( UJIAN STASE )
Disusun Oleh :
DARWATI
2010106033
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
i
2020
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN KOMPREHENSIF
( UJIAN STASE )
ii
KATA PENGANTAR
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para
pembaca. Akhirnya penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.
Temanggung,
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Tujuan............................................................................................................ 3
C. Analisa......................................................................................................... 44
iv
D. Penatalaksanaan........................................................................................... 44
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pembahasan................................................................................................. 46
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................. 50
B. Saran............................................................................................................ 50
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 52
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan mortalitas pada anak. Selain itu, perlu dilakukan suatu upaya kesehatan
Menurut Price & Gwin (2014) dalam Sifa (2018) anak memiliki hak
untuk terlindung dari penyakit infeksi. Balita atau biasa disebut dengan
bawah lima tahun adalah anak usia di bawah lima tahun. Balita ini rentan
terhadap berbagai masalah kesehatan antara lain diare, demam, kejang, cacar
air, TBC, ISPA dan DBD. Sehingga, imunisasi sangat berguna bagi balita
1
Cara kerja imunisasi yaitu dengan memberikan antigen bakteri atau virus
upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya suatu penyakit dengan cara
terhadap suatu antigen itu dimasa yang akan datang (IDAI, 2014). Imunisasi
tersebut tetapi juga berdampak kepada anak lainnya karena terjadi tingkat
menjadi balita yang sehat, kuat, cerdas, kreatif dan berperilaku baik.
bulan. Ada beberapa jenis imunisasi yang perlu diulang pemberiannya pada
2
anak meskipun di usia bayi imunisasinya sudah lengkap, bukan berarti anak
menurun dari 91 menjadi 43 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2015,
kematian balita antara lain disebabkan oleh pneumonia 47% dan campak
40.000 anak setiap tahun menderita serangan campak dan berdasarkan hasil
kasus ini, Bidan memberikan asuhan pada An.K usia 2 tahun 3 bulan dengan
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
3
Penulis dapat mengaplikasikan teori dan praktik kedalam pengalaman
2. Tujuan Khusus
meliputi :
balita
balita
anak balita
anak balita
balita
4
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah pada masa balita.
hubungan antar sel syaraf ini akan sangat mempengaruhi segala kinerja
bersosialisasi.
5
Pada masa balita, perkembangan kemampuan bicara dari bahasa,
moral serta dasar-dasar kepribadian anak juga dibentuk pada masa ini,
a. Berat Badan
berat badan.
mencapai 2x berat badan lahir, dan pada umur 1 tahun sudah 3x berat
b. Tinggi Badan
Panjang badan bayi baru lahir cukup bulan ialah sekitar 50 cm.
Secara kasar pada umur 1 tahun panjang bayi mencapai 1,5 kali panjang
waktu lahir dan pada umur 4 tahun 2x panjang waktu lahir (Matondang
6
c. Lingkar Kepala
Pada waktu lahir lingkar kepala adalah 35 cm, pada umur 6 bulan
dari waktu lahir dan pada umur 6 tahun bertambah lagi 6 cm. Setelah
itu hanya terjadi penambahan lingkaran kepala sedikit saja, pada waktu
180).
d. Lingkar Dada
menjadi lebih besar daripada kepala karena dada tumbuh lebih cepat
Pada bayi baru lahir lingkaran atas adalah 11 cm, pada umur 1 tahun
f. Pertumbuhan Gigi
yang mudah sekali di lepas. Gigi susu mulai tumbuh pada umur 5 bulan
7
- 2 insisor sentral atas : 8-12 bulan
g. Perkembangan Balita
“mama”
e) Menumpuk 2 kubus
tangan ibu
8
b) Berjalan tanpa terhuyung-huyung
atau lebih
9
c) Mengayuh sepeda roda tiga
e) Menumpuk 8 kubus
i) Mendengarkan cerita
b) Melompat-lompat 1 kaki
c) Menari
e) Menggambar lingkaran
10
l) Bicaranya mudah dimengerti
bentuknya
a) Berjalan lurus
kegunannya
j) Mengenal warna-warni
k) Mengungkapkan simpati
11
(Marmi, 2015 : 127-130 )
3. Imunisasi
a. Pengertian
zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu (Alimul Aziz, 2008:
54).
b. Tujuan
c. Jenis
1) Imunisasi Aktif
menjadi 2 macam :
12
2) Imunisasi Pasif
2015 : 397).
1) BCG
penyakit TBC yang primer atau yang ringan dapat terjadi walaupun
TBC pada selaput otak, TBC milier pada seluruh lapangan paru, atau
13
adalah terjadinya ulkus pada daerah suntikan, limfadenitis regionalis,
2) Hepatitis B
3) Polio
56).
4) DPT
14
secara kombinasi dengan Hepatitis B atau HiB. Booster DPT
2008:56-58).
5) Campak
e. Jadwal Imunisasi
15
POLIO 0 1 2 3 4 5
DPT 1 2 3 4 5 6
CAMPAK 1 2
PROGRAM IMUNISASI NON PPI (Dianjurkan)
HB 1 2 3 4
PNEUMOKOKUS 1 2 3 4
(PVC)
INFLUENZA DIBERIKAN SETAHUN SEKALI
MMR 1 2
TIFOID BOOSTER TIAP 3
TAHUN
HEPATITIS A 2x INTERVAL 6-12
BULAN
VARICELLA
(Alimul Aziz, 2008: 58)
Kesehatan, yaitu :
1. Pernyataan Standar
2. Pengertian
16
1. Pelayanan kesehatan balita sehat.
3. Mekanisme Pelayanan
menggunakan data proyeksi BPS atau data riil yang diyakini benar,
waktu 6 bulan).
17
3) Pelayanan kesehatan Balita usia 24-59 bulan:
waktu 6 bulan).
18
laboratorium dan membandingkannya dengan hasil studi. Semua data
Pengumpulan data dimulai saat klien masuk dan dilanjutkan secara terus
diagnosa atau masalah kebutuhan pasien. Data dasar yang sudah dikumpulkan
potensial yang lain berdasarkan beberapa masalah dan diagnosa yang sudah
19
memungkinkan dilakukan proses pencegahan atau dalam kondisi tertentu
penanganan segera
Kegiatan bidan pada tahap ini adalah konsultasi, kolaborasi dan melakukan
rujukan.
beberapa data yang tidak lengkap agar pelaksanaan secara menyeluruh dan
teratasi. Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang
sudah teridentifikasi dari kondisi atau masalah yang berkaitan, tetapi juga dari
oleh kedua belah pihak, yaitu bidan dan klien agar dapat dilaksanakan asuhan
teori yang up to date serta sesuai dengan asumsi tentang apa yang akan atau
20
Pelaksannan ini dapat dilakukan oleh bidan secara mandiri maupun
yang menyeluruh.
oleh bidan. Evaluasi sebagai bagian dari pelayanan secara komprehensif dan
selalu berubah sesuai dengan kondisi atau kebutuhan klien. Evaluasi efektif
bantuan apakah telah terpenuhi sesuai dengan apa yang diidentifikasi dalam
masalah dan diagnosa. Rencana tersebut bisa dianggap efektif jika memang
I. PENGKAJIAN
1. Biodata
a. Bayi
1) Nama
lengkap: nama depan, nama tengah (bila ada) nama keluarga, dan
21
2) Tanggal / jam lahir
Bayi baru lahir normal atau fisiologis adalah bayi yang lahir
3) Umur
dengan umurnya.
4) Jenis kelamin
(Matondang,Corry S,dkk.2003:5)
b. Orang tua
1) Nama orangtua
22
Nama ayah, ibu atau wali pasien harus dituliskan dengan jelas
2) Umur
3) Pendidikan
S,dkk.2003: 6).
4) Pekerjaan
S,dkk.2003: 6).
23
Data tentang agama dan suku bangsa juga memantapkan
Corry S,dkk.2003:6).
6) Alamat
tindakan opersai segera, atau perlu pembelian obat atau alat yang
S,dkk.2003:6).
1. Alasan datang
2. Keluhan utama
24
pasien; hal ini terutama pada orangtua pendidikannya rendah yang
S,dkk.2003: 6-7).
dekat antara ayah dan ibu terdapatnya penyakit tertentu pada keluarga
S,dkk.2003:12).
5. Riwayat kehamilan
25
antenatal dan kepada siapa kunjungan antenatal dilakukan. Serta apakah
6. Riwayat persalinan
hari-hari pertama setelah lahir. Berat dan panjang badan lahir selalu
ditanyakan. Maka dapat diketahui apakah bayi saat lahir sesuai, kecil,
S,dkk.2003:13).
corak reproduksi ibu, yaitu umur ibu pada saat hamil, jarak kelahiran,
dan jumlah paritas. Ibu dengan corak reproduksi yang kurang baik
jarak kelahiran yang terlalu dekat, atau jumlah kelahiran yang terlalu
26
energi protein, infeksi berulang, serta kelahiran bayi berat badan
rendah.
8. Riwayat imunisasi
S,dkk.2003:14).
a. Pola nutrisi
dibutuhkan oleh bayi. Usia 6-9 bulan, anak mendapatkan nutrisi dari
ASI dan makanan pendamping berupa bubur susu, bubur tim saring,
27
diberikan pada usia ini karena bayi mulai mengunyah apa saja dan
bubur susu, bubur tim kasar, dan buah. Bentuk makanan yang
meningkat. Pada usia ini anak lebih senang makan sendiri dengan
b. Pola eliminasi
BAB :
tidak BAB selama 2-4 hari bahkan bisa 7 hari sekali, bukan
28
cenderung cemerlang atau di dominasi warna kuning. Warna
hitam yang berupa darah. Bila darah itu tetap muncul pada
fesesnya dan ternyata bukan berasal dari darah ibu, maka perlu
BAK :
28).
c. Pola istirahat
tidur, bayi baru lahir sampai usia 3 bulan rata-rata tidur selama 16
jam sehari. Mulai usia 2 bulan bayi mulai lebih banyak tidur malam
dibanding siang, usia 3-6 bulan jumlah tidur pun semakin berkurang
kira-kira 3 kali dan terus berkurang hingga 2 kali pada usia 6-12
bulan. Menjelang 1 tahun biasanya bayi hanya perlu tidur siang satu
29
kali saja dengan total waktu tidur berkisar antara 12-14 jam (Marmi,
2015 : 81).
d. Pola aktivitas
Untuk menjaga bayi tetap bersih, hangat, dan kering maka setelah
2015 :80-81).
tidak dianjurkan hal ini untuk mencegah karies gigi akibat dari
1. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan Umum
2008:71).
30
Penilaian keadaan umum pasien yang mencakup kesan
kesan atau status gizi. Dengan penilaian keadaan umum ini akan
S,dkk.2003:22-23).
2) Kesadaran
31
respon terhadap stimulus yang kuat, reflek pupil terhadap
3) Tanda Vital
umur 1-6 bulan 130 x/menit dan umur 6-12 bulan 115
32
(Matondang Corry S,dkk.2003:150)
c) Pernafasan:
4) Pengukuran Antropometri :
a) Berat Badan
dua yaitu usia 0-6 bulan dan usia 6-12 bulan. Untuk usia 0-6
b) Panjang Badan
33
Pada usia 0-6 bulan bayi akan mengalami penambahan
c) Lingkar Kepala
cepat sekitar enam bulan pertama, yaitu 35-43 cm. Pada usia-
d) Lingkar Dada
b. Pemeriksaan Fisik
34
1) Kepala
Aziz,2008:79).
2) Muka
35
wajah akibat trauma lahir sepert laserasi, paresi N.fasalis
3) Mata
4) Hidung
5) Mulut
36
untuk menilai apakah terjadi kelainan konginetal atau tidak.
6) Telinga
7) Leher
8) Dada
37
besar dada, kesimetrisan dan gerakan dada, adanya deformitas
9) Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
10-30 detik.
Perkusi
Palpasi
38
(Alimul Aziz, 2008 : 88)
11) Genetalia
Pada laki-laki :
Pada wanita :
12) Anus
39
13) Ekstermitas
14. Kulit
IV. ASSESMENT
Bayi/Balita.............. Umur....................
bayi.
1. Diagnosa Kebidanan
Data yang telah didapat kemudian dianalisa sesuai data dasar yang
telah didapat dari hasil pengkajian dan hasil pemeriksaan yang telah
40
Data Dasar :
2. Diagnosa Masalah
3. Diagnosa Potensial
mungkin terjadi dan masalah yang telah ditentukan. Selain itu juga
IV. PELAKSANAAN
Tanggal : Jam :
41
1. Pemeriksaan
3. Imunisasi
12 jam setelah lahir, BCG dan Polio1 usia ≤ 1 bulan, DPT/HB1 dan
Polio2 usia 2 bulan dengan syarat, kondisi bayi stabil, tak ada
Pada usia ini anak mendapatkan nutrisi dari ASI dan makanan
diberikan pada usia ini karena bayi mulai mengunyah apa saja dan
42
memasukkan semua makanan ke dalam mulut. Oleh karena itu,
Pada usia ini anak masih tetap diberi ASI dengan tambahan
makanan padat berupa bubur susu, bubur tim kasar, dan buah.
bayi/balita sesuai umur, misal untuk umur 18-24 bulan, anak bisa
43
Setelah lahir, stimulus langsung dilakukan pada bayi. Pada tahun
bertujuan untuk:
dan telinga
2012:102).
44
BAB III
TINJAUAN KASUS
Pengkajian
Identitas Anak
Nama : An.K
Identitas Orangtua
40
Umur : 25 th Umur : 28 th
A. Data Subyektif
1. Alasan Datang
bulan.
2. Keluhan Utama
3. Riwayat Kesehatan
penyulit selama proses persalinan. Selama masa nifas tidak ada masalah dan
41
Ibu mengatakan bahwa pertambahan BB nya setiap bulan ada kenaikan
Minumnya 5-6 gelas air putih dan susu formula ketika mau tidur.
b. Pola eliminasi : BAB sehari 1-2 kali warna kuning kecokelatan, lembek.
dan makan sendiri, sudah bisa berdiri tanpa berpegangan dan berjalan
e. Pola hygiene : mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari, keramas
setiap hari, ganti baju 3-4 kali sehari tergantung kotor tidaknya baju.
masyarakat tidak ada masalah, saling bertegur sapa dan gotong royong.
42
B. Data Obyektif
2. Kesadaran : composmentis
3. Tanda-tanda Vital :
RR : 28 x/menit
Suhu : 36,70C
4. Pengukuran Antropometri
BB : 12 kg
PB : 81 cm
LK: 49 cm
Lila : 15 cm
5. Status Present
oedema
Mata : simetris, sklera putih, konjungtiva merah
muda.
Hidung : simetris, bersih, tidak ada pernapasan
cuping hidung
Mulut : : bibir simetris, lembab, langit-langit utuh
tyroid
Dada : simetris, tidak ada retraksi dinding dada
43
Pulmo/jantung : nafas vesikuler, tidak ada bunyi jantung
tambahan
Abdomen : simetris, tidak ada massa abnormal
Genetalia : labia mayora menutupi labia minora
Punggung : lurus, kulit teraba utuh, tidak ada benjolan
C. Analisa
1. Diagnosa Kebidanan
2. Masalah
Tidak ada
3. Diagnosa Potensial
Tidak ada
D. Penatalaksanaan
sehat
penyakit rubella
44
Hasil : Ibu paham tentang informasi yang telah disampaikan dan ibu
kooperatif
Hasil : Ibu menandatangani inform consent dan setuju atas tindakan yang
anaknya disuntik.
anaknya diimunisasi.
catatan medis.
45
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pembahasan
Pengkajian asuhan balita An.K usia 2 tahun 3 bulan dilakukan pada tanggal 10
Maret 2021 jam 09.00 WIB. Menurut Matondang Corry S,dkk (2003: 5) usia anak
tersebut normal sesuai dengan umurnya. Pada kasus, An. K lahir pada tanggal 5
Desember 2018 atau berumur 2 tahun 3 bulan saat dilakukan pengkajian. Hal ini
bisa dijadikan data untuk mengetahui perkembangan anak dilihat dari umurnya.
Pada riwayat kesehatan ibu dan keluarga juga dikaji, menurut Matondang Corry
S,dkk (2003:15-16) terdapatnya perkawinan dengan keluarga dekat antara ayah dan
dihadapi sekarang. Pada kasus, keluarga dari An. K tidak memiliki riwayat penyakit
menurun maupun menular, sehingga An.K juga tidak memiliki riwayat penyakit
tersebut.
kesakitan dan kematian anak sangat erat berhubungan dengan corak reproduksi ibu,
yaitu umur ibu pada saat hamil, jarak kelahiran, dan jumlah paritas. Pada kasus
46
untuk riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu, Ibu mengatakan selama
karena umur ibu saat hamil termasuk usia reproduksi. Kemudian saat bersalin juga
tidak ada penyulit selama proses persalinan. Selama masa nifas juga tidak ada
masalah dan ibu memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan. Hal ini ditunjukkan pula
dengan tumbuh kembang An. K dengan pertambahan BB nya setiap bulan ada
kenaikan meskipun pernah turun, perkembangannya juga sesuai dengan umur anak,
(booster) harus secara rutin ditanyakan khususnya imunisasi BCG, DPT, Polio,
An. K untuk riwayat imunisasinya sudah lengkap sesuai umur yaitu terakhir usia 18
bulan dengan imunisasi pentavalen booster dan imunisasi selanjutnya untuk usia 2
nasi ¼ piring, 1 potong kecil ayam, ¼ mangkuk sayur, dan makanan selingan seperti
biskuit dan buah. Minumnya 5-6 gelas air putih dan susu formula ketika mau tidur.
Untuk pola eliminasinya sehari BAB 1-2 kali warna kuning kecokelatan, lembek.
BAK sehari 6-7 kali warna kuning jernih berbau khas. Pola istirahat bayi menurut
Marmi (2015 : 81) menjelang 1 tahun biasanya bayi hanya perlu tidur siang satu kali
saja dengan total waktu tidur berkisar antara 12-14 jam. Dalam kasus An. K tidur
malam 8-9 jam, tidur siang 1 jam, dengan pola aktifitas sehari-harinya normal sesuai
47
umur anak. Ibu mengatakan bahwa anaknya bisa memegang cangkir dan makan
sendiri, sudah bisa berdiri tanpa berpegangan dan berjalan tanpa terhuyung2,
mampu mengucap beberapa kata. Pola personal hygiene nya mandi 2 kali sehari,
gosok gigi 2 kali sehari, keramas setiap hari, ganti baju 3-4 kali sehari tergantung
umum anak baik, kesadaran composmentis, nadi 110 x/menit, suhu tubuh bayi
pernafasan anak umur 6 bulan sampai 2 tahun yaitu 20-30 x/ menit. Hal ini
cm , Lila : 15 cm. Menurut Alimul Aziz (2008 :15) usia 6-12 bulan terjadi
penambahan setiap minggu sekitar 25-40 gram dan pada akhir bulan ke 12 terjadi
penambahan tiga kali lipat berat badan lahir. Kemudian menurut rumus Behrman
(1992) anak umur 1-6 tahun cara menghitung BB sesuai umur yaitu : Umur
Pada pemeriksaan fisik yang dikaji mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki
tidak menunjukkan kalau An.K memiliki kelainan kongenital karena anak dalam
kondisi normal dan sehat. Kemudian dalam pemeriksaan genetalia didapatkan hasil
bahwa labia mayora sudah menutupi labia minora, hal ini sesuai dengan Marmi dan
Rahardjo (2015:59) dimana pada bayi perempuan yang lahir cukup bulan, labia
48
mayora menutupi labia minora. Lubang uretra terpisah dari lubang vagina,
begitupun saat pengkajian juga terdapat lubang anus yang normal pada umumnya.
Diagnosa kebidanan yang muncul pada kasus An. K ini adalah An. K usia 2
tahun 3 bulan fisiologis dengan imunisasi MR Booster. Diagnosa ini ditegakkan
berdasarkan pengkajian data subjektif dan objektif.
Penatalaksanaan asuhan pada An.K yang dilakukan yaitu memberitahu ibu bahwa
hasil pemeriksaan terhadap anaknya baik dan sehat, memberitahu ibu tentang manfaat
imunisasi MR yaitu untuk mencegah penyakit rubella, memberitahu ibu tentang efek
setelah diimunisasi sesuai dosis dan mendokumentasikan hasil tindakan yang telah
dilakukan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asuhan yang diberikan pada An.K dengan jenis kelamin perempuan dapat
ditarik kesimpulan, yaitu pada tahap pengkajian didapatkan data subyektif yang
berasal dari keterangan ibu dari An. K dan data obyektif yang didapatkan berdasarkan
pemeriksaan fisik yang telah dilakukan. Pada tahap ini penulis tidak mengalami
kesulitan karena ibu dari An. K dapat bekerja sama dengan baik dengan penulis dalam
49
Diagnosa yang ditegakkan berdasarkan data-data yang di dapatkan pada saat
pengkajian yaitu An. “K” usia 2 tahun 3 bulan dengan imunisasi MR Booster fisiologis.
Masalah potensial yang mungkin terjadi tidak ada, sehingga kebutuhan segera tidak ada
karena anak dalam keadaan sehat dan bisa dilakukan tindakan imunisasi. Dan dapat
disimpulkan bahwa balita ini dalam keadaan yang sehat dengan imunisasi MR Booster.
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Hasil studi kasus ini diharapkan dapat membuka wawasan berpikir kritis bagi
2. Bagi Bidan
Hasil studi kasus ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi profesi
berlaku.
preventif untuk mencegah terjadinya penyakit yang dapat terjadi pada anak.
50
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati. Fitri Respati dan Nita Nasution. (2012). Buku Pintar Asuhan Keperawatan
Hidayat, A. Aziz Alimul. (2008). Pengantar ILmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan
51
IDAI. (2014). Pedoman Imunisasi di Indonesia (5 ed.). (I. G. Ranuh, H. Suyitno, S. R.
Marmi, & Rahardjo, K. (2015). Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah.
Matondang, Corry S., dkk. (2003). Diagnosis Fisis pada Anak. Jakarta : Sagung Seto.
Sifa, D. G. M. (2018). Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi pada Anak Balita
Sulfianti, dkk. (2020). Asuhan Kebidanan pada Persalinan. Medan: Menulis, Yayasan
Kita.
Varney, Hellen. (2007). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4. Jakarta : EGC
52