Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

USAHA JASA PELAYANAN DAN PRAKTIK KEBIDANAN SECARA


MANDIRI MAUPUN BERKESINAMBUNGAN DAN MODEL ASUHAN
KEBIDANAN SERTA KONSEP KEBIDANAN SEBAGAI DASAR DALAM
PRAKTIK KEBIDANAN
DISUSUN OLEH      :
 
KELOMPOK 4
1. Sarah Azzahra
2. Shinta Ulandari
3. Sri Lestari
4. Tesya Mariska
5. Tia Novitaliana
6. Veny Afriana
7. Vita Marshanda
 
Dosen Pembimbing : Intan Sari, S.SiT., M.Kes
BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Memahami usaha jasa pelayanan dan praktik kebidanan secara mandiri maupun
berkesinambungan yakni kita mampu mengetahui usaha-usaha dalam
mempromosikan maupun pemasaran jasa kebidanan dan mampu mengetahui
pengorganisasian praktik dalam memberikan asuhan kebidanan.
Konsep adalah kerangka ide yang mengandung suatu pengertian tertentu.
Kebidanan berasal dari kata bidan yang artinya adalah seorang wanita yang telah
mengikuti dan menyelesaikan pendidikan bidan yang telah diakui pemerintah dan
lulus ujian dengan persyaratan berlaku, jika yang bersangkutan melakukan praktik
tersebut maka harus mempunyai kualifikasi agar mendapatkan lisensi untuk praktik
kebidanan.
Kebidanan merupakan ilmu yg terbentuk dari sintesa berbagai disiplin ilmu (multi
disiplin) yang terkait dengan pelayanan kebidanan, meliputi ilmu kedokteran, ilmu
keperawatan, ilmu perilaku, ilmu sosial budaya, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu
manajemen untuk dapat memberikan pelayanan kepada ibu dalam masa pra
konsepsi, hamil, bersalin, post partum, bayi baru lahir.
Konsep kebidanan sendiri merupakan suatu kerangka dalam bidang keilmuan bidan
yang meliputi dan membahas mengenai definisi bidan, falsafah kebidanan, teori dan
praktek kebidanan atau midwifery, tinjauan keilmuan kebidanan, bahasan mengenai
beberapa bagian dari ilmu kebidanan, pelayanan kebidanan, praktek kebidanan,
asuhan kebidanan, serta manajemen kebidanan.
B.   Rumusan Masalah
• Bagaimana usaha Jasa Pelayanan Kebidanan ?
• Bagaimana ruang lingkup praktik kebidanan Secara Mandiri maupun
berkesinambungan?
• Apa model konseptual asuhan kebidanan?
• Apa yang dimaksud dengan asuhan kebidanan?
• Bagaimana cara seorang bidan mengambil keputusan klinik ?
• Bagaimana langkah-langkah dalam pengambilan keputusan klinik ?
C.    Tujuan
 Memahami usaha Jasa Pelayanan Kebidanan.
 Memahami Praktik kebidanan secara Mandiri maupun berkesinambungan
 Memahami model konseptual asuhan kebidanan
 mengetahui bagaimana seorang bidan mengambil keputusan klinik.
 mengetahui langkah-langkah dalam pengambilan keputusan klinik
BAB II
PEMBAHASAN

A.   Usaha Jasa Pelayanan Kebidanan


Jasa kebidanan adalah pelayanan atau asuhan kebidanan yang ditujukan bagi klien
(wanita atau ibu hamil dan bayinya) yang diberikan oleh bidan yang telah selesai
mengikuti pendidikan kebidanan yang telah diakui oleh Negara.
Bidan dalam memperkenalkan usaha jasa pelayanan kebidanannya menggunakan
promosi jasa. Promosi jasa adalah upaya untuk mempromosikan jasa kebidanan
kepada masyarakat atau klien yang membutuhkan pelayanan atau asuhan.
Pelayanan atau asuhan kebidanan terintegrasi dengan pelayanan kesehatan.
Kemajuan social ekonomi merupakan parameter yang amat penting dalam
pelayanan kebidanan. Parameter kemajuan social ekonomi dalam pelayanan
kebidanan meliputi:
1. Perbaikan status gizi ibu dan bayi
2. Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan
3. Menurunya angka kematian ibu dalam melahirkan
4. Menurunnya angka kematian neonates
5. Cakupan penanganan risiko tinggi
6. Meningkatkan cakupan pemeriksaan antenatal
Promosi jasa dalam pelayanan kesehatan memiliki empat komponen utama,
yaitu :

Klien atau Pelanggan. Kompetisi.

Jaringan. Klinik.
Faktor-faktor yang mempangaruhi pemasaran yaitu:
1. Kebutuhan, Keinginan dan permintaan.
2. Produk
3. Transaksi
4. Pertukaran
5. Pasar

Proses pemasaran pelayanan terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu :


1. Internal: Melalui proses internal, penawaran kemudahan, dan role model.
2. Interaktif: Melalui rujukan, interaksi individual, dan komunikasi verbal.
3. Eksternal: Melalui iklan di media massa, materi promosi, dan program
khusus.
B.   Praktik Kebidanan
Praktek Kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan dalam memberikan pelayanan
terhadap klien dengan pendekatan manajemen kebidanan. Manajemen Kebidanan
adalah pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode
pemecahan masalah secara sistematis. Meliputi : Asuhan mandiri / otonomi pada
anak wanita, remaja putri dan wanita dewasa sebelum dan selama kehamilan dan
selanjutnya.
Praktik kebidanan merupakan penerapan menejemen kebidanan dalam
membarikan asuhan kebidanan kepada individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat. Bidan bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap keputusan-
keputusan yang dibuat dan asuhan yang diberikan. Bidan bekerja dalam pelayanan
kesehatan, tetapi juga bertangung jawab dalam pengambilan keputusan kapan dan
kemana berkonsultasi, bekerja sama atau merujuk atas dasar standar praktik dan
prosedur yang berlaku.
Bidan dapat menjalankan praktik diberbagai tatanan pelayanan termasuk dirumah,
mayarakat, rumah sakit, klinik atau kesehatan lainnya.
1. Ruang Lingkup dan Sasaran Praktik Kebidanan
2. Ruang Lingkup Praktek Kebidanan menurut ICM dan IBI
3. Lahan Praktik kebidanan
4. Sasaran pelayanan kebidanan
5. Pelayanan kebidanan yang ideal
6. Kerangka kerja dalam pelayanan
C.   Lingkup Praktik Secara Mandiri
1.  Pengertian lingkup praktik mandiri
Lingkup praktik mandiri meliputi asuhan mandiri atau otonomi pada anak wanita,
remaja putri dan wanita dewasa sebelum dan selama kehamilan dan selanjutnya
bidan memberikan pengawasan, asuhan dan nasihat wanita selama hamil, bersalin,
nifas. Bidan menolong persalinan atas tanggung jawabnya sendiri dan merawat bayi
baru lahir. Asuhan kebidanan berupa pengawasan pelayanan kesehatan masyarakat
di posyandu, penyuluhan dan pendidikan kesehatan pada ibu, keluarga dan
masyarakat termasuk persiapan menjadi orang tua, menentukan KB, deteksi kondisi
abnormal, pada ibu dan bayi, konsultasi atau rujukan, pertolongan
kegawatdaruratan primer dan skunder saat tidak ada medis.
2. Tujuan praktik secara mandiri
a. Meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan ibu hamil,
pertolongan persalinan, perawatan nifas, kesehatan bayi dan anak balita,
serta pelayanan dan konseling pemakaian kontrasepsi serta keluarga
berencana melalui upaya strategis.
b. Terjaringnya seluruh kasus risiko tinggi ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi
baru lahir untuk mendapatkan penanganan yang memadai sesuai kasus
dan rujukannya.
c. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembinaan kesehatan ibu dan
anak.
3. Persyaratan Pendirian Bidan Praktek Mandiri
a. Bidan dalam menjalankan praktek harus :
1) Memiliki tempat dan ruangan praktek yang memenuhi persyaratan kesehatan.
2) Menyediakan tempat tidur untuk persalinan minimal 1 dan maksimal 5 tempat tidur.
3) Memiliki peralatan minimal sesuai dengan ketentuan dan melaksanakan prosedur
tetap (protap) yang berlaku.
4) Menyediakan obat-obatan sesuai dengan ketentuan peralatan yang berlaku.
b. Bidan yang menjalankan praktek harus mencantumkan izin praktek bidannya atau foto
copy prakteknya diruang praktek, atau tempat yang mudah dilihat.
c. Bidan dalam prakteknya memperkerjakan tenaga bidan yang lain, yang memiliki SIPB
untuk membantu tugas pelayanannya
d.Bidan yang menjalankan praktek harus harus mempunyai peralatan minimal sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dan peralatan harus tersedia ditempat prakteknya.
e. Peralatan yang wajib dimilki dalam menjalankan praktek bidan sesuai dengan jenis
pelayanan yang diberikan .
f. Dalam menjalankan tugas bidan harus serta mempertahankan dan meningkatkan
keterampilan profesinya
D. Lingkup Praktik secara Berkesinambungan
Praktik yang berkesinambungan adalah praktik yang dilakukan secara terus
menerus.
1. Lingkup praktik kebidanan pada pra konsepsi
2. Lingkup praktik kebidanan pada masa konsepsi
3. Lingkup Praktik Kebidanan pada Wanita hamil
4. Lingkup praktik kebidanan pada persalinan
5. Lingkup praktik kebidanan pada masa nifas
6. Lingkup praktik kebidanan pada bayi baru lahir (Permenkes No.
HK.02.02/Menkes/149/I/2010)
7. Lingkup praktik kebidanan pada balita dan anak-anak
8. Lingkup praktik kebidanan pada remaja sampai dewasa
9. Lingkup Praktik Kebidanan pada wanita usia subur dalam hal Keluarga
Berencana
10. Lingkup praktik kebidanan pada menopause
11. Lingkup praktik kebidanan pada lansia (lanjut usia)
E. Definifisi Konseptual model-model asuhan Kebidanan
Model adalah contoh atau peraga untuk menggambarkan sesuatu.Konseptual
model asuhan kebidanan adalah suatu bentuk pedoman/acuan yang merupakan
kerangka kerja seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan dipengaruhi oleh
filosofi yang dianut bian(filosofi asuhan kebidanan ) meliputi unsur-unsur yang terdapat
dalam paradigma kesehatan(manusia-prilaku,lingkungan dan pelayanan kesehatan.
a. Model-model konseptual asuhan Kebidanan
b. Kegunanaan Model-model konseptual asuhan kebidanan
F. Konsep Kebidanan sebagai Dasar dalam Praktik Kebidanan
1. Konsep Dan Prinsip Manajemen Pada Umumnya
Manajemen adalah membuat pekerjaan selesai (getting things done). Manajemen
adalah mengungkapkan apa yang hendak dikerjakan, kemudian menyelesaikannya.
Manajemen adalah menentukan tujuan dahulu secara pasti (yakni menyatakan dengan
rinci apa yang hendak dituju) dan mencapainya.
2.Manajemen Kebidanan
Buku 50 tahun IBI, 2007, Manajemen Kebidanan adalah pendekatan yang digunakan
oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis mulai
dari pengkajian, analisis data, diagnosis kebidanan, perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi.
Depkes RI, 2005, manajemen kebidanan adalah metode dan pendekatan pemecahan
masalah ibu dan khusus dilakukan oleh bidan dalam memberikan asuhan kebidanan
pada individu, keluarga dan masyarakat.
3. Langkah-Langkah Manajemen Kebidanan
Langkah I : pengumpulan data dasar Data
Langkah II : interpretasi data dasar
Langkah III : mengidentifikasi diagnosis atau masalah potensial
Langkah IV
Langkah V
Langkah VI
Langkah VII
G. Ruang Lingkup Praktek Kebidanan
1) Ruang Lingkup dan Sasaran
Dalam melaksanakan praktik, bidan memberikan asuhan sesuai dengan kebutuhan
terhadap perempuan pada masa prakonsepsi, masa hamil, melahirkan dan
postpartum, maupun masa interval, melaksanakan pertolongan persalinan dibawah
tanggungjawabnya sendiri, memberi asuhan Bayi Baru Lahir, bayi dan anak balita.
Meliputi tindakan pemeliharaan, pencegahan, deteksi, serta intervensi, dan rujukan
pada keadaan risiko tinggi, termasuk kegawatan pada ibu dan anak. Sasaran pelayanan
kebidanan adalah individu, keluarga, dan masyarakat yang meliputi upaya peningkatan,
pencegahan, penyembuhan, dan pemulihan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lingkup praktik mandiri meliputi asuhan mandiri atau otonomi pada anak wanita,
remaja putri dan wanita dewasa sebelum dan selama kehamilan dan selanjutnya
bidan memberikan pengawasan, asuhan dan nasihat wanita selama hamil, bersalin,
nifas.
Pengorganisasian praktik asuhan kebidanan meliputi: pelayanan mandiri, kolaborasi,
rujukan dan konsultasi. Praktik yang berkesinambungan adalah praktik yang
dilakukan secara terus menerus. Seorang bidan dalam memberi asuhannya bersifat
berkesinambungan, mulai dari asuhan prakonsepsi, konsepsi, kehamilan, persalinan,
masa nifas, bayi baru lahir, balita, anak-anak, remaja, dewasa, wanita usia subur,
menopause sampai lanjut usia(lansia).
B. Saran
Di harapkan bahwa makalah ini dapat memberikan inspirasi, pengalaman, serta
pengetahuan tentang Usaha Jasa Pelayanan dan Praktik Kebidanan Secara Maupun
Berkesinambungan dan dengan Konseptual model kebidanan sebagai dasar dalam
praktik kebidanan.

Anda mungkin juga menyukai