Di Susun Oleh :
1. ASRINI 7. MURTAFIA
2. FATIMAH THURSINA SARI 8. ERNA NOVIA
3. MUSLIMA 9. SRI WAHYUNI
4. NURFAINI 10. RATNI
5. RIRIN SINTA 11. NUR HIKMAH
6. STEVI AGNES 12. SRI JUMRIATI
1
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Berat badan lahir merupakan salah satu indikator dalam tumbuh
kembang anak hingga masa status gizi yang diperoleh janin selama dalam
kandungan. Bayi baru lahir (BBL) normal merupakan bayi yang lahir dari
kehamilan 37-42 minggu atau 294 hari dan berat badan lahir 2500 gram
sampai dengan 4000 gram. Pada waktu kelahiran adaptasi fisiologi dan
psikologi mulai terjadi pada tubuh bayi baru lahir, karna adanya peubahan
tersebut maka bayi memerlukan pemantauan yang ketat untuk menentukan
bagaimana membuat suau transisi yang baik terhadap kehidupannya di
luar uterus ( Rahardjo dan Marni 2015).
Pada negara berkembang, berat bayi lahir rendah (BBLR) masih
menjadi salah satu permasalahan defisiensi zat gizi. Bayi Berat Lahir
Rendah adalah berat badan kurang dari 2.500 gram, tanpa memandang
masa gestasi. Bayi yang lahir dengan Bayi Berat Lahir Rendah beresiko
tinggi mengalami mortalitas dan morbiditas pada masa pertumbuhannya.
Bayi dengan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) akan meningkatkan angka
kematian bayi. Berat badan lahir sangat menentukan prognosa dan
komplikasi yang terjadi. Hal ini akan bertambah buruk jika berat badan
tidak bertambah untuk waktu yang lama (Maryunani A,2013).
Tahun 2015 AKB Turun 47% antara tahun 1990-2015 yaitu dari
36/1.000 kelahiran hidup menjadi 19/1.000 kelahiran hidup pada tahun
2015(World health organization,2015). Data dari indonesia pada tahun
2017 Untuk Data AKB terjadi peningkatan dari tahun 2015 sebesar
22,23%/1.000 KH menjadi 24%/1.000.
Berdasarkan Data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah pada
tahun 2016 AKB sebanyak 537 orang, tahun 2017 sebanyak 633 orang,
dan tahun 2018 sebanyak 498. AKB Provinsi sulawesi tengah dari tahun
3
D. Manfaat
1. Manfaat bagi institusi pendidikan
6
Hasil laporan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal dapat
menjadi sumber bacaan dan referensi bagi mahasiswi akademi
kebidanan Stikes Widya Nusantara Palu.
2. Manfaat bagi mahasiswa
a. Setelah membaca asuhan kebidanan ini, mahasiswa mampu
memberikan asuhan kebidanan pada kasus bayi Ny. “N” usia 5
hari NKB KMK Dengan Berat Badan Lahir sesuai dengan
diagnosa dan masalah yang ada.
Menurut teori dan menerapkan pada praktek lapangan secara
langsung serta mendeteksi dini dengan menangani adanya
komplikasi dengan cepat dan tepat.
b. Dapat meningkatkan pengetahuan serta mengaplikasikan
tentang perawatan bayi baru lahir.
3. Manfaat bagi masyarakat
Dengan dilakukannnya asuhan kebidanan pada bayi baru lahir,
masyarakat khususnya orangtua mengerti dalam memberikan
asuhan yang baik pada bayi dengan BBLR. Dengan demikian
komplikasi dapat terdeteksi secara dini dan segera mendapat
penanganan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
7
8
Tabel 2.1
Penilaian Apgar score
Skor 0 1 2
Appearence color Pucat Badan merah Seluru tubuh
(warna kulit) Ekstremitas biru kemerah-merahan
adalah tetesi ASI dan jika bayi BBLR belum bisa menelan
segera rujuk (rujuk ke rumah sakit jika bayi BBLRnya di
tangani di puskesmas).
d. Penimbangan Ketat
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi / nutrisi
bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh, oleh sebab
itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan ketat.
Kebutuhan cairan untuk bayi baru lahir adalah 120-150
ml/kg/hari atau 100-120cal/kg/hari. Pemberian dilakukan
secara bertahap sesuai dengan kemampuan bayi untuk segera
mungkin mencukupi kebutuhan cairan/kalori. Selain itu
kapasitas lambung bayi BBLR sangat kecil sehingga minum
harus sering di berikan tiap jam. Perhatikan apakah selama
pemberian minum bayi menjadi cepat lelah, menjadi biru atau
perut membesar / kembung (Rukiah, dkk, 2013). Pada BBLR
terdapat pula perawatan Menggunakan Perawatan Bayi Lekat
(Kangaroo Mother Care), perawatan bayi lekat ini merupakan
cara yang murah, aman dan mudah diterapkan yaitu dengan
cara mempertahankan suhu tubuh bayi dengan cara kontak ke
kulit seawal mungkin, mendukung ibu untuk memberikan Asi,
Manfaat KMC ini yaitu dapat menjaga ikatan emosi ibu dan
bayi, dapat melatih ibu cara menyusui yang baik dan benar,
melatih bayi untuk menghisap dan menelan secara teratur dan
terkoordinasi.
Ada beberapa langkah-langkah dalam perawatan bayi lekat yaitu:
1) Letakkan Bayi diantara payudara ibu dengan kaki bayi di
bawah payudara ibu dan tangan bayi di atasnya.
2) Kulit bayi harus melekat pada dada ibu (kontak kulit-kulit)
dengan kepala bayi menoleh pada satu sisi (kiri/kanan).
3) Gunakan baju kanguru/selendang/kain panjang untuk
membungkus bayi dan ibu dengan nyaman, caranya yaitu,
18
KMC ini yaitu dapat menjaga ikatan emosi ibu dan bayi, dapat
melatih ibu cara menyusui yang baik dan benar, melatih bayi untuk
menghisap dan menelan secara teratur dan terkoordinasi.
f. Langkah VI : Pelaksanaan (implementasi)
Rencana asuhan menyeluruh yang telah diuraikan pada
langkah lima dilaksanakan secara efisien dan aman. perencanaan
ini dilakukan oleh seluruh bidan atau sebagian lagi oleh klien atau
anggota tim kesehatan lainnya. Pada kondisi dimana bayi berat
lahir rendah dilakukan pengukuran antropometri, pengukuran
tanda-tanda vital, pemeriksaan fisik, rawat gabung. Maka dapat
dilakukan penatalaksanaan secara umum. Kecuali apabila bayi
mengalami tanda dan gejala seperti gagal nafas, hipotermia,
kejang, gemetar atau tremor, pucat dan sianosis, dll. Maka dapat
dilakukan penatalaksanaan secara khusus
I. PENGUMPULAN DATA
A. IDENTITAS /BIODATA
Nama : By. Ny “N”
Umur bayi : 5 hari
Tgl /jam /lahir : 15-02-2020/20.45 Wita
Jenis Kelamin : Perempuan
Anak Ke : Empat
24
25
2. Riwayat anamnese
a. G4P3A0
b. HPHT : 08-06-2019
c. TP : 15-03-2020
d. UK : 36 minggu
e. Riwayat ANC : 3 kali, di Puskesmas oleh Bidan
f. Imunisasi TT : Lengkap
g. Keluhan saat hamil
TM I :Mual Muntah
TM II :Tidak ada keluhan
TM III : Sering BAK
h. Penyakit saat hamil : Tidak ada
i. Kebiasaan makan : Normal
j. Merokok/obat/jamu : Tidak ada
k. Komplikasi ibu : Tidak Ada
l. Komplikasi janin : Tidak ada
3. Riwayat intranatal
a. Lahir tanggal : 15 Februari 2020 Jam : 20.56
Wita
b. Jenis kelamin : Perempuan
c. Jenis persalinan : Operasi Sectio Caesaria
d. Atas indikasi : Plasenta previa dan riwayat
SC pada tahun 2016
e. Penolong : Dokter SPOG
f. Di : Ruang OK RSUD Undata
g. Ketuban pecah : Warna : Jernih
h. Komplikasi persalinan
Ibu : Tidaka ada
Bayi :Hipotermi,Prematur BBLR .
A/S : 7/8
4. Riwayat Pengobatan
26
Analisa Data
Dilihat dari tafsiran persalinannya pada tanggal 15-03-2020 dan bayi lahir
secara SC pada tanggal 15-02-2020 dengan BB saat lahir 1930 gram,artinya bayi
lahir dengan masa gestasi atau usia kehamilan 36 minggu dan mempunyai berat
badan kurang dari seharusnya. Untuk masa kehamilan biasa neonatus kurang
bulan dan kecil untuk masa kehamilannya dilihat dari berat badan bayi,berat
badan bayi sekarang 1730 gram artinya bayi berat lahir rendah yaitu bayi dengan
berat badn 1.500-2.500 gram yang disebut dengan BBLR.
III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
- Hipotermia
- Hipoglikemia
- Hiperbilirubinemia
- Perdarahan Spontan dalam ventrikal otak lateral
IV.TINDAKAN SEGERA
Tidak ada data yang mendukung untuk dilakukan tindakan segera
V. PERENCANAAN
A. Tujuan
1. Berat badan naik, tetap,atau penurunan tidak lebih dari 10 %dari berat
badan
sebelumnya
2. Kebutuhan bayi akan nutrisi terpenuhi/ terarasi
3. Tidak terjdi hipotermi, hipoglekemia,hiperbilirubin , perdarahan spontan
dalam ventrikel otak
4. TTV dalam batas normal
B. Kriteria
1. Berat badan bayi bertambah
2. Bayi dapat meminum sesuai dengan kebutuhan
3. Bayi dapat menyusui pada ibunya dengan baik
31
9. tanda-tanda infeksi tidak ditemukan ditandai dengan tali pusat bersih dan
kering,tidak terdapat kemerahan dan cairan pada tali pusat.
10. Pendokumentasian telah dilakukan
35
CATATAN PERKEMBANGAN
DATA SUBYEKTIF
Keadaan bayi sudah mulai membaik ,bayi masih banyak tidur,refleks saat
menghisap sudah mulai membaik,bayi sudah tidak diinkubator.
DATA OBYEKTIF
1. KU : sedang
Kesadaran : Composmentis
2. TTV
Suhu : 36.7°C
Nadi : 145x/m
Pernapasan : 42x/m
BB : 1755 gram
3. Konjungtiva tampak merah muda
4. Kulit tampak kekuningan,tipis dan jaringan lemak sedikit
5. Refleks menghisap dan menelan baik
6. Tali pusat bersih, tidak ada perdarahan
7. Refleks gerakan tangan dan kaki masih lemah.
ASSESMENT
Bayi Ny. N usia 6 hari neonatus kurang bulan,kecil masa kehamilan dengan
BBLR.
PLANNING
Tanggal : 21 Februari 2020 Jam : 09.15 Wita
1. Pukul 09.15 Wita Memberikan penjelasan pada ibu tentang keadaan bayinya
Hasil : Bayi dalam keadaan sehat dengan TTV : N : 142 x/m, S: 36,7oC, R :
42 x/m
2. Pukul 09.16 Wita memberikan intake ASIP dibantu dengan dot bayi
sebanyak 40 cc /3 jam
Hasil : ASIP telah diberikan
36
CATATAN PERKEMBANGAN
DATA SUBYEKTIF
Keadaan bayi lemah,banyak tidur,refleks saat menghisap baik
DATA OBYEKTIF
1. KU : sedang
Kesadaran : Composmentis
2. TTV
Suhu : 36.5°C
Nadi : 138 x/m
Pernapasan : 54x/m
BB : 1780 gram
3. Konjungtiva tampak merah muda
4. Kulit tampak kemerahan,tipis dan jaringan lemak sedikit
5. Refleks menghisap dan menelan baik
6. Tali pusat bersih, tidak ada perdarahan
7. Refleks gerakan tangan dan kaki masih lemah.
ASSESMENT
Bayi Ny. N usia 7 hari neonatus kurang bulan ,kecil masa kehamilan dengan
BBLR.
PLANNING
Tanggal : 22 Februari 2019 Jam : 09.15
1. Pukul 09.15 Wita Memberikan penjelasan pada ibu tentang keadaan bayinya
Hasil : Bayi dalam keadaan sehat dengan TTV : N : 138 x/m S: 36,5oC, R :
54x/m
2. Pukul 09.16 Wita memberikan intake ASIP dibantu dot bayi sebanyak 40
cc/3 jam.
Hasil : ASIP telah diberikan
3. Pukul 09.18 Wita Mengobservasi TTV .
38
39
40
menelan lemah dan bayi belum bisa menghisap puting susu ibu, tanda-
tanda vital: suhu 36,3 ºC, denyut jantung 133 x/menit, pernapasan
56x/menit, dada ikut dengan gerakan nafas, keadaan tali pusat belum kering
dan dijepit, tidak bengkak, tidak ada infeksi dan perdarahan, gerakan
tangan dan kaki lemah, dan integritas kulit tampak tipis, lemak kulit
kurang, tampak kemerahan, dan tidak ada lanugo, dan bayi diberi ASI per
oral .
Pengkajian hari kedua umur 6 hari masih di incubator, berat
badan sekarang 1755 gram, panjang badan 39 cm, refleks menghisap dan
menelan baik vital: suhu 36,5ºC, denyut jantung 145 x/menit, pernapasan
42 x/menit, gerakan dada sesuai dengan pola napas bayi, gerakan tangan
dan kaki lemah, dan integritas kulit tampak tipis, lemak kulit kurang atau
sedikit, tampak kemerahan, dan tidak ada lanugo, dan bayi diberi ASI Perah
dibantu susu formula dengan menggunakan
Pengkajian hari ketiga umur 7 hari , keadaan umum bayi sedang,
berat badan sekarang 1780 gram, refleks menghisap dan menelan baik
tanda vital: suhu 36,5 ºC, denyut jantung 138 x/menit, pernapasan 54
x/menit, gerakan dada sesuai dengan pola napas bayi, dan integritas kulit
tampak tipis, lemak kulit kurang, tampak kemerahan, dan tidak ada lanugo,
tali pusat telah puput (lepas), tampak bersih, tidak ada perdarahan dan
infeksi, gerakan tangan dan kaki masih lemah, dan bayi bantu susuh
pormula menggunakan doot diberi ASI Perah dibantu.
Bayi berat lahir rendah mempunyai karakteristik yaitu berat
badan1500 kurang dari 2500 gram, panjang kurang dari 45 cm, lingkaran
dada kurang dari 30 cm, lingkaran kepala kurang dari 33 cm, usia
kehamilan kurang dari 37 minggu, kepala relatif lebih besar, kulit tipis
transparan, rambut lanugo banyak, lemak kulit kurang, otot hipotonik
lemah, pernapasan tidak teratur dapat terjadi apnea (gagal napas),
ekstremitas : paha abduksi, sendi lutut/ kaki fleksi-lurus, kepala tidak
mampu tegak, pernapasan sekitar 45 sampai 50 denyut per menit dan
41
frekuensi nadi 100 sampai 140 denyut per menit (Manuaba, IAC, dkk,
2010).
Alat kelamin: pada laki-laki pigmentasi dan rugae pada skrotum
kurang, testis belum turun ke dalam skrotum. Untuk bayi perempuan
klitoris menonjol, labia minora belum tertutup oleh labia mayora, tonus otot
lemah, sehingga bayi kurang aktif dan pergerakannya lemah, fungsi saraf
yang belum atau kurang matang,mengakibatkan refleks isap, menelan dan
batuk masih lemah atau tidak efektif, dan tangisannya lemah, jaringan
kelenjar mamae masih kurang akibat pertumbuhn otot dan jaringan lemak
masih kurang (Amiruddin, R, & Hasmi, 2014).
Bayi kurang bulan ialah bayi dengan masa kehamilan kurang
dari 37 minggu(259 hari) (Amiruddin, R, & Hasmi, 2014). Bayi berat lahir
rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang
dari 2.500 gram (sampai dengan 2.499 gram) (Rukiah, dkk, 2013:26). Berat
bayi lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang memiliki berat badan 2500
gram atau kurang saat lahir (Williamson, R, & Kenda, C, 2013:). Bayi berat
badan lahir cukup: bayi dengan berat lahir > 2500 gram.
Umur 5 hari berat badan 1730 gram, umur 6 hari berat badan
1755 gram, umur 7 hari berat badan 1780 gram, dengan konsep teori bahwa
bayi berat lahir rendah atau Very Low Birthweight Infant adalah bayi
dengan berat badan lahir 1000-1500 gram (Marmi & Kukuh, R, 2015).
Bayi lahir dengan sektio cesarea, presentase belakang kepala,
masa gestasi 36 minggu yaitu NKB/KMK/ dengan konsep teori bahwa
neonatus kurang bulan (NKB) adalah bayi yang lahir dengan umur
kehamilan kurang dari 37 minggu dan kecil masa kehamilan (KMK) adalah
berat badan akibat bayi mengalami retardasi intra uterine dan merupakan
bayi yang kecil untuk masa pertumbuhan maka hal ini sesuai dengan data
yang ada dari tanggal HPHT 8 Juni 2019, HTP tanggal 15 Maret 2020
dengan masa gestasi 36 minggu dan umur kehamilan kurang dari 37 minggu
dan pengkajian umur 5 hari berat badan 1730 gram yang menandakan bayi
tersebut adalah neonatus kurang bulan (NKB) dan sesuai masa kehamilan
(SMK) (Maryunani, A, 2013).
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi, berdasarkan teori
bahwa bayi berat lahir rendah refleks menghisap dan menelannya masih
lemah dan belum sempurna, otot pencernaan belum sempurna atau masih
lemah, dan pusat pengaturan suhu badan masih dalam perkembangan.
Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara konsep dengan studi pada
kasus bayi Ny „‟N‟
permukaan tubuh bayi yang kurang relatif lebih luas bila dibandingkan
dengan berat badan (Maryunani, A, 2013).
Potensial terjadinya hipoglikemia, berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir
sangat rendah mudah mengalami hipoglikemia karena hanya sedikitnya
simpanan energy atau cadangan glukosa dalam hati berkurang sehingga
kadar gula dalam darah akan menurun pada bayi (Maryunani, A, 2013).
Potensial terjadinya hiperbilirubinemia, berdasarkan teori bahwa
bayi berat lahir rendah dengan umur kehamilan kurang bulan dapat
mengalami hiperbilirubinemia terjadi karena fungsi hati belum matang atau
belum terbentuk sempurna pada bayi sehingga menjadi kuning lebih awal
dan lebih lama daripada bayi yang cukup beratnya (Maryunani, A, 2013).
Potensial terjadinya perdarahan spontan dalam ventrikal otak
lateral,berdasarkan teori bahwa bayi berat lahir sangat rendah dengan umur
kehamilan kurang bulan dapat mengalami perdarahan spontan dalam
ventrikal otak lateral karena berhubungan belum matangnya sistem
pembekuan darah dan organ pada bayi belum matang atau belum terbentuk
sempurna (Maryunani, A, 2013).
Potensial terjadinya hipotermi, hipoglikemia, hiperbilirubinemia, dan
perdarahan spontan dalam ventrikal otak lateral tetap mengacu pada konsep
dasar dan data yang ada dalam menegakkan masalah yang mungkin muncul
pada klien bila tidak segera ditangani. Sehingga pada tahap ini tidak
ditemukan adanya kesenjangan antara konsep dasar dan masalah potensial
pada bayi Ny ‟N‟
D. Langkah IV Tindakan Segera/Kolaborasi
Menurut teori tindakan segera/kolaborasi, di Rumah Sakit jika
dalam keadaan tertentu terjadi kejadian hipotermi, hipoglikemia,
hiperbilirubinemia, sindrom gangguan pernapasan idiopatik (penyakit
membran hialin), dan perdarahan spontan dalam ventrikal otak lateral maka
perlu dilakukan tindakan tergantung keadaan bayi.
Bayi Ny ‟N‟ tidak dilakukan tindakan segera/kolaborasi karena
kondisi bayi tidak memerlukan tindakan tersebut sehingga dapat terlihat
44
menelan adalah tetesi ASI dan jika bayi BBLR belum bias menelan segera
rujuk (rujuk ke rumah sakit jika bayi BBLRnya di tangani di Puskesmas).
Penimbangan ketat, perubahan berat mencerminkan kondisi
gizi/nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubu, oleh sebab itu
penimbangan berat badan harus dilakukan dengan ketat. Kebutuhan cairan
untuk bayi baru lahir adalah 120-150 ml/kg/hari atau 100-120ml/kg/hari.
Pemberian dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan bayi untuk
segera mungkin mencukupi kebutuhan cairan/kalori. Selain itu kapasitas
lambung bayi BBLR sangat kecil sehingga minum harus sering diberikan tiap
jam. Perhatikan apakah selama pemberian minum bayi menjadi cepat lelah,
menjadi biru atau perut membesar/kembung.
Asuhan kebidanan pada bayi Ny ‟N‟ berdasarkan dengan
intervensi yang dilakukan tidak ditemukan adanya kesenjangan antara apa
yang ada dalam konsep dasar dengan yang dilakukan dilahan praktik.
F. Langkah VI Penatalaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan
Berdasarkan tinjauan manajemen Asuhan kebidanan bahwa
melaksanakan rencanakan tindakan harus efisien dan menjamin rasa aman
pada klien. Implementasi dapat dilaksanakan seluruhnya oleh bidan ataupun
sebagian dilaksanakan ibu serta kerjasama dengan tim kesehatan lainnya
sesuai dengan tindakan yang telah direncanakan. Pada saat dilakukan
tindakan pada bayi, yang pertama dilakukan yaitu mencuci tangan sebelum
dan sesudah melakukan tindakan untuk pencegahan terjadinya infeksi.
Pada studi kasus By ”N” dengan berat badan lahir rendah semua
tindakan yang telah direncanakan seperti mempertahankan suhu tubuh bayi
dengan ketat, melakukan pengawasan nutrisi, melakukan perawatan tali
pusat dengan ketat, melakukan penimbangan serta pemantauan tanda-tanda
vital dan memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada ibu dan keluarga
selama berada di Rumah Sakit Undata dan dapat dilaksanakan seluruhnya
dengan baik tanpa ada hambatan karena adanya kerjasama dan penerimaan
yang baik dari keluarga.
46
47
48
B. Saran
Adapun saran yang penulis kemukakan untuk mencapai asuhan kebidaanan
yang baik, diperlukan:
1. Pada tempat pelayanan kesehatan yang melakukan perawatan bayi
diharapkan ruangan yang cukup hangat, peralatan yang tetap steril,
tersedianya tempat mencuci tangan dengan menggunakan kran air
yang mengalir dan bila memungkinkan menyiapkan pakaian khusus
dalam ruangan, baik untuk petugas maupun pengunjung bayi.
2. Untuk penanganan kegawatdaruratan neonatal khususnya Bayi Berat
Lahir Rendah, perlu penyediaan fasilitas alat yang memadai dan tenaga
yang professional untuk menunjang pelaksanaan tindakan.
3. Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan pengawasan dan
penanganan yang sesuai dengan standar pelayanan kebidanan yang
berlaku pada ibu hamil yang lebih ketat, pemeriksaan yang akurat serta
49
Amiruddin, R, & Hasmi. 2014. Determinan kesehatan ibu dan anak. Trans info
Medika. Jakarta.
Fauziah,A, & Sudatri. 2013. Asuhan neonatus resiko tinggi dan kegawatan. Nuha
medika. yogyakarta.
Marmi & Kukuh, R. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Prasekolah.
Yogyakarta : Pustaka Belajar. 2015..
Maryuni,A. 2013. Asuhan bayi dengan berat badan lahir rendah. Trans info
Medika. Jakarta
Rukiyah, AY, Yulianti, L. 2013. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Trans
Info Media. Jakarta
Jasashree,Kotabal. 2015. Study on the factor associated with low birt weigt among
newborns delivered in a tertiary- care hospital,Shimoga,Karnataka.
internasional journal of medical science and public Health. departemen
of community medicine 4,no,9. India
Jaya,P. 2016. Asuhan Kebidanan Pada Neonatus, Bayi,Balita,danAnak Pra
sekolah. Trans Info Media. Jakarta
Saifuddin, AB, dkk.2014. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. PT Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Ed.4, Cet.4. Jakarta
Tarwoto. 2013. Buku Saku Anemia pada ibu Hamil. Trans info Medika. Jakarta
Purwoastuti,E, & Walyani,ES.2015.Asuhan persalinan dan bayi baru lahir.
Pustaka Baru Press. Yogyakarta
.
50
51