Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KETERAMPILAN DASAR KEBIDANAN I

KONSEP DASAR PEMBERIAN OBAT

DOSEN : MARGARETHA ITA, SKM

OLEH :

KELOMPOK XI :

1. GRECYA ANANDA SUPRAPTO


2. ELSITA NOVITASARI
3. INDAH SAPUTRI
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ilmiah tentang ‘’Perkembangan Pelayanan Kebidanan Secara Nasional dan
Internasional’’. Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang ‘’Perkembangan


Pelayanan Kebidanan Secara Nasional dan Internasional’’ ini dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….
- Persiapan pemberian obat………………………………………...1
- Penghitungan dosis obat………………………………………….2
- Pengunaan unit dosis obat……………………………………….3
- Pencegahan injury pengobatan…………………………………5

BAB II……………………………………………………………………….

- Penutup dan saran …………………………………………………..8


- Daftar pusaka………………………………………………………….9
BAB I PENDAHULUAN

A. PERSIAPAN PEMBERIAN OBAT


Sebelum memberikan obat kepada pasien, ada beberapa
persyaratan yang perlu diperhatikan untuk menjamin keamanan
dalam member obat, diantaralainnya :
1. Tepat obat
Sebelum mempersiapkan obat ke tempatnya petugas medis harus
memperhatikan kebenaran obat sebanyak tiga kali, yakni :
- Ketika memindahkan obat dari tempat penyimpanan obat
- Saat obat diprogramkan
- Saat mengembalikan obat ke tempat penyimpanan.
2. Tepat dosis
Untuk menghindari kesalahan dalam memberi obat, maka
penentuan dosis harus diperhatikan dengan menggunakan alat
standar seperti :
- Obat cair harus dilengkapi alat tetes
- Gelas ukur
- Spuit atau sendok khusus
- Alat untuk pembelah tablet
- Dan lain-lain
Dengan demikian, penghitungan dosis benar untuk diberikan
pasien
3. Tepat pasien
Obat yang akan diberikan hendaknya benar pada pasien yang
diprogramkan. Hal ini dilakukan dengan mengidentifikasi identitas
kebenaran obat, yaitu mencocokkan nama, nomor register, alamat,
dan program pengobatan pada pasien.
4. Tepat jalur pemberian
Kesalahan rute pemberian dapat menimbulkan efek sintemik
yang fatal pada pasien. Untuk itu, cara pemberiannya adalah
dengan melihat cara pemberian / jalur obat pada label yang ada
sebelum memberikannya ke pasien.
5. Tepat waktu
Pemberian obat harus benar-benar sesuai dengan waktu yang
diprogramkan, karena berhubungan dengan kerja obat yang
dapat menimbulkan efek terapi dari obat.
6. Tepat pendokumentasian
Dokumentasi yang benar membutuhkan tindakan segala untuk
mencatat informasi sesuai dengan obat-obatan yang telah
diberikan . hal ini meliputi nama obat, dosis, rute, waktu dan
tanggal serta tanda tangan pelaksana pemberi obat .

B. PERHITUNGAN DOSIS OBAT


Berdasarkan Umur

Tidak akurat karena tdk mempertimbangkan sangat


beragamnya bobot dan ukuran anak2 dlm satu kelompok usia
Obat bebas untuk pediatrik : dosis dikelompokkan atas usia, spt
: 2-6thn; 6-12thn; diatas 12thn. Bila kurang dari 2thn,
dinyatakan dg : atas pertimbangan dokter
Persamaan yg digunakan :
- Rumus Young
𝑈𝑆𝐼𝐴(𝑇𝐴𝐻𝑈𝑁)
DOSIS = 𝑋𝐷𝑂𝑆𝐼𝑆 𝐷𝐸𝑊𝐴𝑆𝐴
𝑈𝑆𝐼𝐴+12

- Rumus Dilling

𝑛
Da =20 + 𝐷𝑑(𝑚𝑔)

2
- Rumus Cowling

𝑛
Da = × 𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑑𝑒𝑤𝑎𝑠𝑎
24

- Rumus Fried (khusus untuk bayi)

𝑚
Da = +Dd(mg)
150
Keterangan m = umur anak dalam bulan

C. PENGGUNAAN UNIT DOSIS OBAT


PENGERTIAN DOSIS OBAT
Jumlah obat yang diberikan kepada penderita dalam satuan berat
(gram, mgram, µgram) atau satuan isi (mililiter, liter) atau unit-unit
lainnya (unit international) untuk memperoleh efek terapeutik yang
diharapkan.
Obat atau medikasi adalah zat yang digunakan dalam diagnosis, terapi,
penyembuhan, penurunan atau pencegahan penyakit.

Dalam dunia kedokteran dan farmasi dikenal istilah beberapa jenis


dosis, yaitu :

- Dosis lazim yaitu jumlah dosis acuan pemakaian obat. Dosis ini
akan memberikan khasiat sesuai dengan yang diharapkan
- Dosis maksimal yaitu dosis terbesar yang masih bisa
digunakan oleh seorang pasien baik dalam setiap kali
pemakaian ataupun setiap harinya.
- Dosis toksik/ racun yaitu dosis obat yang melampui dosis
maksimalnya. Seperti kita ketahui bahwa dalam dunia
pengobatan beda antara obat dan racun hanya terletak pada
jumlah dosisnya.

3
Jika obat digunakan dibawah dosis lazimnya, maka suatu obat tidak
akan cukup memberikan khasiat sedangkan apabila dosis yang
diberikan melebihi dosis maksimalnya maka efek racun dari suatu
obat akan terjadi pada penggunanya.

Ketepatan jumlah dosis menjadi salah satu bagian yang paling


penting dalam memperoleh khasiat dari obat tersebut. Informasi
mengenai dosis obat dapat diperoleh dari etiket atau brosur yang
disertakan pada suatu produk obat atau dengan menanyakannya
pada apoteker anda.

Keracunan obat bisa terjadi karena dosis yang diminum melebihi


dosis anjuran. Misalnya karena merasa ingin cepat sembuh, dosis
obat yang seharusnya satu tablet diminum menjadi 2 tablet.

BATASAN OBAT

Sebagai bahan kimia, obat identik dengan racun. Yang membedakan


adalah cara pemberian dan dosisnya. Bila indeks terapinya sempit,
seperti digoksin dan xantine, tingkat toksisitasnya akan semakin
tinggi.
Berdasarkan Permenkes RI No. 242/1990, OBAT JADI: merupakan
sediaan atau paduan bahan-bahan yang siap digunakan untuk
mempengaruhi/menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi
dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan,
pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi.

Kegunaan obat, antara lain:


- Diagnosis
Contohnya barium sulfat (BaSO4) yang digunakan sebagai cairan
kontras dalam pemeriksaan radiology untuk melihat fungsi organ
tertentu.
- Pencegahan
Misalnya Vaksin yang diberikan pada adik bayi.
- Mengurangi/menghilangkan gejala
Untuk menghilangkan gejala simtomatis ada golongan analgetika
yang udah kita kenal seperti Antalgin, Paracetamol.
4
- Menyembuhkan penyakit
Diantaranya antibiotic, yang harus kita tegaskan aturan minumnya
agar tak terjadi resistensi.
·Memperelok tubuh Obat jerawat, pemutih kulit,dll.

PEMBERIAN OBAT

- Pemberian obat yang aman dan akurat merupakan salah satu


tugas terpenting bidan.
- Obat adalah alat utama terapi yang digunakan dokter untuk
mengobati klien yang memiliki kesehatan
- Bidan bertanggung jawab memehami kerja obat dan efek
- samping yang ditimbulkan, memberikan obat dengan
- tepat,memantau respons klien, dan membantu klien
- menggunakannya dengan benar dan berdasarkan
- pengetahuan.
bidan harus memahami masalah klien saat ini dan sebelumnya
Pertimbangan perawat penting dalam pemberian obat yang tepat dan
aman.

D. PENCEGAHAN INJURY PENGOBATAN


Dalam risiko cedera sebagai hasil dari interaksi kondisi lingkungan
dengan respon adaptif indifidu dan sumber pertahanan.
Faktor resiko :
1. Eksternal
a. Mode transpor atau cara perpindahan
b. Manusia atau penyedia pelayanan kesehatan (contoh : agen
nosokomial)
c. Pola kepegawaian : kognitif, afektif, dan faktor psikomotor
d. Fisik (contoh : rancangan struktur dan arahan masyarakat,
bangunan dan atau perlengkapan)
5
e. Nutrisi (contoh : vitamin dan tipe makanan)
f. Biologikal ( contoh : tingkat imunisasi dalam masyarakat,
mikroorganisme)
g. Kimia (polutan, racun, obat, agen farmasi, alkohol, kafein
nikotin, bahan pengawet, kosmetik, celupan (zat warna kain)

2. Internal

Psikolgik (orientasi afektif)

Mal nutrisi

Bentuk darah abnormal, contoh : leukositosis/leukopenia, perubahan


faktor pembekuan, trombositopeni, sickle cell, thalassemia, penurunan Hb,
Imun-autoimum tidak berfungsi.

- Biokimia, fungsi regulasi (contoh : tidak berfungsinya sensoris)


- Disfugsi gabungan
- Disfungsi efektor
- Hipoksia jaringan
- Perkembangan usia (fisiologik, psikososial)

- Fisik (contoh : kerusakan kulit/tidak utuh, berhubungan dengan


mobilitas)

3. NOC : Risk Kontrol

Kriteria Hasil :
- Klien terbebas dari cedera
- Klien mampu menjelaskan cara/metode untukmencegah
injury/cedera
- Klien mampu menjelaskan

6
- Factor resiko dari lingkungan/perilaku personal
- Mampu memodifikasi gaya hidup untuk mencegah injury
- Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada

4. NIC : Environment Management (Manajemen lingkungan)


1. Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien
2. Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan
kondisi fisik dan fungsi kognitif pasien dan
riwayat penyakit terdahulu pasien
3. Menghindarkan lingkungan yang berbahaya (misalnya
memindahkan perabotan)
4. Memasang side rail tempat tidur
5. Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih
6. Menempatkan saklar lampu ditempat yang mudah
dijangkau pasien.
7. Membatasi pengunjung
8. Memberikan penerangan yang cukup
9. Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien.
10. Mengontrol lingkungan dari kebisingan
11. Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakan
12. Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga atau
pengunjung adanya perubahan position kesehatan dan
penyebab penyakit.

7
BAB II
PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam memberikan dosis obat harus sesuai dengan kondisi dan usia
pasien. Dengan menggunakan rumus yang telah ditetapkan untuk
menentukan dosis yang tepat. Agar pasien merasa puas atas
tindakan keperawatan kepada pasien yang kita berikan. Dalam
memberikan dosis obat yang tepat dan juga akurat. Dibutuhkan
kemampuan untuk mengetahui dan menerapkan rumus perhitungan
dosis. Jadi, sebagai bidan yang professional harus mampu
menguasai tentang dosis obat.

8
DAFTAR PUSAKA
KDPK KEBIDANAN Teori dan aplikasi
Keterampilan dasar praktik klinik untuk kebidanan

Anda mungkin juga menyukai