Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan proses fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan
ovum serta dilanjutkan dengan nidasi atau implementasi. Lama kehamilan
berlangsung sampai persalinan cukup bulan sekitar 280-300 hari. Dalam
kehamilan terjadi perubahan fisik dan psikologis pada ibu hamil sehingga ibu
hamil bisa mengalami ketidaknyamanan. Ada beberapa ketidaknyamanan yang
dapat dialami oleh ibu hamil salah satunya adalah gangguan pola tidur
(Prawirohardjo, 2010).
Berdasarkan data dari The National Sleep Foundation mengatakan bahwa
78 % wanita di Amerika dilaporkan mengalami gangguan tidur selama
kehamilan dibandingkan waktu yang lain dan sampai 15 % mengalami gangguan
sirkulasi pada kakinya. Gangguan tidur selama kehamilan terjadi selama 13 % -
80 % pada TM I dan 66 % sampai 97 % pada TM III. Di Indonesia sebanyak 97
% ibu hamil TM III mengalami gangguan tidur. Menurut Reichner (2015)
mengatakan bahwa gangguan pola tidur pada TM I sebanyak 13 %, TM II
sebanyak 19 % dan meningkat pada TM III sebesar 66 %.
Beberapa faktor penyebab terjadinya gangguan pola tidur pada ibu hamil
yaitu perubahan fisiologis dan psikologis dimana seiring bertambahnya usia
kehamilan, ibu akan mengalami nyeri punggung, sering BAK, konstipasi serta
kecemasan. Pola tidur yang buruk dapat menyebabkan dampak pada berbagai
sistem tubuh ibu hamil diantaranya sistem kardiovaskuler, neuroendokrin,
metabolisme dan imunitas. Berdasarkan penelitian oleh Zaky (2015), buruknya
kualitas tidur yang terjadi saat kehamilan berdampak pada kejadian kelahiran
preterm, retriksi pertumbuhan intrauterin, gawat janin, asfiksia, aspirasi
mekonium serta lebih rentan menderita hipertensi gestasional, preeklamsi, DM
atau partus lama (Putri V A, 2018).

1
2

Ibu hamil sangat membutuhkan tubuh yang segar dan bagus agar tetap
dalam keadaan yang sehat. Adapun hal yang dapat dilakukan ibu hamil agar
dapat menjaga tubuh tetap bugar dan dapat mengurangi ketidaknyamanan yang
dialami yaitu senam hamil. Senam hamil berperan untuk mempertahankan
kelenturan otot-otot dinding perut, ligamen-ligamen, otot-otot dasar panggul
sehingga mengurangi ketidaknyamanan yang dialami ibu hamil seiring
bertambahnya usia kehamilan (Suryani dan Handayani, 2018).
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Wahyuni
(2013), senam hamil berpengaruh dalam peningkatan durasi tidur ibu hamil pada
trimester ketiga, ditunjukkan dengan nilai p=0,004 (p<0,005). Penelitian serupa
juga dilakukan oleh Ina Handayani dan Pudji Suryani 2017 menggunakan desai
penelitian Pre-Eksperiment One Group Pre-test Post-test. Populasi seluruh ibu
hamil yang ada di puskesmas wilayah bogor dengan jumlah sampel 12
responden, pengambilan sampel secara multistage sampling. Uji statistik
menggunakan uji One sample t test dan Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan
ada pengaruh senam hamil terhadap durasi tidur ibu hamil (p=0,01) dan senyut
jantung janin (0,00)
Puskesmas Ngemplak merupakan Puskesmas dengan jumlah ibu hamil
yang tertinggi di wilayah Kabupaten Boyolali. Puskesmas Ngemplak terdiri dari
12 desa dan 125 posyandu. Berdasarkan hasil studi pendahuluan 23 september
2019 diperoleh informasi dari bidan koordinator Puskesmas Ngemplak dari 12
desa hanya 6 desa yang ibu hamil yang aktif melakukan senam hamil. Tidak
terlaksananya senam hamil ini dikarenakan berbagai faktor antara lain ibu sibuk
bekerja, kader yang kurang aktif dan jadwal senam hamil tidak tentu sehingga
mengakibatkan kurang terlaksananya senam hamil di wilayah kerja Puskesmas
Ngemplak (Puskesmas Ngemplak).
Data dari hasil survey pada ibu hamil tanggal 2 september 2019 kepada 3
orang diperoleh informasi bahwa ibu hamil yang pertama umur 28 tahun dengan
usia kehamilan 30 minggu mengikuti senam hamil dan durasi tidur malam 6 jam,
dan durasi tidur siang 1 jam, ibu hamil yang kedua umur 23 tahun usia
kehamilan 27 minggu mengikuti senam hamil durasi tidur mala 7 jam dan durasi
3

tidur siang 1 jam, ibu hamil yang ketiga umur 24 tahun usia kehamilan 32
minggu ibu tidak mengikuti senam hamil karena sibuk kerja dan mengurus anak,
sedangkan durasi tidur ibu pada malam hari 4 jam, dan siang hari tidak tidur.
Dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tentang “Hubungan Senam Hamil Terhadap Durasi Tidur Ibu Hamil”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah: “Adakah Hubungan senam hamil terhadap durasi
tidur ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Ngemplak tahun 2019?”

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Hubungan senam hamil terhadap durasi tidur ibu hamil di
wilayah kerja puskesmas Ngemplak tahun 2019.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui karakteristik ibu hamil di wilayah Puskesmas
Ngemplak
b. Untuk mengetahui durasi tidur ibu hamil sebelum melakukan senam
hamil di wilayah Puskesmas Ngemplak
c. Untuk mengetahui durasi tidur ibu hamil setelah melakukan senam hamil
di wilayah Puskesmas Ngemplak
d. Untuk mengetahui pengaruh senam hamil pada ibu hamil di wilayah
Puskesmas Ngemplak

D. Ruang lingkup
Ruang lingkup penelitian ini adalah Antenatal Care khususnya dalam
pelaksanaan senam hamil.
4

E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan khususnya
dalam ilmu kebidanan tentang masa kehamilan.
2. Manfaat praktis
a. Bagi peneliti
Dapat memberikan informasi tentang pengaruh senam hamil terhadap
durasi tidur ibu hamil sehingga menjadi acuan dalam memberikan
asuhan pada ibu hamil untung mengurangi ketidaknyamanan yang
dialami ibu hamil.
b. Bagi pembaca
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai tambahan
referensi berikutnya khususnya menggali tentang pengaruh senam
hamil terhadap durasi tidur pada ibu hamil.
c. Ibu Hamil
Dapat memberikan informasi pengaruh senam hamil terhadap durasi
tidur ibu hamil sehingga ibu hamil dapat mengurangi ketidaknyamanan
yang dialami selama kehamilan
d. Institusi Pendidikan
Dapat memberikan informasi tentang pengaruh senam hamil terhadap
durasi tidur ibu hamil dan dijadikan referensi atau bahan dalam proses
belajar mengajar.
e. Tempat penelitian
Dapat memberikan informasi tentang pengaruh senam hamil terhadap
durasi tidur ibu hamil sehingga dapat menjadi bahan acuan dalam
melakukan kegiatan senam hamil.
5

F. Keaslian Penelitian

Tabel 1.1
Keaslian Penelitian
No Judul PenelitianTahu Metode Hasil
n
1 Manfaat Wahyuni & 2013 Merupakan penelitian Pre Hasil penelitian
senam Layinatun experiment dengan menunjukkan bahwa
hamil Ni’mah pendekatan dengan quasi senam hamil
untuk experiment dan desain berpengaruh dalam
meningka penelitian pre and post test peningkatan durasi
tkan without control design. tidur ibu hamil pada
durasi Populasi 35 responden, trimester ketiga,
tidur ibu sampel yang berdasarkan ditunjukkan dengan
hamil kriteria adalah 9 responden, nilai p= 0,004
menggunakan purposive (p<0,005)
sampling, dengan uji statistik
menggunakan wilcoxon dan
mann whitney.
2 Senam Ina 2017 Menggunakan desain Hasil penelitian
hamil, Handayani, penelitian Pre- experimen menunjukkan ada
Durasi Pudji one group pre-test post-test. pengaruh senam hamil
tidur dan Suryani Populasi seluruh ibu hamil terhadap durasi tidur
denyut yang ada di puskesmas ibu hamil (p=0,01) dan
jantung wilayah bogor dengan denyut jantung janin
janin jumlah sampel 12 responden. (0,00)
Pengambilan sampel secara
multistage sampling. Uji
statistik menggunakan uji
one sample t test dan uji
wilcoxon.
3 Senam Pudji 2018 Menggunkaan desain Hasil penelitian
Hamil Suryani, penelitian Pre- experimen menunjukkan terdapat
dan Ina one group pre-test post-test. pengaruh senam hamil
Ketidak Handayani Populasi dalam penelitian ini terhadap ketidak
Nyamana adalah seluruh ibu hamil di nyamanan nyeri
n Ibu wilayah Bogor barat. Sampel pinggang (p=0,003)
Hamil dalam penelitian ini nyeri punggung
Trimester berjumah 12 responden. (p=0,003), bengkak
Tiga teknik pengambilan sampel pada kaki (0,025) dan
secara multistage sampling. kram pada kaki
Dengan uji statistik (0,003)
menggunakan one sample t
test dan uji wilcoxon.

Anda mungkin juga menyukai