Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ASUHAN KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN


REPRODUKSI

“DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA MELALUI SADARI DAN


SADANIS”

DOSEN :

MULIANI, S.Kep., Ns., M.Sc

Disusun Oleh :

Miftahul Rahma Bahay


(PO7124318033)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU

D-IV KEBIDANAN

TAHUN AJARAN 2020


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
makalah mengenai “DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA MELALUI
SADARI DAN SADANIS’’ yang telah membawa saya pada suatu pemahaman
yang lebih mendalam mengenai materi tersebut.

Saya menyadari bahwa penyelesaian tugas makalah ini tak akan lepas dari
pengawasan dan bimbingan para pengajar dan orang-orang di sekeliling saya
dalam memberikan pengarahan bagi saya dalam menyusun makalah ini. Untuk itu
saya berterimakasih atas bantuan dan perhatian untuk semuanya.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak


kekurangan baik dalam bentuk, isi maupun penyusunannya. Oleh karena itu, saran
dan kritikan yang sifatnya membangun sangat saya harapkan demi kesempurnaan
penulisan makalah selanjutnya.

Semoga apa yang saya paparkan dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca dan menambah wawasan kita semua. Dan semoga Tuhan Yang Maha
Kuasa melimpahkan anugrah dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.

Palu, 28 Mei 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................... 2

DAFTAR ISI.......................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................................. 5

1.2 Rumusan Masalah............................................................................ 6

1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................. 6

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Kanker Payudara…………………………………………………. 7

2.2 Tanda dan Gejala Kanker Payudara……………………………….. 7

2.3 Faktor Resiko Kanker Payudara…………………………………… 7

2.4 Pencegahan Kanker Payudara…………………………...……........ 8

2.5 SADARI dan Sadanis……………………………………………... 9

2.6 Tujuan Pemeriksaan Payudara Sendiri……………………...…........ 10

2.7 Waktu Pemeriksaan Payudara Sendir……………………………... 10

2.8 Cara Pemeriksaan Sendiri………………………………………….. 11

3
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan..................................................................................... 13

3.2 Saran............................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 14

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam payudara


yang berasal dari kelenjar, saluran, dan jaringan penunjang payudara tetapi tidak
termasuk kulit payudara. Kanker payudara dapat menyebabkan kematian karena
mempunyai sifat menyebar ke bagian tubuh lainnya melelui pembuluh darah
maupun pembuluh getah bening. Menurut laporan WHO (Badan Kesehatan
Dunia), kanker payudara menempati peringkat kedua penyebab kematian setelah
kanker servik (mulut rahim). Kanker payudara biasanya menyerang wanita
berusia di atas 35 tahun. Setiap perempuan berisiko terkena kanker payudara

Pemeriksaan SADARI adalah pemeriksaan yang dilakukan seorang wanita


untuk menemukan benjolan atau kelainan pada payudaranya. Tujuan utama dari
pemeriksaan SADARI adalah membantu mengidentifikasi perubahan abnormal
pada payudara sehingga dapat lebih cepat dilaporkan kepada tenaga kesehatan.
Pelatihan SADARI dapat menimbulkan perilaku positif dan dapat membantu
wanita agar lebih sensitif dalam memperhatikan kesehatannya, terutama bagian
payudara. Pemeriksaan SADARI memiliki keuntungan bagi wanita karena wanita
akan lebih peka bila ada perubahan yang mencurigakan pada payudaranya dan
membuat timbulnya kesadaran untuk melakukan diagnosis klinis lebih dini
sebelum ada gejala yang lebih lanjut.

SADARI merupakan deteksi dini kanker payudara yang paling banyak


dianjurkan bagi setiap wanita. Tindakan ini sangat penting karena hampir 85
persen benjolan di payudara wanita ditemukan oleh penderita sendiri. Caranya
sangat mudah karena dilakukan oleh diri sendiri dan tanpa mengeluarkan biaya

5
sedikitpun. Peran perawat terkait dengan SADARI adalah sebagai edukator yang
memberikan penyuluhan-penyuluhan kesehatan diantaranya memberikan
penyuluhan tentang pentingnya SADARI sebagai upaya deteksi dini kanker
payudara. Pendidikan kesehatan tentang SADARI akan menambah pengetahuan
remaja putri sehingga akan meningkatkan status kesehatan mereka.

Di Indonesia skrining terhadap kanker payudara masih bersifat individual


sehingga program deteksi dini masih belum efisien dan efektif. Sebagai akibatnya
pasien dengan kanker payudara stadium lanjut masih cukup tinggi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Kanker Payudara ?


2. Apa saja tanda dan gejala dari Kanker Payudara ?
3. Apa saja faktor resiko dari Kanker Payudara ?
4. Bagaimana cara pencegahan Kanker Payudara ?
5. Apa yang dimaksud dengan SADARI dan SADANIS ?
6. Apa tujuan dari Pemeriksaan Payudara Sendiri ?
7. Kapan waktu yang tepat dalam Pemeriksaan Payudara Sendiri ?
8. Bagaimana cara Pemeriksaan Payudara Sendiri ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari Kanker Payudara.


2. Untuk mengetahui tanda dan gejala dari Kanker Payudara.
3. Untuk mengetahui faktor resiko dari Kanker Payudara.
4. Untuk mengetahui cara pencegahan Kanker Payudara.
5. Untuk mengetahui pengertian dari SADARI dan SADANIS.
6. Untuk mengetahui tujuan dari Pemeriksaan Payudara Sendiri.
7. Untuk mengetahui waktu yang tepat untuk Pemeriksaan Payudara Sendiri.
8. Untuk mengetahui cara Pemeriksaan Payudara Sendiri.

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kanker Pyudara

Kanker adalah sekelompok penyakit yang menyebabkan sel-sel di dalam


tubuh berubah dan tumbuh tak terkendali. Sebagian besar jenis sel kanker
akhirnya membentuk benjolan atau massa yang disebut tumor, dan dinamai
sesuai dengan bagian tubuh dimana tumor berasal. Sebagian besar kanker
payudara dimulai di bagian jaringan payudara yang terdiri dari kelenjar susu,
yang disebut lobulus, dan saluran yang menghubungkan lobulus ke putting.
Sisa payudara terdiri dari jaringan lemak, ikat, dan limfatik.

2.2 Tanda dan Gejala Kanker Payudara

Munculnya benjolan aneh di sekitar jaringan payudara atau salah satu


payudara tampak lebih besar. Benjoln ini umumnya tidak menimbulkan rasa
sakit. Ukurannya bermula dari kecil kemudian membesar dan teraba seperti
ada sesuatu yang melekat di kulit. Saat benjolan mulai membesar baru
menimbulkan rasa sakit atau nyeri tekan.

Perubahan pada payudara yang ahrus diwaspadai :

a. Teraba benjolan di payudara dan terasa sakit


b. Perubahan tekstur kulit payudara
c. Kulit payudara mengeras seperti kulit jeruk
d. Keluar cairan dari putting selain ASI (nanah, darah)
e. Terdapat cekungan atau tarikan di kulit payudara.

2.3 Faktor Resiko Kanker Payudara

a. Usia haid dibawah 12 tahun

7
b. Faktor genetik (pernah memiliki anggota keluarga yang mengalami
kanker payudara)
c. Menggunakan kontrasepsi hormonal dalam jangka panjang
d. Wanita menikah tidak memiliki anak
e. Melahirkan anak pertama pada usia lebih dari 35 tahun
f. Mengalami stress berat
g. Tidak menyusui
h. Menopause > 55 tahun
i. Riwayat tumor payudara
j. Riwayat kanker dalam payudara
k. Konsumsi lemak & alkohol berlebih
l. Perokok aktif dan pasif

2.4 Pencegahan Kanker Payudara

1. Pencegahan Primer
Pencegahan primer pada kanker payudara merupakan salah satu
bentuk promosi kesehatan karena dilakukan pada orang “sehat” melalui
upaya menghindarkan diri dari keterpaparan pada berbagai faktor resiko
dan melaksanakan pola hidup sehat.
2. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder dilakukan terhadap individu yang memiliki
resiko untuk terkena kanker payudara. Pencegahan sekunder dilakukan
dengan melakukan deteksi dini diantaranya, Skrining melalui
mammografi, Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS), dan Pemeriksaan
Payudara Sendiri (SADARI).
3. Pencegahan Tersier
Biasanya diarahkan pada individu yang telah positif menderita
kanker payudara. Penanganan yang tepat penderita kanker payudara sesuai
dengan stadiumnya akan dapat mengurangi kecacatan dan memperpanjang
harapan hidup penderita. Pencegahan tersier ini penting untuk

8
meningkatkan kualitas hidup penderita serta mencegah komplikasi
penyakit dan meneruskan pengobatan.

2.5 Pengertian SADARI dan SADANIS

A. Pengertian SADARI
Menurut Thornton & Pillarisetti (2008) pemeriksaan payudara
sendiri (SADARI) atau breast self examination (BSE) merupakan
pemeriksaan payudara yang dapat dilakukan oleh wanita itu sendiri secara
terus menerus perbulan. Suatu pemeriksaan dalam melakukan
pendeteksian secara dini terhadap kemungkinan timbulnya tonjolan
abnormal pada payudara. SADARI disarankan dilakukan sebulan sekali.
SADARI/BSE populer pertama kali pada tahun 1950an oleh
Cusman Haagensen, seorang dokte bedah payudara yang berasal dari
Amerika Serikat. Saat itu masih belum ditemukan mammografi dan
banyak wanita yang terdiagnosa ketika tumor/kanker payudara menjadi
besar dan tidak dapat dioperasi. Haagensen berharap bahwa dengan
adanya SADARI/BSE akan membantu deteksi dini tumor/kanker payudara
lebih awal sehingga dapat diobati, tanpa perlu operasi yang berlebihan.
Pengertian lain dari SADARI yaitu pemeriksaan yang mudah yang
dilakukan oleh wanita untuk menemukan benjolan atau kelainan lainnya.
SADARI sangatlah penting untuk mengetahui benjolan yang mungkin
adanya kanker payudara karena penemuan sedini munkin merupakan
kunci untuk menyelamatkan hidup dari bahaya kanker payudara.

B. Pengertian SADANIS
SADANIS merupakan pemeriksaan payudara secara klinis. Deteksi
dini kanker payudara dengan metode SADANIS dapat dilakukan di
PUSKESMAS atau Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang mempunyai
Petugas Kesehatan terlatih dan Kompeten serta memiliki sarana dan

9
prasarana, seperti Bidan Desa, Puskesmas dan Puskesmas Pembantu,
Dokter, Bidan Praktek Mandiri, Rumah Sakit dan Rumah Bersalin.

2.6 Tujuan Pemeriksaan Payudara Sendiri

Mendeteksi kanker payudara secara dini bukan merupakan kebetulan,


melainkan tanggung jawab dari para wanita sendiri. Wanita harus mengetahui
keadaan normal payudara sehingga dapat menyadari adanya perubahan pada
payudara. Sedangakan bagi pihak medis, menemukan kanker secara dini
membutuhkan upaya terpadu dan berkesinambungan untuk skring dan deteksi
dini kanker payudara.

Wanita harus mengenal bagaiman normalnya payudara mereka terlihat dan


terasa serta bagaimana kondisi ini bisa bervariasi pada waktu yang berbeda
dalam bulan tersebut. Mereka diminta untuk memperhatikan benjolan pada
payudara secara detail, tetapi hanya untuk mengenali setipa perubahan dari
kondisi normal. Upaya SADARI ini sangat penting sebab apabila kanker dapat
dideteksi pada stadium dini dan diobati dengan tepat maka tingkat
kesembuhannya cukup tinggi, yaitu mencapai 90 %.

2.7 Waktu Pelaksanaan Pemeriksaan Payudara Sendiri

Pemeriksaan payudara sendiri sebaiknya dilakukan setiap bulan sekali


setelah menstruasi atau sekitar hari ke- 10 dari awal menstruasi. Pada wanita
pramonopause sebaiknya melakukan pemeriksaan setelah hari ke- 5 dan ke- 7
sesudah siklus menstruasi, dimana jaringan payudara saat itu densitasnya lebih
rendah. Pada pasien yang tergolong dalam resiko tinggi disarankan untuk
melakukan pemeriksaan payudara sendiri saat pertengahan siklus menstruasi.

10
2.8 Cara Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

1. Melihat perubahan di hadapan cermin

Melihat perubahan bentuk dan besarnya


payudara, putting susu serta kulit payudara.

Periksa payudara dengan tangan di angkat di


atas kepala

Miringkan badan ke kanan dan kiri lihat


perubahan pada payudara.

Menegakkan otot-otot bagian dada

11
2. Melihat Bentuk Perubahan Payudara dengan Berbaring

Langkah 1

Berbaring miring ke kiri dengan


membengkokkan kedua lutut, serta
meletakkan bantal di bagian bahu. Tangan
kanan diangkat ke atas dan tangan kiri
memeriksa payudara.

Langkah 2

Gerakkan tangan ke arah bawah garis bh dan tekan


secara kuat, kemudian gerakkan ke atas dan ke
bawah seperti yang telah dianjurkan.

Langkah 3

Tekan payudara perlahan-lahan untuk mencari


benjolan dimulai dari tengah melingkar ke luar.

Langkah 4

Menggunakan ke dua belah tangan,


tekan payudara untuk melihat apakah
ada cairan yang keluar dari puting susu.

12
Langkah 5

Jatuhkan tangan kanan ke sisi dan rasakan apakah terasa seperti ada benjolan.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
SADARI (Periksa Payudara Sendiri) merupakan usaha untuk mendapatkan
kanker payudara pada stadium yang lebih dini (down staging). Diperlukan
pelatihan yang baik dan evaluasi yang reguler. Tujuan dilakukan SADARI
adalah untuk mendeteksi secara dini jika ada kelainan di payudara.

3.2 Saran
Tingkat pengetahuan, sikap dan prilaku wanita tentang SADARI sebagai
metode deteksi dini kanker payudara masih rendah, sehingga perlu dilakukan
penyuluhan dan pelatihan yang dilaksanakan secara berkesinambungan.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://dr-
suparyanto.blogspot.com/2010/09/pemeriksaan-payudara-sendiri-sadari.html%3Fm
%3D1&ved=2ahUKEwiHuOnD6NLpAhU3ILcAHblZBp0QFjADegQIBhAB&usg=AOvVaw2neI
Dp36pW35ZUzXtZeH4g

https://www.google.co.id/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://digilib.unimus.ac.id/download.php%3Fid
%3D6444&ved=2ahUKEwiHuOnD6NLpAhU3ILcAHblZBp0QFjABegQIAxAB&usg=AOvVaw
3ldxy6oCE36lv4tfZLzABx

https://www.google.co.id/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.umm.ac.id/23425/1/jiptummpp-gdl-
rysqadryan-42772-2-
babi.pdf&ved=2ahUKEwiHuOnD6NLpAhU3ILcAHblZBp0QFjACegQIARAB&usg=AOvVaw2
15giPXN4zn9ghXD5ughvb

https://www.google.co.id/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.unair.ac.id/77134/2/TKP
%252034_18%2520Har
%2520p.pdf&ved=2ahUKEwiHuOnD6NLpAhU3ILcAHblZBp0QFjAIegQICBAB&usg=AOvVa
w08HbaqY1nI3YBVYqf4oGY2

14
15

Anda mungkin juga menyukai