Rokhamah, Qotimah
Akademi Kebidanan Wira Husada Nusantara Malang E-mail :
rokhamah179@gmail.com, akbidwhnqotimah@gmail.com
ABSTRAK
Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa artinya bahwa ada perbedaan frekuensi
rata-rata frekuensi mengejan sebagai mengejan yang mengunakan cermin
indikator dari kontraksi antara ibu bersalin dibading dengan ibu bersalin yang
yang menggunakan cermin dan tanpa tidak menggunakan cermin. Dari
menggunakan cermin berbeda yaitu yang observasi dan analisis yang dilakukan
menggunakan cermin 2.05 dan tanpa oleh peneliti diperoleh hasil bahwa ibu
menggunakan cermin 1.15 dilihat dari uji t bersalin dengan menggunakan cermin
terlihat bahwa thitung = 4.456> t0.05 = 1.68. frekuensi mengejan cenderung lebih
dari sini dapat disimpulkan bahwa H 0 banyak dibandingkan dengan yang
ditolak dan H1 diterima yaitu µ 1 > µ2 tidak menggunakan cermin.
Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa ternyata memiliki selisih waktu yang
rata-rata lama mengejan sebagai indikator sangat besar yaitu 9,10 menit. Dimana
dari kontraksi antara ibu bersalin yang kelompok 1 membutuhkan waktu 7,5
menggunakan cermin dan tanpa menit dan kelompok 2 membutuhkan
menggunakan cermin berbeda yaitu yang waktu 16,15 menit.
menggunakan cermin 7.05dan tanpa
meggunakan cermin 16.15 Dilihat dari uji t PEMBAHASAN
terlihat bahwa thitung = 6.462> t0.05 = Ibu bersalin dipengaruhi beberapa faktor
1.68. Dari sini dapat disimpulkan bahwa yaitu jalan lahir, janin, power, psikis ibu
H0 ditolak dan H1 diterima yaitu µ1 > µ2 dan penolong. Psikis ibu ini dipengaruhi
artinya bahwa ada perbedaan lama dari faktor external dan internal, yang
mengejan ibu yang menggunakan cermin mana faktor external bisa dari suami,
dibandingkan dengan ibu bersalin yang orang terdekat, dan keluarga dan faktor
tidak menggunakan cermin. Dari observasi internal dorongan dari dirinya sendiri.
dan analisis yang dilakukan oleh peneliti Dimana dorongan dari dirinya sendiri ini
diperoleh hasil bahwa ibu bersalin dengan dapat diperoleh ibu melalui melihat
menggunakan cermin cenderung lebih langsung proses persalinan yang
lama dalam mengejan dibandingkan dialaminya melalui sebuah cermin,
dengan ibu bersalin yang tidak sehingga bisa menambah motivasi pada
menggunakan cermin. diri ibu untuk mengejan.
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen
Berdasarkan hasil penelitian bila dilihat dimana kelompok 1 diberi perlakuan dan
dari segi waktu yaitu lama persalinan maka kelompok 2 tidak diberi perlakuan dengan
terdapat perbedaan yang relative besar kelompok satu sebagai eksperimen dan
antara kelompok 1 dan kelompok 2. Saat kelompok 2 sebagai kontrol. Perlakuan ini
ibu bersalin diberi tindakan yaitu berupa persalinan dengan diberi cermin.
kelompok 1 menggunakan cermin dan Setiap kelompok terdiri dari 20 orang,
kelompok 2 tidak menggunakan cermin yaitu kelompok 1 melakukan persalinan
kemudian diobservasi waktu yang dengan bantuan cermin dan kelompok 2
diperlukan dalam persalinan kala II melakukan persalinan tanpa bantuan
cermin. Variabel yang diamati adalah persalinan dengan tujuan untuk
kontraksi dengan indikator cara mengejan mempermudah dan mempercepat
(teriakan) , frekwensi meneran , dan lama jalannnya persalinan karena dapat
bersalin dengan indikator waktu. Dalam membangun semangat pada diri ibu
setiap persalinan waktu yang dibutuhkan sehingga dorongan dari dalam diri untuk
seseorang untuk melahirkan berbeda-beda cepat melahirkan semakin tinggi.
karena berbagai macam faktor yang
mempengaruhinya. Jika frekuensi Dorongan dari psikis ibu ini timbul saat
mengejan lebih banyak dan waktu untuk ibu melihat kepala bayi di depan cermin
mengejan lebih lama maka diharapkan dimana dengan ibu mengejan kepala akan
waktu yang diperlukan dalam persalinan semakin keluar sehingga dorongan untuk
semakin cepat. meneran semakin kuat dan semakin
banyak frekuensinya. Berdasarkan
Dari analisa frekuensi dan lama mengejan wawancara yang dilakukan kepada
diatas terlihat bahwa pada persalinan responden diketahui bahwa responden
dengan diberi cermin frekuensi mengejan mengatakan sangat senang dengan
lebih banyak dan waktu untuk mengejan mengikuti jalannya persalinan karena
lebih lama. Dari penjelasan diatas bahwa dapat melihat bayinya sehingga keinginan
persalinan dengan diberi cermin sangat untuk mengejan semakin meningkat.
efektif dalam membatu proses persalinan
karena cara mengejan dan frekuensi KESIMPULAN
semakin meningkat ketika persalinan Persalinan dengan menggunakan cermin
dibantu dengan cermin dan gerakan tubuh merupakan metode yang efektif karena
seorang ibu semakin tenang, selalu dapat mempercepat proses persalinan kala
mengikuti anjuran instruktur sehingga II pada ibu primigravida di wilayah
mempermudah jalannya proses persalinan. Puskesmas Poncokusumo tahun 20018.
Dapat dilihat dengan waktu rata-rata yang
Selain itu waktu yang diperlukan dalam diperlukan oleh ibu bersalin dengan
persalinan juga semakin cepat jika menggunakan cermin pada saat kala II
dibandingkan dengan persalinan tanpa adalah 7.5 menit dan yang tidak
menggunakan cermin. Dari sini terlihat menggunakan cermin rata-rata waktu yang
bahwa metode ibu persalinan dengan diperlukan adalah 16.15 menit. Metode
diberi cermin adalah salah satu metode persalinan dengan menggunakan memiliki
yang dapat diterapkan dalam setiap efektifitas yang baik karena dapat
meningkatkan frekuensi mengejan dan mempercepat proses persalinan pada
lama waktu dalam mengejan. Halini kala II ibu primigravida.
dibuktikan denngan selisih lamapersalinan
antarakelompok kontrol dan kelompok REFERENSI
perlakuan dengan nilai selisih 9menit 10 Ai Nurasiah. (2014). Asuhan Persalinan
detik lebih cepat kelompok perlakuan atau Normal bagi Bidan. Bandung: Refika
dengan t hitung = 6.462> t 0.05 = 1.68. Aditama.
Anisah M. (2012). Faktor Faktor yang
Metode persalinan dengan menggunakan Berhubungan Dengan Nyeri Persalinan
memiliki efektifitas yang baik karena Kala I Fase Aktif Di Ruang Bersalin
dapat meningkatkan frekuensi mengejan Rumah Sakit Umum Kabupaten
dan lama waktu dalam mengejan. Halini Tanggerang. Retrieved from
dibuktikan denngan selisih lama repository:uinjkt.ac.id/ds pace/biitstream.
persalinan antara kelompok kontrol dan Cristine, H. & Jone, K. (2006). Buku Ajar
kelompok perlakuan dengan nilai selisih Konsep kebidanan. Jakarta: EGC.
9menit 10 detik lebih cepat kelompok Hidayat, A. dan S. (2010). Asuhan
perlakuan atau dengan t hitung = 6.462> t Kebidanan Persalinan. Yogyakarta: Nuha
0.05 = 1.68. Medika.
Musrifah U & A.Azis A.H. (2008).
SARAN Ketrampilan Dasar Praktek Klinik Untuk
Berdasarkan hasil penelitian diatas, Bidan. Jakarta: Salemba Medika.
dikemukakan beberapa saran sebagai Sri rejeki, at all. (2014). Tingkat Nyeri
berikut: Dan Prostaglandin-PadaIbu Inpartu Kala I
1. Dalam melakukan pertolongan Dengan Tindakan Counter- Pressure, 9(1).
persalinan khususnya ibu primigravida
hendaknya persalinan dengan cermin
dapat dijadikan salah satu alternatif
pilihan bagi bidan.
2. Bagi praktisi atau mahasiswa lain yang
ingin mengadakan penelitian yang
sama diharapkan melakukan penelitian
dengan jumlah populasi yang banyak
untuk memastikan bahwa persalinan
dengan menggunakan cermin dapat