Anda di halaman 1dari 14

TUGAS INI DIBUAT UNTUK MEMENUHI

TARGET ASUHAN KEBIDANAN

OLEH

NOOR AISYAH

PO.62.24.216.199

KEMENTERIAN KESEHATAN REFUBLIK INDONESIA

BADAN PERKEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

SDM POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES

PALANGKA RAYA PROGRAM STUDI

SARJANA TERAPAN KEBIDANAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Asuhan Kesehatan
Refroduksi dan Gangguannya (Sadari)”. Penulisan ini dilakukan dalam rangka untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah.

Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih belum sempurna, maka
saran dan kritik yang konstruktif sangat kami harapkan demi perbaikan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Palangka Raya, November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.............................................................................................2

C. Tujuan...............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian SADARI .........................................................................................3
B. Manfaat SADARI..............................................................................................3
C. Cara melakukan SADARI.................................................................................4
D. Siapa yang harus melakukan SADARI.............................................................7
E. Tujuan dilakukan SADARI...............................................................................7
F. Waktu pelaksanaan SADARI............................................................................8
G. Yang harus dilakukan jika menemukan benjolan.............................................8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................9
B. Saran.....................................................................................................10
Daftar Pustaka

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemeriksaan SADARI adalah pemeriksaan yang dilakukan seorang wanita untuk
menemukan benjolan atau kelainan pada payudaranya (NCI, 2010). Tujuan utama dari
pemeriksaan SADARI adalah membantu mengidentifikasi perubahan abnormal pada
payudara sehingga dapat lebih cepat dilaporkan kepada tenaga kesehatan (ACS, 2010).
Pelatihan SADARI dapat menimbulkan perilaku positif dan dapat membantu wanita agar
lebih sensitif dalam memperhatikan kesehatannya, terutama bagian payudara.
Pemeriksaan SADARI memiliki keuntungan bagi wanita karena wanita akan lebih
peka bila ada perubahan yang mencurigakan pada payudaranya dan membuat timbulnya
kesadaran untuk melakukan diagnosis klinis lebih dini sebelum ada gejala yang lebih
lanjut (Yakout, et al. 2014 : 58). SADARI merupakan deteksi dini kanker payudara yang
paling banyak dianjurkan bagi setiap wanita. Tindakan ini sangat penting karena hampir
85 persen benjolan di payudara wanita ditemukan oleh penderita sendiri. Caranya sangat
mudah karena dilakukan oleh diri sendiri dan tanpa mengeluarkan biaya sedikitpun.
Peran perawat terkait dengan SADARI adalah sebagai edukator yang memberikan
penyuluhan-penyuluhan kesehatan diantaranya memberikan penyuluhan tentang
pentingnya SADARI sebagai upaya deteksi dini kanker payudara. Pendidikan kesehatan
tentang SADARI akan menambah 2 pengetahuan remaja putri sehingga akan
meningkatkan status kesehatan mereka (Suastina , Ticoalu & Anibala, 2013 : 2).
Faktor penyebab kanker payudara diduga karena adanya perubahan gaya hidup
seperti kebiasaan makan makanan cepat saji, seringnya terpapar radiasi dari media
elektronik dan perubahan kondisi lingkungan (YKPJ, 2011). Penyebab lain tingginya
angka kejadian kanker payudara ini adalah karena terbatasnya pengetahuan masyarakat
tentang bahaya dari kanker payudara, tanda-tanda dini, faktor risiko dan cara
penanggulangannya (Yayasan Kanker Indonesia, 2012). Mengingat adanya
kecenderungan peningkatan jumlah penderita kanker, maka perlu dilakukan upaya untuk
pencegahannya, Kemenkes RI telah melaksanakan program deteksi dini kanker payudara
yang dikenal dengan metode SADARI (pemeriksaan payudara sendiri). Sadari adalah

1
pemeriksaan payudara sendiri yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya kanker
dalam payudara wanita (Olfah, 2013).
B. Tujuan
1. Apa pengertian Tes IVA
2. Apa tujuan dari dilakukannya Tes IVA
3. Apa saja eunggulan Tes IVA
4. Bagaimana cara kerja Tes IVA
5. Apa saja syarat dilakukan Tes IVA
6. Bagaimana pelaksanaan skrining Tes IVA
7. Ap saja kategori hasil pemeriksaan Tes IVA
C. Rumusan Masalah
1. Untuk mengetahui apa pengertian Tes IVA
2. Untuk mengetahui apa tujuan dari dilakukannya Tes IVA
3. Untuk mengetahui apa saja eunggulan Tes IVA
4. Untuk mengetahui bagaimana cara kerja Tes IVA
5. Untuk mengetahui apa saja syarat dilakukan Tes IVA
6. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan skrining Tes IVA
7. Untuk mengetahui apa saja kategori hasil pemeriksaan Tes IVA

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Pemeriksaan SADARI
Pemeriksaan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) adalah pemeriksaan yang
dilakukan seorang wanita untuk menemukan benjolan atau kelainan pada payudaranya
(NCI, 2010). Tujuan utama dari pemeriksaan SADARI adalah membantu
mengidentifikasi perubahan abnormal pada payudara sehingga dapat lebih cepat
dilaporkan kepada tenaga kesehatan (ACS, 2010). Pelatihan SADARI dapat
menimbulkan perilaku positif dan dapat membantu wanita agar lebih sensitif dalam
memperhatikan kesehatannya, terutama bagian payudara.
Pemeriksaan SADARI memiliki keuntungan bagi wanita karena wanita akan lebih
peka bila ada perubahan yang mencurigakan pada payudaranya dan membuat timbulnya
kesadaran untuk melakukan diagnosis klinis lebih dini sebelum ada gejala yang lebih
lanjut (Yakout, et al. 2014 : 58). SADARI merupakan deteksi dini kanker payudara yang
paling banyak dianjurkan bagi setiap wanita. Tindakan ini sangat penting karena hampir
85 persen benjolan di payudara wanita ditemukan oleh penderita sendiri. Caranya sangat
mudah karena dilakukan oleh diri sendiri dan tanpa mengeluarkan biaya sedikitpun.
Peran perawat terkait dengan SADARI adalah sebagai edukator yang memberikan
penyuluhan-penyuluhan kesehatan diantaranya memberikan penyuluhan tentang
pentingnya SADARI sebagai upaya deteksi dini kanker payudara. Pendidikan kesehatan
tentang SADARI akan menambah 2 pengetahuan remaja putri sehingga akan
meningkatkan status kesehatan mereka (Suastina , Ticoalu & Anibala, 2013 : 2).
B. Manfaat Pemeriksaan Payudara Sendiri
Manfaat periksa payudara sendiri (SADARI) adalah untuk mendeteksi sedini
mungkin adanya kelainan pada payudara karena kanker payudara pada hakikatnya dapat
diketahui secara dini oleh para wanita usia subur. Setiap wanita mempunyai bentuk dan
ukuran payudara yang berbeda, bila wanita memeriksa payudara sendri secara teratur,
setiap bulan setelah haid, wanita dapat merasakan bagaimana payudara wanita yang
normal. Bila ada perubahan tentu wanita dapat mengetahuinya dengan mudah (Manuaba,
2009).

3
C. Cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri
Menurut Depkes RI (2009), cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI) dapat dilakukan dengan cara :

1. Melihat perubahan payudara di hadapan cermin


a. Lihat pada cermin, bentuk dan keseimbangan bentuk payudara (simetris atau
tidak)
b. Melihat perubahan bentuk dan besarnya payudara, perubahan puting susu, serta
kulit payudara di depan kaca. Sambil berdiri tegak depan cermin, posisi kedua
lengan lurus ke bawah disamping badan.
c. Periksa payudara dengan tangan diangkat di atas kepala. Dengan maksud untuk
melihat retraksi kulit atau perlekatan tumor terhadap otot atau fascia dibawahnya

4
d. Berdiri tegak di depan cermin dengan tangan disamping kanan dan kiri.
Miringkan badan ke kanan dan kiri untuk melihat perubahan pada payudara.
e. Menegangkan otot-otot bagian dada dengan berkacak pinggang atau tangan
menekan pinggul dimaksudkan untuk menegangkan otot di daerah axilla
2. Memeriksa Perubahan Bentuk Payudara Dengan Posisi Berbaring
a. Dimulai dari payudara kanan
b. Baring menghadap ke kiri dengan membengkokkan kedua lutut dengan
meletakkan bantal atau handuk mandi yang telah dilipat di bawah bahu sebelah
kanan untuk menaikkan bagian yang akan diperiksa
c. Kemudian letakkan tangan kanan di bawah kepala
d. Gunakan tangan kiri untuk memeriksa payudara kanan
e. Gunakan telapak jari-jari untuk memeriksa sembarang benjolan atau penebalan.
3. Periksa payudara dengan menggunakan Vertical Strip dan Pemutaran
a. Memeriksa seluruh bagian payudara secara vertical, dari tulang selangka di bagian
atas ke batas bawah payudara, dan garis tengah antara kedua payudara ke garis
tengah bagian ketiak
b. Gunakan tangan kiri untuk mengawali pijatan pada ketiak. Kemudian putar dan
tekan kuat untuk merasakan benjolan.
c. Gerakkan tangan dengan perlahan-lahan ke batas bawah payudara dengan putaran
ringan dan tekan kuat di setiap tempat. Di bagian batas bawah payudara, bergerak
kurang lebih 2 cm kekiri dan terus ke arah atas menuju tulang selangka dengan
memutar dan menekan payudara.
d. Bergeraklah ke atas dan ke bawah mengikuti pijatan dan meliputi seluruh bagian
yang ditunjuk.
4. Memeriksa payudara dengan secara pemutaran
a. Berawal dari bagian atas payudara, buat putaran yang besar.
b. Bergeraklah sekeliling payudara dengan memperhatikan benjolan yang luar
biasa.
c. Buatlah sekurang-kurangnya tiga putaran kecil sampai ke puting payudara.
d. Lakukan sebanyak 2 kali. Sekali dengan tekanan ringan dan sekali dengan
tekanan kuat. Jangan lupa periksa bagian bawah areola mammae.

5
5. Pemeriksaan Cairan Di Puting Payudara
Menggunakan kedua tangan, kemudian tekan payudara untuk melihat adanya
cairan abnormal dari puting payudara.
6. Memeriksa Ketiak
Letakkan tangan kanan ke samping dan merasakan ketiak dengan teliti, apakah
teraba benjolan abnormal atau tidak.

Pemeriksaan payudara sendiri dapat dilakukan pada saat :

1. Semasa mandi
Angkat sebelah tangan, menggunakan satu jari gerakkan secara mendatar
perlahan-lahan ke serata tempat bagi setiap payudara. Gunakan tangan kanan untuk
memeriksa payudara sebelah kiri dan tangan kiri untuk payudara kanan. Periksa dan
cari bila terdapat gumpalan / kebetulan keras, menebal dipayudara.
2. Berdiri di hadapan cermin
Dengan mengangkat kedua tangan keatas kepala, putar-putar tubuh perlahan-
lahan dari sisi kanan ke sisi kiri. Cekak pinggang anda, tekan turun perlahan-lahan ke
bawah untuk menegangkan otot dada dan menolak payudara anda kehadapan.
Perhatikan dengan teliti segala
Perubahan seperti besar, bentuk dan kontur setiap payudara. Lihat pula jika
terdapat kekakuan, lekukan atau puting tersorot kedalam. Dengan perlahan-lahan,
picit kedua puting dan perhatikan jika terdapat cairan keluar. Periksa lanjut apa
cairan itu kelihatan jernih atau mengandung darah.
3. Berbaring
Untuk memeriksakan payudara sebelah kanan, letakkan bantal di bawah bahu
kanan dan tangan kanan diletakkan dibelakang kepala. Tekan jari anda mendatar dan
bergerak perlahan-lahan dalam bentuk bulatan kecil, bermula dari bagian pangkal
payudara. Selepas satu putaran, jari degerakkan 1 inci (2,5cm) kearah putting.
Lakukan putaran untuk memeriksa setiap bagian payudara termasuk puting. Ulangi
hal yang sama pada payudara sebelah kiri dengan meletakkan bantal dibawah bahu
kiri dan tangan kiri diletakkan dibelakang kepala. Coba rasakan sama ada terdapat
sebarang gumpalan dibawah dan dibawah dan disepanjang atas tulang selangka.

6
Pencegahan yang dilakukan para wanita untuk mengetahui gejala- gejala kanker
payudara dengan pemeriksaan payudara sendiri adalah cara mudah yang dilakukan
setiap bulan 7- 10 hari setelah haid. Hal tersebut bisa dilihat dari penyebab kanker
payudara,gejala-gejala payudara dan pengobatan kanker payudara jika sudah stadium
lanjut.

D. Siapa yang harus melakukan pemeriksaan payudara sendiri


Menurut Long, wanita yang dianjurkan melakukan SADARI atau Breast Self
Examination dan saran waktu pelaksanaan SADARI adalah sebagai berikut :
1. Wanita usia subur : 7-8 hari setelah menstruasi
2. Wanita pasca menopause : pada waktu tertentu setiap bulan
3. Setiap wanita berusia di atas 20 tahun perlu melakukan SADARI setiap bulan.
4. Wanita yang berisiko tinggi sebelum mencapai usia 50 tahun perlu melakukan
mamografi setiap tahun, pemerikaaan payudara oleh dokter setiap 2 tahun.
5. Wanita yang berusia antara 20-40 tahun :
a. Mammogram awal atau dasar antara usia 35-40 tahun
b. Melakukan pengujian payudara pada dokter setiap 3 tahun.
6. Wanita yang berusia antara 40-49 tahun melakukan pemeriksaan payudara pada
dokter dan mamografi setiap 1-2 tahun.
7. Wanita yang berusia di atas 50 tahun melakukan pemeriksaan payudara pada dokter
dan mamografi setiap tahun (Nisman,2011).

E. Tujuan dilakukannya pemeriksaan payudara sendiri


SADARI dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :

1. SADARI hanya mendeteksi secara dini kanker payudara, bukan untuk mencegah
kanker payudara. Dengan adanya deteksi dini maka kanker payudara dapat terdeteksi
pada stadium awal sehingga pengobatan dini akan memperpanjang hidup penderita
kanker payudara.

2. Menurunkan angka kematian penderita karena kanker yang ditemukan pada stadium
awal akan memberikan harapan hidup lebih lama (Nisman,2011).

7
F. Waktu yang tepat untuk dilakukan pemeriksaan payudara sendiri
SADARI Waktu yang tepat untuk periksa payudara sendiri adalah satu minggu
setelah selesai haid. Jika siklus haid telah berhenti, maka sebaiknya dilakukan periksa
payudara sendiri pada waktu yang sama setiap bulannya dan waktu yang dibutuhkan
untuk melakukannya tidak lebih dari 5 menit (Nisman,2011)
G. Yang harus dilakukan jika menemukan benjolan
SADARI baru di lakukan oleh sebagian kecil wanita. Diperkirakan hanya 25%
sampai 30% wanita yang melakukan pemeriksaan payudara sendiri dengan baik dan
teratur setiap bulannya. Umumnya langkah ini dihindari karena menimbulkan bayangan
yang menakutkan. Pertama sadarilah bahwa upaya SADARI yang dilakukan adalah untuk
melakukan deteksi dini sangat awal sehingga kita punya harapan besar bahwa masalah
yang kita temui adalah masalah yang sangat ringan dan bisa diobati, dan
penyembuhannya dapat dilakukan dengan baik. yang kedua berusahalah untuk tenang
jika menemukan benjolan itu.
Jangan berusaha memijit-mijit benjolan tersebut karena pemijatan tidak akan
membuat benjolan mengecil, sebaliknya justru dapat membuat masalah menjadi lebih
berat jika benjolan ini merupakan masalah atau penyakit. yang ketiga adalah segera
konsultasikan dengan dokter yang tepat untuk mendapatkan pemeriksaan lanjut. Pilihlah
dokter ahli bedah untuk berkonsultasi. Dokter akan melakukan pemeriksaan diagnosis
yang teliti terhadap masalah yang sedang dihadapi dan mintapenjelasan detail atas
penyakit tersebut. Sikap tenang pada saat menemukan benjolan juga akan membuat
petugas kesehatan melakukan pemeriksaan dan pengobatan dengan lebih teliti. Jika
diliputi kecemasan, hal itu justru dapat meningkatkan resiko dilakukan tindakan yang
tidak perlu (Nisman,2011).

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut Mulyani (2013), jenis pencegahan kanker payduara dapat dilakukan dengan
cara yang sederhana dan bahkan bisa dilakukan sedari dini terutama oleh remaja putri
yaitu dengan pemeriksaan payudara sendiri. Perilaku SADARI untuk upaya pencegahan
dini kanker payudara telah dilakukan oleh sebagian besar responden yang melakukan
SADARI namun tidak rutin setiap bulannya. Banyak alasan yang diungkapkan oleh
responden diantaranya malas, tidak sempat, malu, belum tahu tentang teknik SADARI
serta ada yang beranggapan bahwa SADARI tidak penting untuk dilaksanakan.
Menurut Suryaningsih (2009), SADARI merupakan salah satu cara yang lebih
mudah dan efisien untuk dapat mendeteksi kelainan payduara oleh diri sendiri.
Sedangkan Permenkes (2015) menerangkan bahwa waktu yang tepat untuk dilakukan
periksa payudara sendiri adalah satu minggu setelah selesai haid (pada hari ke 7 sampai
dengan hari ke 10 setelah hari pertama haid).
Pemeriksaan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) adalah pemeriksaan yang
dilakukan seorang wanita untuk menemukan benjolan atau kelainan pada payudaranya
(NCI, 2010). Tujuan utama dari pemeriksaan SADARI adalah membantu
mengidentifikasi perubahan abnormal pada payudara sehingga dapat lebih cepat
dilaporkan kepada tenaga kesehatan (ACS, 2010). Pelatihan SADARI dapat
menimbulkan perilaku positif dan dapat membantu wanita agar lebih sensitif dalam
memperhatikan kesehatannya, terutama bagian payudara.
SADARI merupakan deteksi dini kanker payudara yang paling banyak dianjurkan
bagi setiap wanita. Tindakan ini sangat penting karena hampir 85 persen benjolan di
payudara wanita ditemukan oleh penderita sendiri. Caranya sangat mudah karena
dilakukan oleh diri sendiri dan tanpa mengeluarkan biaya sedikitpun.

9
B. Saran
Adapun saran yang dapat dikemukakan oleh penulis ialah sebaiknya seorang wanita
harus melakukan Pemeriksaan kanker payudara sedini mungkin dengan melakukan
pemeriksaan payudara sendiri, agar bila terdapat gejala-gejala kanker dapat diketahui
sejak dini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Brown, Zora K. 2011. 100 Tanya Jawab Mengenai Kanker. Jakarta : Indeks

Kusmiran, E. ( 2011). Kesehatan Reproduksi Remaja Dan Wanita. Jakarta : Salemba Medika.

Mansjoer, Arif dkk. 2009. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius

Nisman, Wenny Artanty. 2011. Lima Menit Kenali Payudara Anda. Yogjakarta : Andi.

Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Olfah, Yustiana. (2013). Kanker Payudara dan SADARI, Jakarta : Nuha Medika

Rasjidi, Imam. 2009. Deteksi Dini Pencegahan Kanker pada Wanita. Jakarta : Sagung Seto

Anda mungkin juga menyukai