HIPEREMESIS GRAVIDARUM
A. Definisi
Emesis gravidarum adalah gejala yang wajar atau sering terdapat pada
kehamilan trimester pertama.Mual biasanya terjadi pada pagi hari ,tetapi ada yang
timbul setiap saat dan malam hari. Gejala -gejala ini biasanya terjadi 6 minggu setelah
hari pertama haid terakhir dan berlangsung kurang lebih 6 minggu.
(Wiknjosastro,2007)
Hiperemesis gravidarum adalah keluhan mual dan muntah hebat lebih dari 10
kali sehari dalam masa kehamilan yang dapat menyebabkan kekurangan cairan
,penurunan berat badan ,atau gangguan elektrolit ,sehingga mengganggu aktivitas
sehari-hari dan membahayakan janin dalam kandungan. Mual dan muntah berlebihan
yang terjadi pada wanita hamil sehingga menyebabkan terjadinya ketidak seimbangan
kadar elektrolit , penurunan berat badan ( lebih dari 5% berat badan awal ), dehidrasi,
ketosis, dan kekurangan nutrisi. Hal tersebut mulai terjadi pada minggu keempat
sampai kesepuluh kehamilan dan selanjutnya akan membaik pada usia kehamilan 20
minggu, namun pada beberapa kasus dapat terus berlanjut sampai pada kehamilan
tahap berikutnya (Buku saku kebidanan kemenkes RI).
1. Tingkat I
Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum. Pada tingkatan ini
ibu hamil merasa lemah,nafsu makan tidak ada,berat badan menurun dan merasa
nyeri pada epigastrum. Nadi meningkat sekitar 100 kali per menit, tekanan darah
sistolik menurun , dapat disertai penigkatan suhu tubuh ,turgor kulit berkurang,lidah
kering dan mata cekung.
2. Tingkat II
Ibu hamil tampak lebih lemas dan apatis, turgor kulit lebih menurun, lidah
kering dan tampak kotor, nadi kecil dan cepat, tekanan darah turun, suhu kadang-
kadang naik, mata lebih cekung dan sedikit ikterus,berat badan turun,
hemokonsentrasi, oligiria, dan konstipasi. Aseton dapat tercium dari hawa
pernafasan karena mempunyai aroma yang khas, dan dapat pula ditemukan dalam
urine.
3. Tingkat III
Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dari
samnolen sampai koma, nadai kecil dan cepat, tekanan darah menurun, serta suhu
meningkat. Komplikasi fatal terjadi pada susunan syaraf yang dikenal sebagai
wenickle ensefalopati. Gejala yang dapat timbul seperti nistagmus, diplopia, dan
perubahan mental, keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat
makanan,termasuk vitamin B kompleks. Timbulnya ikterus menunjukkan terjadinya
payah hati. Pada tingkatan ini juga terjadi perdarahan dari esofagus, lambung dan
retina.
5. Teori Psikosomantik
Menurut teori psikomatk, hiperemesis gravidarum merupakan keadaan
gangguan psikologis yang dirubah dalam bentuk gejala fisik. Kehamilan yang tidak
direncanakan dan tidak diinginkan serta tekanan pekarjaan dan pendapatan
menyebabkan terjadinya perasaan berduka, ambivalen, serta konflik dan hal tersebut
dapat menjadi faktor psikologis penyebab hiperemesis gravidarum.
Gejala mual dan muntah dapat juga disebabkan oleh gangguan traktus digesti
seperti pada penderita diabetes melitus(gastroperesis diabeticarum).Hal ini disebabkan
oleh gangguan motilitas usus atau keadaan pasca operasi vagotomi. Selain merupakan
refleksi gangguan yang bersifat sentral pada pusat muntah (chemoreceptor trigger
zone). Perubahan metabolisme hati juga dapat menjadi penyebab penyakit ini, oleh
karena it pada kasus yang berat harus dipikirkan kemungkinan akibat gangguan fungsi
hati, kantung empedu, pankreatitis, atau ulkus peptikum (Runiari, 2010)
1. Tatalaksana Umum
a) Sedapat mungkin, pertahankan kecukupan nutrisi ibu, termasuk suplementasi
vitamin dan asam folat
b) Anjurkan istirahat yang cukup dan hindari kelelahan
2. Tatalaksana Umum
a) Pasang infus untuk memberikan larutan dextrose 5% dengan kecepatan aliran
200ml/jam untuk liter yang pertama, larutan yang diberikan akan membantu
mengembalikan cairan yang hilang
b) Obat anti muntah yang sering digunakan adalah :
1) Prometazin ( Phenergan ) 25 ml IV
2) Klorpromazin melalui suppositoria 25-50 mg setiap 6-8 jam atau melalui IM
25-50 mg setiap 3-4 jam
3) Proklorperazin 10 mg IM atau 2,5-10 mg IV setiap 3-4 jam atau 25 mg
suppositoria 2 kali sehari.
4) Metoklorpramide 10 mg PO 4 kai sehari ( jangan dikombinasi dengan
fenotiazin di atas sehubungan dengan efek ekstrapiramidal yang mungkin
timbul ).
5) Methilprednisolon 16 mg 3 x sehari selama 3 hari, kemudian dikurangi
bertahap selama dua minggu.
c) Setelah beberapa jam, tawarkan minum per oral sedikit demi sedikit, apabila
mual dan muntah muncul lagi minta ibu untuk berpuasa.
d) Lakukan pemeriksaan sample urine untuk mendeteksi keton.
e) Begitu keton tidak ada lagi di dalam urine, kaji status maternal untuk rumatan.
ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL TRIMESTER 1 PADA NY. T UMUR
23 TH G1P0A0 UMUR KEHAMILAN 9 MINGGU DENGAN HIPEREMESIS
GRAVIDARUM GRADE II
DI RS PKU MUHAMMADIYAH SUKOHARJO
I. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
A. BIODATA
1. Klien
Nama : Ny. T
Nama : .....................................................
Umur : 23 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Tangkisan,Sukoharjo
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Status : Menikah
2. Penanggung Jawab
Nama : Tn. S
Umur : 26 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Hubungan : Suami
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Tangkisan , Sukoharjo
B. Diagnosa Medis
Hyperemesis Gravidarum
C. Keluhan Utama
Pasien mengatakan mual kurang lebih 2 minggu dan muntah kurang lebih 15x
D. RIWAYAT PENYAKIT
1. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengatakan mual kurang lebih 2 minggu dan muntah kurang lebih 15x
F. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status Generalis
a. Keadaan Umum : Sedang
b. Kesadaran : Composmentis
c. TTV : TD : 100/60
HR : 98x / menit
RR : 20 x/ menit
S : 36
d. TB : 160 kg
e. BB sebelum hamil : 47 kg
f. BB sekarang : 47 kg
g. LILA : 23,5 cm
2. Pemeriksaan Sistematis
a. Kepala
1) Rambut : bersih, tidak berketombe dan tidak rontok
2) Muka : pucat, tidak ada oedema dan tidak ada cloasma
gravidarum
3) Mata : tampak cekung, tidak ada oedema, conjungtiva merah
muda tidak anemis, sclera putih tidak ada kesan kuning
4) Hidung : simetris, bersih, tidak ada secret, tidak ada polip
5) Telinga : simetris, tidak ada serumen
6) Mulut/gigi/gusi: bibir kering, tidak ada stomatitis, tidak ada caries,
bersih
b. Leher
1) Kelenjar Tyroid : tidak ada pembesaran
2) Tumor : tidak ada massa
3) Pembesaran kelenjar limfe: tidak ada pembesaran
4) Vena Jugularis : tidak ada pembesaran
c. Dada dan axilla
1) Dada : simetris, tidak ada retraksi
2) Mammae
a) Membesar : pembesaran dalam batas normal
b) Tumor : tidak ada benjolan/massa
c) Simetris : simetris kanan dan kiri
d) Areola : hiperpigmentasi
e) Puting susu : menonjol
f) Kolostrum : belum keluar
3) Axilla
a) Benjolan : tidak ada benjolan
b) Nyeri : tidak ada rasa nyeri
d. Punggung
1) Pembengkakan : tidak ada pembengkakan
2) Deformitas tulang belakang : tidak tampak kelainan
3) CVAT : tidak dilakukan
e. Ekstremitas
1) Varices : tidak ada
2) Oedema : tidak ada pembengkakan
3) Reflek patella: tidak dilakukan
3. Pemeriksaan Khusus Obstetri (Lokalis)
a. Abdomen
1) Inspeksi
a) Pembesaran perut : Normal
b) Bentuk perut : belum terlihat
c) Linea alba/ nigra : linea alba
d) Strie albican/ livide : tidak ada strie
e) Kelainan : tidak ada
f) Pergerakan janin : belum ada
2) Palpasi
a) Kontraksi : belum ada
b) Leopold I : belum dapat dikaji
c) Leopold II : belum dapat dikaji
d) Leopold III : belum dapat dikaji
e) Leopold IV ; belum dapat dikaji
f) TFU Mc Donald : belum dapat dikaji
g) TBJ : belum dapat dikaji
3) Auskultasi
DJJ: Punctum maximum : belum dapat dikaji
Frekuensi : belum dapat dikaji
Teratur/tidak : belum dapat dikaji
b. Pemeriksan Panggul
1) Kesan panggul : normal
2) Distantia Spinarum : tidak dilakukan
3) Distantia Kristarum : tidak dilakukan
4) Conjugata eksterna ( Boudelque) : tidak dilakukan
5) Lingkar Panggul : 84 cm
c. Anogenital
1) Vulva Vagina
a) Varices : tidak ada
b) Luka : tidak ada
c) Kemerahan : tidak ada
d) Nyeri : tidak ada
e) Pengeluaran pervaginam : tidak ada
2) Perinium
a) Bekas luka : tidak ada
b) Lain-lain : tidak ada
3) Anus
a) Haemoroid : tidak ada
b) Lain-lain : tidak ada
4) Inspekulo
a) Vagina : tidak dilakukan
b) Portio : tidak dilakukan
5) Vaginal Toucher : tidak dilakukan
4. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
Haemoglobin : 13,8 gr/dl
Leukosit : 9,8 uL
Eritrosit : 4,57 10^6/uL
GDS : 93 mg/dl
HbsAg : non reaktif
HIV/AIDS : non reaktif
b. Pemeriksaan penunjang lainnya: tidak ada
2. 18/2/2021 Ansietas Gunakan pendekatan yang tenang dan S: pasien mengatakan cemas dengan kehamilannya
Jam 16.00 berhubungan meyakinkan O: pasien tampak cemas
dengan Ciptakan atmosfir rasa aman untuk A: Ansietas berhubungan dengan ancaman pada status terkini
ancaman pada meningkatkan kepercayaan P: intervensi lanjut
status terkini
3. 18/2/2021 Defisien Kendalikan faktor -faktor lingkungan yang S: pasien mengatakan masih mual, muntah berkurang sehari ini
Jam 00.00 volume cairan mungkin bisa membangkitkan keinginan 10 kali
berhubungan untuk muntah(misalnya bau yang O: pasien wajahnya masih tampak pucat, mata cekung, bibir
dengan asupan menyengat,suara dan stimulasi visual yang kering
cairan kurang tidak menyenangkan). A: Defisien volume cairan berhubungan dengan asupan cairan
Kurangi atau hilangkan faktor- faktor yang kurang
bersifat personal yang memicu atau P: intervensi lanjut
membangkitkan keinginan untuk
muntah(kecemasan, ketakutan)
4. 19/2/2021 Ansietas Ciptakan atmosfir rasa aman untuk S: pasien mengatakan masih cemas dengan kehamilannya
Jam 08.00 berhubungan meningkatkan kepercayaan karena masih muntah
dengan Jelaskan semua prosedur termasuk sensasi O: pasien tampak cemas
ancaman pada yang akan dirasakan yang mungkin akan di A: Ansietas berhubungan dengan ancaman pada status terkini
status terkini alami klien selama prosedur P: intervensi lanjut
5. 19/2/2021 Defisien Mengkaji frekuensi dan durasi mual dan S: pasien mengatakan masih sedikit mual, muntah 8 kali
Jam 20.00 volume cairan muntah O: pucat berkurang, mata masih sedikit cekung, mukosa bibir
berhubungan Mengidentifikasi factor-faktor penyebab masih kering
dengan asupan muntah A: Defisien volume cairan berhubungan dengan asupan cairan
cairan kurang Memberi terapi antiemetic kurang
P: intervensi lanjut
6. 19/2/2021 Ansietas Gunakan pendekatan yang tenang dan S: pasien mengatakan cemas sedikit berkurang
Jam 00.00 berhubungan meyakinkan O: pasien tampak sedikit tenang
dengan Ciptakan atmosfir rasa aman untuk A: Ansietas berhubungan dengan ancaman pada status terkini
ancaman pada meningkatkan kepercayaan P: intervensi lanjut
status terkini Jelaskan semua prosedur termasuk sensasi
yang akan dirasakan yang mungkin akan di
alami klien selama prosedur
7. 20/2/2021 Defisien Kendalikan faktor -faktor lingkungan yang S: pasien mengatakan mual berkurang, muntah 5 kali
Jam 08.00 volume cairan mungkin bisa membangkitkan keinginan O: pucat berkurang, mukosa bibir sedikit lembab, mata cekung
berhubungan untuk muntah(misalnya bau yang berkurang
dengan asupan menyengat,suara dan stimulasi visual yang A: Defisien volume cairan berhubungan dengan asupan cairan
cairan kurang tidak menyenangkan). kurang
Kurangi atau hilangkan faktor- faktor yang P: intervensi lanjut
bersifat personal yang memicu atau
membangkitkan keinginan untuk
muntah(kecemasan, ketakutan)
8. 20/2/2021 Ansietas Ciptakan atmosfir rasa aman untuk S: pasien mengatakan sudah sedikit tenang karena mual dan
Jam 20.00 berhubungan meningkatkan kepercayaan muntah sudah berkurang sedikit-sedikit
dengan Jelaskan semua prosedur termasuk sensasi O: pasien tampak lebih tenang
ancaman pada yang akan dirasakan yang mungkin akan di A: Ansietas berhubungan dengan ancaman pada status terkini
status terkini alami klien selama prosedur P: intervensi lanjut
9. 20/2/2021 Defisien Mengkaji frekuensi dan durasi mual dan S: pasien mengatakan mual berkurang, muntah 3x
Jam 06.00 volume cairan muntah O: pasien tampak tidak pucat, mukosa bibir lembab, mata tidak
berhubungan Mengidentifikasi factor-faktor penyebab cekung
dengan asupan muntah A: Defisien volume cairan berhubungan dengan asupan cairan
cairan kurang Memberi terapi antiemetic kurang
P: intervensi lanjut
V. EVALUASI
NO DIAGNOSA EVALUASI TTD
1. Defisien volume cairan S: pasien mengatakan mual berkurang, muntah 3x
berhubungan dengan asupan O: pasien tampak tidak pucat, mukosa bibir lembab,
cairan kurang mata tidak cekung
A: Defisien volume cairan berhubungan dengan
asupan cairan kurang
P: intervensi lanjut
2. Ansietas berhubungan dengan S: pasien mengatakan sudah sedikit tenang karena
ancaman pada status terkini mual dan muntah sudah berkurang sedikit-sedikit
O: pasien tampak lebih tenang
A: Ansietas berhubungan dengan ancaman pada
status terkini
P: intervensi lanjut
DAFTAR PUSTAKA
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan rujukan. 2013.
Jakarta: Kementrian Kesehatan RI