Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS

(MANEJEMEN KEBIDANAN KOMUNITAS UNTUK ANTENATAL)

DISUSUN OLEH KELOMPOK I :


1. Siti Hindun / 167000008
2. Enggelina Bothmir / 167000014
3. Yohana Dhenda / 167000015
4. Maftahatul I Roshidah / 167000013
5. Leni Safila D Putri / 167000020

DOSEN PENGAMPU :
Indria nuraini Sst, M,Kes

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PRODI DIII KEBIDANAN
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat-Nya sehingga makalah ini bisa kami selesaikan. Makalah ini
membahas tentang “Standar Asuhan Kebidanan, Standar Alat Anternatal,Menejemen
Anternatal“
Mengingat keterbatasan pengertian yang ada pada makalah ini, maka dalam penulisan
makalah ini tentu terdapat kekurangan-kekurangan baik dalam isi maupun sistematikanya.
kami sadar dalam makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami sangat
memerlukan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan tugas
selanjutnya.
Dalam penyusunan makalah ini kami tidak mungkin dapat menyelesaikannya tanpa
memperoleh bantuan dari berbagai pihak terutama dari dosen pembimbing mata kuliah ini.
Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan kebidanan adalah seluruh tugas yang menjadi tanggungjawab praktik profesi
bidan dalam sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan meningkatkan kesehatan ibu dan
anak dalam rangka mewujudkan kesehatan keluarga dan masyarakat. (Runjati, 2010).
Telah disadari bahwa pertolongan pertama/penanganan kegawatdaruratan obstetrik
neonatal merupakan komponen penting dan merupakan bagian tak terpisahkan dari pelayanan
kebidanan di setiap tingkat pelayanan. Bila hal tersebut dapat diwujudkan, maka AKI dan
AKB dapat diturunkan. Berdasarkan itu, standar pelayanan kebidanan ini mencakup standar
untuk penanganan keadaan tersebut. (Karwati, 2011).
Oleh karena itu, kelompok kami akan membahas tentang standar pelayanan kebidanan
tentang standar pelayanan antenatal. Karena, pelayanan antenatal sangat penting untuk
mendeteksi sedini mungkin komplikasi-komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu hamil
selama kehamilan sehingga dapat segera diatasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan asuhan antenatal ?
2. Apa saja standar asuhan kebidanan dalam asuhan antenatal?
3. Apa saja standar alat dalam asuhan antenatal ?
4. Apa yang dimaksud dengan manajemen ibu antenatal ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari asuhan antenatal
2. Untuk mengetahui standar asuhan kebidanan dalam asuhan antenatal
3. Untuk mengetahui standar alat dalam asuhan antenatal
4. Untuk mengetahui manajemen ibu antenatal
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi
Asuhan kebidanan adalah proses pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukan
oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat
kebidanan. (Karwati, 2011).
Kerangka pengambilan keputusan dalam asuhan kebidanan meliputi :
1. Bidan bertanggungjawab dan mempertanggungjawabkan praktiknya.
2. Menghargai wanita sebagai individu dan melayaninya dengan rasa hormat.
3. Menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang up to date.
4. Mengutamakan keamanan dan kesejahteraan ibu/klien secara menyeluruh.
5. Berupaya untuk mendukung pemahaman ibu tentang kesejahteraan dan pemberdayaan untuk
menyatakan pilihannya (pengambilan keputusan). (Runjati, 2010).
Dalam asuhan kebidanan ada mencakup asuhan antenatal. Asuhan antenatal yaitu
pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan
terlatih untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar
pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan (SPK)
(Depkes, 2010).
Adapun pertimbangan antenatal dikomunitas, yaitu :
1. Pada tahap awal mengidentifikasi apakah ibu ada kontraindikasi untuk bersalin di rumah
bersalin, pondok bersalin, atau dirumah.
2. Bidan menggunakan seluruh keterampilannya bukan hanya untuk memberi asuhan pada
keadaan fisik normal tetapi juga membantu ibu beradaptasi dengan perubahan karena
kehamilan dan kesiapan menjadi ibu.
3. Bidan merujuk kepada spesialis obsetri ginekologi atau dokter bila ada komplikasi yang timbul
selama kehamilan.
4. Mendorong ibu membicarakan tentang perasaan, kecemasannya dengan suasana yang
mendukung dan terjamin kerahasiannya.
5. Jika memungkinkan selama kehamilannya, ibu dapat bertemu dengan bidan yang akan
menolongnya dikamar bersalin dan asuhan postpartum.
Berikut strandar pelayanan ANC (Antenatal Care), yaitu :

1. Minimal ANC 4 kali, meliputi anamnesi dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama.
2. Mengenali kehamilan resti/kelainan, khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi, IMS/ infeksi
HIV.
3. Memberikan pelayanan imunisasi, nasihat dan penyuluhan kesehatan, serta tugas terkait lainnya
yang diberikan oleh puskesmas.
4. Data tercatat dengan tepat pada setiap kunjungan.
5. Bila ditemukan kelainan, mampu mengambil tindakan diperlukan dan merujuknya untuk
tindakan selanjutnya.
(Runjati, 2010)

B. Standar Asuhan Kebidanan


Standar pelayanan asuhan antenatal di komunitas merupakan bagian dari ruang lingkup
pelayanan kebidanan yaitu standar 3 – 8. Standar tersebut meliputi :
1. Standar 3 : Identifikasi Ibu Hamil
Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untuk
penyuluhan dan memotivasi ibu, suami dan anggota keluarganya agar mendorong ibu untuk
memeriksakan kehamilannya secara dini dan secara teratur.
Hasil yang diharapkan adalah :
a. Ibu memahami tanda dan gejala kehamilan.
b. Ibu, suami, anggota masyarakat menyadari manfaat pemeriksaan kehamilan secara dini dan
teratur, serta mengetahui tempat pemeriksaan hamil.
c. Meningkatnya cakupan ibu hamil yang memeriksakan diri sebelum kehamilan 16 minggu.
2. Standar 4 : Pemeriksaan dan Pematauan Antenatal
Bidan memberikan sedikitnya 4 kali pelayanan antenatal. Pemeriksaan meliputi anamnesis
dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan
berlangsung normal. Bidan juga harus mengenal kehamilan resti/kelainan, khususnya anemia,
kurang gizi, hipertensi, PMS/infeksi HIV. Bidan juga harus memberikan pelayanan
imunisasi, nasehat dan penyuluhan kesehatan serta tugas terkait lainnya yang diberikan oleh
puskesmas. Mereka harus dapat mencatat data yang tepat pada setiap kunjungan. Bila
ditemukan kelainan, mereka harus mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan
merujuknya untuk tindakan selanjutnya.
Hasil yang diharapkan adalah :
a. Ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal minimal 4x selama kehamilan.
b. Meningkatnya pemanfaatan jasa bidan oleh masyarakat.
c. Deteksi dini dan penanganan komplikasi kehamilan.
d. Ibu hamil, suami, keluarga dan masyarakat mengetahui tanda bahaya kehamilan dan tahu apa
yang harus dilakukan.
e. Mengurus transportasi rujukan jika sewaktu-waktu terjadi kedaruratan.
3. Standar 5 : Palpasi Abdominal.
Bidan melakukan pemeriksaan abdomen dengan seksama dan melakukan palpasi untuk
memperkirakan usia kehamilan. Bila umur kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian
terendah, masuknya kepala ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan
rujukan tepat waktu.
Hasil yang diharapkan adalah :
a. Perkiraan usia kehamilan yang lebih baik.
b. Diagnosis dini kelainan letak, dan merujuknya sesuai dengan kebutuhan.
c. Diagnosis dini kehamilan ganda dan kelainan lain, serta merujuknya sesuai dengan
kebutuhan.

4. Standar 6 : Pengelolaan Anemia pada Kehamilan


Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan, dan/atau rujukan semua kasus
anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Hasil yang diharapkan adalah :
a. Ibu hamil dengan anemia berat segera dirujuk.
b. Penurunan jumlah ibu melahirkan dengan anemia.
c. Penurunan jumlah bayi baru lahir dengan anemia/BBLR

5. Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan


Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilandan mengenali tanda
serta gejala preeklamsia lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya.
Hasil yang diharapkan adalah :
a. Ibu hamil dengan tanda preeklamsia mendapat perawatan yang memadai dan tepat waktu.
b. Penurunan angka kesakitan dan kematian akibat preeklamsia.
6. Standar 8 : Persiapan Persalinan
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami/keluarganya pada trimester III
memastikan bahwa persiapan persalinan bersih dan aman dan suasana yang menyenangkan
akan direncanakan dengan baik, di samping persiapan transportasi dan biaya untuk merujuk,
bila tiba-tiba terjadi keadaan gawat darurat. Bidan mengusahakan untuk melakukan
kunjungan ke setiap rumah ibu hamil untuk hal ini.
Hasil yang diharapkan adalah :
a. Ibu hamil, suami dan keluarga tergerak untuk merencanakan persalinan yang bersih dan aman.
b. Persalinan direncanakan di tempat yang aman dan memadai dengan pertolongan bidan
terampil.
c. Adanya persiapan sarana transportasi untuk merujuk ibu bersalin jika perlu.
d. Rujukan tepat waktu telah dipersiapkan bila diperlukan.
(Karwati, 2011).
C. Standar Alat
Standar peralatan dalam asuhan antenatal meliputi :
 Peralatan Tidak Steril
o Timbangan dewasa
o Pengukur tinggi badan
o Sphygmomanometer (tensimeter)
o Stetoskop
o Funduskup
o Termometer aksila
o Pengukur waktu
o Senter
o Refleks hammer
o Pita pengukur lingkar lengan atas
 k.Pengukur Hb
o Metline
o Bengkok
o Handuk kering
o Tabung urine
o Lampu spiritus
o Reagen untuk pemeriksaan urine
o Tempat sampah
 Peralatan Steril
o Bak instrumen
o Spatel lidah
o Sarung tangan (handscoen)
o Spuit (jarum)
 Bahan Habis Pakai
o Kasa bersih
o Kapas
o Alkohol
o Larutan klorin
 Formulir yang Disediakan
o Buku KIA
o Kartu status
o Formulir rujukan
o Buku register
o Alat tulis kantor
o Kartu penapisan dini
o Kohort ibu/bayi
 Obat-Obatan
o Golongan roborantia (Vitamin B6 dan B kompleks)
o Tablet zat besi
o Vaksin TT
o Kapsul Yodium
o Obat KB
 (Karwati, 2011).
D. Manajemen Ibu Antenatal
Manajemen asuhan kebidanan adalah pendekatan dan kerangka pikir yang digunakan
oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis mulai dari
pengumpulan data, analisis data, diagnosa kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Manajemen antenatal terdiri dari :
 Pengumpulan data
o Identitas pasien
o Riwayat keluarga
o Riwayat menstruasi
o Riwayat obsetri
o Riwayat kontrasepsi
o Riwayat kehamilan saat ini
 Pemeriksaan fisik
o Pemeriksaan panggul
o Pemeriksaan laboratorium
 Intepretasi data dasar
 Antisipasi masalah potensial
Kemungkinan disproporsi cephalopelvik (CPD) yang menimbulkan kemungkinan tindakan
seksio sesaria
5. Kebutuhan untuk melakukan intervensi atau konsultasi segera
6. Rencana penatalaksanaan
Masing-masing rencana penatalaksanaan akan berkorelasi dengan intrepretasi data dasar dan
masalah yang dapat muncul selanjutnya, atau ditandai oleh tanda obsetrik
7. Pelaksanaan dan evaluasi tindakan
(Karwati, 2011).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Dalam asuhan kebidanan ada mencakup asuhan antenatal. Asuhan antenatal yaitu
pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan
terlatih untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar
pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan (SPK).
2. Standar pelayanan asuhan antenatal di komunitas merupakan bagian dari ruang lingkup
pelayanan kebidanan yaitu :
 Standar 3 : Identifikasi Ibu Hamil
 Standar 4 : Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal
 Standar 5 : Palpasi Abdominal
 Standar 6 : Pengelolaan Anemia pada Kehamilan
 Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan
 Standar 8 : Persiapan Persalinan
 Standar peralatan dalam asuhan antenatal meliputi perlatan steril dan tidak steril,
bahan-bahan habis pakai, formulir yang disediakan dan obat-obatan.
4. Manajemen asuhan kebidanan adalah pendekatan dan kerangka pikir yang digunakan oleh
bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis mulai dari
pengumpulan data, analisis data, diagnosa kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
B. Saran
Diharapkan para pembaca lebih memahami dan mendalami isi makalah yang telah tertera
di dalam makalah tersebut agar bisa diterapkan di lingkungan masyarakat.
Standar Asuhan kebidanan antenatal, standar alat antenatal, manejemen antenatal jika di
abaikan atau tidak di perhatikan ini bisa menimbulkan banyak Masalah kerusakan
lingkungan hidup manusia di bumi yg telah diketahui secara umum dan dapat
memberikan dampak kerugian bagi kesehatan ibu dan bayi sehingga dapat
mengakibatkan kematian. Oleh sebab itu Untuk para bidan dan tenaga kesehatan lainnya
harus bener-benar memperhatikan standar yg ada.
DAFTAR PUSTAKA

Karwati, dkk.2011.Asuhan Kebidanan V (Kebidanan Komunitas).Jakarta:Trans Info Media.

Runjati.2010.Asuhan Kebidanan Komunitas.Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai