Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI

(SADARI)

Dosen pembimbing :
Iis Fatimawati S.Kep.Ns,M.Kes

Disusun oleh :
Solekh khatus khasanah
NIM.2010102

PRODI S1-KEPERAWATAN
STIKES HANG TUAH SURABAYA
TA. 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga Makalah pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) ini dapat
diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada
Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas maternitas . Kami ucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah pemeriksaan payudara
sendiri (SADARI) ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan
referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi
bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat
dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan
makalah pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) ini sehingga kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini. Kami mohon maaf
jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan
hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai
manusia. Semoga makalah pemeriksaan payudara sendiri ini dapat bermanfaat bagi kita
semuanya.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii

BAB I (PENDAHULUAN)

A. Latar Belakang.............................................................................................................. 3
B. Rumusan Masalah......................................................................................................... 3
C. Tujuan .......................................................................................................................... 3

BAB II (PEMBAHASAN)

1.1 Pengertian Deteksi Dini Kanker Payudara.................................................................. 4


1.2 Pengertian Sadari......................................................................................................... 4
1.3 Kapan Waktu Terbaik Untuk Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri ?............... 4
1.4 Tujuan Dilakukan Sadari............................................................................................ 4
1.5 Manfaat Dilakukannya Perawatan Sadari.................................................................... 5
1.6 Prosedur Sadari............................................................................................................ 5
1.7 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Sadari............................................................... 6

BAB III (PENUTUP)

A. Kesimpulan .................................................................................................................. 8
B. Saran ............................................................................................................................ 8

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kasus kanker payudara dinegara berkembang telah mencapai lebih dari
580.000 kasus pada setiap tahunnya dan kurang lebih 372000 pasien atau 64% dari
jumlah kasus tersebut meninggal karena penyakit ini. Data WHO (World Health
Organization) menunjukkan usia penderita kanker payudara juga berubah. Jika dulu
penderita 78% kanker pada wanita usia 50 tahun ke atas, sedangkan 6% diantaranya
kurang dari 40 tahun. Namun kini jauh lebih muda. Yakni, 35–50 tahun. Artinya,
banyak yang masih usia produktif (Suryaningsih, 2011).
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) merupakan salah satu langkah deteksi dini
untuk mencegah terjadinya kanker payudara yang akan lebih efektif jika dilakukan
sedini mungkin ketika wanita mencapai usia reproduksi (Suryaningsih, 2011). Pada
usia 20 tahun seorang wanita dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan pada
payudaranya sendiri setiap bulan atau setiap tiga bulan sekali untuk dapat mendeteksi
secara dini jika terdapat kelainan dan segera mendapatkan penanganan yang tepat
(Olfah, Yustiana, Margaretha. 2013).

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka rusmusan masalah dalam penelitian ini yaitu :
1. Pengertian deteksi dini kanker payudara?
2. Pengertian SADARI?
3. Kapan waktu terbaik untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri?
4. Tujuan dilakukan SADARI?
5. Manfaat SADARI?
6. Bagaimana Prosedur atau cara melakukan SADARI?

C. Tujuan penulisan

1. Agar dapat mengerti apa sih pengertian dari deteksi dini kanker payudara
2. Mengerti arti dari SADARI
3. Mengetahui waktu yang tepat untuk melakukan perawatan SADARI
4. Mengetahui juga tujuannya dilakukan SADARI
5. Dan mengetahui berbagai macam manfaat perawatan SADARI
6. Mengetahui tata cara melakukan SADARI

4
7. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Sadari

BAB II
PEMBAHASAN

I.I Pengertian Deteksi Dini Kanker Payudara


Deteksi dini kanker payudara adalah suatu usaha untuk mendeteksi dan menetukan
adanya benjolan atau kelainan seawal mungkin pada payudara. Kemungkinan timbulnya
benjolan pada payudara sebenarnya dapat diketahui secara cepat dengan pemeriksaan
sendiri (SADARI). Tujuan utama SADARI adalah menemukan kanker pada stadium dini
sehingga pengobatan menjadi lebih baik (Rasjidi dan Imam.2009).

I.2 Pengertian Sadari


SADARI adalah pengembangan kepedulian seorang Wanita terhadap kondisi
payudaranya sendiri. Tindakan ini dilengkapi dengan Langkah-langkah khusus untuk
mendeteksi secara awal peyakit penyakit kanker payudara (Utami,N.2007). SADARI
merupakan suatu cara untuk mengetahui perubahan – perubahan yang terjadi pada
payudara (Diananda R. 2007). Dapat disimpulkan bahwa SADARI merupakan usaha
yang dilakukan untuk mendeteksi secara dini ada atau tidaknya kanker payudara dengan
mengetahui perubahan yang terjadi pada payudara.

I.3 Kapan Waktu Terbaik Untuk Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri?


Setiap Wanita dengan usia 20 tahun, dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan sendiri
(SADARI) setiap bulannya, karena Wanita yang melakukan SADARI sesuai anjuran akan
menemukan penyakit payudara lebih dini, dan kematian akibat kanker payudara dapat
dihindari atau ditunda dengan diagnosis dini dan terapi yang cepat (Rasjidi,2009).
Waktu terbaik untuk memeriksa payudara sendiri yaitu setelah periode menstruasi atau
pada hari ke 7-10 hari setelah menstruasi karena pada saat ini jaringan payudara
densitasnya (kepadatan jaringan) lebih rendah. Jika pemeriksaan ini dilakukan pada saat
jaringan payudara padat, maka seolah-olah akan teraba benjolan dan hasil
pemeriksaannya menjadi positif palsu. Dan apabila periode menstruasi tidak teratur atau
kadang – kadang dalam sebulan tidak terjadi, dapat dilakukan pada hari yang sama pada
setiap bulan. Untuk Wanita yang sudah mengalami menopause, SADARI dilakukan
secara rutin setiap bulan (Rasjidi,2010).

I.4 Tujuan Dilakukan Sadari

5
Tujuan dilakukannya SADARI adalah untuk mendeteksi secara dini gejala kanker
payudara secara individu (Romauli dan Suryati. 2012). Wanita yang melakukan SADARI
menunjukkan tumor yang lebih kecil dan masih stadium awal, hal ini memberikan
prognosis yang baik. Para peneliti telah menunjukkan bahwa angka harapan hidup
berhubungan langsung dengan stadium penyakit saat didiagnosis.
I.5 Manfaat Dilakukannya Perawatan Sadari
Manfaat SADARI adalah untuk mendeteksi sedini mungkin adanya kelainan pada
payudara karena kanker payudara pada hakikatnya dapat diketahui secara dini oleh para
Wanita usia subur. Setiap Wanita mempunyai bentuk dan ukuran payudara yang berbeda,
bila Wanita memeriksa payudara sendiri secara teratur, setiap bulan setelah haid, Wanita
dapat merasakan bagaimana payudara Wanita yang normal. Bila ada perubahan tentu
Wanita dapat mengetahuinya dengan mudah (Utami, N.2007).
Hampir setiap kanker payudara ditemukan kali oleh penderita sendiri daripada oleh
dokter. karena itu, Wanita harus mewaspadai perubahan – perubahan tersebut dilakukan
pemeriksaan yang sederhana yang disebut SADARI (Chen, R. 2012).

I.6 Prosedur Sadari


Pencegahannya dapat dicegah lebih dini agar keberhasilan terapi jauh lebih besar dengan
cara melakukan SADARI. Berikut adalah cara SADARI (Mumpuni, Yekti, dan Amanda.
2013).

a. Didepan cermin (berdiri)


Tahap 1 :
1. Lepas semua pakaian atas, lalu berdiri didepan cermin dengan posisi kedua
tangan lurus kebawah. Perhatikan seluruh bagian kedua payudara dengan
seksama.
2. Pastikan ada tidaknya perubahan yang tampak, baik bentuk maupun ukuran
payudara.
Tahap 2 :
Angkat kedua tangan keatas hingga lurus. Perhatikan Kembali seluruh bagian
payudara. Pastikan ada tidaknya perubahan yang tampak seperti adanya tarikan di
sekitar payudara atau adanya kerutan dikulit payudara.
Tahap 3 :
Berdiri tegak didepan cermin dengan tangan disamping kanan dan kiri. Miringkan
badan ke kanan dan ke kiri untuk melihat perubahan pada payudara.
Tahap 4:
Menegangkan otot-otot bagian dada dengan berkacak pinggang atau tangan
menekan pinggul dimasukkan untuk menegangkan otot didaerah axilla.

6
b. Posisi Berbaring

Tahap 1:
Dimulai dari payudara kanan. Baring menghadap ke kiri dengan membengkokkan
kedua lutut anda. Letakkan bantal atau handuk mandi yang telah dilipat dibawah
bahu sebelah kanan untuk menaikkan bagian yang akan diperiksa. Kemudian
letakkan tangan kanan dibawah kepala. Gunakan tangan kiri anda untuk memeriksa
payudara kanan. Gunakan telapak jari – jari anda untuk memeriksa ada benjolan
atau penebalan.
Tahap 2:
Memeriksa seluruh bagian payudara dengan cara vertical, dari tulang selangka
dibagian atas ke bra-line dibagian bawah, dan garis tengah antara kedua payudara ke
garis tengah bagian ketiak kita. Gunakan tangan kiri untuk mengawali pijatan pada
ketiak. Kemudian putar dan tekan kuat untuk merasakan benjolan. Gerakkan tangan
perlahan-lahan kebawah untuk merasakan benjolan. Gerakkan tangan perlahan-
lahan kebawah bra line dengan putaran ringan dan tekan kuat disetiap tempat. Di
bagian bawah bra line, bergerak kurang lebih 2 cm kekiri dan terus ke arah atas
menuju tulang selangka dengan memutar dan menekan. Bergeraklah ke atas dan ke
bawah mengikuti pijatan dan meliputi seluruh bagian yang ditunjuk.
Tahap 3 :
Berawal dari bagian atas payudara Anda, buat putaran yang besar. Bergeraklah
sekeliling payudara dengan memperhatikan benjolan yang luar biasa. Buatlah
sekurang-kurangnya tiga putaran kecil sampai ke puting payudara. Lakukan
sebanyak 2 kali. Sekali dengan tekanan ringan dan sekali dengan tekanan kuat.
Jangan lupa periksa bagian bawah areola mammae.
Tahap 4:
Menggunakan kedua tangan, kemudian tekan payudara Anda untuk melihat adanya
cairan abnormal dari puting payudara.
Tahap 5:
Letakkan tangan kanan Anda ke samping dan rasakan ketiak Anda dengan teliti,
apakah teraba benjolan abnormal atau tidak.

I.7 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Sadari


Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku SADARI :
1) Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil ‘tahu’, ini terjadi setelah seseorang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek. Penginderaan terjadi melalui pancaindra manusia,
yaitu: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar
pengetahuan manusia didapatkan melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2010).
Pengetahuan yaitu panduan seseorang dalam membentuk suatu tindakan dan perilaku.
Semakin tinggi tingkat pengetahuan maka akan semakin tinggi pula pemahaman dan
7
kesiapan untu melakukan pemeriksaan payudara sendiri SADARI (Amier dan Djawut,
2014). Menurutu Notoatmodjo (2010), pengetahuan yang dicakup dalam dominan
kognitif mempunyai enam tingkatan yaitu:
a) Tahu (know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali (recall).
b) Pemahaman (comrehension) Pemahaman diartikan sebagai suatu kemampuan
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat
meninterpretasikan materi secara benar.
c) Aplikasi (aplication) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi.
d) Analisis (analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untu menjabarkan suatu
materi atau suatu objek ke dalam komponen.
e) Sintesis (synthesis) Sintesis menunjukkan kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungka bagian dalam keseluruhan atau suatu kemampuan untuk
menyusun suatu materi baru dengan materi yang ada.
f) Evaluasi (evaluation) Evaluasi yaitu kemampuan untu menilai suatu materi atau
objek. Penilaian berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan atau menggunakan
kriteria yang sudah ada.
2) Dukungan Orangtua, Perubahan suatu perilaku terhadap tindakan kesehatan
tergantung dari ada atau tidaknya dukungan, adapun salah satu dukungan yang dapat
diperoleh dari orangtua/keluarga, dengan demikian ini akan menjadi penguat bagi
mahasiswi yang memutuskan akan melakukan tindakan sadari (Septiani, 2013).
Dukungan sosial bisa dari orangtua yaitu sebagai informasi verbal atau non verbal,
bantuan yang nyata atau tingkah laku yang diberikan dan memberikan keuntungan
emosional atau berpengaruh pada tingkah laku penerimanya (Oktavian, 2013).
Orangtua merupakan orang terdekat yang mempunyai sumber dukungan dan bersedia
memberikan bantuan dan dukungan ketika individu membutuhkan. Orangtua
merupakan orang yang penting dalam memberikan dukunga emosional, instrumental,
informatif, penilaian atau penghargaan (Baron & Byne, 2013 dalam Puspita 2016).
3) Media Informasi Media informasi dapat berasal dari tenaga kesehatan, media
elektronik dan yang lainnya. Media informasi sangat berpengaruh terhadap
pembentukan opini dan kepercayaan seseorang. Media masa membawa pesan sugesti
yang mengarahkan opini seseorang. Informasi media masa pada umumnya
berpengaruh pada aspek kognitif (pengetahuan dan kesadaran), kurang berpengaruh
pada aspek afektif (sikap) dan kecil pengaruhnya pada aspek koratif (perilaku)
(Mahardika, 2015). Media massa merupakan media informasi yaitu sebagai sarana
komunikasi, media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah dan lain-lain
mempunyai pengaruh dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang. Media massa
juga membawa pesan sugesti yang mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi
baru memberikan landasan kognitif bagi terbentuknya perilaku terhadap hal tersebut
(Warni, Rina & Suparmi, 2013).

8
4) Umur, Seiring dengan bertambahnya umur seseorang, akan terjadi perubahan sebagai
bentuk adaptasi baik dari segi fisik maupun psikologis yang menyebabkan perubahan
ukuran, proporsi, hilangnya ciri-ciri lama dan munculnya ciri-ciri baru. Pertambahan
umur pun bisa berpengaruh terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang (Riyanto,
2013).

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Pemeriksaan SADARI merupakan usaha yang dilakukan untuk mendeteksi secara dini
ada atau tidaknya kanker payudara dengan mengetahui perubahan yang terjadi pada
payudara. Setiap Wanita dengan usia 20 tahun, dianjurkan untuk melakukan
pemeriksaan sendiri (SADARI) setiap bulannya, karena Wanita yang melakukan
SADARI sesuai anjuran akan menemukan penyakit payudara lebih dini. Waktu
terbaik untuk memeriksa payudara sendiri yaitu setelah periode menstruasi atau pada
hari ke 7-10 hari setelah menstruasi karena pada saat ini jaringan payudara
densitasnya (kepadatan jaringan) lebih rendah

B. Saran
Untuk para Wanita di usia mulai 20 tahun sebaiknya melakukan pemeriksaan sadari
tersebut . hal ini dilakukan agar kita dapat mendeteksi lebih dini terkena atau tidaknya
kanker payudara.

9
DAFTAR PUSTAKA :
Amier dan Djawut, 2014; Baron & Byne, 2013 dalam Puspita 2016; Chen, R. 2012 ;
Diananda R. 2007; Mumpuni, Yekti, dan Amanda. 2013 ; Oktavian,
2013 ;Rasjidi,2009; Rasjidi,2010; Romauli dan Suryati. 2012; Septiani, 2013; Warni,
Rina & Suparmi, 2013; Riyanto, 2013).

10

Anda mungkin juga menyukai