Anda di halaman 1dari 10

Peningkatan Pengetahuan dan Deteksi Dini Tanda Bahaya Kehamilan di wilayah kerja

Puskesmas Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2022


Increased Knowledge and Early Detection of Pregnancy Danger Signs in the
Working Area Of Sipahutar Health Center, North Tapanuli Regency 2022
Dimpu Rismawaty Nainggolan 1, Riance Mardiana Ujung ² Program Studi D III
Kebidanan Tarutung Poltekkes Kemenkes Medan
Jl. Raja Toga Sitompul KM 12 Kode Pos 22417 Kecamatan Siatas Barita
Kabupaten Tapanuli Utara Propinsi Sumatera Utara Indonesia

ABSTRAK

Peningkatan Pengetahuan dan Deteksi Dini Tanda Bahaya Kehamilan di Wilayah Kerja
Puskesmas Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2022
Telepon : 081264939942
E-mail: dimpunainggolan@gmail.com

Deteksi dini tanda dan gejala bahaya pada masa kehamilan merupakan upaya terbaik untuk
mencegah gangguan serius terhadap kehamilan atau keselamatan ibu hamil. Faktor
predisposisi dan adanya penyakit penyerta juga harus dikenali sejak dini agar dapat dilakukan
upaya maksimal untuk mencegah gangguan yang serius baik terhadap kehamilan maupun
keselamatan ibu dan bayi yang dikandungnya. Kegiatan pengabdian masyarakat berupa
pemberian penyuluhan kesehatan Deteksi Dini Tanda Bahaya Pada Kehamilan dilakukan
kepada 76 ibu hamil di 6 Kelas Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Sipahutar yaitu Desa
Siabal-abal I, II, III, V dan VI, Tapian Nauli II, Nihuta Fighting I, II dan AKU AKU AKU.
Kegiatan yang dilakukan adalah pretest, penyuluhan kesehatan, anamnesis dan pemeriksaan
tanda-tanda bahaya pada kehamilan yaitu tekanan darah, suhu, gerakan janin, edema, protein
urin dan post test. Berdasarkan hasil pre dan post test terlihat adanya peningkatan jumlah ibu
hamil yang memiliki pengetahuan baik dari 6 (7,90%) ibu hamil pada saat pre test menjadi 31
orang (40,79). %), dengan pengetahuan cukup sebanyak 49 orang (64,47%). ) sebanyak 37
orang (48,68%), sedangkan jumlah ibu hamil dengan pengetahuan kurang ibu hamil pada saat
pre test sebanyak 21 orang (27,63%) pada saat post test menjadi 8 orang (10,53%). Dari
pemeriksaan tanda bahaya pada kehamilan didapatkan hasil darah tinggi sebanyak 3 orang
(3,95%). Kegiatan berjalan dengan baik dan lancar. Diharapkan kepada ibu hamil untuk
selalu mewaspadai segala resiko komplikasi kehamilan dengan aktif melakukan deteksi dini
terhadap setiap komplikasi yang akan terjadi selama kehamilan. Selain itu ibu hamil juga
diharapkan dapat memanfaatkan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), dimana buku tersebut
juga memberikan berbagai macam tanda bahaya kehamilan yang dapat terjadi pada ibu hamil.
PENDAHULUAN persalinan dan nifas yang disebabkan oleh
kehamilan, persalinan dan nifas atau
Kehamilan merupakan proses yang normal pengelolaannya tetapi bukan karena sebab-
dan alamiah pada seorang wanita dimana sebab lain seperti kecelakaan atau terjatuh
dalam masa kehamilan terjadi perubahan di setiap 100.000kelahiran hidup. Secara
fisik, psikologis dan sosial. Setiap umum terjadi penurunan kematian ibu
kehamilan membawa risiko bagi ibu. selama periode 1991-2015 yaitu dari 390
World Health Organization (WHO) menjadi 305 (Kemenkes, 2017).
mempekirakan sekitar 15 % dari seluruh Berdasarkan laporan profil kesehatan
wanita hamil akan berkembang menjadi kab/kota tahun 2017jumlah kematian ibu
komplikasi yang berkaitan dengan tercatat sebanyak 205 kematian, lebih
kehamilannya serta mengancam jiwanya rendah dari data yang tercatat pada tahun
(Kusmiyanti, 2009). 2016 yaitu 239 kematian. Bilajumlah
kematian ibu dikonversi ke AKI, maka
Pada umumnya 80-90% kehamilan akan AKI di SumateraUtara adalah sebesar
berlangsung normal hanya 10-12% 85/100.000 kelahiran hidup. Sedangkan
kehamilan yang disertai dengan penyulit berdasarkan hasil survey AKI dan angka
atau berkembang menjadi kehamilan kematian bayi yang dilakukan oleh Dinas
patologis. Kehamilan patologis sendiri Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
tidak terjadi secara mendadak tetapi terjadi bekerja sama dengan FKM-USU tahun
secara bertahap dan berangsur-angsur. 2010 menyebutkanbahwa AKI di Sumatera
Menurut WHO (2019) Angka Kematian Utara pada tahun 2010 adalah sebesar268
Ibu (maternal mortality rate) merupakan per 100.000 kelahiran hidup (Dinkes
jumlah kematian ibu akibat dari proses Sumut, 2018).
kehamilan, persalinan, dan pasca Estimasi atau perkiraan AKI di Kabupaten
persalinan yang dijadikan indikator derajat Tapanuli Utara tahun 2016 adalah 139 per
kesehatan perempuan. Angka Kematian 100.000 kelahiran hidup meningkat jika
Ibu (AKI) merupakan salah satu target dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar
global Sustainable Development Goals 171 per 100.000 kelahiran hidup, tahun
(SDGs) dalam menurunkan angka 2014 adalah 38 per 100.000 kelahiran
kematian ibu (AKI) menjadi 70 per hidup serta tahun 2015 adalah 115 per
100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030. 100.000 kelahiran hidup dan tahun 2017
Angka kematian ibu adalah jumlah sebesar 87 per 100.000 kelahiran hidup
kematian ibu selama masa kehamilan, (Dinkes Taput, 2018).
Deteksi dini gejala dan tanda bahaya tetanus toxoid (TT).Cakupan K1 adalah
selama kehamilan merupakan upaya jumlah ibu hamil yang telah memperoleh
terbaik untuk mencegah terjadinya pelayanan antenatal pertama kali oleh
gangguan yang serius terhadap kehamilan tenaga kesehatan dibandingkan jumlah
atau keselamatan ibu hamil. Faktor sasaran ibu hamil dari satu wilayah kerja
predisposisi dan adanya penyakit penyerta pada kurun waktu satu tahun dan cakupan
sebaiknya juga dikenali sejak awal K1 di Tapanuli Utara sebesar 80%.
sehingga dapat dilakukan berbagai upaya Cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang
maksimal untuk mencegah gangguan yang telah memperoleh pelayanan antenatal
berat baik terhadap kehamilan dan sesuai dengan standar paling sedikit empat
keselamatan ibu maupun bayi yang kali sesuai jadwal yang dianjurkan tiap
dikandungnya (Prawirohadjo, 2016). trimester dibandingkan jumlah sasaran ibu
Selain itu, Pendidikan tentang tanda hamil di satu wilayah kerja pada kurun
bahaya kehamilan merupakan hal yang waktu satu tahun, cakupan K4 di Indonesia
penting untuk diketahui oleh masyarakat, tahun 2017 sebesar 87,3 % (Kemenkes,
khususnya ibu hamil. Pengetahuan tentang 2018) dan cakupan K4 di Tapanuli Utara
tanda bahaya kehamilan seperti perdarahan sebesar 79% (Dinkes Taput, 2018).
pervaginam, hiperemesis gravidarum, Berdasarkan hasil Penelitian yang berjudul
preeklamsi dan eklamsi, ketuban pecah Efektifitas Pendidikan Kesehatan tentang
dini, sakit kepala yang lebih dari biasa, Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap
gangguan penglihatan, pembengkakan Kepatuhan Antenatal Care Pada Masa
pada wajah dan tangan, nyeri abdomen Covid-19 Tahun 2021 didapatkan dari 41
serta janin tidak bergerak seperti biasanya responden dilakukan pre-test sebanyak
ini penting karena apabila tanda-tanda 29,3 % berpengetahuan kurang dan setelah
bahaya tersebut diketahui sejak dini, maka dilakukan post-test terjadi peningkatan
penanganan akan lebih cepat. Mendeteksi pengetahuan pada ibu hamil walau masih
secara dini tentang tanda bahaya tersebut ada yang kurang yaitu sebesar 14,6%. Dari
dengan cara mengetahui apa saja tanda hasil penelitian tersebut, perlu dilakukan
tanda bahaya dari kehamilan tersebut pengabdian kepada masyarakat tentang
(Yohanasari, 2011). perlunya ibu hamil mengetahui tentang
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan Tanda Bahaya Kehamilan dikenali sejak
oleh tenaga kesehatan seperti pengukuran awal sehingga dapat dilakukan berbagai
tekanan darah, tinggi badan, beratbadan, upaya maksimal untuk mencegah
pengukuran tinggi fundus uteri, imunisasi gangguanyang berat terhadap kehamilan
dan keselamatan Ibu dan Bayi yang METODE
dikandungnya.
Penelitian terkait dengan pengetahuan Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini
tanda Bahaya kehamilan di lakukan oleh dilaksanakan kepada ibu hamil yang
Nambala dan Ngoma (2013) yang berjudul datang ke kelas prenatal di Poskesdes pada
Pengetahuan dan Persepsi Ibu Hamil bulan Agustus dan September 2021 yang
terhadap Tanda Bahaya Kehamilan di berjumlah 38 orang.Kegiatan ini
Choma, Zambia. Hasil penelitian melibatkan Tim Pengabdian Masyarakat,
menunjukkan bahwa 66% dari responden Bidan Koordinator, Bidan Desa dan Ibu
telah mendengar tentang tanda bahaya Hamil. Adapun kegiatan yang dilakukan
kehamilan, dan 66,7% memiliki persepsi adalahsebagai berikut :
positif tentang tanda bahaya kehamilan a. Pre test dan Post test
serta 71% responden memiliki tingkat Kegiatan Pre test dilaksanakan sebelum
pengetahuan rendah tentang tanda bahaya mendapatkan materi tentang Deteksi Dini
kehamilan. Tanda Bahaya Kehamilan untuk mengukur
Pelayanan kesehatan yang dilakukan untuk pengetahuan ibuyaitu yang berkaitan
menurunkan AKI yaitu : dengan tidak mau makan atau muntah
(1) pelayanan kesehatan ibu hamil, (2) terus menerus, mengalami demam tinggi,
pelayanan imunisasi Tetanus Toksoid pergerakan janin di kandungan kurang,
wanita usia subur dan ibu hamil, (3). beberapa bagian tubuh membengkak,
pelayanan kesehatan ibu bersalin, (4) terjadi perdarahan dan air ketuban pecah
pelayanan kesehatan ibu nifas, (5) sebelum waktunya.Kegiatan Pre test ini
Puskesmas melaksanakan kelas ibu hamil terdiri dari 30 pertanyaan tentang Tanda
dan Program Perencanaan Persalinan dan bahaya kehamilan.
Pencegahan Komplikasi (P4K), dan
(6) pelayanan kontrasepsi (Dinkes Sumut, b.Pendidikan kesehatan tentang Deteksi
2018). Berdasarkan uraian diatas, kami tim Dini Tanda Bahaya Kehamilan
Pengabdian masyarakat Program studi D Pelaksanaan kegiatan berupa pemberian
III Kebidanan Tarutung Poltekkes pendidikan kesehatan tentang Deteksi Dini
Kemenkes Medan tertarik untuk tanda bahaya kehamilanyang mencakup
melakukan pengabdian masyarakat dengan tidak mau makan atau muntah terus
Peningkatan Pengetahuan dan Deteksi Dini menerus, mengalami demam tinggi,
Tanda Bahaya Kehamilan di Wilayah pergerakan janin di kandungan kurang,
Kerja Puskesmas Sipahutar Tahun 2022. beberapa bagian tubuh membengkak,
terjadi perdarahan dan air ketuban pecah tentang Deteksi Dini Tanda bahaya pada
sebelum waktunya. Kehamilan dilaksanakan kepada 76 ibu
Tim pengabdian menyampaikan materi hamil yang ada di 6 Kelas Ibu hamil di
dengan metode ceramah menggunakan Wilayah Kerja Puskesmas Sipahutar, yaitu
media Powerpoint dan leafleat dengan Desa Siabal-abal I, II, III, V dan VI,
waktu selama 50 menit, kemudian Tapian Nauli II, Sabungan Nihuta I,II dan
dilanjutkan dengan diskusi dan tanya III.
jawab selama 45 menit. Proses pendidikan Distribusi ibu hamil untuk setiap desa
Kesehatan berlangsung dengan lancar dapat dilihat seperti tabeldi bawah .
dimanaMateri yang disampaikan direspon Tabel 2. Distribusi ibu hamil pada desa
oleh peserta dengan baik dan antusias tempat kelas ibu hamildi Wilayah Kerja
terlihat dari banyak pertanyaan yang Puskesmas Sipahutar
diajukan oleh peserta atau ibu hamil.
Adapun kegiatan yang dilakukan adalah
c. Deteksi dini Tanda bahaya pada sebagai berikut :
kehamilan a. Pre test
Setelah dilakukan pendidikan Kesehatan Kegiatan Pre test dilaksanakan sebelum
maka dilakukan anamnesa untuk mengkaji mendapatkan materi tentang Deteksi Dini
apakah ibu merasakan atau mengalami Tanda Bahaya Kehamilan untuk mengukur
tidak mau makan atau muntah terus pengetahuan ibuyaitu yang berkaitan
menerus, mengalami demam tinggi, dengan tidak mau makan atau muntah
pergerakan janin di kandungan kurang, terus menerus, mengalami demam tinggi,
beberapa bagian tubuh membengkak, pergerakan janin di kandungan kurang,
terjadi perdarahan dan air ketuban pecah beberapa bagian tubuh membengkak,
sebelum waktunya.Setelah itudilakukan terjadi perdarahan dan air ketuban pecah
pemeriksaan Tekanan darah, Suhu, sebelum waktunya.Kegiatan Pre test ini
Pergerakan janin, DJJ, Oedema dan terdiri dari 30 pertanyaan tentang Tanda
Protein urine untuk mendeteksi adanya bahaya kehamilan
tanda bahaya pada kehamilan. Hasil pre test didapatkan sebagai berikut :
Ibu hamil dengan pengetahuan baik
HASIL DAN PEMBAHASAN sebanyak 6 orang (7,9%), pengetahuan
1. Hasil cukup49 orang (64,47%) dan pengetahuan
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat kurang 21 orang (27,63%).
berupa pemberian Pendidikan kesehatan
terlihat dari banyak pertanyaan yang
diajukan oleh peserta atau ibu hamil.
c. Deteksi dini Tanda bahaya pada
kehamilan
Setelah dilakukan pendidikan Kesehatan
maka dilakukan anamnesa untuk mengkaji
apakah ibu merasakan atau mengalami
tidak mau makan atau muntah terus
menerus, mengalami demam tinggi,
pergerakan janin di kandungan kurang,
Gambar 1 Distribusi hasil pre test beberapa bagian tubuh membengkak,
tentang Deteksi Dini TandaBahaya terjadi perdarahandan air ketuban pecah
Kehamilan sebelum waktunya.Setelah itudilakukan
pemeriksaan Tekanan darah, Suhu,
b. Pendidikan kesehatan tentang Deteksi Pergerakan janin, DJJ, Oedema dan
Dini Tanda Bahaya Kehamilan Protein urine untuk mendeteksi adanya
Pelaksanaan kegiatan berupa pemberian tanda bahaya pada kehamilan.
pendidikan kesehatan tentang Deteksi Dini Dari hasil Pemeriksaan Deteksi Dini
tanda bahaya kehamilanyang mencakup Tanda bahaya pada
tidak mau makan atau muntah terus kehamilanmenunjukkan bahwadidapatkan
menerus, mengalami demam tinggi, hasil tekanan darah tinggi sebanyak 3
pergerakan janin di kandungan kurang, orang (3,95%), Protein urine yang positif
beberapa bagian tubuh membengkak, sebanyak 1 orang (1,32%) dan
terjadi perdarahandan air ketuban pecah pembengkakan pada daerah ekstremitas
sebelum waktunya. bawah sebanyak 9 orang (11,84%) ,
Tim pengabdian menyampaikan materi Pergerakan janin serta DJJ didapatkan
dengan metode ceramah menggunakan hasil normal.Dari hasil tersebut yang perlu
media Powerpoint dan leafleat dengan penanganan khusus adalah ibu hamil yang
waktu selama 50 menit, kemudian mengalami Tekanan darah tinggi.
dilanjutkan dengan diskusi dan tanya
jawab selama 45 menit. Proses pendidikan
Kesehatan berlangsung dengan lancar
dimanaMateri yang disampaikan direspon
oleh peserta dengan baik dan antusias
menjadi 31 orang (40,79%),
d. Post Test berpengetahuan cukup 49 orang (64,47%)
Kegiatan post test ini bertujuan untuk menjadi 37 orang (48,68%), sedangkan
melihat sejauh mana effektivitas kegiatan jumlah ibu hamil berpengatahuan kurang
pendidikan kesehatan yang dilakukan ibu hamil pada saat pre testsebanyak 21
kepada ibu hamil.Post test dilakukan orang (27,63%) pada saat post test menjadi
sesuai jadwal pelaksanaan. kelas ibu hamil 8 orang (10,53%).
pada bulan berikutnya. Kuesioner yang
diberikan sama dengan pada pre test 2. Pembahasan
untukmengukurpengetahuantentang Saat pemberian Pendidikan kesehatan
Deteksi Dini Tanda bahaya kehamilan tentang Deteksi dini tanda bahaya
dengan membaca ulang leaflet dirumah kehamilan di Wilayah kerja Puskesmas
masing-masing ibu hamil. Hasil post test Sipahutar dihadiri ibu hamil berjumlah 76
didapat sebagai berikut: ibu hamil yang orang. Pengabdian ini bertujuanuntuk
berpengetahuan baik sebanyak 31 orang meningkatkan pengetahuan dan
(40,79%), berpengetahuan cukup 37 orang pemahaman ibu hamil agardapat mengenal
(48,68%) dan pengetahuan kurang 8 orang secara dini tanda bahaya dalam kehamilan
(10,53%). serta bila ditemukan tanda bahaya dapat
melakukan pemeriksaan ke petugas
kesehatan untuk penanganan lebih lanjut
sehingga angka kesakitan maupun
kematian ibu dan bayi dapat dicegah.
Pendidikan kesehatan adalah sebuah upaya
persuasi atau pembelajaran kepada
masyarakat agar masyarakat mau
Gambar 2 Distribusi Hasil Post Test melakukan tindakan-tindakan untuk
tentang tentang Deteksi Dini Tanda memelihara, dan meningkatkan taraf
Bahaya Kehamilan kesehatannya. Hasil dari pendidikan
kesehatan adalah bertambahnya
Berdasarkan hasil pre test pada gambar pengetahuan atau berubahnya pola
1dan post test dan gambar 2 dapat dilihat pengetahuan dari tidak tahu menjadi tahu.
bahwa ada penambahan jumlah ibu Pengetahuanadalah hasil penginderaan
hamil yang berpengetahuan baik dari 6 manusia, atau hasil tahu seseorang
(7,90%) ibu hamil pada saat pre test terhadap suatu objek melalui indra yang
dimilikinya sehingga menghasilkan dari 6 orang (7,90 %) saat pre test menjadi
pengetahuan. Pengetahuan adalah hal yang 31 orang (40,79 %),
diketahui oleh orang atau responden terkait berpengetahuan cukup 49 orang (64,47 %)
dengan sehat dan sakit atau kesehatan, menjadi 37 orang (48,68 %), sedangkan
misal: tentang penyakit (penyebab, cara berpengetahuan kurang saat pre test
penularan, cara pencegahan), gizi, sanitasi, sebanyak 21 orang (27,63 %), pada saat
pelayanan kesehatan, kesehatan post test menjadi 8 orang (10,53%). Dari
lingkungan, keluarga berencana, dan hasil pengukuran pengetahuan ini dapat
sebagainya (Notoatmodjo, 2014). diketahui bahwa terjadi peningkatan
Pengetahuan responden diukur dengan pengetahuan ibu hamil tentang deteksi dini
menggunakan kuesioner sebelum tentang tanda bahaya kehamilan setelah
dilakukan penyuluhan (pre test) dan diberikan pendidikan kesehatan dengan
sesudah penyuluhan (post test). Menurut metode ceramah melalui media powerpoint
Notoadmodjo (2010) pre test dan post test dan leafleat secara langsung. Ibu hamil
dilakukan untuk menguji adanya dapat meningkatkan pengetahuan bila
perubahan-perubahan yang terjadi setelah membaca dan memahami buku KIA yang
adanya penyuluhan. berisi informasi penting mengenai
Peningkatan pengetahuan dalam kesehatan ibu dan anak yang perlu
pengabdian masyarakat ini dilakukan dilakukan oleh ibu, suami dan keluarganya
melalui pemberian pendidikan kesehatan secara singkat dan padat, termasuk
menggunakan power point dan leaflet yang mengenai kewaspadaan keluarga dan
dapat dibaca oleh ibuhamil sendiri di masyarakat akan kesakitan dan masalah
rumah masing-masing dan setelah itu kegawatdaruratan pada ibu hamil, bayi
dilanjutkandengan deteksi dini melalui baru lahir dan balita.
anamnesa serta melakukan pemeriksaan Dari pemeriksaan tanda bahaya dalam
tanda bahaya dalam kehamilan yaitu kehamilan ditemukan hasil tekanan darah
Tekanan darah, Suhu, Pergerakan janin, tinggi sebanyak 3 orang (3,95%). Tekanan
DJJ, oedema dan Protein urine. Post darah tinggi atau Hipertensi merupakan
testdilaksanakan pada saat kegiatan kelas salah satu faktor risiko penting pada
ibu hamil pada bulanberikutnya. penyakit kardiovaskular, penyakit jantung
Berdasarkan hasil pre test dan post test koroner, penyakit pembuluh darah perifer,
menunjukkan bahwa adanya peningkatan stroke dan penyakit ginjal. Untuk
jumlah hamil yang berpengetahuan baik menghindari komplikasi tersebut
diupayakan pengendalian tekanan darah
dalam batas normal baik secara dikenali dari gejala non klinik lainnya.
farmakologis maupun non farmakologis. Tanda bahaya komplikasi kehamilan yang
Konsekuensi hipertensi pada kehamilan a) umum terjadi pada ibu hamil meliputi
Jangka pendek Ibu : eklampsia, perdarahan pervaginam, kejang- kejang,
hemoragik, isemik stroke, kerusakan hati sakit kepala hebat dengan pandangan mata
(HELLsindrom, gagal hati, disfungsi kabur, demam dan tidak bisa bangun dari
ginjal, persalinan cesar, persalinan dini, tempat tidur, nyeri perut hebat dan nafas
dan abruptio plasenta. Janin : kelahiran cepat atau susah bernafas. (Teng, et.al.
preterm, induksi kelahiran, gangguan 2015)
pertumbuhan janin, sindrom pernapasan, Macam-macam tanda bahaya kehamilan
kematian janin. b) Jangka panjang Wanita menurut teori WHO (2013) terdiri dari,
yang mengalami hipertensi saat hamil perdarahan pervaginam, nyeri abdomen
memiliki risiko kembali mengalami yang hebat, berkurangnya gerakan janin,
hipertensi pada kehamilan berikutnya, juga bengkak/oedema pada muka, tangan, kaki;
dapat menimbulkan komplikasi penglihatan kabur, sakit kepala hebat,
kardiovaskular, penyakit ginjal dan demam, muntah-muntah hebat, keluar
timbulnya kanker. Hipertensi pada cairan tiba-tiba dari vaginam. Faktor resiko
kehamilan dapat berkembang menjadi pre- yang dapat menyebabkan timbulnya tanda
eklampsia, eklampsia dansindrom Biodata bahaya kehamilan antara lain, umur ibu
Penulis I : HELLP. Kemudian dapat hamil < 20 tahun, umur ibu hamil > 35
bermanifestasi dengan kejadian serebral tahun, jumlahanak 4 orang atau lebih, jarak
iskemik atau hemoragik pada pra, peri, dan dengan anak sebelumnya < 2 tahun, tinggi
postpartum menjadi penyakit stroke. badan < 145 cm, lingkar lengan atas < 23,5
Gejala pre- eklampsia/eklampsia adalah cm.
sakit kepala, gangguan penglihatan (kabur
atau kebutaan) dan kejang. Hal ini dapat REFERENSI
menyebabkan kecacatan bahkan kematian
bagi ibu dan janin bila tidak segara Bobak, Lowdermilk and Jansen. 2015.
dilakukan penanganan (Alatas, 2019). Buku Ajar Keperawatan Maternitas.
Pengetahuan yang baik dan keterampilan Jakarta : EGC
untuk mendeteksi tanda bahaya dalam Cunningham, dkk. 2014. Obstetrik
kehammilan. Tanda bahaya kehamilan William Ed. 23. Jakarta : Penerbit Buku
bukan hanya berhubungan dengan EGC
komplikasi obstetrik, tetapijuga dapat
Dinkes Sumut, 2016. Profil Kesehatan
Sumatera Utara: Sumatera Utara
Dinkes Taput, 2018. Profil Kesehatan
Tapanuli Utara: Tarutung,Tapanuli Utara
Handiani, dkk. 2012. Asuhan Kehamilan
untuk Kebidanan Jakarta : Salemba
medika.
Kemenkes RI, 2015. Buku Kesehatan Ibu
dan Anak, 2017. Profil Kesehatan
Indonesia 2014.
Jakarta
Moctar, Rustam, 2012. Sinopsis Obstetri,
Kedokteran, EGC : Jakarta
Myles, 2009. Buku Ajar Bidan. Edisi 14.
Jakarta: Buku Kedokteran
Notoatmodjo, S., 2014, Promosi
Kesehatan dan Perilaku Kesehatan.
Jakarta: Rineka Cipta.
Sulistyyaningtyas, dkk. 2020. Asuhan
Kebidanan Antenatal. Jakarta : EGC
Teng, S. P., et al. (2015). Knowledge of
Pregnancy Danger Signs and Associated
Factors Among Malaysian Mothers.
British Journal of Midwifery, 800-808
S. Notoadmojo, Promosi Kesehatan,
Teori dan Aplikasinya. Jakarta: CV.
Rineka Cipta, 2007.

Anda mungkin juga menyukai