawab untuk jujur pada sistem nilai dan
penilaian profesional mereka sendiri.
• Namun, keyakinan pribadi bidan tidak boleh menghalangi wanita
mana pun dari perawatan kesehatan esensial.
21
C. Tanggung jawab kepada rekan kerja dan profesi
• Bidan saling mendukung dan menopang dalam peran profesional
mereka dan secara aktif memelihara rasa harga diri mereka sendiri
dan orang lain.
• Bidan secara aktif mencari pertumbuhan pribadi, intelektual, dan
profesional sepanjang karier mereka, dengan mengintegrasikan-
nya ke dalam praktik mereka.
• Bidan bertanggung jawab untuk membagikan pengetahuan
kebidanannya kepada orang lain.
• Bidan adalah praktisi mandiri terlepas dari pengaturan dan
bertanggung jawab kepada wanita dan profesi kebidanan untuk
praktik kebidanan mereka.
• Bidan memiliki tanggung jawab untuk menjunjung standar
profesional mereka dan menghindari kompromi hanya karena
alasan kepentingan pribadi atau institusi.
• Bidan mengakui peran dan keahlian profesional kesehatan lainnya
yang memberikan perawatan dan dukungan bagi wanita yang
melahirkan.
• Bidan mengambil tindakan yang tepat jika tindakan rekan kerja
melanggar standar asuhan yang diterima
• Bidan memastikan bahwa peningkatan pengetahuan kebidanan
didasarkan pada kegiatan yang melindungi hak-hak perempuan.
• Bidan mengembangkan dan berbagi pengetahuan kebidanan
melalui berbagai proses seperti review standar kebidanan dan
penelitian.
• Bidan ikut serta dalam pendidikan mahasiswa kebidanan dan
bidan lainnya.
22
• Bidan mematuhi standar profesional daripada standar komersial
dalam menginformasikan ketersediaan layanan mereka.
23
1. Anda harus memperlakukan orang sebagai individu dan merespek
martabat mereka.
2. Jangan mendiskriminasi orang yang ada dalam perawatan anda.
3. Saudara harus memperlakukan orang dengan ramah dan penuh
timbang rasa.
4. Anda harus bertindak sebagai pendukung bagi orang-orang yang
berada dalam perawatan anda, membantu mereka untuk
mengakses perawatan kesehatan dan sosial, informasi dan
dukungan yang relevan.
24
n Pastikan anda memperoleh persetujuan.
1. Anda harus memastikan bahwa anda memperoleh persetujuan
sebelum anda memulai perawatan atau perawatan apa pun.
2. Saudara harus merespek dan mendukung hak orang-orang untuk
menerima atau menolak perawatan dan perawatan.
3. Saudara harus menjunjung tinggi hak orang-orang untuk terlibat
sepenuhnya dalam keputusan tentang kepedulian mereka.
4. Saudara harus menyadari undang-undang tentang kesanggupan
mental, memastikan bahwa orang-orang yang kurang cakap tetap
berada di pusat pengambilan keputusan dan dilindungi sepenuh-
nya.
5. Saudara harus sanggup mempertunjukkan bahwa saudara telah
bertindak demi kepentingan terbaik seseorang jika saudara telah
memberikan perawatan dalam keadaan darurat.
25
2. Anda harus bekerja sama dengan rekan-rekan sekerja untuk
memantau mutu pekerjaan anda dan menjaga keselamatan orang-
orang yang ada dalam perawatan anda.
3. Anda harus memfasilitasi siswa dan orang lain untuk
mengembangkan kompetensi mereka.
n Bekerja secara efektif sebagai bagian dari tim.
1. Anda harus bekerja sama dalam tim dan menghormati
keterampilan, keahlian dan kontribusi dari rekan-rekan anda.
2. Kamu harus rela menceritakan keterampilan dan
pengalamanmu demi manfaat rekan-rekan kerjamu.
3. Kamu harus berkonsultasi dan menerima nasihat dari rekan-
rekan sekerja bila cocok.
4. Anda harus memperlakukan rekan anda dengan adil dan tanpa
diskriminasi.
5. Anda harus membuat rujukan kepada praktisi medis lain jika
itu adalah demi kepentingan terbaik seseorang dalam
perawatan anda.
n Kelola risiko.
1. Anda harus bertindak tanpa menunda jika anda percaya bahwa
anda, seorang rekan atau siapa pun mungkin menempatkan
seseorang pada risiko.
26
2. Anda harus menginformasikan seseorang yang berwenang jika
anda mengalami masalah yang mencegah anda bekerja dalam
kode ini atau standar yang disepakati secara nasional lainnya.
3. Anda harus melaporkan kekhawatiran anda secara tertulis jika
masalah-masalah dalam lingkungan perawatan menempatkan
orang-orang pada risiko.
27
1. Anda harus menyimpan catatan yang jelas dan akurat dari
pembahasan yang anda lakukan, penilaian yang anda buat,
perawatan dan obat-obatan yang anda berikan, dan seberapa
efektifnya ini telah dilakukan.
2. Anda harus menyelesaikan catatan sesegera mungkin setelah
suatu peristiwa terjadi.
3. Anda tidak boleh mengutak-atik catatan asli dengan cara apa
pun.
4. Anda harus memastikan setiap catatan yang anda buat dalam
catatan kertas seseorang jelas dan jelas ditanda tangani, tanggal
dan waktunya.
5. Anda harus memastikan bahwa apa pun yang anda buat dalam
catatan elektronik seseorang jelas disebabkan oleh anda.
6. Anda harus memastikan semua catatan disimpan.
n Uruslah masalah-masalah.
1. Anda harus memberikan tanggapan yang konstruktif dan jujur
kepada siapa pun yang mengeluh tentang perawatan yang telah
mereka terima.
28
2. Jangan biarkan keluhan seseorang membuat saudara
berprasangka terhadap perhatian yang saudara berikan kepada
mereka.
3. Anda harus segera bertindak untuk memperbaiki keadaan jika
seseorang dalam perawatan anda telah menderita kerugian
karena alasan apa pun.
4. Anda harus menjelaskan dengan sepenuhnya dan segera
kepada orang yang terpengaruh apa yang telah terjadi dan
kemungkinan dampaknya.
5. Anda harus bekerja sama dengan penyelidikan internal dan
eksternal.
6. J adilah tidak memihak.
7. Anda tidak boleh menyalahgunakan posisi istimewa anda
untuk tujuan anda sendiri.
8. Anda harus memastikan bahwa penilaian profesional anda
tidak dipengaruhi oleh pertimbangan komersial apa pun.
29
2. Melalui pengoperasian dan pengoperasian Sractice Che
midwifery regulator authoritias: PTefines lingkup praktik
bidan berdasarkan definisi dan lingkup praktik yang ditetapkan
oleh asosiasi midwifery profesional dan badan-badan hukum
nasional.
3. Mendefinisikan standar-standar praktik dan perilaku etis
berdasarkan pada standar-standar yang ditetapkan oleh asosiasi
midwifery profesional dan badan-badan hukum nasional.
30
a. Bidan wajib mematuhi peraturan rumah sakit sesuai dengan
hubungan hukum antara bidan tersebut dengan rumah
bersalin dan sarana pelayanan dimana ia bekerja.
b. Bidan waib memberikan pelayanan asuhan kebidanan sesuai
dengan standar profesi dengan menghormati hak-hak pasien.
c. Bidan wajib merujuk pasien dengan penyulit kepada dokter
yang mempunyai kemampuan dan keahlian sesuai dengan
kebutuhan pasien.
d. Bidan wajib memberi kesempatan kepada pasien untuk
didampingi oleh suami atau keluarga.
e. Bidan wajib memberi kesempatan kepada pasien untuk
didampingi oleh suami atau keluarga.
f. Bidan wajib memberikan kesempatan kepada pasien untuk
didampingi oleh suami atau keluarga.
g. Bidan wajib memberikan kesempatan kepada pasien untuk
didampingi oleh suami atau keluarga.
h. Bidan wajib memberikan kesempatan kepada pasien untuk
menjalankan ibadah sesuia dengan keyakinan.
i. Bidan wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui
tentang seorang pasien.
j. Bidan wajib memberi informasi yang akurat tentang tindakan
yang akan dilakukan serta resiko yang mungkin dapat timbul.
k. Bidan wajib meminta persetujuan tertulis atau tindakan yang
akan dilakukan.
l. Bidan wajib mendokumentasikan asuhan kebidanan yang
diberikan.
m. Bidan wajib mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
tehnologi serta menambah ilmu pengetahuannya melalui
pendidikan formal atau non formal.
n. Bidan wajib bekerja sama dengan profesi lain dan pihak yang
terkait secara timbal balik dalam memberikan asuhan
kebidanan.
31
III. Pelayanan yang harus diberikan bidan
a. Jadikan kepedulian terhadap orang lain sebagai perhatian
utama Anda, perlakukan mereka sebagai individu dan hargai
martabat mereka.
b. Bekerja dengan orang lain untuk melindungi dan
meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan orang-orang
dalam perawatan Anda, keluarga dan pengasuh mereka, dan
komunitas yang lebih luas
c. Memberikan standar praktik dan perawatan yang tinggi setiap
saat
d. Bersikaplah terbuka dan jujur, bertindak dengan integritas,
dan junjung tinggi reputasi profesi Anda.
e. Sebagai seorang profesional, Anda secara pribadi
bertanggung jawab atas tindakan dan kelalaian dalam praktik
Anda, dan harus selalu dapat membenarkan keputusan Anda.
f. Anda harus selalu bertindak sesuai hukum, baik hukum
tersebut terkait dengan praktik profesional atau kehidupan
pribadi Anda.
g. Kegagalan untuk mematuhi kode ini dapat membuat
kebugaran Anda dipertanyakan dan membahayakan
pendaftaran Anda.
32
d. Pasien berhak memperoleh pelayanan kebidanan sesuai
dengan profesi bidan tanpa diskriminasi.
e. Pasien berhak memperoleh asuhan kebidanan sesuai dengan
profesi bidan tan diskriminasi.
f. Pasien berhak memilih bidan untuk menolongnya sesuai
dengan keinginannya.
g. Pasien berhak mendapat informasi yang melipiti kehamilan
persalinan, nifas dan bayinya yang baru dilahirkan.
h. Pasien berhak mendapat pendamping suami selama proses
persalinan berlangsung.
i. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai
dengan keinginannya dan sesuai dengan peraturan yang
berlaku di rumah sakit, dll.
33
a. Anda harus memperlakukan orang sebagai individu dan
menghormati martabat mereka.
b. Anda tidak boleh melakukan diskriminasi dengan cara apa pun
terhadap orang-orang yang Anda asuh.
c. Anda harus memperlakukan orang dengan baik dan penuh
perhatian.
d. Anda harus bertindak sebagai pembela bagi mereka yang
berada dalam perawatan Anda, membantu mereka mengakses
perawatan, informasi, dan dukungan kesehatan dan sosial yang
relevan.
2. Hormati kerahasiaan orang lain.
a. Anda harus menghormati hak orang atas kerahasiaan.
b. Anda harus memastikan orang-orang diberi tahu tentang
bagaimana dan mengapa informasi dibagikan oleh mereka
yang akan memberikan perawatan mereka.
c. Anda harus mengungkapkan informasi jika Anda yakin
seseorang mungkin berisiko terluka, sesuai dengan hukum
negara tempat Anda berpraktik.
3. Berkolaborasi dengan mereka yang ada dalam perawatan Anda.
a. Anda harus mendengarkan orang-orang dalam perawatan Anda
dan menanggapi kekhawatiran dan preferensi mereka.
b. Anda harus mendukung orang-orang dalam merawat diri
mereka sendiri untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan
mereka.
c. Anda harus mengenali dan menghormati kontribusi yang orang
berikan untuk perawatan dan kesejahteraan mereka sendiri.
4. Anda harus membuat pengaturan untuk memenuhi kebutuhan
bahasa dan komunikasi orang.
5. Anda harus berbagi dengan orang-orang, dengan cara yang dapat
mereka pahami, informasi yang mereka inginkan atau perlu
ketahui tentang kesehatan mereka.
6. Pastikan Anda mendapatkan persetujuan.
34
a. Anda harus memastikan bahwa Anda mendapatkan persetujuan
sebelum Anda memulai pengobatan atau perawatan apa pun.
b. Anda harus menghormati dan mendukung hak orang untuk
menerima atau menolak pengobatan dan perawatan.
c. Anda harus menjunjung tinggi hak orang untuk terlibat penuh
dalam pengambilan keputusan tentang perawatan mereka.
d. Anda harus mengetahui undang-undang tentang kapasitas
mental, memastikan bahwa orang-orang yang tidak memiliki
kapasitas tetap berada di pusat pengambilan keputusan dan
dilindungi sepenuhnya.
e. Anda harus dapat menunjukkan bahwa Anda telah bertindak
untuk kepentingan terbaik seseorang jika Anda telah
memberikan perawatan dalam keadaan darurat.
7. Pertahankan batasan profesional yang jelas
a. Anda harus menolak hadiah, bantuan, atau keramahtamahan
apa pun yang dapat ditafsirkan sebagai upaya untuk
mendapatkan perlakuan istimewa.
b. Anda tidak boleh meminta atau menerima pinjaman dari siapa
pun dalam perawatan Anda atau siapa pun yang dekat dengan
mereka.
c. Anda harus menetapkan dan secara aktif mempertahankan
batasan seksual yang jelas setiap saat dengan orang yang Anda
asuh, keluarga, dan pengasuhnya.
35
b. Anda harus bekerja dengan rekan kerja untuk memantau
kualitas pekerjaan Anda dan menjaga keselamatan mereka
yang ada dalam perawatan Anda.
c. Anda harus memfasilitasi siswa dan orang lain untuk
mengembangkan kompetensinya.
2. Bekerja secara efektif sebagai bagian dari tim.
a. Anda harus bekerja sama dalam tim dan menghormati
keterampilan, keahlian, dan kontribusi kolega Anda.
b. Anda harus bersedia berbagi keterampilan dan pengalaman
Anda untuk kepentingan kolega Anda.
c. Anda harus berkonsultasi dan menerima saran dari kolega jika
perlu.
d. Anda harus memperlakukan kolega Anda dengan adil dan
tanpa diskriminasi.
e. Anda harus membuat rujukan ke praktisi lain jika itu demi
kepentingan terbaik seseorang dalam perawatan Anda.
3. Delegasikan secara efektif.
a. Anda harus menetapkan bahwa siapa pun yang Anda
delegasikan dapat melaksanakan instruksi Anda.
b. Anda harus memastikan bahwa hasil dari tugas yang
didelegasikan memenuhi standar yang disyaratkan.
c. Anda harus memastikan bahwa setiap orang yang menjadi
tanggung jawab Anda diawasi dan didukung.
4. Kelola risiko.
a. Anda harus bertindak tanpa penundaan jika Anda yakin bahwa
Anda, rekan kerja, atau orang lain mungkin membahayakan
seseorang.
b. Anda harus memberi tahu seseorang yang berwenang jika
Anda mengalami masalah yang mencegah Anda bekerja dalam
kode ini atau standar yang disepakati secara nasional.
36
c. Anda harus melaporkan kekhawatiran Anda secara tertulis jika
masalah di lingkungan perawatan menempatkan orang pada
risiko.
37
c. Anda tidak boleh merusak catatan asli dengan cara apapun.
d. Anda harus memastikan setiap entri yang Anda buat dalam
catatan kertas seseorang ditandatangani dengan jelas dan jelas,
diberi tanggal dan waktunya.
e. Anda harus memastikan bahwa setiap entri yang Anda buat
dalam catatan elektronik seseorang secara jelas dikaitkan
dengan Anda.
f. Anda harus memastikan semua catatan disimpan dengan aman.
n Bersikaplah terbuka dan jujur, bertindak dengan integritas, dan
junjung tinggi reputasi profesi Anda.
1. Bertindak dengan integritas.
a. Anda harus menunjukkan komitmen pribadi dan profesional
terhadap kesetaraan dan keragaman.
b. Anda harus mematuhi hukum negara tempat Anda berlatih.
c. Anda harus memberi tahu NMC jika Anda telah diperingatkan,
didakwa, atau dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana.
d. Anda harus memberi tahu perusahaan tempat Anda bekerja
jika kebugaran Anda untuk berlatih dipertanyakan
2. Mengatasi masalah.
a. Anda harus memberikan tanggapan yang konstruktif dan jujur
kepada siapa pun yang mengeluh tentang perawatan yang
mereka terima.
b. Anda tidak boleh membiarkan keluhan seseorang merugikan
perawatan yang Anda berikan untuknya.
c. Anda harus segera bertindak untuk membereskan masalah jika
seseorang dalam perawatan Anda menderita kerugian karena
alasan apa pun.
d. Anda harus menjelaskan secara lengkap dan segera kepada
orang yang terkena dampak apa yang telah terjadi dan
kemungkinan akibatnya.
e. Anda harus bekerja sama dengan penyelidikan internal dan
eksternal.
38
3. Bersikaplah tidak memihak.
a. Anda tidak boleh menyalahgunakan posisi istimewa Anda
untuk tujuan Anda sendiri.
b. Anda harus memastikan bahwa penilaian profesional Anda
tidak dipengaruhi oleh pertimbangan komersial apa pun.
4. Menjunjung tinggi reputasi profesi Anda.
a. Anda tidak boleh menggunakan status profesional Anda untuk
mempromosikan hal-hal yang tidak berhubungan dengan
kesehatan.
b. Anda harus bekerja sama dengan media hanya jika Anda dapat
dengan percaya diri melindungi informasi rahasia dan martabat
mereka yang berada dalam pengawasan Anda.
c. Anda harus menjunjung tinggi reputasi profesi Anda setiap
saat.
5. Siapkan pengaturan yang tepat bagi pasien untuk mencari
kompensasi jika mereka menderita cedera.
a. Anda harus memiliki pengaturan ganti rugi yang memberikan
perlindungan yang sesuai untuk setiap praktik yang Anda
lakukan sebagai perawat atau bidan di Inggris Raya.
39
sumber daya yang diterima dari bantuan secara adil dengan prioritas utama
yang diunggulkan. Artinya adil disini adalah daerah mana yang paling
membutuhkan dialah yang paling menjadi prioritas, serta menyiapkan
ketersediaan bantuan yang didapat dari bantuan.
40
kesehatan, khususnya dalam pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga
dan masyarakat.”
Bidan Indonesia diwajibkan untuk melaksanakan ketentuan tugasnya
dalam membina pelayanan Keselamatan Ibu dan Anak dan/atau Keluarga
Berencana dan kesehatan keluarga. Di Indonesia diterapkan KB untuk “2
anak lebih baik” sedangkan Internasional belum atau tidak ada ketentuan
seperti ini.
41
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Etika sebagai salah satu cabang filsafat seringkali dianggap sebagai ilmu
yang abstrak dan kurang relevan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak uraian
filsafat dianggap jauh dari kenyataan, tetapi setidaknya etika mudah dipahami
secara relevan bagi banyak persoalan yang dihadapi. Etika sebagai filsafat
moral mencari jawaban untuk menentukan serta mempertahankan secara
rasional teori yang berlaku tentang apa yang benar dan yang salah, baik atau
buruk, yang secara umum dapat dipakai sebagai suatu perangkat prinsip
moral yang menjadi pedoman bagi tindakan manusia.
Etika tidak lepas dari kehidupan manusia, termasuk dalam profesi
kebidanan membutuhkan suatu sistem untuk mengatur bidan dalam
menjalankan peran dan fungsinya. Dalam menjalankan perannya, bidan tidak
dapat memaksakan untuk mengadapatasi suatu teori etika secara kaku, tetapi
harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi saat itu dan
berlandaskan pada kode etik dan standar profesi.
42
DAFTAR PUSTAKA
43
https://www.midwife.org.nz/midwives/professional-standards/philosophy-and-
code-of-ethics/
Medical Council of New Zealand. (2007, June). Statement on providing care to
yourself and those close to you. Retrieved 06 01, 2010, from Medical Council of
New Zealand: www.mcnz.org.nz
LEMBAR PERTANYAAN
44