Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEBIDANAN

PADA BY NY “N” USIA 1 HARI


DENGAN HIPERBILIRUBINEMIA DERAJAT III
DI RS MUHAMMADIYAH GRESIK

OLEH :

VIVI AKTAVIA NINGRUM (16691)

AKADEMI KEBIDANAN MANDIRI GRESIK

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayatnya, sehingga dapat menyelesaikan laporan Asuhan Kebidanan ini.

Dalam pembuatan tugas laporan Asuhan Kebidanan ini saya mungkin sedikit
mengalami hambatan-hambatan. Untuk itu, saya mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, terutama saya ucapkan kepada :

1. Ibu Siti Choiriyah selaku pembimbing praktek klinik di Ruang Neonatus Rumah Sakit
Muhammadiyah Gresik
2. Ibu Srie Indarjatie.Dipl.Mw.MM selaku Direktur Akademi Kebidanan Mandiri Gresik.
3. Ibu Rukanah.SST.M,Kes selaku Pembimbing Akademik.
4. Kedua Orang tua saya yang telah memberi dukungan Materi dan Spiritual.
5. Seluruh Dosen yang mengajar di Akademi Kebidanan Mandiri Gresik.

Saya menyadari bahwa laporan Asuhan Kebidanan ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak. Saya berharap laporan
ini dapat bermanfaat bagi semua orang.

Gresik, 28 Mei 2019

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bayi baru lahir adalah berat lahir antara 2500-4000 gram, cukup bulan, lahir
langsung menangis, tidak ada kelainan kongenital (cacat bawaan) yang berat. (Kukuh
Rahardjo, 2014 : 5). Sedangkan, asuhan pada bayi baru lahir normal adalah asuhan yang
diberikan pada bayi baru lahir tersebut selama satu jam pertama setelah kelahiran,
sebagian besar bayi yang baru lahir akan menunjukkan usaha nafas spontan dengan
sedikit bantuan. (Prawirohardjo, 2009 : 28).Adapun permasalahan yang terjadi pada bayi
baru lahir adalah asfiksia neonatorum, ikterus, perdarahan tali pusat, kejang, BBLR,
hipotermi, dll. (Muslihatun, 2010 : 6).
Data Hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 di
Indonesia Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2007 sebesar 34/1.000 KH,
sedangkan pada tahun 2012 jumlah AKB mengalami penurunan yaitu 32/1.000 KH
tetapi angka itu 5,2 kali lebih tinggi dibandingkan di negara Malaysia, negara Filipina
dan negara Thailand. Penyebab Angka Kematian Bayi (AKB) yaitu asfiksia (37%),
prematuritas (34%), dan sepsis (12%) serta penyebab kematian neonates adalah sepsis
(20,5%), kelainan kongenital (19%), dan pneumonia (17%) (Depkes RI,2014).
Di Provinsi Jawa Timur Pada tahun 2013 AKB sebanyak 25/1.000 KH sedangkan
tahun 2014 AKB meningkat sebanyak 25,95/1.000 KH. Di Kabupaten Gresik pada tahun
2013 AKB sebesar 4,63/1.000 KH dan pada tahun 2014 mengalami penurunan yakni
sebesar 4,15/1.000 KH, sedangkan target MDG’S tahun 2015 sebanyak 23/1.000
kelahiran hidup. (Depkes RI, 2014). Meskipun begitu, kematian bayi masih menjadi
masalah utama yang perlu dikaji dalam peningkatan derajat kesehatan.
Di Kabupaten Gresik Cakupan KN 1 murni tahun 2014 mencapai 96,22% dari
target pencapaian Jawa Timur 95% sedangkan pada tahun 2015 Cakupan KN 1 murni
mencapai 97,23%, terus mengalami kenaikan dari target yang sudah ada. Cakupan KN 1
lengkap tahun 2014 mencapai 90,56% dari target pencapaian Jawa Timur 95%
sedangkan pada tahun 2015 Cakupan KN 1 lengkap mengalami penurunan yaitu
mencapai 90,20%. (Dinkes Gresik, 2015).

Hiperbilirubinemia adalah suatu keadaan dimana kadar bilirubin mencapai suatu


nilai yang mempunyai potensi menimbulkan kern ikterik bila tidak ditanggulangi
dengan baik (Prawirohardjo,2014)
1.2 Tujuan Penulisan

1.2.1 Tujuan Umum

Setelah melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir patologis ini di
harapkan mahasiswa mampu memahami dan melaksanakan asuhan kebidanan secara
komprehensif dan menyeluruh.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian data pada bayi baru lahir patologis
2. Mahasiswa mampu menegakkan diagnosa kebidanan dan mengidentifikasi masalah
pada bayi baru lahir patologis
3. Mahasiswa mampu mengantisipasi masalah potensial pada bayi baru lahir patologis
4. Mahasiswa mampu melakukan identifikasi kebutuhan segera pada bayi baru lahir
patologis
5. Mahasiswa mampu mengembangkan rencana asuhan kebidanan pada masalah yang
muncul
6. Mahasiswa mampu mengarahkan atau melaksanakan rencana tersebut secara efisien
dan aman pada bayi baru lahir patologis
7. Mahasiswa mampu melaksanakan evaluasi rencana tindakan pada bayi baru lahir
patologis
SISTEMATIKA PENULISAN

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

( Meliputi latar belakang, tujuan penulisan serta sistematika penulisan ).

BAB II TINJAUAN TEORI

( Meliputi konsep dasar imunisasi dan Konsep Dasar Asuhan Kebidanan pada bayi baru lahir
patologis)

BAB III TINJAUAN KASUS

( Meliputi Pengkajian Data, Diagnosa atau Diagnosa Potensial, Tindakan Segera, Rencana
Tindakan dan Rasional, Pelaksanaan Rencana Tindakan dan Evaluasi )

BAB IV PENUTUP

( Meliputi Kesimpulan dan Saran )


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Hiperbilirubinemia

2.1.1 Pengertian Hiperbilirubinemia

Hiperbilirubinemia adalah suatu keadaan dimana kadar bilirubin mencapai suatu


nilai yang mempunyai potensi menimbulkan kern ikterik bila tidak ditanggulangi
dengan baik (Prawirohardjo,2014)

2.1.2 Macam-macam Hiperbilirubinemia

1. Hiperbilirubinemia fisiologis
a. Timbul pada hari kedua atau ketiga
b. Kadar bilirubin indirek sesudah 2x24 jam tidak melewati 15 mg% pada neonatus
cukup bulan dan 10 mg% pada neonatus kurang bulan
c. Kadar bbilirubin direk tidak melebihi 1 mg%
d. Kecepatan peningkatan bilirubin tidak melebihi 1 mg%
e. Hipperbilirubin menghilang pada 10 hari pertama
2. Hiperbilirubinemia patologis
a. Terjadi pada 24 jam pertama setelah lahir apabila kadar bilirubin meningkat melebihi
15 mg%
b. Peningkatan kadar bilirubin 5 mg% / lebih / dalam 24 jam
c. Hiperbilirubin klinis yang menetap setelah bayi berusia >8 hari/14 hari

2.1.3 Etiologi Hiperbilirubinemia

1. Factor produksi yang berlebihan melampaui kemampuan bayi untuk mengeluarkannya


2. Gangguan dalam uptake dan konjugasi hepar karena imaturitas hepar kurangnya
substrak bilirubin hipoksia
3. Gangguan transportasi bilirubin dalam darah terikat oleh albumin
4. Gangguan eksresi akibat sumbatan dalam hepar/ diluar hepar akibat bawaan/infeksi

2.1.4 Penilaian Hiperbilirubinemia

1. Derajat I : kepala sampai leher


2. Derajat II : kepala, badan, umbilicus
3. Derajat III : kepala, badan, paha
4. Derajat IV : kepala, badan, paha sampai lutut
5. Derajat V : kepala, badan, semua ekstremitas sampai ujung jari

Rumus kremer

1) Kepala dan leher daerah 1 (+) : 5%

2) Badan bagian atas daerah 1,2 (+) : 9%

3) Badan bagian bawah dan tungkai daerah 1,2,3 (+) : 11%

4) Lengan & kaki dibawah dengkul daerah 1,2,3,4 (+) : 12%

5) Tangan dan kaki : 16%

2.1.5 Penanganan Hiperbilirubinemia

1. Memenuhi kebutuhan nutrisi

2. Jemur pada pagi hari selama 15 - 30 menit pada jam 7-8 pagi

3. Menjaga kehangatan tubuh bayi

4. Memberikan terapi khusus yaitu terapi sinar dengan cara :

1) Letakkan bayi dibawah foto terapi tanpa menggunakan baju kecuali pada alat

kelamin

2) Tutup mata bayi

3) Pantau TTV tiap 4 jam

4) Penuhi nutrisi bayi

5) Reposisi bayi sedikitnya tiap 2 jam

6) Matikan sinar terapi saat orangtua berkunjung dan memberikan terapi

2.1.6 Kadar normal bilirubin


1. Direc : < 0,25
2. Indirec : < 0,75
3. Total : < 1.0
ASUHAN KEBIDANAN
PADA BY NY “N” USIA 1 HARI
DENGAN HIPERBILIRUBINEMIA DERAJAT III
DI RS MUHAMMADIYAH GRESIK

Tanggal : 20 April 2019


Pukul : 14.05 WIB

I. PENGKAJIAN
A. DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
Nama bayi : By Ny “N”
Usia : 1 hari
Tanggal lahir : 19 April 2019
Jenis kelamin : laki-laki
Berat badan : 3400 gram
Panjang badan : 50 cm

Nama ibu : Ny “N” Nama ayah : Tn “K”


Usia : 24 tahun Usia : 25 tahun
Agama : islam Agama : islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Gubsuryo Alamat : Jl. Gubsuryo

2. Keluhan utama
Ibu mengatakan cemas karena bayinya rewel tidak mau menyusu sejak 1 hari yang lalu.
3. Riwayat obstetric
Tanggal lahir : 19 april 2019
Tempat lahir : RS Muhammadiyah
Penolong : Dr. spoG
Jenis : Vacum ekstraksi
Komplikasi :-
Apgar score :9
4. Riwayat kesehatan
Ibu mengatakan tidak sedang dan tidak pernah menderita penyakit jantung,
hipertensi, diabetes mellitus, TBC, asma, hepatitis & HIV/Aids
5. Riwayat imunisasi
Ibu mengatakan bayi sudah mendapatkan imunisasi Hb 0 pada tanggal 19 April 2019
6. Pola kebiasaan
a. Nutrisi : bayi tidak mau menyusu sejak 1 hari yang lalu
b. Aktivitas : bayi hanya tidur dan menangis jika terbangun
c. Eliminasi : bayi sudah BAB 1x dan sudah BAK 2x
d. Personal hygiene : bayi belum dimandikan, hanya diganti popok 2x dan baju 1x
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan fisik umum
a. Ku : baik
b. Kesadaran : composmentis
c. TTV : S : 36,8ºC
N: 124x/menit
R: 42x/menit
d. BB : 3400 gram
e. PB : 50cm
2. Pemeriksaan fisik khusus
1) Inspeksi
a. Kepala : tidak ada caput succedaneum, kepala terlihat kuning
b. Muka : simetris, terlihat kuning
c. Mata : sclera agak kuning, konjungtiva merah muda
d. Telinga : simetris, tidak ada secret, terlihat kuning, tidak ada gangguan
pendengaran
e. Hidung : simetris, tidak ada kotoran
f. Leher : berwarna kuning
g. Dada : simetris, tampak kuning
h. Perut : terlihat kuning, terlihat agak buncit
i. Tali pusat : tidak ada perdarahan, masih basah
j. Ekstremitas : simetris, pada kuku terlihat kuning
k. Anus : berlubang
l. Warna kulit : pada kepala, badan, paha sampai lutut terllihat kuning
2) Palpasi
a. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
b. Abdomen : tidak ada pembesaran abnormal
c. Genetalia : testis 2 sudah turun pada scrotum
3) auskultasi
a. Dada : tidak ada suara tambahan
3. Pemeriksaan neurologis
a. Reflek morro : kuat
b. Reflek rooting : kuat
c. Reflek sucking : lemah
d. Reflek graphing : kuat
4. Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal


Golongan darah A - -
Bilirubin direc 0,16 Mg/dl < 0,25
Bilirubin indirect 10,66 Mg/dl < 0,75
Bilirubin total 10,82 Mg/dl < 1.0

II. INTERPRETASI DATA DASAR


Dx : By Ny “N” usia 1 hari dengan hiperbilirubinemia derajad III
Ds : - ibu mengatakan bayinya lahir pada tanggal 19 april 2019 pukul 10.30 WIB
- Ibu mengatakan cemas karena bayinya rewel tidak mau menyusu sejak 1
hari yang lalu

Do : - Ku : sedang

- TTV : S : 36,8ºC, N : 124x/menit, RR : 42x/menit


- BB : 3400 gram
- PB : 50 cm
- Pemeriksaan lab : Direc : 0,16 , Indirec : 10,66 , Total : 10,82
- Kulit terlihat kuning pada kepala, badan, paha sampai lutut
- Reflek sucking : lemah

Masalah : gangguan pemenuhan nutrisi

Kebutuhan: pemenuhan cairan dan nutrisi yang adekuat

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA POTENSIAL


Hiperbilirubinemia derajad IV
IV. IDENTIFIKASI TINDAKAN SEGERA
Kolaborasi dengan Dr.spA
V. PLANNING
Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan ± 7 jam diharapkan keadaan bayi
baik, nutrisi bayi tercukupi dan tidak ada komplikasi
Kriteria hasil : - ku baik
- Kulit kemerahan
- Nutrisi bayi tercukupi
- Tidak ada komplikasi

Intervensi

1. Jelaskan hasil pemeriksaan pada keluarga


R/ diharapkan keluarga dapat mengetahui keadaan bayi
2. Jaga kehangatan bayi agar tidak terjadi hipotermia
R/ mencegah hipotermia
3. Beri ASI/PASI tiap 3 jam
R/ memenuhi nutrisi bayi
4. Kaji reflek menghisap dan menelan setiap 3 jam
R/ mengetahui kondisi bayi
5. Observasi Ku & TTV bayi tiap 4 jam
R/ mengetahui kondisi bayi
6. Kolaborasi dengan Dr.spA untuk pemberian terapi
R/ memperbaiki keadaan bayi

VI. IMPLEMENTASI
1. Menjelaskan pada keluarga hasil pemeriksaan bahwa bayi dalam keadaan kuning dan
ibu tidak perlu khawatir karena akan dilakukan tindakan yang sesuai
2. Menjaga kehangatan bayi agar tidak terjadi hipotermia dengan menyelimuti bayi dengan
suhu ruangan 38ºC
3. Memberikan ASI/PASI tiap 3 jam agar nutrisi bayi terpenuhi
4. Mengkaji reflek menghisap dan menelan tiap 3 jam dengan cara memberikan PASI
dengan botol dot/menyusui secara langsung (reflek rooting kuat, reflek sucking sedang)
5. Mengobservasi KU & TTV bayi tiap 4 jam agar mengetahui keadaan bayi (Ku : sedang,
TTV dalam batas normal)
6. Melakukan kolaborasi dengan Dr.spA untuk pemberian terapi dan tindakan yang sesuai,
antara lain :
1) Memasang NGT / selang sonde nomer 8 dengan cara di masukkan melalui hidung
sampai gastrik
2) Memasang infus D5 ¼ NS dengan 10 tetesan/menit agar kebutuhan cairan bayi
tercukupi
3) Memberikan injeksi
a. Logafox 2x150mg
b. Otogenta 2x10mg
c. Neo k 1x0,5mg
4) Memberikan foto terapi selama 6 jam dengan 10 lampu neo biru masing-masing
berkekuatan 20 watt, plexiglass setebal 1,5 cm untuk mencegah sinar ultraviolet,
mata bayi dan genetalia ditutupi dengan bahan yang dapat memantulkan sinar bayi
dalam keadaan telanjang

VII. EVALUASI
Tanggal : 20 april 2019
Pukul : 15.00 WIB
S : ibu dan keluarga sudah mengetahui keadaan bayinya dan mengerti penjelasan
petugas, ibu mengatakan bayinya sudah mau menyusu
O : - Ku : Baik
- TTV : S : 37ºC , N : 120x/menit, RR : 40x/menit
- kepala, leher, badan, paha sampai lutut masih kuning
- reflek rooting kuat & sucking sedang
A : By Ny “N” usia 1 hari dengan hiperbilirubinemia derajat III
P : - Observasi KU & TTV tiap 4 jam
- pemenuhan nutrisi yang adekuat
- pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan laboratorium ulang
- melanjutkan terapi advise dr.spA

ASUHAN KEBIDANAN
PADA BY NY “K” USIA 2 HARI
DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH
DI RS MUHAMMADIYAH GRESIK

OLEH :

VIVI AKTAVIA NINGRUM (16691)

AKADEMI KEBIDANAN MANDIRI GRESIK

2019

2.1 Konsep Dasar Bayi Berat Badan Lahir Rendah

2.1.1 Pengertian Bayi Berat Badan Lahir Rendah


Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi dengan berat badan lahir kurang dari
2500 gram tanpa memandang usia gestasi. Berat saat lahir adalah berat bayi yang
ditimbang dalam 1 jam setelah lahir (Manuaba,2008)

2.1.2 Klasifikasi Bayi Berat Badan Lahir Rendah

Berdasarkan derajadnya, BBLR diklasifikasikan menjadi 3 kelompok antara lain :

a. Berat bayi lahir rendah (BBLR) atau low birth weight (LBW) dengan berat badan lahir
1500-2499 gram.
b. Berat bayi lahir sangat rendah (BBLSR) atau very low birth weight (VLBW) dengan
berat badan lahir 1000-1499 gram.
c. Berat bayi lahir ekstrem atau extremly low birth weight (LBW) dengan berat badan
lahir < 1000 gram.
Berdasarkan masa gestasinya, BBLR diklasifikasikan menjadi 3 kelompok antara
lain :
a. Prematuritas murni / sesuai masa kehamilan (SMK)
Bayi dengan masa kehamilan < 37 minggu dan berat badan sesuai dengan berat
badan untuk usia kehamilan. Kepala relative lebih besar dari badannya, kulit tipis
transparan, lemak subkutan kurang, tangisannya lemah dan jarang.
b. Dismaturitas / kecil masa kehamilan (KMK)
Bayi dengan berat badan kurang dari berat badan yang seharusnya untuk usia
kehamilan. Hal tersebut mengalami retradasi pertumbuhan intrauterine.
2.1.3 Etiologi Berat Badan Lahir Rendah

1. Faktor ibu

a. Berat badan sebelum hamil rendah

b. Infeksi pada ibu

c. Penambahan berat badan yang tidak adekuat selama kehamilan

d. Mal nutrisi

e. Riwayat kehamilan dengan BBLR

f. Remaja tubuh pendek

g. Sudah sering hamil

h. Anemia

i. Stress maternal
2. Faktor janin dan plasenta

a. Cacat bawaan

b. Hidramnion

c. Kehamilan ganda

d. Kelainan plasenta

e. Premature

f. Kelainan kromosom

2.1.4 Komplikasi Berat Badan Lahir Rendah

1. KU tidak stabil

2. Henti nafas

3. Inkoordinasi reflek menghisap dan menelan

4. Kontrol fungsi motoric oral kurang baik

5. Keterlambatan tumbuh kembang BB < 2500 gram, PB <145 cm, LK < 33 cm.

2.1.5 Penanganan Berat Badan Lahir Rendah

1. Mempertahankan suhu dengan ketat karena BBLR mudah mengalami hipotermia


2. Mencegah infeksi dengan ketat yaitu dengan mencuci tangan sebelum memegang bayi
3. Pengawasan nutrisi dan ASI reflek menelan pada BBLR belum sempurna, maka
pemberian harus hati-hati
4. Penimbangan ketat karena peningkatan berat badan merupakan salah satu status/nutrisi
bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh bayi.

ASUHAN KEBIDANAN
PADA BY NY “K” USIA 2 HARI
DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH
DI RS MUHAMMADIYAH GRESIK
Tanggal : 24 April 2019
Pukul : 08.00 WIB

I. PENGKAJIAN
A. DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
Nama bayi : By Ny “K”
Usia : 2 hari
Tanggal lahir : 22 April 2019
Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : 2380 gram
Panjang badan : 45 cm

Nama ibu : Ny “K” Nama ayah : Tn “R”


Usia : 18 tahun Usia : 24 tahun
Agama : islam Agama : islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Usdar Alamat : Jl. Usdar

2. Keluhan utama
Ibu mengatakan ini adalah anak pertama dengan berat 2380 gram saat lahir.
3. Riwayat obstetric
Tanggal lahir : 22 april 2019
Tempat lahir : RS Muhammadiyah
Penolong : Dr. spoG
Jenis : Spontan
Komplikasi :-
Apgar score :8

4. Riwayat kesehatan
Ibu mengatakan tidak sedang dan tidak pernah menderita penyakit jantung,
hipertensi, diabetes mellitus, TBC, asma, hepatitis & HIV/Aids
5. Riwayat imunisasi
Ibu mengatakan bayi sudah mendapatkan imunisasi Hb 0 pada tanggal 22 April 2019
6. Pola kebiasaan
a. Nutrisi : bayi mendapatkan ASI tiap 2 jam dan diselingi susu formula.
b. Aktivitas : bayi hanya tidur dan menangis jika BAK/BAB
c. Eliminasi : bayi sudah BAB 3x dan sudah BAK 4-5x
d. Personal hygiene : bayi sudah dimandikan, diganti popok jika basah atau kotor

B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan fisik umum
a. Ku : baik
b. Kesadaran : composmentis
c. TTV : S : 36,9ºC
N: 127x/menit
R: 44x/menit
f. BB : 2390 gram
g. PB : 45cm
2. Pemeriksaan fisik khusus
1) Inspeksi
a. Kepala : tidak ada caput succedaneum, tidak ada sefal hematoma
b. Kulit : kemerahan
c. Muka : simetris, terlihat kuning
d. Mata : sclera putih, konjungtiva merah muda, reflek pupil isokor
e. Telinga : simetris, tidak ada serumen, daun telinga sudah terbentuk
f. Hidung : simetris, tidak ada secret
g. Dada : simetris, bulat
h. Perut : bulat, tidak ada pembesaran hepar
i. Tali pusat : tidak ada perdarahan, masih basah
j. Ekstremitas : simetris, tidak ada gangguan pergerakan, tidak ada kelainan
k. Anus : berlubang
2) Palpasi
a. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid & bendungan vena jugularis
b. Abdomen : tidak ada pembesaran abnormal
c. Genetalia : tidak ada pembesaran kelenjar skine dan bartolini
3) auskultasi
a. Dada : tidak ada suara tambahan
3. Pemeriksaan neurologis
a. Reflek rooting : kuat
b. Reflek sucking : lemah
c. Reflek swallowing : lemah
d. Reflek graphing : kuat
e. Reflek tonick neck : kuat

II. INTERPRETASI DATA DASAR


Dx : By Ny “K” usia 2 hari dengan berat lahir rendah
Ds : Ibu mengatakan ini adalah anak pertamanya dengan berat lahir 2380 gram.

Do : - Ku : baik

- TTV : S : 37,2ºC, N : 129x/menit, RR : 46x/menit


- BB : 2390 gram
- PB : 45 cm

Masalah : berat badan rendah

Kebutuhan: termoregulasi dan pemenuhan nutrisi yang adekuat

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA POTENSIAL


-
IV. IDENTIFIKASI TINDAKAN SEGERA
Kolaborasi dengan Dr.spA
V. PLANNING
Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan ± 30 menit diharapkan keadaan
bayi baik, nutrisi bayi tercukupi dan tidak ada komplikasi
Kriteria hasil : - ku baik
- Nutrisi bayi tercukupi
- Tidak ada komplikasi

Intervensi

1. Jelaskan hasil pemeriksaan pada keluarga


R/ diharapkan keluarga dapat mengetahui keadaan bayi
2. Jelaskan pada ibu tentang asuhan yang diberikan kepada bayinya di ruang neonatus
R/ ibu mengetahui asuhan yang diberikan pada bayi
3. Anjurkan ibu untuk memompa ASI
R/ memenuhi nutrisi bayi
4. Jaga kehangatan bayi agar tidak terjadi hipotermia
R/ mencegah hipotermia
5. Beri ASI/PASI (susu formula) tiap 2 jam / ketika bayi menangis
R/ memenuhi nutrisi bayi
6. Kolaborasi dengan Dr.spA untuk pemberian terapi
R/ memperbaiki keadaan bayi

VI. IMPLEMENTASI
1. Menjelaskan pada keluarga hasil pemeriksaan bahwa kondisi bayi baik, namun berat
badan masih dibawah normal yaitu 2390 gram
2. Menjelaskan pada ibu bahwa bayi di rawat di ruang neonatus secara intensif dengan
diberikan nutrisi yang adekuat dengan ASI ibu dan dibantu dengan susu formula agar
nutrisi bayi terpenuhi dan berat badan bayi bertambah dan bayi dirawat di koof agar
tidak terjadi hipotermia
3. Menganjurkan ibu untuk memompa ASInya untuk diberikan kepada bayinya tiap 2 jam
sekali
4. Menjaga kehangatan bayi dengan membedong bayi dan merawat bayi di koof agar tidak
terjadi hipotermia
5. Memberikan ASI/PASI berupa susu formula tiap 2 jam atau ketika bayi menangis agar
nutrisi bayi terpenuhi
7. Melakukan kolaborasi dengan Dr.spA untuk pemberian terapi
a. Troopik feeding 5cc/2 jam
b. Amoxcilin 20mg/12 jam
c. Theopylin 5mg/12 jam

VII. EVALUASI
Tanggal : 24 april 2019
Pukul : 08.30 WIB
S : ibu dan keluarga sudah mengetahui keadaan bayinya, ibu mengerti penjelasan
petugas dan ibu bersedia melakukan anjuran petugas.
O : - Ku : Baik
- TTV : S : 36.8ºC , N : 131x/menit, RR : 46x/menit
- BB : 2390 gram
A : By Ny “K” usia 2 hari dengan berat lahir rendah
P : - pemenuhan nutrisi yang adekuat
- menjaga suhu tubuh bayi
- melanjutkan terapi advise dr.spA

Anda mungkin juga menyukai