Anda di halaman 1dari 9

KAJIAN METODE PERSALINAN NORMAL DENGAN BANTUAN CERMIN PADA

PERSALINAN KALA II IBU PRIMIGRAVIDA

Rokhamah, Qotimah
Akademi Kebidanan Wira Husada Nusantara Malang E-mail :
rokhamah179@gmail.com, akbidwhnqotimah@gmail.com

ABSTRAK

Keberhasilan persalinan dipengarui berbagai macam-macam faktor diantaranya faktor ibu


(power, passage, psikologi), faktor janin (plasenta) dan faktor penolong. Penggunaan alat
bantu cermin dalam proses mempercepat kemajuan persalinan pada kala II dapat
meningkatkan motivasi ibu secara psikis dan emosional, sehingga mencegah dan atau
menurunkan prevalensi persalinan patologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
perbedaan waktu pada ibu yang persalinan kala II menggunakan cermin dan tanpa cermin.
Dalam penelitian ini Desain yang digunakan True-eksperimen dengan posttest only Control
design, dalam penelitian sampel yang digunakan 40 ibu melahirkan primigrafida yang
fisiologis 20 diberi perlakuan, 20 tidak diberi perlakuan dan diambil secara acak, Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan waktu pada ibu yang persalinan kala II
menggunakan cermin dan tanpa cermin. Tehnik pengambilan data secara observasi Data
dianalisa menggunakan Uji T test tidak berpasangan. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun
2018 di wilayah Puskesmas Poncokusumo Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu
ibu bersalin primigrafida yang menggunakan cermin pada persalinan kala II lebih cepat . Bisa
kita lihat pada rata-rata waktu yang digunakan oleh ibu bersalin pada kelompok I
(menggunakan cermin) adalah 7.05 menit dan rata-rata waktu yang digunakan oleh ibu
bersalin kelompok II (tanpa menggunakan cermin) adalah 16.15 menit. Pemakaian alat bantu
cermin dapat dimanfaatkan sebagai komplemen instrumen persalinan guna menurunkan
angka morbiditas dan mortalitas ibu di Indonesia.

Kata Kunci : Cermin; Persalinan Normal kala II; Primigravida.


PENDAHULUAN tidak menyenangkan, sifatnya sangat
Proses Persalinan merupakan proses subyektif dan perasaan nyeri berbeda pada
membuka dan menipisnya serviks dan setiap orang dalam hal skala atau
janin turun kedalam jalan lahir. Persalinan tingkatannya, sehingga hanya orang
dan kelahiran dikatakan normal apabila tersebutlah yang dapat menjelaskan atau
proses pengeluaran janin yang terjadi pada mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), (Musrifah & A.Azis, 2008).
lahir spontan dengan presentasi belakang
kepala , tidak disertai komplikasi baik ibu Nyeri dalam persalinan bisa menyebabkan
maupun janin (Hidayat, 2010). stres yangmenyebabkan hormon
Keberhasilan persalinan dipengarui katekolamin dan steroid keluar , hormon
berbagai macam faktor diantaranya inimerangsang otot polos menjadi
( power, passage, psikologi), faktor janin vasokontriksi dan tegang sehingga
(plasenta) , dan faktor penolong.Faktor menyebabkan penurunan kontraksi uterus
faktor ini perlu diperhatikan karena sirkulasi darah dari uterus ke plasenta
kematian ibu dan bayi disebabkan o'leh sehingga impuls nyeri bertambah banyak
tidak terdeteksinya lebih awal dari faktor dan meningkatkan rasa nyeri Niven &
tersebut (Ai Nurasiah, 2014). Gijsbers, potter & Ann Griffin dalam (Sri
rejeki, 2014).
Power merupakan kekuatan yang membuat
janin keluar yang meliputi his dan tenaga Menurut penelitian Nurlaila 2008 dalam
mengedan, his adalah kekuatan kontraksi (Anisah M, 2012) beberapa ibu memiliki
uterus yang diakibatkan otot - otot polos kecenderungan untuk melakukan
rahim berkontraksi dengan sempurna, operasisesar walupun tanpa indikasi yang
kontraksi -kontraksi uterus yang tadinya jelas, didapatkan data 13,9% dilakukan
tidak nyeri berubah menjadi kontraksi - persalinan perabdominal dan tidak
kontraksi yang terkoordinir, nyeri, dangat mempertimbangkan dari segi medis dan
efisien sehingga menyebabkan pembukaan persalinan perabdominal dikarenakan atas
cerviks dan pengeluaran bayi (Ai permintaan ibu sendiri, menurut mereka
Nurasiah, 2014). dengan melakukan operasi sesar akan
terhindar dari nyeri.
Ketika ada his maka akan timbul nyeri.
Nyeri merupakan perasaan yang terasa
Menurut (Cristine, H. & Jone, 2006) kala II lebih lama , persalinan lama bisa
dukungan dapat memberikan dampak yang menyebabkan aspeksia pada bayi dan
positif dalam sebuah persalinan, dukungan perdarahan pada ibu, kelemahan bila ibu
ini dapat berupa dukungan fisik dan takut dengan darah bisa menyebabkan
emosional, dukungan emosional dapat penurunan tekanann darah oleh karena itu
berupa ketrampilan komunikasi dan hanya diberikan pada ibu yg tidak takut
informasi dengan indera penglihatan. dengan darah.
Upaya mempercepat waktu persalinan
Kala II peneliti melakukan suatu tindakan Berdasarkan inilah maka penulis perlu
yang dapat mempercepatya yaitu dengan melakukan penelitian tentang
menggunakan alat bantu cermin dimana perbandingan waktu melahirkan yang
ibu ddeniberi kesempatan untuk melihat diberi cermin dan yang tidak diberi cermin
keadaan perkembangan keluarnya bayinya karena salah satu faktor yang
sehingga membangunkan tingkat mempengarui persalinan tergantung dari
emosional ibu sehingga memberikan emosional atau psikis ibu. Untuk itu judul
dukungan melalui indera penglihatan. penelitian ini yaitu Kajian persalinan
normal dengan cermin pada ibu bersalin
Persalinan di Puskesmas Poncokusumo kala II Primigravida Di Puskesmas
dalam 3 bulan terakhir terdapat 55 yang Poncokusumo Malang”.
terdiri dari primipara multipara dan
grandemulti berdasarkan study METODE PENELITIAN
pendahuluan pada bulan Mei terdapat 13 Materi dalam penelitian ini adalah:
ibu Inpartu yang mengatakan nyeri 1) Menyiapkan cermin yang diberi
terutama pada saat akhir (kala II), dekat bingkai dengan ukuran panjang 2 meter,
dengan rumah peneliti. Dengan melihat lebar 45 cm.
kepala bayi diharapkan menambah 2) Papan pendorong.
semangat ibu untuk mengejan sehingga 3) Kain penutup.
akan mempercepat kala II, Nyeri dalam 4) Ibu-ibu yang melahirkan Penelitian
persalinan bisa menyebabkan stres yang ini adalah penelitian eksperimen, satu
akhirnya hormon katekolamindan steroid kelompok diberi perlakuan satu kelompok
terlepas sehingga otot polos menjadi tidak diberi perlakuan pengambilan sampel
tegang dan pembuluh darah menjadi secara total sampling dari anggota populasi
vasokontriksi dan terjadi penurunan yang sama.
kontraksi uterus dan membuat persalinan
Populasi penelitian ini adalah ibu yang digunakan adalah seluruh ibu yang
melahirkan anak pertama tanpa disertai bersalin di puskesmas Poncokusumo
komplikasi di Puskesmas Poncokusumo . Kabupaten Malang. Pada penelitian ini
Subyek penelitian ini ibu bersalin anak sampel diambil 40 ibu bersalin di
pertama yang sudah di kelompokkan Puskesmas Poncokusumo. Pengambilan
sejumlah 40 ibu bersalin yang di bagi sampel menggunakan teknik Total
menjadi dua kelompok . Sejalan dengan sampling.
metode penelitian yaitu eksperimen maka
dalam penelitian ini dibagi dalam 2 Data di kumpulkan dengan menggunakan
kelompok yaitu kelompok pertama sebagai angket atau kuesioner, observasi dan tes.
eksperimen dan kelompok kedua sebagai Dan dianalisa dengan teknik statistik
kontrol. Yang mana kelompok satu diberi inferensial dengan taraf signifikan 5% dan
cermin dan kelompok 2 tanpa diberi taraf kepercayaan (confidence levelsebesar
cermin. 95%). Untuk menguji hipotesis tersebut
digunakan pendekatan uji-t tidak
Pengumpulan data menggunakan kuisioner berpasangan. Untuk mempermudah
dan lembar observasi pelaksanaan perhitungan digunakan paket program
persalinan dengan cermin dan wawancara. statistik SPSS.
Variabel independen penelitian ini adalah
ibu melahirkan dengan menggunakan HASIL
cermin (X). Variabel dependen penelitian Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa
ini adalah lama ibu bersalin kala II (Y) karakteristik responden berdasarkan fisik
dengan indikator waktu. terlihat bahwa antara kelompok 1 dan
kelompok 2 memiliki karakteristik fisik
Indikator variabel adalah bagaimana yang hampir sama baik dari segi TB, BB,
menentukan parameter untuk mengukur kenaikan BB, dan TFU-TBJ.
variabel. Dalam penelitian ini Populasi
Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa artinya artinya bahwa ada perbedaan cara
rata-rata teriakan ibu / cara mengejan mengejan.
sebagai indikator dari kontraksi antara ibu Dari sini dapat disimpulkan bahwa H0
bersalin yang menggunakan cermin dan ditolak dan H1 diterima yaitu µ1 > µ2
tanpa menggunakan cermin berbeda yaitu artinya bahwa ada perbedaan frekuensi
yang menggunakan cermin 2.00 dan tanpa mengejan yang menggunakan cermin
meggunakan cermin 1.95. Dilihat dari uji t dibandingkan dengan ibu bersalin yang
terlihat bahwa thitung = 2.71> t0.05 = 1.68 tidak menggunakan cermin. Dari observasi
Dari sini dapat disimpulkan bahwa H0 dan analisis yang dilakukan oleh peneliti
ditolak dan H1 diterima yaitu µ1 > µ2 diperoleh hasil bahwa ibu bersalin dengan
menggunakan cermin frekuensi mengejan
cenderung lebih banyak dibandingkan dnegan yang tidak menggunakan cermin.

Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa artinya bahwa ada perbedaan frekuensi
rata-rata frekuensi mengejan sebagai mengejan yang mengunakan cermin
indikator dari kontraksi antara ibu bersalin dibading dengan ibu bersalin yang
yang menggunakan cermin dan tanpa tidak menggunakan cermin. Dari
menggunakan cermin berbeda yaitu yang observasi dan analisis yang dilakukan
menggunakan cermin 2.05 dan tanpa oleh peneliti diperoleh hasil bahwa ibu
menggunakan cermin 1.15 dilihat dari uji t bersalin dengan menggunakan cermin
terlihat bahwa thitung = 4.456> t0.05 = 1.68. frekuensi mengejan cenderung lebih
dari sini dapat disimpulkan bahwa H 0 banyak dibandingkan dengan yang
ditolak dan H1 diterima yaitu µ 1 > µ2 tidak menggunakan cermin.
Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa ternyata memiliki selisih waktu yang
rata-rata lama mengejan sebagai indikator sangat besar yaitu 9,10 menit. Dimana
dari kontraksi antara ibu bersalin yang kelompok 1 membutuhkan waktu 7,5
menggunakan cermin dan tanpa menit dan kelompok 2 membutuhkan
menggunakan cermin berbeda yaitu yang waktu 16,15 menit.
menggunakan cermin 7.05dan tanpa
meggunakan cermin 16.15 Dilihat dari uji t PEMBAHASAN
terlihat bahwa thitung = 6.462> t0.05 = Ibu bersalin dipengaruhi beberapa faktor
1.68. Dari sini dapat disimpulkan bahwa yaitu jalan lahir, janin, power, psikis ibu
H0 ditolak dan H1 diterima yaitu µ1 > µ2 dan penolong. Psikis ibu ini dipengaruhi
artinya bahwa ada perbedaan lama dari faktor external dan internal, yang
mengejan ibu yang menggunakan cermin mana faktor external bisa dari suami,
dibandingkan dengan ibu bersalin yang orang terdekat, dan keluarga dan faktor
tidak menggunakan cermin. Dari observasi internal dorongan dari dirinya sendiri.
dan analisis yang dilakukan oleh peneliti Dimana dorongan dari dirinya sendiri ini
diperoleh hasil bahwa ibu bersalin dengan dapat diperoleh ibu melalui melihat
menggunakan cermin cenderung lebih langsung proses persalinan yang
lama dalam mengejan dibandingkan dialaminya melalui sebuah cermin,
dengan ibu bersalin yang tidak sehingga bisa menambah motivasi pada
menggunakan cermin. diri ibu untuk mengejan.
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen
Berdasarkan hasil penelitian bila dilihat dimana kelompok 1 diberi perlakuan dan
dari segi waktu yaitu lama persalinan maka kelompok 2 tidak diberi perlakuan dengan
terdapat perbedaan yang relative besar kelompok satu sebagai eksperimen dan
antara kelompok 1 dan kelompok 2. Saat kelompok 2 sebagai kontrol. Perlakuan ini
ibu bersalin diberi tindakan yaitu berupa persalinan dengan diberi cermin.
kelompok 1 menggunakan cermin dan Setiap kelompok terdiri dari 20 orang,
kelompok 2 tidak menggunakan cermin yaitu kelompok 1 melakukan persalinan
kemudian diobservasi waktu yang dengan bantuan cermin dan kelompok 2
diperlukan dalam persalinan kala II melakukan persalinan tanpa bantuan
cermin. Variabel yang diamati adalah persalinan dengan tujuan untuk
kontraksi dengan indikator cara mengejan mempermudah dan mempercepat
(teriakan) , frekwensi meneran , dan lama jalannnya persalinan karena dapat
bersalin dengan indikator waktu. Dalam membangun semangat pada diri ibu
setiap persalinan waktu yang dibutuhkan sehingga dorongan dari dalam diri untuk
seseorang untuk melahirkan berbeda-beda cepat melahirkan semakin tinggi.
karena berbagai macam faktor yang
mempengaruhinya. Jika frekuensi Dorongan dari psikis ibu ini timbul saat
mengejan lebih banyak dan waktu untuk ibu melihat kepala bayi di depan cermin
mengejan lebih lama maka diharapkan dimana dengan ibu mengejan kepala akan
waktu yang diperlukan dalam persalinan semakin keluar sehingga dorongan untuk
semakin cepat. meneran semakin kuat dan semakin
banyak frekuensinya. Berdasarkan
Dari analisa frekuensi dan lama mengejan wawancara yang dilakukan kepada
diatas terlihat bahwa pada persalinan responden diketahui bahwa responden
dengan diberi cermin frekuensi mengejan mengatakan sangat senang dengan
lebih banyak dan waktu untuk mengejan mengikuti jalannya persalinan karena
lebih lama. Dari penjelasan diatas bahwa dapat melihat bayinya sehingga keinginan
persalinan dengan diberi cermin sangat untuk mengejan semakin meningkat.
efektif dalam membatu proses persalinan
karena cara mengejan dan frekuensi KESIMPULAN
semakin meningkat ketika persalinan Persalinan dengan menggunakan cermin
dibantu dengan cermin dan gerakan tubuh merupakan metode yang efektif karena
seorang ibu semakin tenang, selalu dapat mempercepat proses persalinan kala
mengikuti anjuran instruktur sehingga II pada ibu primigravida di wilayah
mempermudah jalannya proses persalinan. Puskesmas Poncokusumo tahun 20018.
Dapat dilihat dengan waktu rata-rata yang
Selain itu waktu yang diperlukan dalam diperlukan oleh ibu bersalin dengan
persalinan juga semakin cepat jika menggunakan cermin pada saat kala II
dibandingkan dengan persalinan tanpa adalah 7.5 menit dan yang tidak
menggunakan cermin. Dari sini terlihat menggunakan cermin rata-rata waktu yang
bahwa metode ibu persalinan dengan diperlukan adalah 16.15 menit. Metode
diberi cermin adalah salah satu metode persalinan dengan menggunakan memiliki
yang dapat diterapkan dalam setiap efektifitas yang baik karena dapat
meningkatkan frekuensi mengejan dan mempercepat proses persalinan pada
lama waktu dalam mengejan. Halini kala II ibu primigravida.
dibuktikan denngan selisih lamapersalinan
antarakelompok kontrol dan kelompok REFERENSI
perlakuan dengan nilai selisih 9menit 10 Ai Nurasiah. (2014). Asuhan Persalinan
detik lebih cepat kelompok perlakuan atau Normal bagi Bidan. Bandung: Refika
dengan t hitung = 6.462> t 0.05 = 1.68. Aditama.
Anisah M. (2012). Faktor Faktor yang
Metode persalinan dengan menggunakan Berhubungan Dengan Nyeri Persalinan
memiliki efektifitas yang baik karena Kala I Fase Aktif Di Ruang Bersalin
dapat meningkatkan frekuensi mengejan Rumah Sakit Umum Kabupaten
dan lama waktu dalam mengejan. Halini Tanggerang. Retrieved from
dibuktikan denngan selisih lama repository:uinjkt.ac.id/ds pace/biitstream.
persalinan antara kelompok kontrol dan Cristine, H. & Jone, K. (2006). Buku Ajar
kelompok perlakuan dengan nilai selisih Konsep kebidanan. Jakarta: EGC.
9menit 10 detik lebih cepat kelompok Hidayat, A. dan S. (2010). Asuhan
perlakuan atau dengan t hitung = 6.462> t Kebidanan Persalinan. Yogyakarta: Nuha
0.05 = 1.68. Medika.
Musrifah U & A.Azis A.H. (2008).
SARAN Ketrampilan Dasar Praktek Klinik Untuk
Berdasarkan hasil penelitian diatas, Bidan. Jakarta: Salemba Medika.
dikemukakan beberapa saran sebagai Sri rejeki, at all. (2014). Tingkat Nyeri
berikut: Dan Prostaglandin-PadaIbu Inpartu Kala I
1. Dalam melakukan pertolongan Dengan Tindakan Counter- Pressure, 9(1).
persalinan khususnya ibu primigravida
hendaknya persalinan dengan cermin
dapat dijadikan salah satu alternatif
pilihan bagi bidan.
2. Bagi praktisi atau mahasiswa lain yang
ingin mengadakan penelitian yang
sama diharapkan melakukan penelitian
dengan jumlah populasi yang banyak
untuk memastikan bahwa persalinan
dengan menggunakan cermin dapat

Anda mungkin juga menyukai