Dosen Pembimbing :
ERNAWATI S.SIT., M.Kes
Disusun Oleh :
Diah Ayu Oktaviani
(18723)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya mengucapkan banya terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dalam menyelesaikan makalah ini.
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambahi isi makalah ini agar lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kanker payudara merupakan salah satu penyebab utama kematian akibat kanker pada
wanita. Kanker payudara merupakan keganasan terbanyak kedua setelah kanker mulut rahim
(serviks). Tingginya angka kematian akibat kanker payudara disebabkan pederita kanker
payudara datang ke pelayanan kesehatan dalam stadium inoperabel atau stadium lanjut dan
suka disembuhkan, padahal pemeriksaan terhadap kemungkinan adanya gejala kanker secara
dini dapat dilakukan sendiri sehingga dapat dilakukan sewaktu-waktu dan tanpa biaya
(santoso,2009).
Untuk mendeteksi adanya kanker payudara dapat dilakukan dengan sadari (pemiriksaan
payudara sendiri). Tindakan ini sangat penting karena hampir 85% benjolan di payudara
ditemukan oleh penderita sendiri. Tujuan dari program deteksi dini kanker payudara yaitu
untuk menurunkan angka kematian pada penderita, karena kanker yang ditemukan pada
stadium awal tentu memberikan harapan hidup lebih lama dariipada ditemukan pada stadium
lanjut.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian SADARI
2. Mengetahui kapan harus dilakukan SADARI
3. Mengetahui faktor resiko kanker payudara
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian SADARI
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah cara yang efektif untuk mendeteksi sedini
mungkin. Para wanita disarankan untuk melakukannya sendiri karena mereka sendiri yang
benar-benar mengenal struktur payudara normalnya. Oleh karena itu jika ada benjolan atau ada
hal normal lainnya, maka mereka akan langsung menyadarinya.
2. Waktu SADARI
Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan secara berkala setiap bulan agar benjolan dapat
ditemukan pada stadium dini dan dapat dilakukan tindakan yang cepat apabila ditemukan
benjolan maupun kelainan lainnya pada payudara. Pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI) dapat dilakukan oleh wanita setelah berusia 20 tahun. Saat yang paling tepat
untuk melakukan pemeriksaan ini adalah hari ke 5-7 setelah menstruasi, dimana payudara
tidak mengeras, membesar atau nyeri lagi. Untuk wanita yang telah menopause dapat
melakukan pemeriksaan ini kapan pun dan disarankan untuk melakukan pemeriksaan ini
setiap awal atau akhir bulan.
5
8. Diantara anggota keluarga ada yang menderita kanker payudara mempunyai risiko 2-
3 kali lebih tinggi untuk terjadinya kanker payudara.
2. Alkohol
Beberapa studi memastikan bahwa konsumsi alkohol meningkatkan risiko
wanita terhadap kanker payudara. Batas aman minum alkohol adalah segelas sehari.
Lebih dari itu, risiko terkena kanker payudara naik 11% dari setiap gelas alkohol
yang minum.
3. Gula
Rasanya yang manis ternyata bisa berakibat ‘pahit.’ Mengonsumsi terlalu
banyak gula akan melonjakkan level insulin. Berdasarkan riset, insulin adalah
promotor utama pertumbuhan tumor. Ketika insulin ada dalam jumlah tinggi dalam
darah, ia juga meningkatkan kadar sirkulasi estrogen bebas.
6
5. Langkah – Langkah Pemeriksaan Payudara Sendiri
Berikut langkah-langkah dari Yayasan Kanker Indonesia yang bisa Anda ikuti saat
melakukan SADARI 7-10 hari setelah menstruasi :
1. Berdiri tegak. Cermati bila ada perubahan pada bentuk dan permukaan kulit payudara,
pembengkakan dan/atau perubahan pada puting. Bentuk payudara kanan dan kiri tidak
simetris? Jangan cemas, itu biasa.
2. Angkat kedua lengan ke atas, tekuk siku dan posisikan tangan di belakang kepala.
dorong siku ke depan dan cermati payudara; dan dorong siku ke belakang dan cermati
bentuk maupun ukuran payudara.
3. Posisikan kedua tangan pada pinggang, condongkan bahu ke depan sehingga payudara
menggantung, dan dorong kedua siku ke depan, lalu kencangkan (kontraksikan) otot
dada.
4. Angkat lengan kiri ke atas, dan tekuk siku sehingga tangan kiri memegang bagian atas
punggung. Dengan menggunakan ujung jari tangan kanan, raba dan tekan area
payudara, serta cermati seluruh bagian payudara kiri hingga ke area ketiak. Lakukan
gerakan atas-bawah, gerakan lingkaran dan gerakan lurus dari arah tepi payudara ke
puting, dan sebaliknya. Ulangi gerakan yang sama pada payudara kanan.
5. Cubit kedua puting. Cermati bila ada cairan yang keluar dari puting. Berkonsultasilah ke
dokter seandainya hal itu terjadi.
6. Pada posisi tiduran, letakkan bantal di bawah pundak kanan. Angkat lengan ke atas.
Cermati payudara kanan dan lakukan tiga pola gerakan seperti sebelumnya. Dengan
menggunakan ujung jari-jari, tekan-tekan seluruh bagian payudara hingga ke sekitar
ketiak.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah cara yang efektif untuk mendeteksi sedini
mungkin. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan secara berkala setiap bulan agar benjolan dapat
ditemukan pada stadium dini dan dapat dilakukan tindakan yang cepat apabila ditemukan
benjolan maupun kelainan lainnya pada payudara. Tujuan dari program deteksi dini kanker
payudara yaitu untuk menurunkan angka kematian pada penderita, karena kanker yang
ditemukan pada stadium awal tentu memberikan harapan hidup lebih lama dariipada ditemukan
pada stadium lanjut.
3.2 Saran
Diharapkan kepada pembaca agar dapat memahami dan mempelajari lebih dalam
tentang pemeriksaan payudara sendiri karena ini sangat penting bagi diri kita sendiri.
8
DAFTAR PUSTAKA
http:/p2ptm.kemkes.go.id/artikel-sehat/enam-langkah-sadari-untuk-deteksi-dini-kanker-
payudara
http://diligib.unimus.ac.id/download.php?id=6444
http://www.depkes.com
http://dr-suprayanto.blogspot.com/2010/09/pemeriksaan-payudara-sendiri-
sadari.html?m=1